Duswanta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → ia (2)
Raksasabonga (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{TMH Infobox|
| Image = Dushmantasson1940s Vintage Hindu Print Dushyant & Shakuntala.jpg
| Caption = Pertemuan Duswanta menolakdengan Sakuntala. Ilustrasi Bharatadari sebagaitahun puteranya1940-an.
| Nama = Duswanta
| Nama_lain = Dusyanta; Dusmanta
Baris 12:
| Kasta = Ksatriya
}}
'''Duswanta''' atau '''Dushyanta''' ([[Sanskerta]]: दुष्‍यंत; ''dushyanta'') merupakan leluhur keluarga [[Pandawa]] dan [[Korawa]] dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]''. Duswanta merupakan salah satu keturunan Sang [[Puru]] yang menurunkan Wangsa [[Paurawa]]. Ia bertahta di sebuah [[kerajaan India Kuno]] yang kemudian menjadi [[Hastinapura]]. Permaisuri iadia bernama [[Sakuntala]] dan putera iadia bernama [[Bharata (raja)|Bharata]] yang menurunkan keluarga Bharata dalam kisah ''Mahabharata''.
 
== Pertemuan dengan Sakuntala ==
 
Dalam ''[[Mahabharata]]'' diceritakan, pada suatu ketika, Duswanta pergi berburu sampai ke tengah hutan di kaki gunung [[Himawan]]. Setelah masuk jauh ke tengah hutan, ia menemukan lokasi pertapaan yang sangat indah, yang ternyata kediaman Bagawan [[Kanwa]]. Di sana ia disambut dengan ramah oleh puteri cantik jelita bernama [[Sakuntala]]. Melihat wajah sang puteri petapa yang sangat elok, timbulah keinginan Sang Raja untuk menikahinya. Sakuntala menolak, namuntetapi dirayu terus oleh Sang Raja. Akhirnya Sakuntala bersedia menikahi Sang Raja dengan syarat bahwa anak yang dilahirkannya harus menjadi pewaris tahta Sang Raja. Karena diselimuti rasa cinta, Sang Raja bersedia memenuhi permohonan tersebut. Kemudian Sang Raja bercinta dengan Sakuntala. Tak lama setelah itu, ia pergi meninggalkan pertapaan karena terikat oleh kewajibannya sebagai seorang Raja. Ia pun pulang dan berjanji bahwa kelak ia akan kembali lagi ke pertapaan tersebut untuk menjemput Sakuntala beserta anaknya jika sudah lahir.
 
== Penolakan Duswanta ==
{{main|Sakuntala}}
 
Setelah sekian lama, Duswanta sibuk dengan urusan negara sehingga tidak bisa menjemput [[Sakuntala]] beserta anaknya untuk tinggal di istana. Hal itu membuat Sakuntala tidak tahan sehingga ia memutuskan akan datang menghadap Sang Raja bersama anaknya (Sarwadamana) di ibukotaibu kota.
 
Sampai di ibukotaibu kota, [[Sakuntala]] menghadap Sang Raja yang sedang bersidang di istana kerajaan. Di depan umum, Sakuntala menjelaskan maksud kedatangannya bahwa ia hendak menyerahkan puteranya, [[Sarwadamana]], sebagai putera mahkota karena janji Sang Raja. Mendengar pengakuan tersebut, Raja Duswanta menolak kebenaran perkataan Sakuntala. Bahkan ia menolak telah menikah dan memiliki anak dari Sakuntala. Ia juga menghina dan mencela Sakuntala di muka umum. Sakuntala menangis karena dipermalukan.
 
Tiba-tiba terdengar suara dari langit yang membenarkan perkataan Sakuntala. Raja tak bisa mengelak lagi lalu ia menyongsong dan memeluk Sakuntala beserta anaknya. Kemudian ia menagis karena bahagia sambil berkata, "Duhai Sakuntala, sebenarnya aku sangat gembira akan kedatanganmu. Namun aku terhalang karena kedudukanku sebagai Raja. Apa kata dunia bila akau menikahimu yang tidak dikira sebagai istriku? Kini kesangsian itu tak ada lagi, karena semuanya telah mendengar sabda dari langit yang membenarkan ucapanmu. Karena itu, engkau adalah istriku dan Sarwadamana adalah puteraku. Ia akan kuangkat sebagai Raja menggantikan kekuasaanku. Namanya kuganti menjadi Bharata karena berdasarkan sabda dari langit."