Pandangan Kristen tentang Yesus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(22 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Yesus}}
{{Kristen}}
'''Umat Kristen
Sebagian besar [[denominasi Kristen]] mempercayai bahwa Yesus, sebagai [[Anak Allah]], memiliki kodrat [[manusia]] sekaligus [[Illahi]]. Meskipun ada perdebatan [[teologi]]s mengenai kodrat Yesus, penganut paham [[Tritunggal]] meyakini bahwa Yesus adalah sang [[Logos|Firman]], Allah [[Inkarnasi|yang menjelma]], [[Allah Putera]], dan "[[persatuan hipostatik|sungguh Allah sungguh manusia]]". Yesus telah menjadi manusia sepenuhnya dalam segala aspek, mengalami rasa sakit dan godaan sebagai seorang manusia biasa, namun Ia tidak berbuat [[Dosa (Kristen)|dosa]]. Sebagai Allah yang sepenuhnya, Ia mengalahkan maut (kematian) dan bangkit kembali. Menurut [[Alkitab|Kitab Suci]], Yesus bangkit, naik ke [[Surga]], dan duduk di sebelah kanan [[Allah Bapa|Bapa]]. Kemudian dikatakan bahwa Yesus akan [[Kedatangan Kedua Yesus Kristus|kembali ke bumi]] untuk [[Pengadilan Terakhir|mengadili manusia]] dan mendirikan [[Kerajaan Allah]] di dunia yang akan datang.
== Kristus, Firman, Anak Allah ==
{{cquote|Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" ([[Matius 16]]:15-16)}}
Pada umumnya orang Kristen
Dalam kitab [[Perjanjian Baru]], sebutan "Anak Allah" digunakan pada banyak kesempatan. Hal ini sering digunakan untuk merujuk pada keilahian-Nya, sejak peristiwa "Kabar Gembira" (dari malaikat [[Gabriel]] kepada [[Maria]]) sampai pada [[Penyaliban Yesus]].<ref name=Cathenc>{{en}} {{citation |url=http://www.newadvent.org/cathen/14142b.htm |chapter=Son of God |author=Cornelius Aherne |title=The Catholic Encyclopedia |volume=14 |location=New York |publisher=Robert Appleton Company (retrieved from New Advent) |year=1912}}</ref> Pernyataan bahwa Yesus adalah Anak Allah dibuat oleh banyak orang dalam Perjanjian Baru, dan dalam dua kesempatan berbeda oleh [[Allah Bapa]] sebagai satu suara dari [[Surga]], serta ditegaskan juga oleh Yesus sendiri.<ref name=Cathenc/><ref name=OneTeacher>{{en}} {{citation |title=One teacher: Jesus' teaching role in Matthew's gospel |author=John Yueh-Han Yieh |year=2004 |ISBN=3-11-018151-7 |page=240-241}}</ref
Dalam [[Kristologi]], konsep bahwa Kristus adalah "Firman" ({{lang-el|λόγος}}, [[Logos]]) berperan penting dalam penetapan [[doktrin]] akan keilahian Kristus dan posisi-Nya sebagai Allah Putera dalam [[Tritunggal]] sebagaimana tercantum dalam [[Pengakuan Iman Khalsedon]]. Hal ini berasal dari pembukaan Injil [[Yohanes]]: "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah." Doktrin [[pra-eksistensi Kristus]] merujuk pada keberadaan Kristus sebagai seorang pribadi sebelum Ia dikandung (oleh Maria). Salah satu bagian [[Alkitab]] yang relevan adalah Yohanes 1:1-18 di mana, menurut pandangan Trinitarian, Kristus diidentifikasi dengan satu kodrat ([[Hipostasis (filsafat dan agama)|hipostasis]]) ilahi yang telah ada (sebelum Ia menjadi manusia) —yaitu "Firman". Doktrin ini ditegaskan kembali dalam [[Yohanes 17]]:5 dimana Yesus merujuk pada kemulian yang Ia miliki bersama Bapa "sebelum dunia ada".<ref name=Endo>{{en}} {{citation |title=Creation and Christology |author=Masanobu Endo |year=2002 |ISBN=3-16-147789-8 |page=233}}</ref>
