Batik Kudus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
k ~cite
 
(19 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
{{paragraf pembuka}}{{nocat}}
 
'''Batik Kudus''' adalah salah satu gaya [[batik]] tradisional [[Indonesia]] yang berasal dari [[Kudus]], sebuah kota kecil yang terletak di [[Jawa Tengah]]. Batik Kudus memiliki ciri khas corak yang sederhana dan elegan, dengan motif yang terinspirasi oleh alam seperti [[Bunga|6]], daun, dan hewan.
 
Proses pembuatan Batik Kudus melibatkan teknik [[tenun]] tradisional dengan menggunakan alat tenun tradisional yang disebut "[[gerabah]]". Pewarnaan dilakukan dengan tangan menggunakan [[canting]], sebuah alat kecil dengan ujung runcing yang digunakan untuk mengaplikasikan pewarna pada kain. Teknik pewarnaan yang rumit ini membutuhkan ketelitian tinggi.
 
Salah satu motif yang terkenal dalam Batik Kudus adalah motif "Truntum". Motif ini memiliki pola geometris yang khas dan melambangkan kehidupan yang harmonis serta semangat gotong royong masyarakat Kudus. Warna yang umumnya digunakan dalam Batik Kudus adalah warna-warna lembut seperti biru, merah muda, hijau, dan kuning, memberikan kesan yang menenangkan dan elegan.
 
Batik Kudus tidak hanya dihargai di dalam negeri, tetapi juga diakui secara internasional. Pada tahun 2009, Batik Kudus diakui sebagai [[Warisan Budaya Takbenda]] oleh [[UNESCO]], yang memberikan pengakuan terhadap kekayaan budaya Indonesia.
 
Selain itu, Batik Kudus terus beradaptasi dengan tren mode dan desain kontemporer. Banyak perancang busana terkenal yang menggabungkan motif dan teknik Batik Kudus dalam karya mereka, menggambarkan perpaduan antara tradisi dan modernitas.
 
Batik Kudus merupakan bagian penting dari warisan budaya Indonesia dan merupakan simbol kekuatan seni dan kearifan lokal yang telah bertahan selama berabad-abad. Keindahan dan keunikan Batik Kudus telah memikat hati orang-orang di seluruh dunia, menjadikannya sebagai salah satu bentuk seni yang paling dihargai dari Indonesia.
 
== Sejarah ==
Pada era tahun 1935 [[batik]] [[Kudus]] sudah mulai ada dan berkembang pesat pada era 1970an1970-an. Corak dan motif [https://batikkudus.com batik Kudus] sangat beragam karena pada masa itu terdapat pengrajin batik Kudus adadari yang darikalangan etnis keturunanTionghoa Cinamaupun danpribumi.<ref>{{cite pengrajinnews penduduk|last1=Udhma asli|first1=Noor atauSyafaatul pribumi|last2=Afif |first2=Afthonul |title=Ragam kisah dalam motif batik Kudus |url=https://kanaldesa.com/artikel/ragam-kisah-dalam-motif-batik-kudus |access-date=9 Juni 2023 |agency=Lokadata}}</ref>
 
Corak Batik Kudus coraknya lebih condong ke arah batik pesisiran adadan mempunyai kemiripan dengan batik Pekalongan maupun Lasem karena secara geografis Kudus berdekatan dengan Lasem dan Pekalongan. Batik Kudus yang dibuat oleh pengrajin CinaTionghoa dikenal dengan batik nyonya atau batik saudagaran, yang mempunyaidengan ciri khas kehalusan dan kerumitannya dengan isen-isennya. Dan kebanyakanyang dipakai oleh kalangan menengah ke atas, dengan motif yang dibuat coraknyacorak lebih ke arah perpaduan antara batik pesisir dan batik mataraman (warna sogan).
 
[https://batikkudus.com Batik Kudus] yang dibuat oleh pengrajin asli [[Kudus]] atau pribumi dipengaruhi oleh budaya sekitar dan coraknya juga dipengaruhi batik pesisiran. [[Motif batik|Motif]] yang dibuat mempunyai arti ataupun kegunaan misalnyaseperti untuk acara akad nikah ada corakmenggunakancorak Kudusan seperti busana kelir, burung merak dan ada pula motif yang bernafaskan budaya Islam atau motif Islamickaligrafi KaligrafiIslam. Motif yang bernafaskan kaligrafi karena dipengaruhi sejarah walisongo[[Walisongo]] yang berada di Kudus yaitu [[Sunan Kudus]] (Syech Dja’far Shodiq) dan [[Sunan Muria]] (Raden Umar Said),. Batik Kudus memiliki corak yang bernafaskan [[Islam]] karena pengrajin batik banyak berkembang di sekitar wilayah Sunan Kudus atau dikenal dengan Kudus Kulon.
[[Berkas:Yuli Astuti.jpg|jmpl|yuli astuti]]
Salah satu pengrajin batik di kota kudus adalah Yuli Astuti, yang merupakan pemilik sekaligus owner dari Perusahaan batik bernama Muria Batik Kudus, yuli asrtuti belajar membatik dari pembatik sepuh yang pada saat itu di tahun 2004 masih ada. yuli arstuti mengangkat kembali batik kudus yang hampir punah pada waktu itu dan terus menggembangkannya sampai sekarang, dengan berbagai macam pameran dia ikuti untuk menaikkan nama batik kudus hingga ke kancah internasional.
 
== Macam [https://batikkudus.com/motif-batik-kudus/ Motif Batik Kudus] ==
 
* MOTIF AIR TIGA RASA REJENU
Baris 47 ⟶ 57:
* MOTIF TEMBAKAU PARIJHOTO
* MOTIF UKIR GEBYOK
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Batik]]