Dampak perang terhadap lingkungan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20230509)) #IABot (v2.0.9.3) (GreenC bot |
k ~cite |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 16:
[[Perang Dunia II]] (PD II) mendorong peningkatan produksi secara besar-besaran, memiliterisasi produksi dan transportasi komoditas, dan memperkenalkan banyak konsekuensi lingkungan baru, yang masih dapat dilihat hingga hari ini. Perang Dunia II sangat luas dalam penghancuran manusia, hewan, dan material. Efek pascaperang Dunia II, baik secara ekologis maupun sosial, masih terlihat puluhan tahun setelah konflik berakhir.
Selama Perang Dunia II, teknologi baru digunakan untuk membuat pesawat terbang yang digunakan untuk melakukan serangan udara. Selama perang, pesawat terbang digunakan untuk mengangkut sumber daya baik ke dan dari pangkalan militer yang berbeda dan menjatuhkan bom ke target musuh, netral, dan ramah. Kegiatan tersebut merusak habitat.
Mirip dengan satwa liar, ekosistem juga mengalami [[polusi suara]] yang dihasilkan oleh pesawat militer. Selama Perang Dunia II, pesawat bertindak sebagai vektor untuk transportasi eksotik dimana gulma dan spesies yang dibudidayakan dibawa ke ekosistem pulau samudra melalui jalur pendaratan pesawat yang digunakan sebagai stasiun pengisian bahan bakar dan pementasan selama operasi di [[Perang Pasifik|teater Pasifik]] .
Pada bulan Agustus 1945, setelah berperang selama hampir empat tahun dalam Perang Dunia II, [[Amerika Serikat]] menjatuhkan bom atom di atas kota Hiroshima di Jepang. Sekitar 70.000 orang tewas dalam sembilan detik pertama setelah pengeboman Hiroshima, yang sebanding dengan jumlah korban tewas akibat serangan udara [[Pengeboman Tokyo 10 Maret 1945|Operation Meetinghouse]] yang menghancurkan di Tokyo. Tiga hari setelah pengeboman Hiroshima, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom kedua di kota industri Nagasaki, yang langsung menewaskan 35.000 orang. <ref name=":1">{{Cite web|last=Justice|first=Environmental|title=Atomic Bombing of Hiroshima and Nagasaki – SJ Environmental Justice – sj environmental justice|url=https://sjenvironmentaljustice.org/atomic-bombing-of-hiroshima-and-nagasaki-sj-environmental-justice/|archive-url=https://web.archive.org/web/20211105014525/https://sjenvironmentaljustice.org/atomic-bombing-of-hiroshima-and-nagasaki-sj-environmental-justice/|archive-date=2021-11-05|access-date=2021-11-05|url-status=dead}}</ref> [[Senjata nuklir]] melepaskan tingkat bencana energi dan partikel radioaktif. Setelah bom diledakkan, suhu mencapai sekitar 3980 °C / 7200 °F. <ref name=":1" /> Dengan suhu setinggi itu, semua flora dan fauna hancur bersama dengan infrastruktur dan kehidupan manusia di zona dampak. <ref name=":02">{{Cite journal|last=Lawrence|first=Michael|date=2015|title=The effects of modern war and military activities on biodiversity and the environment|journal=Environmental Reviews|volume=23|issue=4|pages=443–460|doi=10.1139/er-2015-0039}}</ref> Partikel radioaktif yang terlepas mengakibatkan pencemaran tanah dan air yang meluas. <ref name=":2">{{Cite web|last=Lemon|title=Environmental Effects of the Atomic Bomb|url=https://sciencing.com/environmental-effects-atomic-bomb-8203814.html}}</ref> Ledakan awal meningkatkan suhu permukaan dan menciptakan angin kencang yang menghancurkan pepohonan dan bangunan di jalurnya. <ref name=":2" />
Baris 34:
Dampak lingkungan dari Perang Dunia II sangat drastis, yang memungkinkannya terlihat di Perang Dingin dan terlihat hari ini. Dampak konflik, kontaminasi bahan kimia, dan perang udara semuanya berkontribusi pada pengurangan populasi flora dan fauna global, serta pengurangan keanekaragaman spesies. <ref name=":06">{{Cite journal|last=Lawrence|first=Michael|date=2015|title=The effects of modern war and military activities on biodiversity and the environment|journal=Environmental Reviews|volume=23|issue=4|pages=443–460|doi=10.1139/er-2015-0039}}</ref>
Pada tahun 1946, di Zona AS Jerman, militer Amerika Serikat menyarankan pemerintah untuk menyiapkan akomodasi dan pekerjaan bagi orang-orang yang dibom di luar kota mereka. Jawabannya adalah program taman khusus yang akan menyediakan lahan baru untuk tempat tinggal masyarakat. Ini termasuk tanah untuk menyediakan makanan yang dibutuhkan bagi masyarakat juga. Hutan kemudian disurvei untuk tanah yang baik yang cocok untuk produksi tanaman. Ini berarti bahwa hutan akan ditebang untuk dijadikan lahan pertanian dan perumahan. Program kehutanan akan digunakan untuk mengeksploitasi hutan Jerman untuk sumber daya masa depan dan mengendalikan potensi perang Jerman. Dalam program ini sekitar 23.500.000 meter fest kayu dihasilkan dari hutan.