Setelah
== Inkarnasi, Kelahiran, Adam Baru ==
[[Berkas:Geertgen tot Sint Jans, The Nativity at Night, c 1490.jpg|
{{cquote|Ia adalah gambar [dari] Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, ... . ([[Kolose 1]]:15-16)}}
Peristiwa [[Kelahiran Yesus]] tercatat dalam 2 [[Injil Sinoptik]], yakni [[Injil Lukas|Lukas]] dan [[Injil Matius|Matius]]. Lukas terutama menceritakan peristiwa sebelum kelahiran Yesus dan berpusat pada [[Maria]], sementara Matius banyak menceritakan peristiwa sebelum kelahiran Yesus dan berpusat pada [[Yusuf (santo)|Yusuf]].<ref>{{en}} {{citation |title=Mercer dictionary of the Bible |author=Watson E. Mills, Roger Aubrey Bullard |year=1998 |ISBN=0-86554-373-9 |page=556}}</ref><ref>{{en}} {{citation |title=Jesus and the Gospels |author=Clive Marsh, Steve Moyise |year=2006 |ISBN=0-567-04073-9 |page=37}}</ref> Pertunangan Yusuf dan Maria, serta kelahiran Yesus di [[Betlehem]], sama-sama tercatat dalam Injil Matius dan Lukas.<ref name=LJeffrey>{{en}} {{citation |title=A Dictionary of Biblical Tradition in English Literature |author=David L. Jeffrey |year=1993 |ISBN=0-8028-3634-8 |page=538–540}}</ref> Banyak kejadian yang diceritakan dalam Injil Lukas yang tidak tercatat dalam Injil Matius, misalnya perjalanan dari [[Nazaret]] ke Betlehem; dan yang hanya tercatat dalam Injil Matius misalnya [[Pelarian ke Mesir]].<ref name=CoxEasley>{{en}} {{citation |author=Steven L. Cox, Kendell H Easley |year=2007 |title=Harmony of the Gospels |ISBN=0-8054-9444-8 |page=30–37}}</ref><ref name=JFKelly>{{en}} {{citation |title=The Birth of Jesus According to the Gospels |author=Joseph F. Kelly |year=2008 |page=41–49}}</ref> Pada umumnya kisah Kelahiran Yesus dalam Perjanjian Baru dianggap berakhir dengan [[Yesus ditemukan di Bait Allah|ditemukannya Yesus di Bait Allah]] beberapa tahun kemudian, setelah keluarga tersebut [[Kepindahan Yesus muda ke Nazaret|kembali ke Galilea]].<ref name=LJeffrey/><ref name=JFKelly/>
Keyakinan bahwa [[Kelahiran Yesus dari perawan|Yesus dilahirkan oleh seorang perawan (Maria)]], yang berarti bahwa Ia tidak memiliki ayah biologis dan dikandung secara ajaib dalam rahim ibu-Nya oleh [[Roh Kudus]], diterima secara luas dalam Kekristenan awal sejak abad ke-2. Hal tersebut merupakan keyakinan dasar umat Katolik, Ortodoks, dan Protestan pada umumnya; umat [[Muslim]] pun juga menerima keyakinan tersebut.<ref name=Britannica2007VirginBirth>{{en}} {{cite web |last=Britannica |title=Virgin Birth |date=2007 |url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/629896/Virgin-Birth |publisher=Encyclopædia Britannica Online}}</ref> Sementara pandangan bahwa Maria tetap perawan selamanya ([[Keperawanan Abadi Maria]]), yang meyakini bahwa Maria tidak punya anak lagi selain Yesus, didukung oleh sebagian besar Kekristenan: Gereja Asiria Timur, Katolik, Ortodoks Timur dan Oriental, serta banyak denominasi Protestan (misalnya Lutheran, Anglikan, dan [[Methodis]]).<ref name="LongeneckerGustafson2003">{{en}} {{cite book
