Kulintang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k ~cite
 
(30 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{About|tradisi [[musik ansambel]] dari Indonesia Timur|alat musik [[Suku Minahasa|Minahasa]] dari kayu|Kolintang}}
'''Kulintang''' (''Kolintang, Kulintango, [[Orkestra gulintangan|Gulintangan]]'') atau '''Totobuang''' (''Tatabuang'', ''Tetabuhan''), adalah sebuah [[musik ansambel]] [[musik tradisional|tradisional]] di [[Indonesia]] yang terdiri dari barisan [[gong]] kecil (''mungmung, momo'') dari kuningan atau logam yang diletakkan mendatar yang memiliki kemiripan dengan tradisi [[Gamelan]] dari Pulau Jawa, atau berbentuk [[xylophone]] yang terdiri dari bilahan yang terbuat dari logam atau kayu atau bambu, yang kemudian diiringi dengan alat-alat musik lainnya. Alat musik ini dimainkan dengan diiringi oleh gong tergantung yang lebih besar dan [[drum]] seperti [[Kendang|genang]] atau [[Tifa]]. Kolintang merupakan bagian dari budaya gong [[Asia Tenggara]], yang telah dimainkan selama berabad-abad di [[Kepulauan Melayu]] Timur - [[Filipina]], [[Indonesia]] Timur, [[Malaysia]] Timur, [[Brunei]], dan [[Timor]].<ref name=Amin >{{cite web
| last = Amin
| first = Mohammad
Baris 8 ⟶ 9:
| accessdate = February 22, 2007
}}</ref>
{{Infobox Instrument
| name = Kulintang
| names = {{Plainlist|
* {{lang-mog|Kulintango}}
* {{lang-gor|Kolintang}}
* {{lang-tft|Kulintang}}
* {{lang-tvo|Jalanpong}}
* {{lang-abs|Totobuang}}
* {{lang-slp|Tatabuang}}
}}
| image =
| image_capt =
| background =
| classification = Alat musik [[perkusi]]
| hornbostel_sachs =
| hornbostel_sachs_desc =
| inventors =
| developed = [[Indonesia]], [[Filipina]], [[Malaysia]]
| range =
| related =
| musicians =
| builders =
| articles =
}}
[[Berkas:Gong and Chime Culture Map.jpg|300px|thumb|Peta persebaran tradisi Kulintang di Asia Tenggara]]
Alat musik ini berkembang dari tradisi pemberian isyarat sederhana menjadi bentuk seperti sekarang. Kegunaannya bergantung pada peradaban yang menggunakannya. Dengan pengaruh dari [[Hindu]], [[Buddha]], [[Islam]], [[Kristen]], dan [[Dunia Barat|Barat]], Kulintang merupakan tradisi gong yang terus berkembang.
Baris 22 ⟶ 47:
| captionstyle =
| File:Kolintang.JPG
| [[Kolintang]] [[suku Minahasa|Minahasa]]
| File:Stamp of Indonesia - 1967 - Colnect 185886 - Musical Instruments.jpeg
| Totobuang
Baris 29 ⟶ 54:
| File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gong (gamelan instrument) Kempul TMnr 4423-2.jpg
| Gong
| File:Babendil 01.jpg
| Babendil
| File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Enkelvellige_bekervormige_trom_TMnr_18-18.jpg
| Tifa
Baris 35 ⟶ 62:
}}
 
Ansambel ''Kulintango'' [[Suku Mongondow]], terdiri dari 5 sampai 7 buah ''mungmung'' (gong kecil) logam yang berderet dan dilengkapi dengan satu hingga dua [[Kendang|gandang]] (1 kepala) atau ''gimbal'' (2 kepala, lebih panjang dari gandang), sebuah golantung (gong) kecil dan sebuah ''banding'' (gong besar yang digantung), dimainkan dengan memukulnya pada acara pesta pernikahan atau pada saat penjemputan tamu-tamu agung. ''Gulintang'' Mongondow merupakan alat musik lain berupa kayu sebesar pergelangan tangan yang dibelah dua dan digantung berjajar, sedangkan ''Tantabua'' Mongondow dibuat dari seruas bambu yang kulitnya dijadikan dawai dengan lebarnya 1cm. Dekat dawainya dibuat lubang sebesar 3 x 3 cm, lalu dipukul dengan sepotong kayu atau bambu.<ref name="Mawikere Hura 2020 pp. 23–57">{{cite journal | last=Mawikere | first=Marde Christian Stenly | last2=Hura | first2=Sudiria | title=MENELUSURI DINAMIKA INKULTURASI DAN AKULTURASI ETNIS BOLAANG MONGONDOW DI SULAWESI UTARA | journal=MAGENANG : Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen | volume=1 | issue=1 | date=2020-08-20 | issn=2963-1319 | doi=10.51667/mjtpk.v1i1.635 | pages=23–57 | url=https://ejournal-iakn-manado.ac.id/index.php/magenang/article/view/635 | access-date=2023-11-07}}</ref>
 
Ansambel ''Gulintang'' [[Suku Toli Toli|Toli Toli]] terdiri dari gulintang yang terdiri dari gong kecil berderet, [[kendang|gagandang]], pamandi (gong), dan [[rebana]].
 