Aluminium adalah salah satu sumber daya terbesar yang terkena dampak Perang Dunia II. Bauksit, bijih aluminium, dan mineral cryolite sangat penting, serta membutuhkan tenaga listrik dalam jumlah besar.
=== Perang Teluk dan Perang Irak ===
Selama [[Perang Teluk I|Perang Teluk]] 1991, [[kebakaran minyak Kuwait]] merupakan akibat dari kebijakan bumi hangus pasukan Irak yang mundur dari [[Kuwait]] . [[Tumpahan minyak Perang Teluk]], dianggap sebagai tumpahan minyak terburuk dalam sejarah, disebabkan ketika pasukan Irak membuka katup di terminal minyak Sea Island dan membuang minyak dari beberapa kapal tanker ke [[Teluk Persia]] . Minyak juga dibuang di tengah gurun.
Tepat sebelum Perang Irak 2003, Irak juga membakar berbagai ladang minyak.
Beberapa personel militer Amerika mengeluhkan [[sindrom Perang Teluk]], yang ditandai dengan gejala termasuk gangguan sistem kekebalan dan cacat lahir pada anak-anak mereka. Apakah itu karena waktu yang dihabiskan dalam dinas aktif selama perang atau karena alasan lain masih kontroversial.
Baris 52:
* [[Situs Pertahanan yang Sebelumnya Digunakan|Situs Pertahanan yang Dulu Digunakan]], program militer AS yang bertanggung jawab atas pemulihan lingkungan
* [[Rencana K5]], upaya pemerintah [[Republik Rakyat Kamboja|Republik Rakyat Kampuchea]] untuk menutup rute infiltrasi gerilya [[Khmer Merah]] ke [[Kamboja]] antara tahun 1985 dan 1989, mengakibatkan degradasi lingkungan.
* [[Intervensi militer di Yaman 2015|Intervensi yang dipimpin Arab Saudi di Yaman]], intervensi dalam [[Perang Saudara Yaman (2015–sekarang)|perang saudara]] di [[Timur Tengah]], mengganggu hubungan keamanan air-energi-pangan di negara yang sudah miskin sumber daya. Perang dan konflik menyebabkan pencemaran air dan lahan pertanian.
== Bahaya lingkungan ==
Baris 60:
=== Meriam yang belum meledak ===
Kampanye militer membutuhkan [[senjata peledak]] dalam jumlah besar, sebagian kecil darinya tidak akan [[Meledakkan|meledak]] dengan baik dan meninggalkan senjata yang tidak meledak. Hal ini menimbulkan bahaya fisik dan kimia yang serius bagi penduduk sipil yang tinggal di daerah yang pernah menjadi zona perang, karena kemungkinan ledakan setelah konflik, serta pencucian bahan kimia ke dalam tanah dan air tanah.
=== Agen Oranye ===
[[Agen Jingga|Agen Oranye]] adalah salah satu [[herbisida]] dan [[Defolian|defoliant]] yang digunakan oleh [[Angkatan Bersenjata Britania Raya|militer Inggris]] selama [[Kedaruratan Malaya|Darurat Malaya]] dan [[Angkatan Bersenjata Amerika Serikat|militer AS]] dalam program [[Peperangan herbisida|perang herbisida]], [[Operasi Peternakan Tangan|Operasi Ranch Hand]], selama [[Perang Vietnam]] . Diperkirakan 21.136.000 gal. (80 000 m³) Agen Oranye disemprotkan ke seluruh Vietnam Selatan.