Rasul Paulus melihat kelahiran Yesus sebagai satu peristiwa penting di [[alam semesta]] ini, peristiwa kelahiran seorang "manusia baru" yang meluruhkan kerusakan yang telah disebabkan manusia pertama ([[Adam]]). Sama seperti Rasul Yohanes, yang melihat Yesus sebagai Firman yang menjelma (menjadi manusia), menyatakan relevansi universal atas kelahiran-Nya, Rasul Paulus menekankan kelahiran seorang manusia baru dan satu dunia baru dalam kelahiran Yesus. Pandangan [[eskatologi]]s Rasul Paulus menempatkan Yesus dalam posisi yang berlawanan dengan Adam; Yesus taat pada Allah, tidak seperti Adam, dan menjadi perantara dalam keselamatan dunia.<ref name=Pannenberg/> Kelahiran Yesus, bersama dengan kematian dan kebangkitan-Nya, membawa keselamatan serta memulihkan kerusakan yang disebabkan oleh Adam.<ref>{{en}} {{citation |author=Raymond L. Burke, et al. |author=2008 |title=Mariology: A Guide for Priests, Deacons, Seminarians, and Consecrated Persons |ISBN=978-1-57918-355-4 |page=613-614}}</ref>
<blockquote>"Ketika Dia menjelma dan menjadi manusia, Dia memulai kembali garis keturunan umat manusia yang panjang, dan memperlengkapi kita — singkatnya — secara menyeluruh, dengan keselamatan; sehingga apa yang telah hilang dari kita dalam Adam, yakni untuk menjadi serupa dengan gambar dan rupa Allah, dapat dipulihkan dalam Kristus Yesus."</blockquote>
Baris 33 ⟶ 32:
Yesus mengajarkan cinta-kasih universal antara manusia, dan ketaatan pada kehendak Allah. Pesannya mengajarkan bahwa cinta-kasih universal adalah sebuah cara yang lebih langsung untuk memenuhi kehendak Allah, dan bukan semata-mata dengan menaati hukum-hukum yang terdapat dalam [[Perjanjian Lama|Alkitab Ibrani]]. Seringkali, Yesus menyampaikan pesannya melalui penggunaan [[perumpamaan]].
Beberapa ajarannya kelihatan mengandung paradoks. Ia mengajarkan bahwa yang pertama akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang pertama. Ia juga mengajarkan bahwa "barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya." (Matius 16:25); dan bahwa kekerasan harus dihadapi dengan sikap anti-kekerasan. Yesus berkata bahwa ia membawa damai bagi mereka yang percaya kepadanya, namun ia pun memperingatkan bahwa ia membawa pertentangan kepada dunia, dan menyebabkan anggota-anggota keluarga saling bertentangan (karena ketidaksepakatan tentang kepercayaan kepadanya). Penggunaan paradoks adalah cara yang diakui untuk memecahkan cara berpikir yang mapan untuk memungkinkan suatu pemahaman baru. Misalnya, penggunaan [[koan]] dalam cabang Buddhisme tertentu, yang berusaha mengatasi cara berpikir yang berbahaya atau keliru.
Yesus menyampaikan pesan [[apokaliptik]], dan mengatakan bahwa dunia yang kita kenal akan berakhir tanpa terduga-duga. Karena itu ia mengajak para pengikutnya agar selalu waspada dan tetap setia.
Para bapak gereja perdana lebih jauh mengembangkan pesannya, dan banyak bagian lainnya dari Perjanjian Baru berkaitan dengan makna kematian dan kebangkitan Yesus serta implikasinya bagi umat manusia. Sebuah gagsan yang tetap bertahan sepanjang teologi Kristen adalah gagasan bahwa umat manusia ditebus, diselamatkan, atau diberikan kesempatan untuk mencapai keselamatan melalui kematian Yesus. "Yesus mati untuk dosa-dosa kita" adalah sebuah ajaran Kristen yang umum.
