Aruh Bawanang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan

Revisi per 10 September 2023 04.27 sunting Jumuchih (bicara \| kontrib) 5 suntingan k Menambah Kategori:Kalimantan Selatan menggunakan HotCat ← Revisi sebelumnya		Revisi terkini sejak 21 Februari 2024 13.20 sunting balikkan AABot (bicara \| kontrib) Bot, Pengecualian blokir IP 913.941 suntingan k ~cite Tag: paws [2.2]
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 5: \| logo = \| logo_caption = \| image = ~~Aruh Bawanang.jpg~~ \| imagesize = 260px \| caption = Baris 28: == Adat istiadat dan kebudayaan == Aruh Bawanang atau sering disebut Aruh Ganal merupakan aruh adat dalam rangka sebagai bentuk rasa syukur pada Tuhan dalam kepercayaan penduduk setempat atas rezeki atau keberhasilan yang diperoleh. Setelah Aruh Bawanang dilaksanakan, padi baru boleh dimasak dan dimakan. [[Aruh]] [[Bawanang]] biasa juga disebut [[Palas Payung]], kegiatan ini biasanya rutin dilaksanakan setiap setahun sekali setelah panen penduduk setempat. <ref>{{Cite web\|last=Indonesia\|first=Suluh\|date=2021-10-27\|title=Aruh Bawanang dan Suku Dayak Meratus - Koran Sulindo\|url=https://koransulindo.com/aruh-bawanang-dan-suku-dayak-meratus/\|language=id-ID\|access-date=2023-09-10}}</ref>