Punden berundak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k ~cite
 
(23 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Ceto tampak depan.jpg|thumbjmpl|Candi Ceto, percandian bercorak Hindu yang berstruktur punden berundak.]]
'''Punden berundak''' atau '''teras berundak''' adalah struktur [[tata ruang]] bangunan yang berupa [[teras]] atau trap berganda yang mengarah pada satu titik dengan tiap teras semakin tinggi posisinya. Struktur ini kerap ditemukan pada situs ke[[purbakala]]ankepurbakalaan di [[Nusantara]], sehingga dianggap sebagai salah satu ciri kebudayaan asli Nusantara.
 
Situs-situsStruktur purbakala dengandasar punden berundak ditemukan dalampada situs-situs purbakala dari periode kebudayaan [[Megalit]]-[[Neolitikum]] pra-Hindu-Buddha masyarakat [[Austronesia]], namunmeskipun ternyata juga dipakai pada bangunan-bangunan dari periode selanjutnya, bahkan sampai periode Islam masuk di Nusantara. Persebarannya tercatat di kawasan Nusantara sampai [[Polinesia]],<ref>Miksic J. [http://wacananusantara.org/punden-berundak/ Punden berundak] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131228124709/http://wacananusantara.org/punden-berundak/ |date=2013-12-28 }}. Dikutip dari artikel pada Indonesian Heritage. </ref> meskipun di kawasan Polinesia tidak selalu berupa undakan, dalam struktur yang dikenal sebagai [[marae]] oleh [[Maori|orang Maori]]. Masuknya agama-agama dari luar sempat melunturkan praktik pembuatan punden berundak pada beberapa tempat di Nusantara, tetapi terdapat petunjuk adanya adopsi unsur asli ini pada bangunan-bangunan dari periode sejarah berikutnya, seperti terlihat pada [[Candi Borobudur]], [[Candi Ceto]], dan Kompleks [[Pemakaman Imogiri|Pemakaman Raja-raja Mataram]] di [[Imogiri]].
 
Kata "punden" (atau ''pundian'') berasal dari [[bahasa Jawa]]. Kata ''pepundenpepundhèn'' yang berarti "objek-objek pemujaan", mirip pengertiannya dengan konsep ''kabuyutan'' pada masyarakat Sunda. Dalam punden berundak, konsep dasar yang dipegang adalah para leluhur atau pihak yang dipuja berada pada tempat-tempat tinggi (biasanya puncak [[gunung]]). [[Istilah]] ''punden berundak'' menegaskan fungsi pemujaan/penghormatan atas leluhur, tidak semata struktur dasar tata ruangnya.
 
== Fungsi punden berundak ==
==Rujukan==
Punden berundak memiliki fungsi sebagai alat atau sarana untuk melakukan pemujaan terhadap roh-roh [[Leluhur|leluhur,]] terkadang juga punden berundak digunakan sebagai tempat atau wadah persembahan atau sesajen. Pemujaan roh-roh leluhur di zaman dahulu dianggap sebagai bentuk untuk mencegah datangnya bencana atau musibah.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2022-04-04|title=Punden Berundak: Pengertian, Fungsi, dan Ciri-cirinya|url=https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/04/080000069/punden-berundak--pengertian-fungsi-dan-ciri-cirinya|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-10-14}}</ref>
 
== Filosofi punden berundak ==
[[Bangunan]] punden berundak biasanya berjumlah ganjil, umumnya bangunan punden berundak ini memiliki tiga tingkatan yang disetiap tingkatannya memiliki filosofi yaitu :
 
# Tingkatan pertama, memiliki filosofi yaitu melambangkan kehidupan janin pada saat manusia masih berada di dalam kandungan atau rahim.
# Tingkatan kedua, memiliki filosofi yaitu melambangkan kehidupan manusia dalam menjalani kehidupan didunia saat ini.
# Tingkatan ketiga, memiliki filosofi yaitu melambangkan kehidupan manusia pada saat sudah meninggal dunia.<ref>{{Cite web|title=Punden Berundak: Bentuk, Fungsi dan Penjelasannya Lengkap|url=https://kumparan.com/berita-update/punden-berundak-bentuk-fungsi-dan-penjelasannya-lengkap-1vwZOC863IO|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2023-10-14}}</ref>
 
== Referensi ==
<references/>
 
== Pranala luar ==
{{Portal|Hindu|Buddha}}
{{Commonscat-inline|Punden Berundak}}
{{Arsitektur Indonesia}}
{{Indonesia-stub}}
 
[[Kategori:Prasejarah Indonesia]]
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Candi]]
[[Kategori:Sejarah]]
[[Kategori:Arsitektur Indonesia]]