<!--While faith in Jesus' sacrificial death and resurrection is sufficient for salvation within the Christian doctrine, -and as explained by Jesus, Himself in the famous passage, [[John]] 3:16, good works are certainly expected as evidence of the convert's salvation. (E.g., [[James]] 2:18, in which the writer says that he will show his faith by his works; [[Revelations]] 3:2, which asks the reader to "strengthen the things which remain, that are ready to die," implying that bad works might lead to a loss of salvation; and, most importantly, words from Jesus, Himself, in John 13:15, which claim that His life is an example or role model for followers, and the very strong claim in John 14:12, in which Jesus states that followers who believe in Him can do the works that Jesus does and even "greater works," in fact, a scripture that has provoked much debate on the role of miracles and healing in current times.) -->
Namun gagasan tentang "keselamatan" telah ditafsirkan dalam banyak cara. Ada spektrum yang luas dalam pandangan Kristen tentang hal ini sejak dulu hingga sekarang.
Sebagian peristiwa yang menonjol dalam pelayanan Yesus, yang dikisahkan kembali dalam Kitab-kitab Injil, antara lain adalah:
* Ketika Yesus ditanyai manakah perintah yang terpenting dalam hukum [[Musa]], Yesus menjawab bahwa perintah yang terbesar adalah ""Hukum yang terutama ialah: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu." (Markus 12:29-30, menggemakan [[Kitab Ulangan]] 6:5), dan pada saat yang sama ia mengatakan bahwa perintah "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (terdapat dalam [[Kitab Imamat]] 19:18) pun sama pentingnya.
* Yesus bertanya kepada murid-muridnya "Menurut katamu, siapakah Aku ini?" [[Simon Petrus|Petrus]] menjawab, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Yesus menjawab: "Berbahagialah engkau ... Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
* Ketika melihat para pedagang melakukan penukaran uang di [[Bait Allah]] di [[Yerusalem]], Yesus menagmbil cambuk untuk mengusir binatang-binatang yang dibawa dan dijual oleh para pedagang itu, melepaskan burung-burung dara, dan membalikkan meja-meja para penukar uang itu.
* Pada hari Kamis malam menjelang [[Jumat Agung]], Yesus mengadakan perjamuan [[Paskah Yahudi|Paskah]] bersama dengan para muridnya—[[Perjamuan Terakhir]]. Pada waktu mereka makan, ia membeikan roti kepada murid-muridnya dan berkata, "Ambillan dan makanlah. Ini adalah tubuhku", dan kemudian memberikan mereka cawan anggur, serta mengatakan, "Minumlah, inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa." Banyak denominasi Kristen yang menerima ucapan ini sebagai perintah untuk menyelenggarakan sakramen [[Perjamuan Kudus]] atau [[Ekaristi]].
Sejumlah sarjana kontemporer memusatkan perhatian pada perumpamaan Yesus, suatu bentuk cerita pengajaran yang ditemukan dalam ketiga Injil Sinoptik. Banyak dari penelitian ini memperoleh tempat berpijak yang kuat di Amerika Serikat pada awal tahun 1980-an oleh sekolompok pakar Alkitab yang dikenal sebagai [[Seminar Yesus]]
Baris 56 ⟶ 55:
Menurut Kitab-kitab Injil, Yesus memasuki [[Yerusalem]] dengan menunggang seekor keledai, pada hari Minggu yang sekarang dirayakan sebagai [[Minggu Palma]]. Ia disambut oleh sekelompok orang yang melambaikan daun-daun [[pohon palem|palma]], sambil berteriak [[Hosanna]], atau "Kami mohon, selamatkanlah kami!"
