Suwoto Adiwibowo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k →Referensi: →clean up: perbaikan kategori Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(19 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
|name = Soewoto Adiwibowo
|image =
|imagesize = 200px
|caption =
|office =
|order = 14
|term_start =
|term_end =
|president = [[Soeharto]]
|lieutenant =
Baris 15:
|successor = [[Affandi, Bupati Jombang|Affandi]]
|birth_date = {{Birth date and age|1944|12|20}}
|birth_place =
|death_date =
|death_place =
|nationality =
|party =
|spouse = Ninik Darmini
|relations =
|children = Endang Nursilawati<
|alma_mater = [[AMN]]
|occupation =
Baris 28:
|religion = [[Islam]]
|rank = [[Berkas:Pdu koloneltni komando.png|25px]] [[Kolonel]]
|branch = [[Berkas:
|unit = [[Artileri Medan]]
|command = [[Yon Armed 8]], [[Yon Armed 12]], [[Kostrad]]
|serviceyears = 1968–1993
Baris 38 ⟶ 39:
|footnotes =
}}
'''
== Kehidupan awal ==
Soewoto lahir
== Riwayat pendidikan ==
Saat usianya menginjak tujuh tahun, ia didaftarkan oleh ayahnya bersekolah SR ([[Sekolah Rakyat]]) di Desa Kadipaten. Meski dari keluarga kurang mampu,
Selepas SMA, ia berniat untuk bekerja.Namun, ia lebih tertarik untuk menjadi seorang taruna ABRI (sekarang [[TNI]]). Semua itu berawal ketika keponakannya yang notabene terlebih dulu lulus dari [[AMN]] di [[Magelang]] cuti kedinasan. Ia akhirnya diterima dan menjalani pendidikan militer selama tiga tahun, yakni mulai tahun [[1964]] hingga lulus pada [[1967]]. Ia lulus AMN dengan pangkat [[Letnan Dua]].
== Karier militer ==
Pada tahun 1968, tugas pertamanya di [[Batalyon Artileri Medan 8|Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) VIII]] di [[Jember]]. Setelah itu, tahun [[1975]] ia dipindahkan tugas ke Pusat Pendidikan (Pusdik) Armed [[Cimahi]], [[Jawa Barat]]. Di pusat pendidikan tersebut, Soewoto bertugas selama enam tahun. Selanjutnya, pada 1981, ia menjabat sebagai Komandan [[Batalyon Artileri Medan 12|Batalyon Armed XII]] di [[Ngawi]]. Tiga tahun menjabat sebagai Komandan Batalyon, ia kemudian dipindah jabatan sebagai staf Markas Besar (Mabes) ABRI di [[Jakarta]], yakni mulai tahun 1984. Baru pada tahun 1990, ia kembali bertugas di [[Jawa Timur]], saat itu ia dipercaya sebagai Komandan Resimen [[Resimen Artileri Medan
== Menjadi Bupati ==
[[23 Agustus]] [[1993]], Soewoto mendapatkan tugas karya dari pemerintah pusat untuk menjabat sebagai Bupati Jombang menggantikan [[Tarmin Hariadi]]. Ia dilantik oleh [[Gubernur]] [[Soelarso]], yang mana pelantikannya ini dihadiri oleh ratusan orang.
=== Pendekatan terhadap masyarakat ===
Soewoto menyadari, Jombang merupakan basis pondok pesantren. Oleh karenanya, membangun hubungan yang sinergis antara pemerintah dengan pondok pesantren adalah suatu keniscayaan. Nah, sehari setelah pelantikan, pria kelahiran Bojonegoro ini mengumpulkan seluruh ulama kota santri di Pendopo Kabupaten setempat. Hari itu, ia memperkenalkan diri sekaligus mengajak seluruh ulama untuk bergandeng tangan demi kemajuan Jombang.
Setelah itu, ia mulai melakukan pendekatan ke masyarakat Jombang. Karena Soewoto berprinsip, sebaik apapun program yang ia gulirkan, tanpa dukungan dari masyarakat luas tentunya hasilnya akan sia-sia. Maka tidak heran, selama lima tahun menjabat sebagai bupati, sebanyak 306 desa di Kabupaten Jombang pernah dikunjunginya beserta istri. Langkah itu juga ia wujudkan dengan membuat media untuk membangun komunikasi dengan masyarakatnya. Salah satunya membuat tabloid ”Gema Desa” yang disingkat Masa. Tabloid itu didistribusikan ke seluruh desa yang ada di Jombang. Harapannya, akan terbangun komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat. Dengan begitu pembangunan yang ia gulirkan
=== Adipura ===
Baris 66 ⟶ 67:
Tidak cukup sampai di situ. Awal memimpin Kabupaten Jombang, bapak empat anak ini mulai melirik sektor pertanian yang akan di jadikan primadona dalam pembangunan. Hal itu didasari oleh peta Jombang yang membujur dengan membentuk garis linear. Selanjutnya, untuk memaksimalkan potensi itu, Bupati Soewoto membuatpeta wilayah pertanian. Dalam arti, mana wilayah yang dikhususkan untuk tanaman pangan dan mana wilayah yang dikonsentrasikan untuk non pangan dibuat pembagian secara jelas. Hasilnya tidak sia-sia, pada tahun kedua kepemimpinannya Kabupaten Jombang menjadi percontohan penggunaan pupuk pril atau yang biasa dikenal dengan urea tablet tingkat nasional. Selain itu, Jombang juga dijadikan sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
Bergeraknya roda pembangunan yang digagas oleh Soewoto berbuah manis. Hal itu bisa dilihat dari meningkatnya jumlah PAD (Pendapatan Asli Daerah) saat itu. Ia mencatat, kala pertama menjabat sebagai bupati, jumlah PAD Kabupaten Jombang hanya sebesar Rp 2,1 miliar per tahun. Akan tetapi jumlah itu meningkat tajam pada akhir masa jabatannya, yakni tembus Rp 11,6 miliar atau ada peningkatan sekitar Rp 9 miliar.