Banyak personel Persemakmuran yang menangani dan/atau menggunakan Agen Oranye selama dan beberapa dekade setelah konflik Malaya 1948–1960 menderita paparan dioksin yang serius. Agen Oranye juga menyebabkan [[Longsoran|erosi tanah]] di daerah-daerah di Malaya. Diperkirakan 10.000 warga sipil dan pemberontak di Malaya juga menderita efek defoliasi, meskipun banyak sejarawan setuju kemungkinan lebih dari 10.000 mengingat bahwa Agen Oranye digunakan dalam skala besar dalam Darurat Malaya dan tidak seperti AS, pemerintah Inggris memanipulasinya. angka dan merahasiakan penempatannya karena takut akan reaksi negatif dari negara-negara asing.
=== Pengujian persenjataan nuklir ===
Baris 76:
=== Amunisi arunium ===
Penggunaan depleted uranium dalam [[amunisi]] kontroversial karena banyaknya pertanyaan tentang potensi efek kesehatan jangka panjang. <ref name="MillerMcClain">{{Cite journal|last=Miller|first=AC|last2=McClain|first2=D|year=2007|title=A review of depleted uranium biological effects: in vitro and in vivo studies.|journal=Reviews on Environmental Health|volume=22|issue=1|pages=75–89|doi=10.1515/REVEH.2007.22.1.75|pmid=17508699}}</ref> Fungsi normal [[ginjal]], [[otak]], [[hati]], [[jantung]], dan banyak sistem lainnya dapat dipengaruhi oleh paparan uranium, karena selain bersifat radioaktif lemah, uranium adalah [[Toksisitas logam|logam beracun]] . <ref name="Craft04">{{Cite journal|last=Craft|first=Elena|last2=Abu-Qare|first2=Aquel|last3=Flaherty|first3=Meghan|last4=Garofolo|first4=Melissa|last5=Rincavage|first5=Heather|last6=Abou-Donia|first6=Mohamed|year=2004|title=Depleted and natural uranium: chemistry and toxicological effects|journal=Journal of Toxicology and Environmental Health, Part B|volume=7|issue=4|pages=297–317|doi=10.1080/10937400490452714|pmid=15205046}}</ref> Radioaktifnya lemah karena [[Waktu paruh|waktu paruhnya]] yang panjang. Aerosol yang dihasilkan selama tumbukan dan pembakaran amunisi depleted uranium berpotensi mencemari area luas di sekitar lokasi tumbukan atau dapat terhirup oleh warga sipil dan personel militer.
Namun, studi DoD AS menggunakan sel kultur dan hewan pengerat laboratorium terus menunjukkan kemungkinan efek [[Leukemia|leukemogenik]], [[Gen|genetik]], [[reproduksi]], dan [[Neurologi|neurologis]] dari paparan kronis. <ref name="MillerMcClain2">{{Cite journal|last=Miller|first=AC|last2=McClain|first2=D|year=2007|title=A review of depleted uranium biological effects: in vitro and in vivo studies.|journal=Reviews on Environmental Health|volume=22|issue=1|pages=75–89|doi=10.1515/REVEH.2007.22.1.75|pmid=17508699}}</ref>
Selain itu, Layanan Pengadilan Banding Pensiun Inggris pada awal 2004 menghubungkan klaim [[Kelainan bawaan|cacat lahir]] dari veteran perang [[Perang Teluk I|Perang Teluk]] Februari 1991 dengan [[Racun|keracunan]] uranium.
Menurut sebuah studi tahun 2011 oleh Alaani et al., paparan uranium yang habis adalah penyebab utama atau terkait dengan penyebab cacat lahir dan peningkatan kanker.
=== Penggunaan bahan bakar fosil ===
Dengan tingkat mekanisasi militer yang tinggi, sejumlah besar [[bahan bakar fosil]] digunakan. Bahan bakar fosil adalah kontributor utama [[pemanasan global]] dan [[Pemanasan global|perubahan iklim]], masalah yang semakin memprihatinkan. Akses ke sumber minyak juga merupakan faktor pemicu perang.
