Kwan Im: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Faredoka (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
(44 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox BodhisattvaBuddha
{{rapikan}}
| name = Kwan Im
{{Infobox Bodhisattva
| image = Putuoshan_guanyin.JPG
|nama = Kwan Im
| caption = Patung Kwan Im di [[Putuoshan]]
|img = Kwan Im bersama Shancai dalam lukisan tradisional China.jpg
|nama_sanskerta sanskrit_name = Avalokiteśvara<br />अवलोकितेश्वर
|img_size =
| pali_name =
|img_capt = Guanyin Pusa bersama dengan Shancai dilukiskan dalam lukisan tradisional China
| bengali_name =
|landscape =
| burmese_name = Lokanat
|nama_sanskerta = Avalokiteśvara<br />अवलोकितेश्वर
|nama_tionghoa chinese_name = 觀世音
|nama_pali =
| japanese_name = Kanzeon, Kannon
|nama_birma = Lokanat
| karen_name =
|nama_tionghoa = 觀世音
| khmer_name =
|nama_jepang = Kanzeon
| korean_name = 관음 (Gwan-eum), 관세음 보살님 (Gwan-se-eum Bo-sal-nim)
|nama_thailand = กวนอิม
| mon_name =
|nama_tibet = Chenrezig
| mongolian_name =
|nama_korea = 관세음 보살님
| okinawan_name =
|nama_vietnam = Quan Âm</br> Quan Thế Âm
| shan_name =
|pemujaan = [[Mahayana]], [[Vajrayana]]
| tamil_name =
|attribute = Cinta kasih
| telugu_name =
|nama_thailand thai_name = กวนอิม
| tibetan_name =Chenrezig
|nama_vietnam vietnamese_name = Quan Âm</br /> Quan Thế Âm
| sinhalese_name =
|pemujaan veneration = [[Mahayana]], [[Vajrayana]]
}}
{{Buddhisme|buddha}}
 
'''Kwan Im''' ([[Hanzi]]: 觀音; [[Pinyin]]: '''''Guān Yīn''''') adalah translasinama lain dari Avalokitesvara [[Bodhisatwa|Bodhisattva,]] Dewi''Avalokiteśvara'' yang merupakan Bodhisattva Welas Asih di([[Hanzi]]: Tiongkok.大慈大悲;[[Pinyin]]: KwanDa ImCi sendiriDa adalahBei) dialeksebagaimana diakui oleh [[HokkianBuddhisme]] danaliran [[HakkaMahāyāna]]. Kwan Im adalah lafal bahasa [[Hokkian]] yang dipergunakan mayoritas komunitas [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa di Indonesia]]. diMeskipun seringkali dipanggil sebagai "Dewi Kwan Im", [[IndonesiaBodhisatwa|Bodhisattva]] ''Avalokiteśvara'' bukan merupakan seorang dewi dalam kosmologi Buddhisme Mahāyāna. Nama lengkap dari Kwan Im adalah ''Kwan She Im Phosat'' (Hanzi: 觀世音菩薩, pinyin: ''Guan Shi Yin Pu Sa'') yang merupakan terjemahan dari nama aslinya dalam [[bahasa Sanskerta]], yaitu ''Avalokiteśvara''.
<!-- [[Berkas:Putuoshan_guanyin.JPG|thumb|right|Patung Kwan Im di dekat [[Shanghai]]]] untuk sementara disembunyikan -->
'''Kwan Im''' ([[Hanzi]]:觀音; [[Pinyin]]: ''Guān Yīn'') adalah translasi dari Avalokitesvara [[Bodhisatwa|Bodhisattva,]] Dewi Welas Asih di Tiongkok. Kwan Im sendiri adalah dialek [[Hokkian]] dan [[Hakka]] yang dipergunakan mayoritas komunitas [[Tionghoa]] di [[Indonesia]]. Nama lengkap dari Kwan Im adalah ''Kwan She Im Phosat'' (Hanzi: 觀世音菩薩, pinyin: ''Guan Shi Yin Pu Sa'') yang merupakan terjemahan dari nama aslinya dalam [[bahasa Sanskerta]], ''Avalokiteśvara''.
 
Dalam [[bahasa Jepang]], Kwan Im disebut ''Kannon''' (観音) atau secara resmi ''Kanzeon'' (観世音). Dalam [[bahasa Korea]] disebut ''Gwan-eum'' atau ''Gwanse-eum'', dan dalam [[bahasa Vietnam]] ''Quán Âm'' atau ''Quan Thế Âm Bồ Tát''.
 