=== Masalah jamaah haji ===
Terobosan-terobosan selanjutnya terus dilakukan oleh Bupati Soewoto, semisal masalah pelaksanakan ibadah haji. Saat itu pelaksanaan haji di Jombang cenderung semrawut. Tidak jarang masyarakat bawah yang sudah
Teknisnya, seluruh yang mendaftar haji dicatat. Pada hari yang sudah ditentukan, para pendaftar dikumpulkan di alun-alun setempat. Kemudian mereka mengambil nomor undian yang sudah dimasukkan dalam kotak. Dari situlah para jamaah haji mendapatkan nomor urut dan mengetahui apakah dirinya berangkat ke tanah suci atau tidak. Semisal, jumlah kuota haji pada saat itu 100 orang, padahal jamaah yang mendaftar ada 150 orang. Setelah mengambil nomor urut, maka akan diketahui siapa saja yang mendapatkan nomor 1 hingga 100. Merekalah yang dipastikan berangkat ibadah haji, selebihnya harus menunggu tahun berikutnya.
Dengan metode itu,
=== Musabaqah Tilawatil Qur’an 1996 ===
Suksesnya pelaksanaan MTQ ([[Musabaqah Tilawatil Quran]]) tingkat Jawa Timur di Jombang pada tahun 1996. Selain sukses sebagai tuan rumah, kota santri Jombang juga sukses sebagai juara umum. Padahal persiapan untuk menggelar momen akbar itu cukup singkat, yakni hanya dua bulan. Sebenarnya, ada dua daerah yang terpilih menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan MTQ waktu itu, yaitu Madura dan Bojonegoro. Hanya saja, saat pelaksanaan MTQ kurang tiga bulan, dua daerah tersebut menyatakan tidak sanggup. Akhirnya Gubernur Jawa Timur saat itu, H. Basofi Soedirman, memanggil Bupati Soewoto. Dalam pertemuan itu, gubernur meminta agar Jombang menjadi tuan rumah. Kesempatan itu tidak disia-siakan begitu saja. Bupati segera bekerja keras dan membentuk kepanitiaan MTQ. Alun-alun yang terletak di depan Pendopo Kabupaten disulap menjadi masjid raksasa. Di setiap sudutnya dipasang menara yang lengkap dengan kubah. Ternyata mepetnya persiapan justru menjadikan semangat tersendiri bagi Kabupaten Jombang. Terbukti, Jombang berhasil meraih sukses ganda. Pertama, pelaksanaan MTQ berjalan cukup baik. Kedua, Jombang berhasil menyabet gelar juara umum. Hingga kini, menara di setiap sudut alun-alun Jombang itu masih terawat dengan baik.
Baris 83 ⟶ 84:
== Keluarga dan kehidupan kini ==
Soewoto melepas masa lajangnya pada 9 Maret 1969. Ia menyunting gadis kelahiran 24 September 1951, Ninik Darmini, yang juga masih tetangganya satu kampung di Bojonegoro. Dari perkawinan itu, pasangan Soewoto Adiwibowo dan Ninik Darmini dikarunia empat orang anak yang semuanya perempuan. Mereka adalah:
# Endang Nursilawati
# Eva Nursilarini
# Ely Nursiladewi
# Erlin Nursilaningrum.
Kini anak dari mantan bupati ini semuanya sudah berkeluarga. Namun, salah satu dari mereka ada yang masih tinggal di Jombang. Sehingga mantan bupati ini meski tinggal di Malang (Perumahan Pondok Blimbing Indah Araya Blok B-8 No 8.), dalam sekali waktu masih menyempatkan waktu untuk mengunjungi kabupaten yang pernah ia pimpin selama lima tahun.
== Referensi ==
* [http://jombangkab.go.id/upload/files/biografi_bupati.pdf biografi bupati di jombangkab.go.id]
{{Kotak_mulai}}
{{s-off}}
{{Kotak_suksesi |
{{Kotak_selesai}}
{{Bupati Jombang}}
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Bojonegoro]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Bojonegoro]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Bupati Jombang]]
|