[[Departemen Pertahanan Amerika Serikat]] (DoD) adalah badan pemerintah dengan penggunaan bahan bakar fosil tertinggi di dunia.
=== Pembakaran sampah ===
Di pangkalan AS selama perang abad ke-21 di [[Perang Irak|Irak]] dan [[Perang di Afganistan (2001–2021)|Afghanistan]], kotoran manusia [[Membakar lubang|dibakar di lubang terbuka]] bersama dengan amunisi, plastik, elektronik, cat, dan bahan kimia lainnya. Asap karsinogenik diduga telah melukai beberapa tentara yang terpapar asap tersebut.
=== Banjir yang disengaja ===
Baris 101:
Beberapa penelitian telah menemukan korelasi positif yang kuat antara pengeluaran militer dan peningkatan [[emisi gas rumah kaca]], dengan dampak pengeluaran militer terhadap emisi karbon menjadi lebih nyata untuk negara-negara Utara Global (yaitu: negara maju OECD). <ref name=":62">{{Cite journal|last=Bradford|first=John Hamilton|last2=Stoner|first2=Alexander M.|date=2017-08-11|title=The Treadmill of Destruction in Comparative Perspective: A Panel Study of Military Spending and Carbon Emissions, 1960–2014|journal=Journal of World-Systems Research|language=en|volume=23|issue=2|pages=298–325|doi=10.5195/jwsr.2017.688|issn=1076-156X}}</ref> <ref name=":52">{{Cite journal|last=Jorgenson|first=Andrew K.|last2=Clark|first2=Brett|date=2016-05-01|title=The temporal stability and developmental differences in the environmental impacts of militarism: the treadmill of destruction and consumption-based carbon emissions|journal=Sustainability Science|language=en|volume=11|issue=3|pages=505–514|doi=10.1007/s11625-015-0309-5|issn=1862-4065}}</ref> Dengan demikian, militer AS diperkirakan menjadi konsumen bahan bakar fosil nomor satu di dunia. <ref name=":7">Schwartz, M. et al. (2012) Department of Defense Energy Initiatives: Background and Issues for Congress. Congressional Research Service, [Online] Available at: http://fas.org/sgp/crs/natsec/R42558.pdf</ref>
Selain itu, kegiatan militer melibatkan emisi polusi yang tinggi. <ref name=":42">International Peace Bureau. (2002). The Military’s Impact on The Environment: A Neglected Aspect Of The Sustainable Development Debate A Briefing Paper For States And Non-Governmental Organisations, Retrieved from: http://www.ipb.org/wp-content/uploads/2017/03/briefing-paper.pdf</ref> <ref name=":8">{{Cite news|last=Nazaryan|date=2014-07-17|title=The US Department of Defense Is One of the World's Biggest Polluters|url=http://www.newsweek.com/2014/07/25/us-department-defence-one-worlds-biggest-polluters-259456.html|work=Newsweek|language=en|access-date=2018-05-26}}</ref> Direktur lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja Pentagon, Maureen Sullivan, telah menyatakan bahwa mereka bekerja dengan sekitar 39.000 lokasi yang terkontaminasi. <ref name=":8" /> Memang, militer AS juga dianggap sebagai salah satu penghasil polusi terbesar di dunia. <ref name=":8" /> Jika digabungkan, lima perusahaan kimia teratas AS hanya menghasilkan seperlima dari racun yang diproduksi oleh Pentagon. <ref name=":42" /> Di Kanada, Departemen Pertahanan Nasional dengan mudah mengakui bahwa mereka adalah konsumen energi terbesar Pemerintah Kanada, dan konsumen "bahan berbahaya dalam volume tinggi".
