Siklon tropis Samudra Hindia Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~cite
k ~cite
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 39:
 
=== Daratan ===
Di Laut Arab, sebagian besar badai menghilang di lepas pantai tanpa mendarat, tetapi sejumlah besar siklon tropis juga berdampak pada pantai barat, khususnya negara bagian [[Gujarat]] dan [[Maharashtra]]. Sisanya 11 persen mendarat di [[Semenanjung Arab]], [[Tanduk Afrika]] atau Pakistan.<ref name="landfall">{{Cite web|title=Landfall|url=http://www .rsmcnewdelhi.imd.gov.in/landfall.php|access-date=30 Mei 2021|website=www.rsmcnewdelhi.imd.gov.in}}</ref> Dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa badai mendarat di [[Iran]] seperti yang dilakukan [[Siklon Gonu]] pada tahun 2007.<ref>{{Cite web|title=WHO EMRO {{!}} Pengalaman topan Gonu di Republik Islam Iran: pelajaran yang dipetik {{!} } Volume 16, edisi 12 {{!}} EMHJ volume 16, 2010|url=http://www.emro.who.int/emhj-volume-16-2010/volume-16-issue-12/article-15 .html|access-date=7 Juni 2021|website=www.emro.who.int}}</ref> Selain Gonu, dua badai seperti [[Siklon Yemyin]] dan [[Siklon Kyarr|Kyarr]] terjadi beberapa atau dampak besar di Iran.<ref>{{Cite web|title=MODIS Web|url=https://modis.gsfc.nasa.gov/gallery/individual.php?db_date=2019-10-29|access- date=7 Juni 2021|website=modis.gsfc.nasa.gov}}</ref><ref>{{Cite web|title=NASA - Badai S eason 2007: Tropical Cyclone 3B|url=https://www.nasa.gov/mission_pages/hurricanes/archives/2007/h2007_noname.html|access-date=June 7, 2021|website=www.nasa.gov}}</ref>
 
Di Teluk Benggala, sebagian besar badai melanda negara bagian [[Odisha]] atau [[Benggala Barat]] di India dan sejumlah besar badai menghantam negara bagian [[Andhra Pradesh]] dan [[Tamil Nadu]]. 30 persen topan menyerang negara-negara [[Bangladesh]], [[Sri Lanka]] dan [[Myanmar]] sementara 13 persen sisanya menghilang begitu saja di lepas pantai tanpa mendarat.<ref name="landfall"/>
Baris 45:
== Perubahan iklim ==
{{Lihat juga|Perubahan iklim}}
Setelah serangkaian topan dahsyat di [[Musim topan Samudra Hindia Utara 2018|2018]], meningkatnya jumlah topan di Laut Arab di [[Musim topan Samudra Hindia Utara 2019|2019]] dan tren naik intensifikasi cepat di [[Musim topan Samudra Hindia Utara 2020|2020]] dan [[Musim topan Samudra Hindia Utara 2021|2021]], banyak ahli iklim setuju bahwa [[perubahan iklim]] telah menyebabkan aktivitas ini. Rata-rata lima badai siklon terjadi setiap tahun di Laut Arab, namun pada tahun 2019 delapan badai siklon terbentuk menjadi formasi siklon tropis tertinggi di sub-cekungan, yang terikat dengan musim 1902.<ref>{{Cite web|date=Januari 6, 2020|title=Pernyataan tentang Iklim India selama 2019|url=https://mausam.imd.gov.in/backend/assets/press_release_pdf/Statement_on_Climate_of_India_during_2019.pdf|url-status=live|access-date=5 Juni , 2021|website=IMD}}</ref><ref name="down to earth">{{Cite web|title=Cyclone Tauktae menunjukkan mengapa Samudra Hindia bagian utara sekarang kacau|url=https://www.downtoearth. org.in/news/environment/cyclone-tauktae-shows-why-north-indian-ocean-is-now-whacky-77023|access-date=5 Juni 2021|website=www.downtoearth.org.in}}</ref> Penelitian menemukan bahwa dalam beberapa dekade terakhir suhu permukaan laut telah meningkat sebesar {{cvt|1.2 – 1.4|C}} di Laut Arab.<ref name="down to earth"/> Selama [[Siklon Amphan]] mengalami intensifikasi yang cepat, suhu permukaan laut sama tingginya karena {{cvt|33|C}} di Teluk Benggala dan Laut Arab mencatat suhu permukaan laut {{cvt|32|C}}, sebelum pembentukan [[Siklon Nisarga]].<ref name="climate change">{{Cite web|last=Sarkar|first=Soumya|date=5 Juni 2020|title=Topan meningkat saat perubahan iklim memanas di Samudra Hindia|url=https://indiaclimatedialogue.net/2020/06/05 /cyclones-rise-as-climate-change-heats-up-indian-ocean/|access-date=5 Juni 2021|website=Dialog Iklim India}}</ref> Menurut Union Ministry of Earth and Science, frekuensi badai siklon yang sangat parah telah meningkat satu per dekade dalam dua dekade terakhir, meskipun penurunan frekuensi keseluruhan cekungan dalam dua dekade terakhir.<ref name="down to earth"/> Temperatur yang lebih tinggi menyebabkan siklon menjadi lebih kuat dan menyebabkan [[Siklon tropis|pembentukan siklon tropis]] lebih cepat. Naiknya permukaan air laut juga menyebabkan [[gelombang badai]] yang lebih tinggi.<ref name="climate change"/> Para peneliti juga memperkirakan bahwa siklon akan lebih mematikan dan lebih kuat karena tren pemanasan suhu permukaan laut terus berlanjut. Naiknya permukaan laut juga dapat menyebabkan banjir yang parah, gelombang badai yang kuat, dan akan menggenangi kota-kota pesisir.<ref name="climate change"/>
 
==Musim==