Ansambel ''Remoi Sahi-Sahi/Kulintang'' dari [[Pulau Ternate|Ternate]] dan ''Jalanpong'' dari [[Pulau Tidore|Tidore]] terdiri dari 8 ''momo'' (gong kecil) berderet disebut ''tatabuan'', ''saragi'' gong besar yang digantung, ''baka-baka'' [[gendang]] dengan dua kepala, ''podo'' empat [[drum]] kecil, ''besi tiga hoek'' [[trikona]], ''dabi-dabi/cik'' [[simbal]].<ref name="PnoyAndTheCity: A center for Kulintang 2004 h567">{{cite web | title=A home for Pasikings: The First Lumpia | website=PnoyAndTheCity: A center for Kulintang | date=2004-02-27 | url=https://pnoyandthecity.blogspot.com/2005/03/first-lumpia.html?m=0 | access-date=2023-11-08}}</ref>
 
Ansambel ''Tifa Totobuang'' dari [[Kepulauan Maluku]] dan [[Papua (wilayah Indonesia)|Papua]] terdiri dari ''totobuang'' yang terdiri dari 9-12 gong kecil yang berjajar,<ref name="PnoyAndTheCity: A center for Kulintang 2004 h567"/> lalu berbagai jenis tifa, yaitu ''tifa jekir, tifa dasar, tifa potong, tifa jekir potong'' dan ''tifa bas'' ditambah dengan gong berukuran besar dan totobuang.<ref>{{Cite journal|last=Lesilolo|first=Natalia Christea|date=2008|title=Kajian musik Tifa Totobuang sebagai daya tarik wisata di Kota Ambon|url=http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/40278|publisher=Universitas Gadjah Mada}}</ref>
 
Ansambel ''Tifa Syawat'' (atau ''Syafaat'', ''Sawat'') [[suku Kokoda|Kokoda]] dari [[Papua Barat Daya]], merupakan jenis seni ''tetabuhan'' dan ''suling tambur'' yang menggabungkan ''adrat'' yaitu alat musik pukul dengan lima sampai dua belas ritme berbeda, [[tifa]], [[gong]], dan [[suling]]. Seni ini merupakan kombinasi alat musik dari luar papua (adrat, suling) dan asli papua (tifa gong). Berdasarkan sejarahnya diperkenalkan dari [[Kokas, Fakfak|Kokas]] dan pada masa lampau tradisi digunakan sebagai alat dakwah para da'i dan diiringi ''tarian kasuari''.<ref name=":0">Wekke, Ismail Suardi. (2012). TIFA SYAWAT DAN ENTITAS DAKWAH DALAM BUDAYA ISLAM: STUDI SUKU KOKODA SORONG PAPUA BARAT. Thaqafiyyat, Vol. 13, No. 1, Juni 2012</ref>
 
Ansambel ''Tifa Totobuang'' dari [[Kepulauan Maluku]] terdiri dari tifa jekir, tifa dasar, tifa potong, tifa jekir potong dan tifa bas ditambah dengan gong berukuran besar dan totobuang.<ref>{{Cite journal|last=Lesilolo|first=Natalia Christea|date=2008|title=Kajian musik Tifa Totobuang sebagai daya tarik wisata di Kota Ambon|url=http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/40278|publisher=Universitas Gadjah Mada}}</ref>
 
==Contoh ansambel kulintang==
Baris 69 ⟶ 102:
 
[[Kategori:Alat musik]]
[[Kategori:Musik tradisional]]
[[Kategori:Budaya Indonesia]]
[[Kategori:Budaya Gorontalo]]
[[Kategori:Budaya Maluku]]
[[Kategori:Budaya Maluku Utara]]
[[Kategori:Budaya Nusa Tenggara Timur]]
[[Kategori:Budaya Sulawesi Utara]]
[[Kategori:Budaya Sulawesi Tenggara]]
[[Kategori:Budaya Papua]]
[[Kategori:Budaya Papua Barat]]
[[Kategori:Budaya Papua Barat Daya]]
[[Kategori:Kesenian Maluku]]
[[Kategori:Alat musik perkusi]]