Egrang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
KGPM (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Lapangan: kelebihan spasi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(15 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Kenje Dayak Deah.JPG|jmpl|Egrang yang dimainkan oleh warga [[Suku Dayak Deah|Dayak Deah]] di [[Kalimantan Selatan]] yang disebut ''kenje''.]]
'''Egrang''' adalah sebuah permainan tradisional yang menggunakan sepasang [[bambu]] untuk berjalan. Bambu dibentuk seperti tongkat yang memiliki tumpuan kaki yang terbuat dari kayu. Egrang umumnya dimainkan oleh anak-anak. Egrang juga bisa digunakan dalam atraksi. Permainan egrang berguna dalam pelatihan pengendalian diri dengan menjaga keseimbangan, ke fokusan dan meningkatkan rasa percaya diri sekaligus hiburan untuk anak anak maupun dewasa.<ref>{{Cite journal|last=Wibisono, G., dkk.|date=2019|title=Analisis Gerak Permainan Tradisional Egrang pada Anak Usia 10–12 Tahun|url=https://www.researchgate.net/profile/Dhanang-Puspita/publication/342801997_Analisis_Gerak_Permainan_Tradisional_Egrang_Pada_Anak_Usia_10_-_12_Tahun/links/5f069096299bf188160e5a74/Analisis-Gerak-Permainan-Tradisional-Egrang-Pada-Anak-Usia-10-12-Tahun.pdf|journal=Prosiding Seminar Nasional Kesehatan: Transformasi Bidang Kesehatan di Era Industri 4.0|publisher=Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana|pages=37|isbn=978-602-5881-60-2}}</ref>
 
== Penamaan ==
Egrang khususnya di [[Indonesia]] memiliki banyak penamaan di berbagai [[daerah]].<ref>{{Cite journal|last=Milak, A. S., dkk.|title=Penerapan Artificial Intelligence pada Non-Player Character Menggunakan Algoritma Collision Avoidance System dan Random Number Generator pada Game 2D Balap Egrang|url=https://pdfs.semanticscholar.org/ceb7/5b638b8d56465ce802ac1d8e826bf6b65859.pdf|journal=Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer|volume=7|issue=5|pages=986|issn=2355-7699}}</ref> Penamaan ''egrang'' sendiri berasal dari [[Rumpun Bahasa Komering-Lampung|bahasa Lampung]]. Arti nama ini adalah terompah pancung yang dibuat dengan bahan bambu bulat yang panjang. Di Provinsi [[SumatraSumatera Barat]], egrang disebut dengan ''tengkak-tengkak''. Nama ini berasal dari kata dasar ''tengkak'' yang berarti pincang. Dalam [[bahasa Bengkulu]], ''tengkak'' berarti [[sepatu]] yang terbuat dari bambu. Lalu, di Provinsi [[Jawa Tengah]], egrang dikenal dengan nama ''jangkungan''. Nama ini diperoleh dari nama [[burung]] dengan kaki yang panjang. Egrang juga dikenal di Provinsi [[Kalimantan Selatan]] dengan nama ''batungkau''.<ref>{{Cite book|last=Kasnadi dan Sutejo|date=2017|url=http://repository.stkippgriponorogo.ac.id/61/1/5.%20KITAB%20PERMAINAN%20TRADISIONAL.pdf|title=Kitab Permainan Tradisional|location=Bantul|publisher=Terakata|isbn=978-602-74426-9-6|editor-last=Setiawan|editor-first=Agus|pages=187|url-status=live|access-date=2022-02-27|archive-date=2022-02-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220227022036/http://repository.stkippgriponorogo.ac.id/61/1/5.%20KITAB%20PERMAINAN%20TRADISIONAL.pdf|dead-url=yes}}</ref> Di Sulawesi Selatan, egrang dikenal dengan nama ''longga'' atau ''dongga'' yang terinspirasi dari [[cerita rakyat]] di Sulawesi Selatan, yakni [[hantu Longga]]/[[hantu Dongga|Dongga]].
 
== Peralatan ==
Pada anak-anak di dalam masyarakat [[Jawa]], dikenal dua jenis peralatan permainan egrang. Peralatan ini yaitu bambu atau tempurung [[kelapa]]. Pada permainan egrang dengan tempurung kelapa, kaki diikat dengan tali plastik dan permainan dilakukan dengan salah satu kaki dalam posisi diangkat lebih tinggi dari kaki yang satunya.<ref>{{Cite journal|last=Azis|first=Akhmad Rifqi|date=2016|editor-last=Aziz, A. R., dkk.|title=Pemanfaatan Permainan Tradisional Egrang Batok Kelapa untuk Mengembangkan Kemampuan Motorik Kasar dan Kecerdasan Motorik Kasar dan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini|url=https://aminsilalahi.files.wordpress.com/2016/06/isi_prosiding.pdf|journal=Prosiding Seminar Nasional Revitalisasi Nasionalisme Melalui Konseling Bwerbasis Kearfian Lokal Sejak Usia Dini|pages=5|isbn=978-602-95864-3-5}}</ref>
 
== Lapangan ==
Standar ukuran lapangan untuk kompetisi permainan egrang adalah 50 [[meter]] untuk panjang lintasan dengan lebar lintasan 7, 5 meter. Jumlah peserta di dalam lintasan hanya lima, sehingga masing-masing mempunyai lintasan selebar 1,5 meter.<ref>{{Cite book|last=Kurniawan|first=Ari Wibowo|date=2019|url=http://fik.um.ac.id/wp-content/uploads/2021/07/buku-olahraga-dan-permainan-tradisional.pdf|title=Olahraga dan Permainan Tradisional|location=Malang|publisher=Penerbit Wineka Media|isbn=978-602-5973-94-9|pages=61|url-status=live}}</ref>
 
== Manfaat ==
Pada masa lalu diketahui bahwa permainan egrang digunakan sebagai sarana berlatih berdiri atau bertahan lama pada tumpuan bambu. Keterampilan dari egrang kemufdiankemudian dimanfaatkan untuk menyeberangi [[sungai]] dengan berjalan. Egrang juga dipakai untuk berlari dengan cepat.<ref>{{Cite book|last=Ardini, P. P., dan Lestariningrum, A.|date=2018|url=https://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/2495/Bermain-dan-Permainan-Anak-Usia-Dini-Sebuah-kajian-teori-dan-Praktek.pdf|title=Bermain dan Permainan Anak Usia Dini|location=Nganjuk|publisher=Adjie Media Nusantara|isbn=978-602-5605-23-9|pages=64|url-status=live}}</ref>
 
== Galeri ==
Baris 33:
 
{{Permainan tradisional}}
{{alat-stub}}
 
[[Kategori:Permainan]]
[[Kategori:Permainan tradisional]]
[[Kategori:Permainan tradisional di Indonesia]]
 
 
{{alat-stub}}