Bubur pedas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 20:
<ol><li> Kacang tanah goreng<li> Pisang goreng<li> Teri goreng</ol>
}}
'''Bubur Pedas''' atau '''Bubbor Paddas''' adalah makanan tradisional khas orang [[Melayu NgabangSambas]] dari [[Kalimantan Barat]] yang berupa sejenis [[bubur]].<ref name="hot porridge"/> Bubur pedas juga populer di kalangan orang Melayu di [[Sarawak]], [[Malaysia]] yang biasanya disajikan selama bulan [[Ramadhan]] setelah umat [[Muslim]] mengakhiri puasa pada waktu berbuka.<ref>{{cite web|url=http://www.thestar.com.my/story.aspx?file=%2f2010%2f8%2f18%2fsarawak%2f6862461|author=Vanes Devindran|title=Bubur pedas a must-have for buka puasa|publisher=[[The Star (Malaysia)]]|date=18 August 2010|accessdate=25 August 2013|archive-date=2020-01-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20200103044404/https://www.thestar.com.my/story.aspx?file=%2f2010%2f8%2f18%2fsarawak%2f6862461|dead-url=yes}}</ref> Orang [[Orang Tionghoa Indonesia|Tionghoa]] setempat secara harfiah menyebutnya sebagai ([[Bahasa Hakka|Hakka]]: Lat Moi; [[Hanzi]]: 辣糜), 'Lat' yang artinya pedas dan 'Moi' yang artinya bubur.
 
Bubur pedas terbuat dari nasi halus dan kelapa parut. Stok dibuat baik dari daging tulang seperti tulang rusuk atau irisan ayam. Bumbu campuran termasuk bawang merah, bawang putih, cabai merah, serai, lada hitam, dan daun ''salam.'' Sejumlah sayuran, antara lain wortel, kangkung, daun inai dan daun kesum (daun laksa),kacang panjang, kecambah, atap bambu dan kentang dadu akan dimasukkan ke dalam panci saat bubur sedang dimasak. Bawang goreng, ikan teri, dan kacang-kacangan ditambahkan pada bubur pedas saat disajikan. Air jeruk nipis, kecap manis, dan sambal juga bisa ditambahkan sebagai bumbu.<ref>{{Cite web|title=Bubur Pedas, Bubur Khas Warga Sambas|url=https://www.voaindonesia.com/a/bubur-pedas-bubur-khas-warga-sambas/3928213.html|website=VOA Indonesia|language=id|access-date=2020-11-29}}</ref>