''[[Awalokiteswara|Avalokitesvara]]'' sendiri asalnya digambarkan berwujud laki-laki di [[India]], begitu pula pada masa menjelang dan selama [[Dinasti Tang]] (tahun [[618]]-[[907]]). Namun, pada awal [[Dinasti Song]] ([[960]]-[[1279]]), berkisar pada abad ke 11, beberapa dari pengikut melihatnya sebagai sosok wanita yang kemudian digambarkan dalam para seniman. Perwujudan Kwan Im sebagai sosok wanita lebih jelas pada masa [[Dinasti Yuan]] ([[1206]]-[[1368]]). Sejak masa [[Dinasti Ming]], atau berkisar pada abad ke 15, Kwan Im secara menyeluruh dikenal sebagai wanita.<ref>Kuan-Yin : ''the Chinese transformation of Avalokiteśvara'', ditulis oleh Chun-fang, Yu tahun 1938, Penerbit : Columbia University Press, ISBN 0-231-12028-1 </ref>
 
== Sejarah ==
'''Kwan Im''' pertama kali diperkenalkan ke [[CinaTiongkok]] pada abad pertama SM, bersamaan dengan masuknya [[agama Buddha]]. Pada [[abad ke-7]], Kwan Im mulai dikenal di [[Korea]] dan [[Jepang]] karena pengaruh [[Dinasti Tang]]. Pada masa yang sama, [[Tibet]] juga mulai mengenal Kwan Im dan menyebutnya dengan nama ''Chenrezig''. [[Dalai Lama]] sering dianggap sebagai reinkarnasi dari Kwan Im di dunia.
 
Istiilah ''Avalokitesvara'' diterjemahkan oleh Kumarajiva menjadi Guanshiyin.<ref>{{Cite web}}</ref>. Kemudian di singkatdisingkat menjadi Guanyin karena kata shi 世 sama dengan kata shi 世 dari nama Li Shimin 李世民 ( 598-649 CE ) atau kaisar Tang [[Kaisar Taizong dari Tang|Taizong]] 唐太宗. Persamaan ini tabu bagi kaisar.
'''Kwan Im''' pertama diperkenalkan ke [[Cina]] pada abad pertama SM, bersamaan dengan masuknya [[agama Buddha]]. Pada [[abad ke-7]], Kwan Im mulai dikenal di [[Korea]] dan [[Jepang]] karena pengaruh [[Dinasti Tang]]. Pada masa yang sama, [[Tibet]] juga mulai mengenal Kwan Im dan menyebutnya dengan nama ''Chenrezig''. [[Dalai Lama]] sering dianggap sebagai reinkarnasi dari Kwan Im di dunia.
 
Istiilah Avalokitesvara diterjemahkan oleh Kumarajiva menjadi Guanshiyin<ref>{{Cite web}}</ref>. Kemudian di singkat menjadi Guanyin karena kata shi 世 sama dengan kata shi 世 dari nama Li Shimin 李世民 ( 598-649 CE ) atau kaisar Tang Taizong 唐太宗. Persamaan ini tabu bagi kaisar.
 
Pengertian Avalokitesvara Bodhisattva dalam [[bahasa Sanskerta]] adalah:
* "Avalokita" (''Kwan'' / ''Guan'' / ''Kwan Si'' / ''Guan Shi'') yang bermakna Melihat"melihat ke Bawahbawah" atau Mendengarkan"mendengarkan ke Bawahbawah" (“Bawah”“bawah” disinidi sini bermakna ke dunia, yang merupakan suatu alam ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]:''lokita'')).
* Kata "Isvara" (Im / Yin), berarti suara (suara jeritan mahluk atas penderitaan yang mereka alami).
Kwan Im sebagai seorang Bodhisattva yang melambangkan kewelas-asihankewelasasihan dan penyayang. Di negara [[Jepang]], ''Kwan Im Pho Sat'' terkenal dengan nama Dewi Kanon. Dalam perwujudannya sebagai pria, Kwan Im disebut ''Kwan Sie Im Pho Sat''. Dalam [[Sutra (kitab)|Sutra]] [[Suddharma Pundarika Sutra]] (''Biauw Hoat Lien Hoa Keng'') disebutkan ada 33 (tiga puluh) penjelmaan Kwan Im Pho Sat. Sedangkan dalam [[Maha Karuna Dharani]] (Tay Pi Ciu / Ta Pei Cou/Ta Pei Shen Cou) ada 84 (delapan puluh empat) perwujudan Kwan Im Pho Sat sebagai simbol dari [[Bodhisattva]] yang mempunyai kekuasaan besar.
Dalam perwujudannya sebagai pria, Kwan Im disebut ''Kwan Sie Im Pho Sat''. Dalam [[Sutra (kitab)|Sutra]] [[Suddharma Pundarika Sutra]] (''Biauw Hoat Lien Hoa Keng'') disebutkan ada 33 (tiga puluh) penjelmaan Kwan Im Pho Sat. Sedangkan dalam [[Maha Karuna Dharani]] (Tay Pi Ciu / Ta Pei Cou / Ta Pei Shen Cou) ada 84 (delapan puluh empat) perwujudan Kwan Im Pho Sat sebagai simbol dari [[Bodhisattva]] yang mempunyai kekuasaan besar.
 
