Bahasa Melayu Makassar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(11 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Bahasa
|name =
|nativename = <small>Logat Makassar, Dialek Makassar</small>
|states =* {{flag|Indonesia}}
Baris 8:
|speakers = 1,880,950 (2010)<ref name="ETH" />
|familycolor=Kreol
|fam1= [[Bahasa Indonesia
|iso3=mfp
|glotto=maka1305
Baris 15:
{{Distinguish|Bahasa Makassar}}
'''Bahasa
Bahasa ini secara meluas digunakan sebagai [[Basantara|bahasa kedua]] di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan sebagian wilayah Sulawesi Tengah untuk dapat saling berbicara dengan etnik yang berbeda, terutama dari penutur berbahasa [[Bahasa Makassar|Makassar]], [[Bahasa Bugis|Bugis]], [[Bahasa Mandar|Mandar]], dan [[Bahasa Toraja-Sa'dan|Toraja-Sa'dan]].<ref name="ETH" /> Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, ramai pula generasi muda, terutama yang lahir setelah tahun 90-an, menggunakannya sebagai [[bahasa ibu]] dikarenakan adanya perkawinan beda etnik, ataupun digunakan bagi orang yang hidup membesar di Kota Makassar dan sekitarnya dengan gaya hidup metropolisnya, maupun yang hidup membesar di kota-kota lainnya di wilayah Sulawesi bagian selatan.<ref name="EVA">{{cite web|author=<!--Not stated-->|title=Makassarese Malay|url=https://jakarta.shh.mpg.de/makassarese_malay.php|publisher=Jakarta Field Station of the Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology|access-date=2018-12-19|archive-date=2020-03-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20200304162410/https://jakarta.shh.mpg.de/makassarese_malay.php|dead-url=yes}}</ref>
Baris 23:
== Bunyi ==
Bunyi bahasa
{| class="wikitable" style="margin:auto:" align="center"
|+caption | '''Bunyi fonem konsonan dalam Bahasa
|-
!
Baris 183:
'''Bahasa Gaul Makassar''' adalah penggunaan [[bahasa Indonesia]] yang dipengaruhi oleh [[rumpun bahasa Sulawesi Selatan]]. Logat ini digunakan di Provinsi [[Sulawesi Selatan]] hingga [[Sulawesi Barat]] dan [[Sulawesi Tenggara]]. Ini mempunyai dua ciri khas, yaitu penambahan partikel di belakang suatu kata dan okkot/okkots. Partikel yang sering ditambahkan di antaranya “mi, pi, ji, ki, dan mo”. Adapun okkots adalah pengurangan dan penambahan huruf yang memodifikasi suatu kata dalam bahasa Indonesia, misalnya [[ikan]] menjadi ikang.
Contoh kalimat dalam bahasa
:“Malam pi baru saya bawa bukumu, nah?”
Baris 282:
kata ini sangat penting dan paling sering di gunakan oleh orang Bugis makassar maupun seluruh nusantara.
Contoh kalimat anu dalam
* Ku anui tadi buku mu', ku robeki = Bukumu saya....., Bukumu saya sobek.
Baris 291:
=== Kata Larang dan penolakan ===
# Jangki = Janganlah (Sopan)
# Jangko = Janganlah kau (Kerabat)
|