Bahasa Melayu Makassar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(41 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
----
|region =* {{flag|Sulawesi Selatan}}
* {{flag|Sulawesi Barat}}
|speakers = 1,880,950 (2010)<ref name="ETH" />
|familycolor=Kreol
|fam1= [[Bahasa Indonesia]] logat [[Makassar]]
|iso3=mfp
|glotto=maka1305
}}
{{Distinguish|Bahasa Makassar}}
'''Bahasa Perantara Sulawesi Selatan''' <small>(menurut Ethnologue<ref name="ETH">{{Cite web|title=Indonesian, Makassar|url=https://www.ethnologue.com/language/mfp|website=Ethnologue|access-date=2022-01-23}}</ref>)</small> atau '''Bahasa Melayu Makassar''' atau lebih umum disebut '''Logat Makassar''' adalah [[basantara]] untuk wilayah [[Sulawesi Selatan]] dan sekitarnya yang digunakan dalam situasi kasual atau informal. Bahasa ini terbentuk dari campuran banyak bahasa [[Bahasa dagang dan kreol Melayu]]–[[Bahasa Makassar|Makassar]] dengan mempertahankan leksikon kata-kata [[Bahasa Indonesia|Bahasa Indonesia]], ditambah dengan infleksi [[Bahasa Makassar|Makassar]], serta campuran sintaksis antara bahasa Indonesia, Makassar, dan Bugis.<ref>{{Cite book|year=1996|title=Atlas of languages of intercultural communication in the Pacific, Asia and the Americas|editor-last=Wurm|editor-first=Stephen A.|pages=682|editor-last2=Mühlhäusler|editor-first2=Peter|editor-last3=Darrell T.|editor-first3=Tryon}}</ref><ref name="EVA" />
Bahasa ini secara meluas digunakan sebagai [[Basantara|bahasa kedua]] di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan sebagian wilayah Sulawesi Tengah untuk dapat saling berbicara dengan etnik yang berbeda, terutama dari penutur berbahasa [[Bahasa Makassar|Makassar]], [[Bahasa Bugis|Bugis]], [[Bahasa Mandar|Mandar]], dan [[Bahasa Toraja-Sa'dan|Toraja-Sa'dan]].<ref name="ETH" /> Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, ramai pula generasi muda, terutama yang lahir setelah tahun 90-an, menggunakannya sebagai [[bahasa ibu]] dikarenakan adanya perkawinan beda etnik, ataupun digunakan bagi orang yang hidup membesar di Kota Makassar dan sekitarnya dengan gaya hidup metropolisnya, maupun yang hidup membesar di kota-kota lainnya di wilayah Sulawesi bagian selatan.<ref name="EVA">{{cite web|author=<!--Not stated-->|title=Makassarese Malay|url=https://jakarta.shh.mpg.de/makassarese_malay.php|publisher=Jakarta Field Station of the Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology|access-date=2018-12-19|archive-date=2020-03-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20200304162410/https://jakarta.shh.mpg.de/makassarese_malay.php|dead-url=yes}}</ref>
''[[Ethnologue]]'' menggolongkan bahasa Melayu Makassar sebagai bahasa dengan tingkat 3 (Penggunaan yang meluas) dalam skala EGIDS, yang menunjukkan bahwa bahasa tersebut digunakan dalam pekerjaan dan media massa tanpa status resmi untuk mengatasi perbedaan bahasa di suatu wilayah.<ref name="ETH" />
<!--
== Bunyi ==
Bunyi bahasa Kreol Makassar serupa dengan [[bahasa Makassar]] dan bahasa-bahasa Kreol berbasis Melayu lainnya.
{| class="wikitable" style="margin:auto:" align="center"
|+caption | '''Bunyi fonem konsonan dalam Bahasa Kreol Makassar''
|-
!