Altar utama di Kuil Pho Jee Sie (''Pho To San'') di persembahkan kepada Kwan Im Pho Sat dengan perwujudan sebagai “Buddha [[Wairocana]]”, dan di sisi kiri atau kanan berjajar 16 (enam belas) perwujudan lainnya. Perwujudan Kwan Im di altar utama [[Kim Tek Ie]]*), salah satu [[Klenteng]] tertua di Indonesia adalah King Cee Koan Im (Koan Im Membawa Sutra Memberi Pelajaran Buddha Dharma Kepada Umat Manusia). DisampingDi samping itu, terdapat pula wujud Kwan Im Pho Sat dalam ''Chien Chiu Kwan Im'' / ''Jeng Jiu Kwan Im'' / ''Qian Shou Guan Yin''. (Kwan Im Seribu Lengan / Tangan) sebagai perwujudan Kwan Im yang selalu bersedia mengabulkan permohonan perlindungan yang tulus dari umatnya. Julukan Kwan Im secara lengkap adalah:
<center>"''Tay Cu Tay Pi, Kiu Kho Kiu Lan, Kong Tay Ling Kam, Kwan Im Sie Im Pho Sat''".</center>
 
Baris 47 ⟶ 50:
Ketika agama Buddha memasuki Tiongkok (Masa [[Dinasti Han]]), pada mulanya Avalokitesvara Bodhisattva bersosok pria. Seiring dengan berjalannya waktu. Menjelang [[Dinasti Tang]], profil Avalokitesvara Bodhisattva berubah dan ditampilkan dalam sosok wanita. Ada beberapa teori mengenai perubahan ini.
 
Pertama, pengaruh budaya maternalistik Tiongkok purba.
 
Kedua, dipengaruhi olehpengaruh figur [[Wu Zetian]] 武則天 ( 624-705 ), kaisar wanita yang beragama Buddha.
 
Ketiga, tekanan budaya paternalistik sehingga kaum perempuan memerlukan satu figur dewi perempuan yang bisa melindungi dan mengayomi mereka.
 
Rakyat jelata Tiongkok atau yang mayoritas memeluk kepercayaan rakyat (Chinese folk religion) sering menyebutdisebut dengan sebutan ''niang-niang'' 娘娘 atau ''ma'' 嫲 ( jamanzaman sekarang ini digunakan kata ''ma'' 媽).<ref>http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/13-dewa-dewi-pantheon-tiongkok {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151222114011/http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/13-dewa-dewi-pantheon-tiongkok |date=2015-12-22 }}<nowiki/>{{Cite web}}</ref>.
 
Taoisme kemudian menyebut Guanyin adalah Cihang Dashi 慈航大士 atau Cihang Zhenren 慈航真人,. Salah satu sumber tentang ini adalah ''Lidai Shenxian Tongjian'' 历代神仙通鉴 ( Catatan saksama dewa-dewi dalam sejarah ) atau yang dikenal dengan nama lain ''Sanjiao Tongyuanlu 三''教同原录 (Catatan tiga ajaran/agama bersumber yang sama). Buku itu ditulis oleh Xu Dao 徐道 dan Cheng Yuqi 程毓奇 pada akhir dinastiDinasti Ming (1368-1644 ) dan awal dinasti[[Dinasti Qing]] ( 1644-1912 ) .
 