Polusi militer adalah kejadian di seluruh dunia. <ref name=":43">International Peace Bureau. (2002). The Military’s Impact on The Environment: A Neglected Aspect Of The Sustainable Development Debate A Briefing Paper For States And Non-Governmental Organisations, Retrieved from: http://www.ipb.org/wp-content/uploads/2017/03/briefing-paper.pdf</ref> Angkatan bersenjata dari seluruh dunia bertanggung jawab atas emisi dua pertiga [[klorofluorokarbon]] (CFC) yang dilarang dalam [[Protokol Montreal]] 1987 karena menyebabkan kerusakan [[Penipisan ozon|lapisan ozon]] . <ref name=":43" /> Selain itu, kecelakaan laut selama Perang Dingin telah menjatuhkan minimal 50 hulu ledak nuklir dan 11 reaktor nuklir ke laut, mereka tetap berada di dasar laut. <ref name=":43" />
=== Penggunaan lahan dan sumber daya ===
Kebutuhan penggunaan lahan militer (seperti untuk pangkalan, pelatihan, penyimpanan, dll.) sering membuat orang mengungsi dari tanah dan rumah mereka. <ref name=":44">International Peace Bureau. (2002). The Military’s Impact on The Environment: A Neglected Aspect Of The Sustainable Development Debate A Briefing Paper For States And Non-Governmental Organisations, Retrieved from: http://www.ipb.org/wp-content/uploads/2017/03/briefing-paper.pdf</ref> Kegiatan militer menggunakan pelarut, bahan bakar, dan bahan kimia beracun lainnya yang dapat melepaskan racun ke lingkungan yang tetap ada selama beberapa dekade bahkan berabad-abad. <ref name=":72">Schwartz, M. et al. (2012) Department of Defense Energy Initiatives: Background and Issues for Congress. Congressional Research Service, [Online] Available at: http://fas.org/sgp/crs/natsec/R42558.pdf</ref> <ref name=":44" /> Selain itu, kendaraan militer yang berat dapat menyebabkan kerusakan tanah dan infrastruktur. <ref name=":44" /> Polusi suara yang disebabkan oleh militer juga dapat mengurangi kualitas hidup masyarakat sekitar serta kemampuan mereka untuk memelihara atau berburu hewan untuk menghidupi diri mereka sendiri. <ref name=":44" /> Para advokat menyuarakan keprihatinan tentang [[rasisme lingkungan]] dan/atau ketidakadilan lingkungan karena sebagian besar masyarakat terpinggirkan yang terlantar dan/atau terpengaruh. <ref name=":9">Lorincz, T. (2014). Demilitarization for Deep Decarbonization: Reducing Militarism and Military Expenditures to Invest in the UN Green Climate Fund and to Create Low-Carbon Economies and Resilient Communities. Retrieved from The International Peace Bureau Website: http://www.ipb.org/wp-content/uploads/2017/03/Green_Booklet_working_paper_17.09.2014.pdf {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180527120739/http://www.ipb.org/wp-content/uploads/2017/03/Green_Booklet_working_paper_17.09.2014.pdf |date=2018-05-27 }}</ref> <ref name=":44" />
Militer juga sangat intensif sumber daya. <ref name=":82">{{Cite news|last=Nazaryan|date=2014-07-17|title=The US Department of Defense Is One of the World's Biggest Polluters|url=http://www.newsweek.com/2014/07/25/us-department-defence-one-worlds-biggest-polluters-259456.html|work=Newsweek|language=en|access-date=2018-05-26}}</ref> <ref name=":45">International Peace Bureau. (2002). The Military’s Impact on The Environment: A Neglected Aspect Of The Sustainable Development Debate A Briefing Paper For States And Non-Governmental Organisations, Retrieved from: http://www.ipb.org/wp-content/uploads/2017/03/briefing-paper.pdf</ref> <ref name=":92">Lorincz, T. (2014). Demilitarization for Deep Decarbonization: Reducing Militarism and Military Expenditures to Invest in the UN Green Climate Fund and to Create Low-Carbon Economies and Resilient Communities. Retrieved from The International Peace Bureau Website: http://www.ipb.org/wp-content/uploads/2017/03/Green_Booklet_working_paper_17.09.2014.pdf {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180527120739/http://www.ipb.org/wp-content/uploads/2017/03/Green_Booklet_working_paper_17.09.2014.pdf |date=2018-05-27 }}</ref> Senjata dan peralatan militer merupakan sektor perdagangan internasional terbesar kedua. <ref name=":45" /> Biro Perdamaian Internasional mengatakan bahwa lebih dari lima puluh persen helikopter di dunia digunakan untuk militer, dan sekitar dua puluh lima persen konsumsi bahan bakar jet untuk kendaraan militer. <ref name=":45" /> Kendaraan ini juga sangat tidak efisien, [[Intensitas emisi|intensif karbon]], dan mengeluarkan emisi yang lebih beracun daripada kendaraan lain. <ref name=":92" />
=== Tanggapan aktivis ===
Pendanaan militer, saat ini, lebih tinggi dari sebelumnya, dan para aktivis khawatir tentang implikasi emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim. <ref name=":93">Lorincz, T. (2014). Demilitarization for Deep Decarbonization: Reducing Militarism and Military Expenditures to Invest in the UN Green Climate Fund and to Create Low-Carbon Economies and Resilient Communities. Retrieved from The International Peace Bureau Website: http://www.ipb.org/wp-content/uploads/2017/03/Green_Booklet_working_paper_17.09.2014.pdf {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180527120739/http://www.ipb.org/wp-content/uploads/2017/03/Green_Booklet_working_paper_17.09.2014.pdf |date=2018-05-27 }}</ref> Mereka mengadvokasi demiliterisasi, mengutip emisi gas rumah kaca yang tinggi dan mendukung pengalihan dana tersebut untuk aksi iklim. <ref name=":93" /> Saat ini dunia menghabiskan sekitar 2,2% dari PDB global untuk pendanaan militer menurut Bank Dunia.
