Kerucut runjung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Zdryiskyloaf (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ~cite
 
Baris 14:
Kerucut betina mempunyai dua jenis sisik: sisik [[Daun pelindung|braktea]], dan sisik biji (atau sisik ovuliferous), yang masing-masing [[Disubsidi|ditumbuhi]] oleh setiap sisik bract, berasal dari [[cabang pohon|cabang]] yang sangat termodifikasi. Di dasar sisi atas setiap sisik biji terdapat dua bakal biji yang berkembang menjadi biji setelah pembuahan oleh butiran serbuk sari. Sisik bracts berkembang terlebih dahulu, dan terlihat jelas pada saat penyerbukan; sisik benih berkembang kemudian untuk menutup dan melindungi benih, sedangkan sisik daun sering kali tidak tumbuh lebih jauh. Sisiknya terbuka sementara untuk menerima serbuk sari, kemudian menutup pada saat pembuahan dan pematangan, dan kemudian terbuka kembali pada saat matang agar benih dapat keluar. Pematangan membutuhkan waktu 6–8 bulan sejak penyerbukan pada sebagian besar genera Pinaceae, tetapi 12 bulan pada pohon aras dan 18–24 bulan (jarang lebih) pada sebagian besar tusam. Kerucut terbuka karena sisik biji yang tertekuk ke belakang saat mengering, atau (pada pohon separ, pohon aras, dan [[Pseudolarix|lorik emas]] ) oleh kerucut yang hancur dengan sisik biji yang rontok. Runjung buah berbentuk kerucut, [[Tabung (geometri)|silindris]] atau [[Oval|bulat telur]] (berbentuk telur), dan kecil hingga sangat besar, 2–60 panjang cm dan 1–20 lebar cm.
 
Setelah matang, terbukanya kerucut runjung non- [[serotin]] berhubungan dengan kadar airnya—kerucut terbuka saat kering dan tertutup saat basah. <ref>Dawson, Colin; Vincent, Julian F. V.; Rocca, Anne-Marie. 1997. How pine cones open. Nature 390: 668.</ref> Hal ini menjamin bahwa benih-benih kecil yang terbawa angin akan tersebar pada cuaca yang relatif kering, sehingga jarak tempuh dari pohon induk akan lebih jauh. Kerucut runjung akan melalui banyak siklus pembukaan dan penutupan selama masa hidupnya, bahkan setelah penyebaran benih selesai. <ref>{{Cite web|title=Ask a Scientist: Pine Cone Wet and Dry|url=http://www.newton.dep.anl.gov/askasci/bot00/bot00763.htm|publisher=Newton.dep.anl.gov|archive-url=https://web.archive.org/web/20150226224440/http://newton.dep.anl.gov/askasci/bot00/bot00763.htm|archive-date=2015-02-26|access-date=2013-08-30|url-status=dead}}</ref> Proses ini terjadi pada kerucut yang lebih tua saat menempel pada cabang dan bahkan setelah kerucut yang lebih tua jatuh ke [[lantai hutan]] . Kondisi pohon runjung yang tumbang merupakan indikasi kasar mengenai kadar air di lantai hutan, yang merupakan indikasi penting adanya risiko [[Kebakaran hutan dan lahan|kebakaran hutan]] . Kerucut yang tertutup menandakan kondisi lembab sedangkan kerucut yang terbuka menandakan lantai hutan kering.
 
Oleh karena itu, buah runjung sering digunakan oleh orang-orang di daerah beriklim sedang untuk memprediksi cuaca kering dan basah, biasanya buah runjung yang sudah dipanen digantung pada tali di luar untuk mengukur kelembapan udara.