Dari sini jelas bahwa tokoh Avalokitesvara Bodhisattva berasal dari India dan figur perempuan Guanyin Pusa adalah figur yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat Tiongkok saat itu. Avalokitesvara Bodhisattva memiliki tempat suci di gunung [[Potalaka]], [[Tibet]], sedangkan Kwan Im Pho Sat memiliki tempat suci di Pulau [[Putuo Shan]] di Kepulauan [[Zhou Shan]], [[CinaTiongkok]].
 
== Legenda Kwan Im ==
[[Berkas:Kwan Im bersama Shancai dalam lukisan tradisional China.jpg|jmpl|ka|200px|Kwan Im Pu Sa bersama dengan Shancai dilukiskan dalam lukisan tradisional China]]
Terdapat beberapa legenda lainnya terkait tentang asal usul Dewi Kwan Im. Dalam kitab ''Hong Sin Yan Gi'' / ''Hong Sin Phang'' / ''Fengshenbang'' 封神榜 atau disebut juga ''Fengshen Yanyi'' 封神演義 ( Roman penganugrahanpenganugerahan dewa) )[http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/2528-sekilas-mengenai-dewa-dewi-tionghoa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151222111002/http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/2528-sekilas-mengenai-dewa-dewi-tionghoa |date=2015-12-22 }} disebutkan bahwa sebelum ia dikenal dengan sebagai Dewi Kwan Im, ia dikenal dengan nama [[Chu Hang]] / Cihang . Ia merupakan salah satu muriddari 12 murid dari [[Yuanshi Tianzun]] 元始天尊. Buku tersebut ditulis oleh Xu Zhonglin 許仲琳 ( 1560-1630 ) pada masa dinasti Ming.
 
=== Miao Shan ===
Kisah Putri Miao Shan sebagai Guanyin menarik minat masyarakat. ''Xiangshan Baojuan'' 香山寶卷<ref>Personal Salvation and Filial Piety: Two Precious Scroll Narratives of Guanyin and Her Acolytes by Wilt L. Idema, Hawaii University press.</ref> (Gulungan Mustika Gunung Harum ) menceritakan Guanyin Pusa bermanifestasi menjadi Putri Miao Shan 妙善, putri ke tiga dari Raja Miao Zhuang 妙莊. Cerita ''Xiangshan Baojuan'' bermuasalberasal dari vihara Xiangshan si 香山寺 di Ruzhou 汝州. Vihara itu adalah tempat pemujaan Guanyin dan bhiksubiksu kepala vihara bernama Huaizou 懷晝 memberikan tulisan kisah Putri Miao Shan pada pejabat kota Ruzhou, Jiang Ziqi. 蔣之奇 ( 1031-1104) pada masa dinasti[[Dinasti Song utara|Dinasti (Song Utara]] (960-1127 ). Dari situlah legenda Guanyin sebagi putri Miaoshan meluas dan isinya serupa. Jika melihat isi kisah Putri Miao Shan, terasa nuansa kepercayaan yang amat kental dan juga unsur Buddhisme, Taoisme dan Ruisme ( Confuciusme Konfusianisme).
 
Isi cerita Miao Shan menjadi Kwan Im yang umum adalah sebagai berikut : Dewi Kwan Im dilahirkan pada masa dinasti[[Dinasti Zhou Timur]] ( 770-256 BCE SM) pada periode "peperangan antar negara" 戰國 (403-221 BCE ). Menurut legenda PuteriPutri Miao Shan, anak dari Raja Miao Zhuang 妙莊 / Biao Cong / Biao Cuang Penguasa Negeri Xing Lin (Hin Lim), kira-kira pada akhir Dinasti Zhou pada abad III SM.
 
Disebutkan bahwa Raja Miao Zhuang sangat mendambakan seorang anak lelaki, tetapi yang dimilikinya hanyalah tiga orang puteri. Puteri tertua bernama Miao Shu (Biao Yuan), yang kedua bernama Miao Yin (Biao In) dan yang bungsu bernama Miao Shan (Biao Shan).
Baris 73 ⟶ 76:
 
==== Kematian dan di alam baka ====
Berbagai cara diusahakan oleh Raja Miao Zhuang agar puterinyaputrinya mau kembali dan menikah,. namunNamun, PuteriPutri Miao Shan tetap bersiteguh dalam pendirianNyapendiriannya. Pada suatu ketika, Raja Miao Zhuang habis kesabarannya dan memerintahkan para prajurit untuk menangkap dan menghukum mati sang puteriputri.
 