Pada Kamis minggu itu, dia mengadakan [[Perjamuan Terakhir]], dan setelah itu pergi ke [[Taman Getsemani]] untuk berdoa. Di sana dia merasa kesedihan dan penderitaan, dan berkata ""Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu
[[Yudas Iskariot]], salah satu dari dua belas murid Yesus, yang pergi meninggalkan [[Perjamuan Terakhir]], mengkhianati Yesus dengan memberitahu para pemimpin Yahudi tentang lokasi Yesus. Para pemimpin tersebut telah memutuskan untuk menangkap Yesus, karena beberapa dari mereka menganggap Yesus sebagai ancaman bagi kekuasaan mereka karena ia semakin populer, karena tafsirannya yang baru tentang Kitab Suci, dan karena mengungkapkan kemunafikan mereka.
Baris 62 ⟶ 61:
Yudas dan sekelompok orang yang bersenjata pedang dan tongkat pemukul kemudian muncul, dan Yudas membantu mengenali Yesus dengan menciumnya, sebuah tanda yang telah disepakati di antara mereka. Meskipun salah satu pengikut Yesus mengeluarkan pedang, dan memotong telinga dari salah satu pria bersenjata, Yesus menegurnya dan mengatakan "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang." Kemudian para murid Yesus meninggalkan dia dan melarikan diri, kecuali Petrus yang mengikutinya dari kejauhan sampai ke halaman Imam Agung (di sana dia menyangkal Yesus tiga kali). Yesus dibawa ke hadapan para peimpin Yahudi, dan ditanyai apakah ia memang Anak Allah. Setelah menyimpulkan bahwa Yesus menjawab positif, ia diserahkan kepada [[Pontius Pilatus]], gubernur setempat dari pemerintahan pendudukan Roma.
Pilatus bertanya kepada Yesus, apakah ia menganggap dirinya "raja orang Yahudi", yang dapat dianggap sebagai upaya untuk menumbangkan kekuasaan Romawi. Pertanyaan Pilatus tidak dijawab Yesus, atau jawabannya, "Engkau sendiri mengatakannya." Pilatus lalu memberikan pilihan kepada kahalayak yang berkumpul, siapakah yang akan mereka bebaskan - Yesus ataukah seorang tahanan lain.
Khalayak memutuskan bahwa Yesus tidak boleh dilepaskan, karena itu Pilatus mencoba memuaskan mereka, dengan memerintahkan agar Yesus [[hukuman cambuk|dicambuk]]. Beberapa tentara Romawi membuat mahkota dari duri dan meletakkannya di kepala Yesus. Namun khalayak menuntut agar Yesus [[penyaliban|disalibkan]], dan Pilatus menurut. Pada hari itu juga, setelah memikul salibnya sendiri, Yesus disalibkan di [[Golgota]], dengan sebuah tanda yang berbunyi (dalam bahasa Ibrani, Latin, dan Yunani) "Yesus orang Nazaret, raja orang Yahudi", yang dipasang pada salib berdasarkan perintah Pilatus. Menurut Injil Lukas, sementara Yesus disalibkan, ia berkata, "Ya Bapa, [[pengampunan|ampunilah]] mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34). Sementara tergantung pada salib, Yesus diejek oleh orang-orang yang lewat, dan, menurut Injil Yohanes, ia dikunjungi oleh ibunya dan para perempuan lainnya, lalu meninggal dunia. Kematiannya dikukuhkan oleh seorang prajurit Romawi yang menusuk pingganggnya dengan [[tombak]].