! colspan="2" | Bibir
! colspan="2" | Bibir-{{br}}gigi
! colspan="2" | Gigi
! colspan="2" | Alveolar
! colspan="2" | Pasca-{{br}}Alveolar
! colspan="2" | Langit-langit
! colspan="2" | Velum
!colspan="2"| Uvula
!colspan="2"| Celah suara
|- align="center"
|- align="center"
| Letup
| '''p''' [{{IPA|p}}]
| '''b''' [{{IPA|b}}]
| colspan="2" |
| colspan="2" |
| '''t''' [{{IPA|t}}]
| '''d''' [{{IPA|d}}]
| colspan="2" |
| colspan="2" |
| '''k''' [{{IPA|k}}]
| '''g''' [{{IPA|g}}]
| colspan="2" |
| colspan="2" | ''' ' ''' [{{IPA|ʔ}}]
|- align="center"
| Sengau
| colspan="2" | '''m''' [{{IPA|m}}]
| colspan="2" |
| colspan="6" | '''n''' [{{IPA|n}}]
| colspan="2" | '''ny''' [{{IPA|ɲ}}]
| colspan="2" | '''ng''' [{{IPA|ŋ}}]
|colspan="2"|
|colspan="2"|
|- align="center"
| Desis
|colspan="2"|
|colspan="2"| '''f''' [{{IPA|f}}]
|colspan="2"|
|colspan="2"| '''s''' [{{IPA|s}}]
| colspan="2" | '''sy''' [{{IPA|ʃ}}, {{IPA|ʂ}}, sj]
| colspan="2" |
| colspan="2" | '''kh''' [{{IPA|x}}]
| colspan="2" |
|colspan="2"|'''h''' [{{IPA|h}}]
|- align="center"
| Hampiran
| colspan="2" |
| colspan="2" |
| colspan="2" |
| colspan="2" |
|'''c''' [{{IPA|c}}]||'''j''' [ɟ]
| colspan="2" |
| colspan="2" |
|colspan="2"|
|colspan="2"|
|- align="center"
| [[Konsonan anggaran|Anggaran]]
| colspan="2" | '''w''' [{{IPA|w}}]
| colspan="2" |
| colspan="2" |
| colspan="2" |
| colspan="2" |
| colspan="2" | '''y''' [j]
| colspan="2" |
|colspan="2"|
|colspan="2"|
|- align="center"
| Getar / Sisi
| colspan="2" |
| colspan="2" |
| '''r''' [{{IPA|r}}]
| '''l''' [{{IPA|l}}]
| colspan="2" |
| colspan="2" |
| colspan="2" |
|colspan="2"|
|colspan="2"|
|colspan="2"|
|}
'''Catatan Ortografik''':
* bunyi f, sy, kh dan z jarang dibunyikan. Biasa diganti dengan huruf lainnya (f menjadi p, kh jadi h, sy dan z menjadi s)
== Fonotaktik ==
Semua konsonan kecuali {{IPA|ʔ}} dapat muncul di posisi awal. Di posisi terakhir, hanya {{IPA|ŋ}} dan {{IPA|ʔ}} yang ditemukan.
Gugus konsonan hanya muncul di bagian medial dan (dengan satu pengecualian) dapat dianalisis sebagai klaster {{IPA|ŋ}} atau {{IPA|ʔ}} + konsonan. Gugus-gugus ini juga muncul melalui [[sandhi]] melintasi batas morfem.
{|class="wikitable" style=text-align:center
|-
!
! colspan=5| nasal/lateral
! colspan=5| pengucilan tanpa suara
! colspan=5| bunyi diam + {{IPAlink|r}}
|-
!
! {{IPAlink|m}}
! {{IPAlink|n}}
! {{IPAlink|ɲ}}
! {{IPAlink|ŋ}}
! {{IPAlink|l}}
! {{IPAlink|p}}
! {{IPAlink|t}}
! {{IPAlink|c}}
! {{IPAlink|k}}
! {{IPAlink|s}}
! {{IPAlink|b}}
! {{IPAlink|d}}
! {{IPAlink|ɟ}}
! {{IPAlink|ɡ}}
! {{IPAlink|r}}
|-
! {{IPAslink|ŋ}}
| mm
| nn
| ɲɲ
| ŋŋ
| ll
| mp
| nt
| ɲc
| ŋk
| ns
| mb
| nd
| ɲɟ
| ŋg
| nr
|-
! {{IPAslink|ʔ}}
| ʔm
| ʔn
| ʔɲ
| ʔŋ
| ʔl
| pp
| tt
| cc
| kk
| ss
| ʔb
| ʔd
| ʔɟ
| ʔg
| ʔr
|}
Gemitasi / rr / hanya ditemukan di posisi root-internal dan tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh aturan di atas.
