Aruh Bawanang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Busu Neneng (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k ~cite
 
(8 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
| logo =
| logo_caption =
| image = Aruh Bawanang.jpg
| imagesize = 260px
| caption =
Baris 18:
| people = [[Balian]]
| budget =
| patron = {{hlist|DewanMajelis AdatUmat DayakKepercayaan Kaharingan (DADMUKK)|Majelis Agama Kaharingan Indonesia (MAKI)|Majelis Daerah Agama Hindu Kaharingan (MDA-HK)|Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan (MBA-HK)}}
| organised =
| website =
| footnotes =
}}
'''Aruh Bawanang''' adalah sebuah ritual adatkeagamaan [[Kaharingan]] yang dilaksanakan oleh [[suku Dayak Meratus]] setiap tahunnya di Kabupaten [[Kabupaten Hulu Sungai Tengah|Hulu Sungai Tengah]], Provinsi [[Kalimantan Selatan]]. Ritual adat ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas panen yang melimpah, serta permohonan doa agar mereka selalu diberi rejeki, kesehatan<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=Suluh|date=2021-10-27|title=Aruh Bawanang dan Suku Dayak Meratus - Koran Sulindo|url=https://koransulindo.com/aruh-bawanang-dan-suku-dayak-meratus/|language=id-ID|access-date=2023-09-10}}</ref> dan kesejahteraan.<ref>{{Cite news|url=https://www.antaranews.com/berita/1097070/ungkapan-syukur-suku-dayak-meratus-dalam-aruh-bawanang|title=Ungkapan syukur Suku Dayak Meratus dalam Aruh Bawanang|date=4 Oktober 2019|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=8 Juni 2020|last=Haryati|first=Sri|editor-last=Meirina|editor-first=Zita}}</ref>
 
Upacara Bawanang dilakukan secara berkelompok, selama tiga hari tiga malam dengan memotong hewan persembahan berupa ayam. Bila upacara dilakukan selama empat hari empat malam disebut aruh[[Aruh Baharin]], dengan memotong hewan persembahan berupa kambing atau kerbau.<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/bawanang-aruh-adat-sebagai-bentuk-rasa-syukur-pada-penguasa-alam/|title=Bawanang, Aruh adat sebagai bentuk rasa syukur pada penguasa alam|date=2 November 2019|website=Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya|access-date=4 Juli 2020}}</ref>
 
== Adat istiadat dan kebudayaan ==
Aruh Bawanang atau sering disebut Aruh Ganal merupakan aruh adat dalam rangka sebagai bentuk rasa syukur pada Tuhan dalam kepercayaan penduduk setempat atas rezeki atau keberhasilan yang diperoleh. Setelah Aruh Bawanang dilaksanakan, padi baru boleh dimasak dan dimakan. [[Aruh]] [[Bawanang]] biasa juga disebut [[Palas Payung]], kegiatan ini biasanya rutin dilaksanakan setiap setahun sekali setelah panen penduduk setempat.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=Suluh|date=2021-10-27|title=Aruh Bawanang dan Suku Dayak Meratus - Koran Sulindo|url=https://koransulindo.com/aruh-bawanang-dan-suku-dayak-meratus/|language=id-ID|access-date=2023-09-10}}</ref>
 
Upacara Bawanang dilakukan secara berkelompok, selama tiga hari tiga malam dengan memotong hewan persembahan berupa ayam. Bila upacara dilakukan selama empat hari empat malam disebut aruh Baharin, dengan memotong hewan persembahan berupa kambing atau kerbau.<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/bawanang-aruh-adat-sebagai-bentuk-rasa-syukur-pada-penguasa-alam/|title=Bawanang, Aruh adat sebagai bentuk rasa syukur pada penguasa alam|date=2 November 2019|website=Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya|access-date=4 Juli 2020}}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 32 ⟶ 36:
 
[[Kategori:Dayak]]
[[Kategori:Kepercayaan]]
[[Kategori:Kalimantan Selatan]]