Ketika tergantung pada salib, [[Injil Markus]] melaporkan bahwa Yesus bertanya, "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Banyak pembaca merasa hal ini membingungkan secara teologis, dan mereka percaya bahwa Allah telah membiarkan Yesus mati pada salib. Menurut tafsiran umum tentang Kitab Suci, Allah Bapa memalingkan diri dari Yesus pada saat ini karena Yesus sedang menderita sebagai ganti orang berdosa. Yang lainnya mengakui ini sebagai kutipan langsung dari Mazmur 22:1, sebuah cara yang lazim pada saat itu untuk mengacu kepada seluruh Mazmur. Mazmur itu dimulai dengan seruan keputusasaan,
[[Injil Yohanes]], di pihak lain, menggambarkan bahwa Yesus tetap berkuasa penuh dari atas salib, dan berkata, "Sudah selesai," pada saat kematiannya. Bukannya meminta "cawan pahit" disingkirkan daripadanya ketika ia berdoa di Taman Getsemani pada malam sebelumnya, menurut Yohanes, Yesus malah meminta cawan itu.
== Kebangkitan, Naik ke Surga, Kedatangan yang Kedua ==
Menurut [[Perjanjian Baru]], Yesus [[Kebangkitan Yesus|bangkit dari kematian]] pada hari ketiga setelah penyalibannya dan menampakkan diri kepada murid-muridnya. [[Kisah para Rasul]] melaporkan bahwa 40 hari kemudian ia naik ke [[surga]] dan mempertahankan kedua hakikatnya, ilahi dan manusia. Surat [[Paulus dari Tarus|Paulus]] kepada jemaat-jemaat Kristen di [[Surat Roma|Roma]], [[Surat Efesus|Efesus]], dan [[Surat Kolose|Kolose]], serta [[Surat Ibrani]] (yang secara tradisional dianggap ditulis oleh Paulus) mengklaim bahwa Yesus sekarang memiliki kuasa di surga dan di bumi demi Gereja, hingga seluruh bumi berada di bawah pemerintahannya melalui pemberitaan Injil. Berdasarkan [[Perjanjian Baru]], orang Kristen percaya bahwa [[Parousia|Yesus akan datang kembali]] dari surga pada akhir zaman, untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Dalam beberapa aliran dari [[Gereja Mormon]] (Mormonisme), Yesus diyakini telah menampakkan diri di belahan bumi barat setelah kebangkitannya dan mengajar kepada sejumlah orang Indian, yang menurut ''[[Kitab Mormon]]'' adalah keturunan bangsa Israel.
Baris 77 ⟶ 76:
== Mukjizat Yesus ==
{{utama|Mukjizat Yesus Kristus}}
[[Berkas:'The Raising of Lazarus', tempera and gold on panel by Duccio di Buoninsegna, 1310–11, Kimbell Art Museum.jpg|
{{cquote|... percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa [[Allah Bapa|Bapa]] di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa. ([[Yohanes 10]]:38)}}
Dalam ajaran Kekristenan, [[mukjizat]] yang dilakukan Yesus berperan sangat penting sebagaimana ajaran-Nya. Banyak di antara mukjizat tersebut menekankan pentingnya [[iman]]; misalnya dalam [[Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta|penyembuhan sepuluh orang kusta]], Yesus mengatakan: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."<ref>{{en}} {{cite book
Satu ciri khas di antara semua mukjizat yang dilakukan Yesus dalam kisah di [[Injil]] adalah bahwa Ia melakukannya tanpa meminta segala bentuk pembayaran atas kesembuhan yang diterima orang-orang, tidak seperti beberapa imam besar pada
Umat Kristen pada umumnya meyakini bahwa mukjizat-mukjizat Yesus adalah peristiwa bersejarah yang nyata dan bahwa karya-karya ajaib-Nya merupakan suatu bagian penting dalam kehidupan-Nya di dunia, membuktikan keAllahan atau keilahian-Nya dalam [[persatuan hipostatik]] —yakni kodrat ganda (kemanusiaan dan keilahian) dalam pribadi Yesus Kristus.<ref name="Driscoll">{{en}} {{citation |last1=Driscoll |first1=J.T. |year=1911 |chapter=Miracle |title=The Catholic Encyclopedia |location=New York |publisher=Robert Appleton Company |url=http://www.newadvent.org/cathen/10338a.htm |others=Transcribed for New Advent by Don Ross}}</ref> Kelaparan, kelelahan, dan kematian yang dialami Yesus saat hidup di [[dunia]] ini membuktikan kemanusiaan-Nya; sementara mukjizat-mukjizat yang dilakukan-Nya membuktikan keilahian-Nya.