(pindahan dari "logat Makassar")
'''Bahasa Gaul Makassar''' adalah penggunaan [[bahasa Indonesia]] yang dipengaruhi oleh [[rumpun bahasa Sulawesi Selatan]]. Logat ini digunakan di Provinsi [[Sulawesi Selatan]] hingga [[Sulawesi Barat]] dan [[Sulawesi Tenggara]]. Ini mempunyai dua ciri khas, yaitu penambahan partikel di belakang suatu kata dan okkot/okkots. Partikel yang sering ditambahkan di antaranya “mi, pi, ji, ki, dan mo”. Adapun okkots adalah pengurangan dan penambahan huruf yang memodifikasi suatu kata dalam bahasa Indonesia, misalnya [[ikan]] menjadi ikang.
Contoh kalimat dalam bahasa Kreol Makassar:
:“Malam pi baru saya bawa bukumu, nah?”
Padanan bahasa Indonesia:
:“Bukumu aku bawa nanti malam saja, ya?”
== Alkoceng ==
<br />
=== Partikel Mi ===
* '''Partikel MI''' adalah kata imbuhan. contohnya dalam kalimat “makan mi”, partikel MI bermakna mempersilakan, tapi dalam kalimat lain, misalnya ” besar mi”, partikel mi berubah fungsi sebagai penegasan kalau orang/benda yang dimaksud telah besar (dewasa). Dalam kalimat lain, misalnya “jadi satumi” partikel MI kembali berfungsi sebagai penegasan jika benda/orang telah menjadi satu, beda dengan kalimat lain seperti “ambil mi” di mana MI berfungsi kembali untuk mempersilakan orang mengambil barang/benda.
Partikel “mi” ini dapat ditambahkan lagu dengan partikel “ko” untuk mempertegas perintah. “Mi”+”Ko” = “Moko”.
Tapi akhiran “moko” ini digunakan untuk lawan bicara seumur atau lebih muda (tidak dianjurkan untuk lawan bicara yg kita hormati), bisa ditulis menjadi "Mko" dan o awal tidak perlu di ubah menjadi e, jadi bacanya tetap di baca moko. tetapi o awal pada kata moko tidak terlalu kentara atau di baca pendek, kurang lebih seperti ini " 'Mko ".
* Contoh :
** Makan moko! = Makanlah kau! / makanlah!
** Pergi moko ! / Sana moko ! = Pergilah kau! / Pergilah!
Partikel “mi” ini dapat ditambahkan juga dgn partikel “ki’ ” untuk mempertegas perintah, “Mi”+”Ki’” = “Miki’ ”.
Akhiran “miki’ ” ini kesannya lebih sopan, digunakan untuk lawan bicara yang lebih tua, atau orang yang kita hormati. Miki kebanyakan menyebutnya Meki', dan dapat ditulis "mki".
* Contoh :
** Makan miki’ = makanlah
** Pergi miki’ = Pergilah
=== Partikel Toh ===
* Toh adalah imbuhan kata tanya. Imbuhan ini bayak juga di temukan di daerah lain di nusantara misalnya Jawa.
** Contoh : Besok pi toh ? = Besok aja kan?kalau kalah bayar lah bosku
=== Partikel Pi ===
* Salah Satu Contoh '''Partikel PI''' = "satu pi" (bermakna menegaskan kalau subjeknya masih kurang satu lagi),contoh yang berbeda: “malam pi” yang artinya kurang lebih “nanti malam”, biasanya dipakai untuk kalimat seperti “malam pi ko datang” (kamu datangnya ntar malam aja).
