Konsili Ekumenikal Katolik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~cite
k ~cite
 
Baris 4:
Dalam agama Katolik, selain Konsili Ekumenis, terdapat pula “Konsili partikular”. Hukum Kanonik yang berlaku saat ini mengakui dua jenis Konsili partikular: [[dewan pleno]] yang melibatkan para uskup dari [[konferensi waligereja]] (biasanya satu negara)<ref>1983 CIC, [[1983 Code of Canon Law]], https://www.vatican.va/archive/cod-iuris-canonici/cic_index_en.html, 439</ref> dan dewan provinsi adalah uskup dari [[provinsi gerejawi]].<ref>1983 CIC, 440</ref>
 
[[Gereja Katolik]] mengakui 21 konsili ekumenis yang dilaksanakan selama kurun waktu sekitar 1900 tahun.<ref>{{Cite web|url=https://www.catholic.com/magazine/print-edition/the-21 -ecumenical-councils|title=21 Konsili Ekumenis|website=Jawaban Katolik|access-date=2019-04-16}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.newadvent. org/library/almanac_14388a.htm|title=Perpustakaan Katolik: 21 Konsili Ekumenis|website=www.newadvent.org|access-date=2019-04-16}}</ref> Sifat ekumenis dari beberapa Konsili diperdebatkan beberapa waktu, namun akhirnya diterima, misalnya [[Konsili Lateran Pertama]] dan [[Dewan Basel]]. Sebuah buku tahun 1539 tentang konsili ekumenis yang ditulis oleh Kardinal Dominika Jacobazzi tidak menyertakan konsili tersebut, begitu pula para sarjana lainnya.<ref>Jedin 11</ref>
 
Beberapa abad pertama tidak mengenal dewan berskala besar; hal ini hanya dapat dilakukan setelah Gereja memperoleh kebebasan dari penganiayaan di bawah [[Konstantinus Agung|Kaisar Konstantinus]]. Akibatnya, '''[[Dewan Yerusalem]]''' atau '''Konsili Apostolik,''' diadakan di [[Yerusalem]] sekitar tahun 50 M dan dijelaskan dalam [[Kisah Para Rasul]] pasal 15, bukanlah sebuah Konsili ekumenis, meskipun sebagian besar denominasi Kristen menganggap bahwa konsili tersebut mengungkapkan bagian penting dari doktrin dan ajaran moral Kristiani.