<ref>{{en}} Lockyer, Herbert. ''All the Parables of the Bible''. Zondervan, 1988. ISBN 978-0-310-28111-5. p.25</ref><ref>{{en}} Brande, William Thomas, George William Cox. ''A dictionary of science, literature, & art''. London, 1867, also Published by Old Classics on Kindle, 2009, page 655</ref><ref>{{en}} Ramm, Bernard L. ''An Evangelical Christology: Ecumenic and Historic''. Regent College Publishing, 1993. ISBN 1-57383-008-9. p.45</ref>
Para penulis Kristen juga melihat mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus bukan
Injil [[Yohanes 20]]:30 menuliskan bahwa tidaklah mungkin menceritakan semua mukjizat yang dilakukan Yesus, namun mukjizat-mukjizat yang disajikan dalam Injil dipilih untuk dituliskan dengan maksud: sebagai perwujudan kemuliaan Allah dan sebagai pembuktian. Yesus merujuk "pekerjaan"-Nya sebagai bukti perutusan-Nya dan keilahian-Nya, dan pada [[Yohanes 5]]:36 Yesus menyatakan bahwa "pekerjaan" (mukjizat) -Nya memiliki nilai pembuktian yang jauh lebih besar dibanding dengan kesaksian [[Yohanes Pembaptis]].<ref name="Driscoll"/>
<!--
''Main article: [[Christology]]''
Baris 98 ⟶ 97:
See the [[Christology]] article for some of the main theologies of Jesus Christ.
-->
<!-- == Differences in interpretation ==
Adherents of [[Judaism]], as well as some modern Bible scholars, reject the idea that the Hebrew Bible ever prophetically referred specifically to Jesus. One reason for these differences of interpretation is the use of different versions of the Bible. Christians have historically relied on the [[Septuagint]], a Greek translation of the Hebrew scriptures. In it, many prophecies have a much clearer correlation to Jesus than in the Masoretic Hebrew text we now have available. For instance, one passage says in the Septuagint that the Messiah would be born of a "virgin", while in the Hebrew it says "young woman". The Septuagint was translated by a group of about 70 Jews more than 200 years before the birth of Jesus Christ; the oldest surviving complete manuscript dates to the third or fourth century A.D. It was widely accepted among the Alexandrian Jewish community, but was not accepted by the Jewish community elsewhere. The text accepted by the rest of the Jewish world was known as the [[Tanakh]], and had a number of differences, none of which had anything to do with the messiah. The oldest surviving Hebrew Masoretic text dates to the eighth or ninth century A.D., although parts of it have been corroborated by the [[Dead Sea Scrolls]].
Baris 114 ⟶ 113:
== Pranala luar ==
* [[Mel Gibson|Gibson, Mel]], "''[http://www.thepassionofthechrist.com/splash.htm The Passion Of The Christ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051102103814/http://www.thepassionofthechrist.com/splash.htm |date=2005-11-02 }}''". ISBN 0-7886-0588-7
* "''[http://www.godandscience.org/apologetics/prophchr.html Prophecies of Jesus Christ as Messiah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070630033113/http://www.godandscience.org/apologetics/prophchr.html |date=2007-06-30 }}''". GodAndScience.org.
* Domínguez, J., "''[http://biblia.com/jesusbible/prophecies.htm Prophecies of the Old Testament Fulfilled in Jesus] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080708193323/http://www.biblia.com/jesusbible/prophecies.htm |date=2008-07-08 }}''". Jan. 26, 2004. (Public domain text)
* "''[http://www.bibleplus.org/gospel.htm The Gospel of Jesus Christ]''". BiblePlus.
|