=== Partikel JI ===
* '''Partikel JI''', biasa ditulis "JIE" maknanya kurang lebih sama dengan hanya,contohnya pada kalimat “satuji saya bawa” yang artinya kurang lebih “saya hanya bawa satu” (perhatikan tatanan penempatan kalimat yang agak berantakan). Tapi kadang-kadang partikel ini juga bermakna menegaskan, misalnya pada kalimat ” besarji rumahnya ” yang artinya sama dengan ” rumah besar kok..”,
* <u>Akhiran “ji” juga sering diikuti dengan partikel “ko” dan “ki’ ”pada saat kita bertanya pada lawan bicara. “ji” + “ko” = “joko” </u>
** contoh : sudah joko makan? = Apakah kau sudah makan?
Sama halnya dengan imbuhan “Mi” di atas, versi sopan(halus) “ji” + “ki’ ” = “jiki’
* “Contoh : sudah jiki’ makan? = Apakah Anda sudah makan?
pembacaan jiki dan joko bisa di baca jeki' dan jeko jika partikel ji di gabung dengan ko dan ki
jadi, cara penulisannya : Jki, Jko, J di baca je
=== Partikel Ki ===
* '''Partikel Ki'''' kepanjangan dari Kita atau Kita' atau Kita(k) yang berarti KAMU. Tapi lebih sopan. Contoh penggunaan dalam kalimat "dimanaKi'?" artinya "Kamu dimana?" Biasa digunakan untuk orang yang lebih tua karena lebih sopan.
=== Partikel Mo ===
* '''Partikel Mo''' merujuk ke kata Saja atau mengajak sesuatu untuk mengikuti.
** Contoh : "Saya mo!" yang berarti "Saya Saja!", contoh lainnya "Kau mo yang kupilih!" yang berarti "kamu saja yang saya pilih"
=== Partikel Ko ===
* '''Partikel Ko''', yang berarti kamu. Dalam penggunaan ini di gunakan pada teman teman dan yang akrab. Kata Ko tidak di anjurkan kepada orang tua, guru, orang yang tak dikenal, maupun orang yang lebih mudah karena dianggap kurang sopan.
** Contoh : "Mau'''ko''' Kemana?" yang artinya "Kamu mau kemana?"
=== Partikel Wé ===
* '''Partikel Wé''' adalah kata sapaan yang sering di gunakan yang berarti "Hey!".
** Contoh : "'''Wé''' Rudi! Mau ko kemana?" yang artinya "Hey! Rudi!.. Kamu mau ke mana?"
=== Partikel Toh dan Di' ===
* '''Partikel Toh dan Di''' adalah kata tanya yang biasa diartikan ke dalam bahasa Indonesia sebagai "kan?". Kata ini juga paling mudah di cernah oleh orang yang ingin belajar berlogat makassar.
** Contoh : "Mauko jalan sama Budi '''Toh'''?" yang artinya "Kamu mau jalan dengan Budi '''Kan'''?"
=== Tawwa ===
* '''Tawwa''' atau Tau'a itu seperti pujian buat orang atau biasa digunakan untuk merayu.
** Contoh kalimat tawwa "'''Tawwa''', Sudah mi ujian" artinya " atau.. "Liatko tawwa i Baco'.. Bagus nilaina" artinya "Liat tuh Si Baco'.. Bagus nilainya"
=== Kodong ===
* '''Kodong''' bisa digambarkan dengan ekspresi kesedihan atau kekecewaan yang berarti kasihan.
** Contoh "Hilang pulpen ku' KODONG" yang berarti "Pulpenku hilang (kasihan/sedih)" atau bisa juga berarti "Aduh, pulpenku hilang" Balasan untuk rasa simpati ke pada orang yang merasa sedih "Kodong! Hilang Pulpenmu?" yang artinya "Aduh Kasihan, pulpenmu hilang yah?"
=== Bede' ===
* '''Bede'''' atau Bedeng (cara bacanya Bede' -E.nya sama dengan penyebutan kata "Esa, Tempe") sejenis dengan kalimat tambahan untuk kata 'Katanya'.
** Contoh "katanya bede' Irma, Tiwi pergi Sekolah." ,artinya "eh katanya Irma, Tiwi pergi sekolah." atau "Kau bede' yang bawa itu baju". artinya "Kamu katanya, yang membawa baju itu"
=== Mami ===
* '''Mami''' sama dengan "Saja". Kata "Mami" bisa di persingkat menjadi "MI" dan berbeda artinya dengan [[Logat Makassar#Partikel Mi|partikel MI]], kata ini juga bisa menjadi '''"Mami Mi"'''.