Setelah kematianNya, arwah PuteriPutri Miao Shan mengelilingi neraka. Karena melihatMelihat penderitaan makhluk-makhluk yang ada di neraka, PuteriPutri Miao Shan berdoa dengan tulus agar mereka berbahagia. Secara ajaib, doa yang diucapkan dengan penuh welas asih, tulus dan suci mengubah suasana neraka menjadi seperti surga.
 
Penguasa Akheratakhirat, Yan Luo[[Yanluo Wang]], menjadi bingung sekali. Akhirnya arwah PuteriPutri Miao Shan diperintahkan untuk kembali ke badan kasarNya. Begitu bangkit dari kematianNya, Buddha Amitabha muncul di hadapan PuteriPutri Miao Shan dan memberikan Buah Persik Dewa. Akibat makan buah tersebut, sang Puteriputri tidak lagi mengalami rasa lapar, ke-tuaanmasa tua dan kematian. Buddha Amitabha lalu menganjurkan Puteri Miao Shan agar berlatih kesempurnaan di gunung[[Gunung Putuo|Gunung Pu Tuo]], dan PuteriPutri Miao Shan-pun pergi ke gunung Pu Tuo dengan diantar seekor harimau jelmaan dari [[Tu Di Gong|Dewa Bumi]].
 
==== Menyelamatkan raja ====
9 (Sembilan) tahun berlalu, suatu ketika Raja Miao Zhuang menderita sakit parah. Berbagai tabib termasyur dan obat telah dicoba, namuntapi semuanya gagal. PuteriPutri Miao Shan yang mendengar kabar tersebut, lalu menyamar menjadi seorang Pendetapendeta tua dan datang menjenguk. Namun terlambat, sang Raja telah wafat.
 
Dengan kesaktianNya, Puteri Miao Shan melihat bahwa arwah ayahNya dibawa ke neraka, dan mengalami siksaan yang hebat. Karena rasa bhaktiNya yang tinggi, Puteri Miao Shan pergi ke neraka untuk menolong. Pada saat akan menolong ayahNya untuk melewati gerbang dunia akherat, Puteri Miao Shan dan ayahNya diserbu setan-setan kelaparan. Agar mereka dapat melewati setan-setan kelaparan itu, Puteri Miao Shan memotong tangan untuk dijadikan santapan setan-setan kelaparan.
Baris 86 ⟶ 89:
Setelah hidup kembali, Raja Miao Zhuang menyadari bahwa bhakti ketiga putrinya sangat luar biasa. Akhirnya sang Raja menjadi sadar dan mengundurkan diri dari pemerintahan serta bersama-sama dengan keluarganya pergi ke gunung Xiang Shan untuk bertobat dan mengikuti jalan Buddha. Rakyat yang mendengar bhakti Puteri Miao Shan hingga rela mengorbankan tanganNya menjadi sangat terharu. Berbondong-bondong mereka membuat tangan palsu untuk Puteri Miao Shan.
 
Buddha O Mi To HudAmitabha yang melihat ketulusan rakyat, merangkum semua tangan palsu tersebut dan mengubahNyamengubahnya menjadi suatu bentuk kesaktian serta memberikannya kepada Puteri Miao Shan. Lalu Ji Lay Hud memberiNya gelar Qian Shou Qian Yan Jiu Ku Jiu Nan Wu Shang Shi Guan Shi Yin Phu Sa, yang artinya Bodhisatva Kwan Im Penolong Kesukaran Yang Bertangan Dan Bermata Seribu Yang Tiada Bandingnya.
 
==== Tangan seribu ====
Baris 105 ⟶ 108:
 
== Perwujudan Kwan Im ==
Dalam sejumlah kitab Budhisme Tiongkok klasik, disebutkan ada 33 (tiga puluh tiga) rupa perwujudan Kwan Im Pho Sat, antara lain :
# Kwan Im Berdiri Menyeberangi Samudera;
# Kwan Im Menyebrangi Samudera sambil Berdiri di atas Naga;
Baris 113 ⟶ 116:
# Kwan Im Berdiri di atas Batu Karang/Gelombang Samudera;
# Kwan Im Duduk Bersila Membawa Botol Suci & Dahan Yang Liu;
# Kwan Im Duduk Bersila dengan Seekor Burung Kakak TuaKakaktua.
 
