Nahunan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 6 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Menghapus Nahunan_6.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Fitindia; alasan: No permission since 11 February 2024. |
||
(10 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox recurring event
'''Nahunan''' adalah [[Upacara]] [[ritual]] adat [[Dayak]] Provinsi [[Kalimantan Tengah]] yang berkaitan dengan daur hidup kelahiran. Tujuanya untuk membrerikan nama kepada si [[bayi]] pada usia 1-2 tahun. Upacara Nahunan biasanya dilaksanakan pada setiap kelahiran bayi di kalangan suku dayak ngaju<ref name= cubengtasi>{{cite web|url=http://www.cubetangasi.com/2011/06/perlengkapan-upacara-nahunan.html|title=cubetangasi.com|access-date=2015-04-11|archive-date=2015-04-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20150411191511/http://www.cubetangasi.com/2011/06/perlengkapan-upacara-nahunan.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.balaitradisionaldenpasar.org/siati/index2.php?mod=desa&t=3&c=o&fld=upacara_adat2&cap=Upacara%20Adat%20/%20Tradisional&id=65|title=balaitradisional|access-date=2021-05-15|archive-date=2015-04-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20150417184745/http://www.balaitradisionaldenpasar.org/siati/index2.php?mod=desa&t=3&c=o&fld=upacara_adat2&cap=Upacara%20Adat%20%2F%20Tradisional&id=65|dead-url=yes}}</ref>.▼
| name = '''Nahunan'''
Upacara Nahunan merupakan salah satu di antara lima [[ritual]] besar suku Dayak Kalimantan Tengah, selain beberapa ritual lainnya seperti upacara ritual Dayak [[Pakanan Batu]] dan upacara adat Dayak [[Manyanggar]]. Masyarakat Dayak, hingga kini masih setia melestarikan aset leluhur mereka itu. Selain sebagai bentuk menghargai warisan leluhur, suku Dayak meyakini bahwa keseimbangan antara manusia, alam dan sang Pencipta merupakan suatu hubungan sinergis yang harus senantiasa tetap terjaga<ref name=mirror>{{cite web|url=http://mirror.unpad.ac.id/koran/mediaindonesia/2010-10-23/mediaindonesia_2010-10-23_011.pdf|title=mirror.unpad.ac.id|date=23 Oktoer 2010|accessdate=11 April 2015|archive-date=2015-04-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20150413122740/http://mirror.unpad.ac.id/koran/mediaindonesia/2010-10-23/mediaindonesia_2010-10-23_011.pdf|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.worldcat.org/title/pesona-budaya-kalimantan-tengah-upacara-adat-nahunan/oclc/67019634|title=worldcat.org}}</ref>.▼
| native_name =
| genre = Ritual pemberian nama bayi dalam agama [[Kaharingan]]
| logo =
| logo_caption =
| image =
| imagesize = 250px
| caption =
| date =
| frequency =
| location = [[Kalimantan Tengah]]
| years_active = Dulu - Sekarang
| first =
| last =
| participants = Umat beragama Kaharingan
| people = {{hlist|Mantir|Basir}}(pemuka agama Kaharingan)
| budget =
| patron = {{hlist|Majelis Agama Kaharingan Indonesia (MAKI)|Majelis Daerah Agama Hindu Kaharingan (MDA-HK)|Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan (MBA-HK)}}
| organised =
| website =
| footnotes =
}}
▲'''Nahunan''' adalah
▲Upacara Nahunan merupakan salah satu
== Syarat-syarat ==
Syarat-syarat upacara Nahunan adalah hewan kurban ([[ayam]] dan [[babi]]), manik-manik (manas), batang sawang, [[rotan]], rabayang, [[tunas kelapa]], tambak, beras tawur, sesajen, abu perapian, patung (hampatung) pasak, tanggul layah/tanggul dare, batu asah, dan lain-lain.<ref name=budaya>{{cite web|url=http://www.budaya-indonesia.org/Nahunan/|title=budaya-indonesia.org}}</ref>
== Makna ==
Baris 9 ⟶ 33:
# . Upacara dilaksanakan dengan maksud sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada bidan kampung atau dukun bayi karena telah membantu proses kelahiran agar ibu dan bayi lahir dengan selamat
# . Sebagai sanjungan atas kelahiran bayi yang sangat didambakan dalam kehidupan berumah tangga.
# . Makna yang terakhir dan yang terpenting yaitu pemberian nama untuk sang bayi agar dikenal oleh masyarakat dalam pergaulan keseharian.<ref name=cubengtasi/>
== Perlengkapan ==
Untuk melaksanakan upacara Nahunan tersebut, disiapkan berbagai perlengkapan upacara Nahunan baik perlengkapan untuk sang bayi maupun perlengkapan bidan. Untu sang bayi, disiapkan sebuah keranjang pakaian guna menyimpan pakaian sang bayi. Tuyang atau ayunan untuk menidurkan ketika upacara sedang dilangsungkan. Tuyang ini terbuat dari kulit kayu nyamu dan dihias dengan mainan sederhana terbuat dari botol bekas yang dirangkai sehingga menimbulkan bunyi-bunyian yang unik.<ref name= cubengtasi>{{cite web|url=http://www.cubetangasi.com/2011/06/perlengkapan-upacara-nahunan.html|title=cubetangasi.com}}</ref>
Kemudian untuk melengkapi perlengkapan upacara, terdapat sangku besar berbentuk seperti mangkuk besar digunakan untuk memandikan bayi tak lupa Garantung untuk pijakan bayi ketika keluar.<ref name= cubengtasi>{{cite web|url=http://www.cubetangasi.com/2011/06/perlengkapan-upacara-nahunan.html|title=cubetangasi.com}}</ref>
Untuk perlengkapan sang bidan, terdapat sebuah Tanggul layah. sebuah topi yang digunakan sang bidan sebagai menutup kepala ketika membawa dan memandikan sang bayi ke sungai. ditambah lagi benda-benda yang sering digunakan seperti
* [[Peludahan]] untuk menampung kinangan pada pasca upacara
Baris 20 ⟶ 44:
* [[Mangkok tampung tawar]] untuk menyipan ramuan tampung tawar
* [[Ceret]] untuk menyimpan air minuman tradisional
* [[Sangku]] untuk menaruh beras dan kelapa.<ref name=cubengtasi/>
== Benda-benda Sakral ==
Baris 29 ⟶ 53:
* [[Pisau Lantik]] untuk pengeras hamburan (roh-roh orang yang melaksanakan upacara atau dukun bayi)
Semua upacara dan perlengkapan ini tak lepas dari tujuan upacara Nahunan itu sendiri yakni menghargai daur kehidupan dari kelahiran hingga kematian. Masyarakat Dayak sangat memahami bahwa kehidupan mempunyai makna yang sangat dalam, semua tertuang dalam berbagai upacara yang diadakan, termasuk upacara Nahunan.<ref name= cubengtasi>{{cite web|url=http://www.cubetangasi.com/2011/06/perlengkapan-upacara-nahunan.html|title=cubetangasi.com}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:
[[Kategori:Dayak]]
[[Kategori:Ritual]]
|