** Contoh : sisa sedikit '''mami''' itu, yang berarti : sisa sedikit saja itu.. : Contoh ke 2 (mami disingkat mi) : Sisa sedikit '''mi''' itu. yang artinya : sisa sedikit saja itu. Contoh ke 3 : sisa sedikit '''mami mi''' itu, yang artinya : sisa sedikit saja itu.
=== Dule / Dulue ===
* Dule atau Dulue adalah kata untuk memohon / meminta sesuatu, biasanya di gunakan kepada orang yang sangat akrab.
Contoh : Belikan dulue saya cemilan ka, Artinya : Mohon, belikan saya cemilan itu
=== Lalo ===
Lalo adalah kata lain dari saja. Kata lalo lebih cocok di gunakan unuk merujuk ke kata benda
Contoh : Itu lalo mi yang di pake = Pakai saja lah itu
Contoh 2 : Makan itu lalo, nanti pi ku kasikko = Makan itu saja, nanti saya berikan
=== Do' ===
Do' berasal dari bodo' / Bodoh, ini di gunakan kepada sahabat gurau, atau teman dekat yang humoris. Kata ini tidak boleh di gunakan di depan orang yang lebih tua dan baru kita kenal. karena mempunyai 3 arti yaitu Lah, Saja, dan Bodoh
Contoh : Itu mo do' supaya nda menyesalko = Itu saja lah, agar kamu tidak menyesal
=== Kesimpulan "Saja" ===
Meskipun kata saja dalam Aksen makassar ada banyak bentuk, tetapi mempunyai cara dan penggunaan masing masing. untuk kata Lalo, di gunakan untuk kata "Menggunakan", Do' di gunakan untuk suatu sikap dan perilaku. Mo digunakan untuk mengajak sesuatu. Ketiga kata kersebut hanya boleh di gunakan ke kerabat atau sahabat dekat saja.
=== Anu ===
Anu dalam [[Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa)|Kamus Besar Bahasa Indonesia]] (KBBI), kata ini sangat penting dan paling sering di gunakan oleh orang Bugis makassar maupun seluruh nusantara.
* ''yang tidak disebutkan namanya (orang, benda, dsb): si — membeli — di toko –; 2 (untuk menyebutkan) sesuatu yg namanya terlupa atau tidak diketahui: gedung — yg baru selesai dibangun itu akan diresmikan pemakaiannya besok''
kata ini sangat penting dan paling sering di gunakan oleh orang Bugis makassar maupun seluruh nusantara.
Contoh kalimat anu dalam Bahasab Kreol Makassar atau Logat Makassar
* Ku anui tadi buku mu', ku robeki = Bukumu saya....., Bukumu saya sobek.
=== Bati Bati'i ===
Bati dalam aksen ini berarti di pedulikan, memedulikan, di hiraukan, mengacuhkan. Jika kata ini berada di akhir kalimat maka akan menjadi Bati-bati'i yang artinya di peduli peduli itu (disana).
Conto : Bati'i sai itu
=== Kata Larang dan penolakan ===
Di Makassar mempunyai 3 kata larangan.
# Jangki = Janganlah (Sopan)
# Jangko = Janganlah kau (Kerabat)
# Teaja = Saya tidak mau
# Teja' = Penyebutan dari teaja
# Tidak = Bahasa Indonesia
== Okkots ==
Pemakaian kata ‘Okkots’ sebenarnya merupakan penyimpangan berbahasa, baik dalam berkomunikasi maupun dalam tulisan. Okkots sendiri berarti salah ucap atau salah bahasa yang maknanya salah pengucapan dalam bahasa Indonesia karena tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan dan tidak tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Okkots bisa berarti menambahkan, mengurangi atau mengubah konsonan di ujung sebuah kata. Bentuk okkots yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah Okkots “N” & “NG”. Jadi, kata yang berakhir huruf “N” bissa menjadi “NG” begitu pula sebaliknya, kata yang berakhir huruf “NG” menjadi berakhir “N”.