Selain perwujudan Kwan Im yang beraneka bentuk dan posisi, nama atau julukan Kwan Im (Avalokitesvara) juga bermacam-macam, ada Sahasrabhuja Avalokitesvara (Qian Shou Guan Yin), Cundi Avalokitesvara, dan lain-lain. Walaupun memiliki berbagai macam rupa, pada umumnya Kwan Im ditampilkan sebagai sosok seorang wanita cantik yang keibuan, dengan wajah penuh keanggunan .Selain itu, Kwan Im Pho Sat sering juga ditampilkan berdampingan dengan BunWen CuShu PhoPhu SatSa dan PoPhu HianXian PhoPhu SatSa, atau ditampilkan bertiga dengan : TayMahastamaprapta Su Ci Pho SatBodhisattva (Da Shi Zhi Phu Sa) – OAmitabha Mi To HudBuddhaAvalokitesvara (Kwan ImYin PhoPhu SatSa).
 
== 20 Ajaran Welas Asih Dewi Kwan Im ==
Baris 121 ⟶ 124:
# Mulai hari ini belajarlah menyenangkan hati orang lain.
# Jika kamu merasa pahit dalam hidupmu dengan suatu tujuan, itulah bahagia.
# Lari dan berlarilah untuk mengejar hari esok.
# Setiap hari kamu sudah harus merasa puas dengan apa yang kamu miliki saat ini.
# SetiapkaliSetiap kali ada orang memberimu satu kebaikan, kamu harus mengembalikannya sepuluh kali lipat.
# Nilailah kebaikan orang lain kepadamu, tetapi hapuskanlah jasa yang pernah kamu berikan pada orang lain.
# Dalam keadaan benar kamu difitnah, dipersalahkan dan dihukum, maka kamu akan mendapatkan pahala.
Baris 129 ⟶ 132:
# Orang yang benar kita bela tetapi yang salah kita beri nasihat.
# Jika perbuatan kamu benar, kamu difitnah dan dipersalahkan, tetapi kamu menerimanya, maka akan datang kepadamu rezeki yang berlimpah-ruah.
# Jangan selalu melihat / mengecam kesalahan orang lain, tetapi selalu melihat diri sendiri itulah kebenaran.
# Orang yang baik diajak bergaul, tetapi yang jahat dikasihani.
# Kalau wajahmu senyum hatimu senang, pasti kamu akan aku terima.
# Dua orang saling mengakui kesalahan masing-masing, maka dua orang itu akan bersahabat sepanjang masa.
# Saling salah menyalahkan, maka akan mengakibatkan putus hubungan.
# Kalau kamu rela dan tulus menolong orang yang dalam keadaan susah, maka jangan sampai diketahui bahwa kamu sebagai penolongnya.
# Jangan membicarakan sedikitpun kejelekan orang lain dibelakangnya, sebab kamu akan dinilai jelek oleh si pendengar.
# Kalau kamu mengetahui seseorang berbuat salah, maka tegurlah langsung dgndengan kata-kata yang lemah lembut hingga orang itu insaf.
# Doa dan sembah sujudmuDoamu akan aku terimaditerima, apabila kamu bisa sabar dan menuruti jalanku.
 
== Nama lain ==
Kwan Im di [[Asia Timur]], dikenal dengan berbagai nama. Akan tetapi "Kwan Im" atau "Kwan Tse Im" masih merupakan panggilan sederhana yang diberikan untuknya. Berikut adalah beberapa panggilan atau sebutan yang diberikan berdasarkan negara tertentu:
* [[Jepang]]; '''Kannon''' (観音), kadang-kadang dilafalkan sebagai (''Kan'on''). Nama formal yang digunakan adalah ('''Kanzeon''' - 観世音 - penulisan yang sama dengan ''Kwan Tse Im'').
* [[Korea]]; '''Gwan-eum''' (관음) atau '''Gwanse-eum''' (관세음).
* [[Thailand]]; '''Kuan Eim''' (กวนอิม) atau '''Prah Mae Kuan Eim''' (พระแม่กวนอิม).
* [[Vietnam]]; '''Quán Âm''' atau '''Quán Thế Âm'''.
* [[Hong Kong]] (dan provinsi [[Guang Dong|Guangdong]]); '''Kwun Yum''' atau '''Kun YumYam / Kun Lam''', pelafalan ini berdasarkan bahasa [[Kanton]].
 
== Lihat pula ==
Baris 152 ⟶ 155:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{mitologi-stub}}
 
[[Kategori:Artikel yang belum dirapikan Januari 2014Bodhisatwa]]
[[Kategori:Bodhisattva]]
[[Kategori:Dewa-Dewi Taoisme]]
[[Kategori:Mitologi Tiongkok]]