Kelompok-kelompok yang bekerja untuk demiliterisasi dan perdamaian termasuk [[Bureau international permanent de la paix|Biro Perdamaian Internasional]], [[Suara Wanita Kanada untuk Perdamaian|Suara Perempuan Kanada untuk Perdamaian]], The Rideau Institute, Ceasefire.ca, [[Mata Baja Proyek|Project Plowshares]], dan [[Kode Merah Muda|Codepink]] . Lihat [[Daftar organisasi anti-perang]] untuk grup lainnya.
=== Efek positif militer terhadap lingkungan ===
Ada contoh dari seluruh dunia tentang angkatan bersenjata negara yang membantu pengelolaan dan konservasi lahan. <ref name=":10">D’Souza, E. (1994). The potential of the military in environmental protection: India. Unasylva – FAO. 46. Available at: http://www.fao.org/docrep/v7850e/V7850e12.htm#The%20potential%20of%20the%20military%20in%20environmental%20protection:%20India</ref> Misalnya, di Bhuj, India, pasukan militer yang ditempatkan di sana membantu menghutankan kembali kawasan tersebut; di Pakistan, Angkatan Darat mengambil bagian dalam tsunami Miliar pohon, bekerja dengan warga sipil untuk menghutankan kembali lahan di [[Khyber Pakhtunkhwa|KPK]] dan [[Punjab (daerah)|Punjab]] ; <ref>{{Cite web|title=Pakistan has planted over a billion trees|url=https://www.weforum.org/agenda/2018/07/pakistan-s-billion-tree-tsunami-is-astonishing/}}</ref> di Venezuela, itu adalah bagian dari tanggung jawab [[Garda Nasional Venezuela|Garda Nasional]] untuk melindungi sumber daya alam. <ref name=":10" /> Selain itu, dukungan militer terhadap teknologi ramah lingkungan seperti energi terbarukan mungkin berpotensi menghasilkan dukungan publik untuk teknologi ini.
== Perang dan hukum lingkungan ==
Baris 153:
* {{Cite book|year=2017|url=https://nsarchive.gwu.edu/briefing-book/nuclear-vault/2017-08-30/clean-nukes-ecology-nuclear-war|title="Clean" Nukes and the Ecology of Nuclear War|publisher=The National Security Archive|editor-last=William Burr}}
==
* [http://www.icrc.org/web/eng/siteeng0.nsf/iwpList277/8DA60E8AB11FACE0C1256C22003B8520 Perlindungan Lingkungan Selama Konflik Bersenjata]
* [http://www.eisil.org/index.php?sid=248403119&cat=429&t=sub_pages Konflik Bersenjata dan Perlindungan Lingkungan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110717183241/http://www.eisil.org/index.php?sid=248403119&cat=429&t=sub_pages |date=2011-07-17 }} Archived
* [https://web.archive.org/web/20080219014107/http://www2.eli.org/research/war.htm Menangani Konsekuensi Lingkungan dari Perang] Sebuah program dari [[Institut Hukum Lingkungan]]
* [https://web.archive.org/web/20090204123107/http://www.iucn.org/en/news/archive/2001_2005/press/iraqstatement210303.pdf Konflik Bersenjata dan Lingkungan: Pernyataan IUCN]
|