Kata ‘Okkots’ itu kebanyakan dipopulerkan siswa dan mahasiswa Makassar yang belajar dan kuliah di luar Sulsel serta pengaruh komunikasi pergaulan mereka yang berasal dari berbagai kabupaten di Sulsel kemudian bertemu dalam komunikasi yang lebih elitis di Makassar. Bahasa ‘Okkots’ sama halnya dengan sebutan ‘ma’logat’ atau melupakan bahasa ibu-nya setelah hidup sekian lama di negeri orang, Cuma bedanya ‘Ma’logat’ merupakan cibiran atau sindiran terhadap orang yang melupakan asal usulnya, termasuk bahasa etnisnya. Hal ini berbeda dengan pemakaian bahasa ‘Okkots’ yang menurut saya merupakan ‘jalan damai’ dialek dalam Bahasa etnis (Bahasa Makassar) terhadap Bahasa nasional (Bahasa Indonesia).
=== Sejarah Okkots ===
Dalam bahasa Bugis Makassar sehari-hari, kita tidak mengenal adanya akhiran N di ujung sebuah kata, umumnya kata dalam Bahasa Bugis Makassar diakhiri dengan NG. Contoh nya: tudang (duduk), masserring (menyapu), dangkang (menjual), mappabbiring (beres-beres rumah) dll. & ketika Bahasa Indonesia mulai diperkenalkan, lidah orang Bugis Makassar yang terbiasa dengan NG, mencoba menyesuaikannya, namun alih-alih mampu menyesuaikan diri, yang terjadi malah kekacauan berupa kebingungan mengucapkan ujung setiap kata yang berakhiran N & NG. Kira-kira begitulah asal muasal terjadinya OKKOTS.
Contoh:
:Kata “makan” terkadang menjadi “makang” —> penambahan konsonan “G” setelah huruf “N”
:Kata “kandang” bissa berubah menjadi “kandan” —> pengurangan konsonan “G”.
== Imbuhan lainnya ==
* Ta' = Ter
** Tassandung ki kaki'na = Tersandung (itu) kakinya
* Ka = Itu / Soalnya
** Ka temanku bawaki itu buku =
*** Arti Dasar : Itu, temanku bawa [itu] itu buku
*** Arti : Soalnya, Temanku membawanya
* Na- = Dia (Melakukan)
** Na masaki ikan ka = '''Dia''' [itu] masak ikan soalnya.
* -ki- = Itu
* Pa - = Pem
** Pabote'! = Pembohong
* -I = Itu
* I- = Si (Kata Lepas)
** I baso' makan ki mangga = Si baso' makan (itu) mangga
* Sai = Itu
* Akhiran Ng + A (Ngah) = Ini (tapi mendekati "itu")
** Temang-a [Teman ini]
** Bolong-a [Lubang ini]
* Akhiran Ng + I = Itu (Mereka) (They)
** Baku temangi = Mereka itu saling berteman
* Akihiran Ng + A' (Ngak) = Saya
** Baku Temang-a' = Saya saling berteman
** Lagi makang-a' = Saya lagi makan.
* -na = -nya
* -ma' = Saya
** Doakamma' cepa' lulus = Doakan saya (agar) cepat Lulus
* Ma'- = Ber
* Nu- = Kamu (digunakan untuk kata kerja)
* -nah = yah!
== Kosakata ==
{| class="wikitable"
|-
! Logat Makassar !! Bahasa Indonesia !! Logat Makassar !! Bahasa Indonesia
|-
| Apa deh!! || Apa Sih! || Lompo / Loppo || Besar
|-
| Angngapako?|| Kamu Kenapa? || Calleda' || Genit
|-
| Asala' kau ji || Terserah apa maumu || Bencong || Banci
|-
| Ambe' mua mi / Allengasemmi || Ambi aja Semua || Cipurukka' || Saya Lapar
|-
| Bella na! || Jauhnya! || Cess! || Sobat!
