Tanduk bangkai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
k ~cite |
||
Baris 1:
{{Infobox spesies|image=Phallus impudicus Stinkmorchel.jpg|image_caption=The common stinkhorn, ''[[Phallus impudicus|Phallus impudicus]]''|taxon=Phallaceae|genus=''[[Phallus (fungus)|Phallus]]''|genus_authority=[[Hadrianus Junius|Junius]] ex [[Carl Linnaeus|L.]] (1753)|synonyms_ref=<ref name="urlMycoBank: Clathraceae"/><ref name="urlMycoBank: Lysuraceae"/>|synonyms=Clathraceae <small>[[François Fulgis Chevallier|Chevall.]] 1826</small><br />
Lysuraceae <small>[[August Karl Joseph Corda|Corda]] 1842</small>}}
'''Phallaceae''' adalah [[Famili (biologi)|keluarga]] jamur, umumnya dikenal sebagai '''jamur tanduk bangkai''' dalam ordo [[Phallales]] . Tanduk bangkai tersebar di seluruh dunia, tetapi terutama terdapat di daerah [[Tropika|tropis]] . Mereka dikenal karena massa [[spora]] yang lengket dan berbau busuk, atau [[gleba]], yang terdapat di ujung tangkai yang disebut reseptakulum. Struktur [[Sporokarp (jamur)|tubuh buah]] yang khas, berupa wadah tunggal tidak bercabang dengan gleba yang menempel di bagian luar di bagian atas, membedakan Phallaceae dari famili lain di Phallales. Massa spora biasanya berbau [[bangkai]] atau [[Tinja|kotoran]], dan menarik [[lalat]], [[kumbang]], dan serangga lain untuk membantu menyebarkan spora. Meskipun terdapat keragaman besar dalam bentuk struktur tubuh di antara berbagai [[Genus|genera]], semua spesies di Phallaceae memulai perkembangannya sebagai struktur oval atau bulat yang dikenal sebagai "telur". Kemunculan Phallaceae seringkali terjadi secara tiba-tiba, karena gleba dapat keluar dari telurnya di bawah tanah dan pecah dalam waktu satu jam.
== Keterangan ==
Spesies tanduk bangkai memiliki [[Gassteroid|gasteroid]], atau spora yang diproduksi secara internal. Tubuh buah berasal dari struktur agar-agar, bulat, atau berbentuk telur yang mungkin terkubur seluruhnya atau sebagian di bawah tanah. Peridium, lapisan luar telur, berwarna putih, atau ungu/merah, dengan dua atau tiga lapisan. Lapisan luarnya tipis, bermembran, dan elastis, sedangkan lapisan dalam lebih tebal, agar-agar, dan kontinu. Saat matang, peridium terbuka dan tetap sebagai volva di dasar reseptakulum.
Jamur berpori ini termasuk yang tumbuh paling cepat di dunia, memanjang 5 mm per menit, begitu cepat hingga terdengar bunyi berderak.
Bagian subur dari tubuh buah sering kali terletak di ujung tangkai yang lebar, berdaging, atau kenyal (seperti pada [[Phallales]] ), yang mungkin berbentuk silinder, berbentuk bintang, atau retikulat (membentuk jaringan). Spora mungkin berwarna cerah, terkadang dengan membran seperti kisi atau selubung yang membungkus dan melindungi spora. Zat yang mengandung spora, [[gleba]], biasanya [[Gelatin|berbentuk agar-agar]], seringkali berbau busuk, dan cair (menjadi cair karena penyerapan air). Gleba terbentuk di bagian luar tutup atau bagian atas wadah.
Baris 14:
Lapisan agar-agar dari jamur tanduk bangkai ''( [[Clathrus ruber]] )'' mengandung konsentrasi kalium, kalsium, mangan, dan zat besi yang tinggi. Kalsium dalam jumlah sedang ditemukan di [[Wadah (botani)|wadah]] dan [[gleba]], serta mangan dalam jumlah tinggi juga ditemukan di gleba. Mempertahankan konsentrasi kalium yang tinggi penting untuk pertumbuhan batang tubuh buah yang disebut karpofor, dimana kalium berperan sebagai komponen kunci dalam mengatur tekanan osmotik. Tekanan osmotik ini membantu mempertahankan bentuk karpofor. Kalsium yang ditemukan dalam lapisan agar-agar berkontribusi terhadap karakteristik gel yang berlendir dan melindungi karpofor selama pertumbuhan. Lapisan agar-agar berperekat kuat terdiri dari [[polisakarida]] yang dibentuk oleh sekuestrasi ion kalsium. Tingginya konsentrasi mangan dan besi pada lapisan agar-agar dan gleba diduga menghasilkan enzim yang menghasilkan gula dan senyawa berbau yang berperan dalam menarik serangga. <ref name=":02">Miller and Miller, p. 91.</ref>
Tanduk bangkai bisa dimakan, tetapi hanya pada tahap telur ketika baunya kurang menyengat. Lapisan dalam dapat dipotong dengan pisau dan dimakan mentah – renyah dan renyah dengan rasa seperti lobak.
Jamur tanduk bangkai juga mengandung beberapa senyawa farmasi yang berpotensi untuk pengobatan kanker.
== Senyawa volatil ==
Jumlah dan jenis senyawa volatil yang dihasilkan jamur tanduk bangkai berubah sepanjang hidupnya. Saat jamur tanduk bangkai masih dalam tahap telur, jumlah total zat yang mudah menguap relatif rendah. Senyawa belerang yang berbau (yang menarik serangga) tidak ada. Pada tahap ini selubung jamur menutupi tutup lendir yang berisi spora. Ketika tanduk bangkai tumbuh menjadi tubuh buah yang lebih matang, terdapat lebih dari dua puluh dua senyawa volatil yang ditemukan di tubuh buah matang termasuk dimetil oligosulfida, [[Fenilalanina|fenilalanin]] aktif aroma, dan berbagai [[terpenoid]] yang bertindak sebagai penarik serangga. Dalam tanduk bangkai yang sangat sudah tua, terdapat empat puluh satu komponen yang mudah menguap, banyak di antaranya juga bertindak sebagai penarik serangga. Dimetil oligosulfida tidak banyak ditemukan pada buah yang terlalu matang dibandingkan pada tubuh buah yang matang karena banyak serangga yang sudah membawa lendir berbau tersebut.
Jamur tanduk bangkau mengandung senyawa [[bangkai]], seperti oligosulfida, dan kotoran, seperti [[fenol]], [[Indol|indol,]] dan p-kresol . Hal ini memberikan bukti adanya mimikri bangkai dan feses serta konvergensi bau busuk jamur. Bau tanduk bangkai mirip dengan daging busuk dan kotoran anjing. Profil aroma ini mendukung asumsi bahwa stinkhorn meniru tempat berkembang biaknya lalat dan sumber makanannya. Lalat-lalat terpikat oleh eksploitasi ketertarikan bawaan mereka terhadap bau kotoran hewan membusuk yang dikeluarkan oleh jamur tanduk bangkai.
== Referensi ==
| |||