|-
| Bagaya || Banyak Gaya || Dahsyatnya arrakadaaa'! || Luar Biasa
|-
| Ballisikku || Aku Sebel! || Epen Kah? || Emang Pentig
|-
| Bedededeh || Wah! || Kamase / Kamse' / Kamaseang || Sedih
|-
| Bakka' Na || Besarnya || Kampudes || Kampungan Dari desa
|-
| Lale || Genit || Lannyak' || Hilang
|-
| Mannyu! || Kesal || Nganre || Makan
|-
| Pergima'! || Saya Pergi! || Pa Bote'/ Botek / Balle Balle || Bohong
|-
| Palla'na || Jagonya || Palukka' || Pencuri
|-
| Sante Mako || Santai Aja || Tanjakna || Mukanya
|-
| Tabe' || Permisi || Tanjak || Seperti
|-
| Talekang / Tattaletalekang || Berlebihan / Berlebih lebihan || Tappu' || Putus / Patah
|-
| Upak' || Untung || Ta'Bangka / Tabbangka|| Kaget / Terkejut
|-
| Lending || Berdua'an || Pa'garasuh rasuh || nakal / brutal /bengal
|-
| Nassami! || Tentu Saja || ''Kamaseangna'' || ''Kasiannya''
|-
| '''Tinro / Katinroang''' || '''Tidur Tempat tidur''' || '''Sari'battang''' || '''Saudara'''
|-
| '''Pa'saribattangngan''' || '''Persaudaraan''' || '''Mangge / Ammak''' || '''Ayah, Ibu'''
|-
| ''Panra' / Panrak'' || ''Rusak'' || Tena doe' || Tidak punya uang
|-
| Battalak' || Gemuk || Gammara'na || Bagusnya
|-
| Bambangna || Panasnya || Karoppo' || Kerupuk
|-
| Mas Koke' Koke' || Penjual Mainan || Botto' || Bau
|-
| ''<nowiki>Tarattu'</nowiki>'' || ''Kentut'' || Ikan Bolu || Ikan Bandeng
|-
| Pete' Pete' || Angutan Kota || Kapang (Bukan okkots) || Mungkin
|-
| Iyo || Iya (Akrab) || Iye || Iya (Sopan)
|-
| Porenu! || Enak Aja || Pocci || Pusar
|-
| Bawa || Mulut || Kace || Kakak
|-
| Mace || Ibu (Gaul) || Pace || Ayah (Gaul)
|-
| Pacce || Payah || Endak || Tidak
|-
| Pattoatoai / Pa'toatoa i || Mengejek || Ge'gere' / Geggerek || Ribut
|-
| Sekke' / Gi'gili' || Pelit || Ta'bentang || Terlempar
|-
| Tappa' || Percaya || Passammih || Biarkan Saja
|-
| ''Kugappajako'' || ''Saya akan mendaptkanmu'' || ''Gappa'' || ''Dapat''
|-
| '''Jappa jappa''' || '''Jalan jalan''' || Tassakkok || Tersedat
|-
| ''Singkamma'' || ''Sama / Seperti'' || Tappalese' / Tasossoro' / Tasossor / Jatuh Tasossor / Tappaleset || Jatuh Terpeleset
|-
| ''<nowiki>Pa'balu' / Pabalu'</nowiki>'' || ''Pedagang / Penjual'' || ''Pabbalu' Juku'' || ''Penjual Ikan''
|-
| ''Bawanu'' || ''Mulutmu!'' || '''Siagang''' || '''Dengan'''
|-
| ''Tayanga''' || Tunggu Saya || Tojeng || Benar / Sungguhan
|-
| ''Gammarak'' || Keren || Kajilli-Jili || Terlalu berlebihan (gerakan)
|-
| ''Kaluru''' || Rokok || Bombe' || Bermusuhan
|}
Normal : Sering di gunakan sehari hari.
''Italic'' : Jarang tetapi Biasa di dengar dalam percakapan sehari hari. Biasa di ucapkan di wilayah padat pemukiman di pinggiran kota.
'''Bold''' : Ini adalh bukan bagian dari Aksen Makassar
-->
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Bahasa daerah di Indonesia}}
Baris 23 ⟶ 449:
[[Kategori:Bahasa di Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:Bahasa Melayu]]
|