Kamang Hilia, Kamang Magek, Agam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(14 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{more citation needed}}
{{nagari
|nama=Kamang HilirHilia
|provinsi=Sumatera Barat
|dati2=Kabupaten
Baris 7:
|kecamatan=Kamang Magek
|kode pos=26153
|luas=- km900 m²
|penduduk= 4.785 jiwa<ref name=infografis>https://kamanghilia.com/infografis</ref>
|penduduk=- jiwa
|website = {{url|kamanghilia.com}}
}}
[[File:Makam Pahlawan Perang Kamang.jpg|jmpl|Makam Pahlawan [[Perang Belasting|Perang Kamang]] di Jorong Limo Kampuang (2017]]]
'''Kamang Hilia''' (atau '''Kamang Hilir''') merupakan salah satu [[nagari]] yang terdapat pada kecamatan [[Kamang Magek, Agam|Kamang Magek]], [[Kabupaten Agam|Agam]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]].<ref name=nagari>{{cite web|url=https://nagarikamang.wordpress.com/perihal-blog/about/?s=lambang+nagari+kamang&search=Lanjut|title=Nagari Kamang Hilir|work=Blog tidak resmi Nagari Kamang Hilir|access-date=25 Januari 2017}}</ref> Nagari ini terletak sebelah timur laut [[Kota Bukittinggi]] dan berjarak sekitar 12&nbsp;km dari kota tersebut. Nagari ini terletak di kaki [[Bukit Barisan]] yang membelah [[Pulau Sumatera]]. Secara geografis letak Nagari Kamang Hilir membujur sepanjang Bukit Barisan.
 
Hampir seluruh masyarakat Nagari Kamang Hilir mengidentifikasi diri mereka sebagai ''Urang Kamang'' (Orang Kamang) tanpa embel-embel kata "Hilir". Hal ini karena identitas dari sejarah mereka yang mengakui bahwa hanya ada satu Kamang. Hingga saat ini, polemik mengenai Kamang Hilir vs Kamang Mudik belum tuntas. Terkesan didiamkan untuk menghindari konfrontasi lebih lanjut karena masing-masing fihak bersikeras dengan pendirian mereka masing-masing.{{cn}}
 
Nagari Kamang Hilir menganut sistem [[Lareh Koto Piliang|kelarasan Koto Piliang]] dengan mengambil falsafah "''Nan Kuriak Kundi dan Nan Sirah Sago, Nan Baiak Budi dan Nan Indah Bahaso"''. Terdiri atas 17 (tujuh belas) jorong serta dibagi kepada tiga patah (bagian) yakni: Patah Mudiak, Patah Tangah, dan Patah Hilia.
 
== Demografi ==
{{Bagian tanpa referensi}}
Nagari ini merupakan ''nagari nan Baampek Suku'' (nagari yang memiliki empat suku) dengan menganut Sistem [[Lareh Koto Piliang|Kelarasan koto Piliang]]. Keempat suku adat itu ialah, Suku Ampek Ibu (Pisang, [[Suku Bodi|Bodi]] - [[Suku Caniago|ChanigoChaniago]], Simabua - [[Suku Payobada|Payobada]], [[:Kategori:Suku Guci|Guci]],), [[Jambak]], [[Suku Koto|Koto]], dan [[Sikumbang]].<ref name=nagari/> dengan pucuk (pimpinan) dari Suku Ampek Ibu berada di Suku Pisang. Dikepalai oleh seorang penghulu pucuk yang di Nagari Kamang Hilir disebut ''Basa nan Barampek'' (Empat Orang Besar).
 
== Geografi ==
Nagari Kamang Hilia berbatasan langsung dengan [[Kabupaten Lima Puluh Kota]].<ref name=wilayah>https://kamanghilia.com/page/wilayah</ref>
{{Batas usbt|utara=[[Kabupaten Lima Puluh Kota]]|timur=[[Salo, Baso, Agam|Salo, Baso]]|selatan=[[Magek, Kamang Magek, Agam|Magek, Kamang Magek]]|barat=[[Kamang Mudiak, Kamang Magek, Agam|Kamang Mudiak, Kamang Magek]]}}
 
Nagari Kamang Hilia terletak di dataran tinggi sekitar ± 800 mdpl, dengan topografi yang terdiri dari dataran dan perbukitan dalam perbandingan 40:60. Tanah di dataran berupa humus yang cocok untuk pertanian, sementara perbukitan terdiri dari tanah dan batuan karst. Dua sungai, [[Sungai Batang Agam]] dan Sungai Batang Tangalau, melintasi wilayah ini.<ref name=wilayah/>
 
Suhu rata-rata berkisar 19–27°C dengan kelembaban udara sekitar 75.5%–85.5%. Curah hujan mencapai 2000–2500 mm/tahun tanpa bulan kering, tertinggi pada Agustus (161 mm) dan terendah pada Februari (67 mm). Meskipun demikian, kondisi iklim tidak memengaruhi aktivitas penduduk.<ref name=wilayah/>
 
Topografi Nagari Kamang Hilia berpengaruh pada kehidupan sosial ekonomi dan ketersediaan lahan. Pertanian, perumahan, perkebunan, hutan, dan infrastruktur merupakan penggunaan dominan lahan di sana.<ref name=wilayah/>
 
== Pembagian administratif ==
Nagari Kamang Hilia terbagi atas 17 [[jorong]], yang merupakan sistem pemerintahan terendah di Sumatera Barat, yaitu:<ref name=infografis/><ref name=wilayah/>
{| class="wikitable sortable"
|-
! No !! Jorong !! Luas Wilayah !! Jumlah Penduduk
|-
| 1 || Jorong Koto Panjang || 53 m² || 376
|-
| 2 || Jorong Dalam Koto || 150 m² || 541
|-
| 3 || Jorong Dangau Baru || 87 m² || 289
|-
| 4 || Jorong Batu Baraguang || 75 m² || 206
|-
| 5 || Jorong Solok || 11 m² || 220
|-
| 6 || Jorong Bancah || 12 m² || 232
|-
| 7 || Jorong IV Kampuang || 25 m² || 396
|-
| 8 || Jorong V Kampuang || 23 m² || 196
|-
| 9 || Jorong Koto Nan Gadang || 57 m² || 242
|-
| 10 || Jorong Binu || 7 m² || 64
|-
| 11 || Jorong Balai Panjang || 12 m² || 143
|-
| 12 || Jorong Guguak Rangpisang || 15 m² || 203
|-
| 13 || Jorong Koto Kaciak || 12 m² || 174
|-
| 14 || Jorong Nan VII || 132 m² || 341
|-
| 15 || Jorong Pintu Koto || 126 m² || 541
|-
| 16 || Jorong Ladang Darek || 97 m² || 344
|-
| 17 || Jorong Joho || 9 m² || 188
|}
 
== Pemerintahan ==
Saat ini Nagari Kamang Hilir terbagi atas 17 [[jorong]].<ref name=nagari/> Jorong merupakan sistem pemerintahan terendah di Sumatera Barat. Dalam pemerintahan nagari sekarang, nagari dipimpin oleh seorang [[wali nagari]] sebagai kepala eksekutif, [[Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa|Badan Permusyawaratan Rakyat Nagari]] (BPRN) sebagai legislatif, [[Kerapatan Adat Nagari]] (KAN) yang mengurus mengenai perkara adat dan sosial masyarakat, dan Majelis Ulama Nagari (MUNA) yang mengurusi perkara syara’ atau agama.
 
Sedangkan pada masa dahulu, sebagaimana lazim berlaku di Alam [[Minangkabau]], pemerintahan di nagari di kendalikan oleh sekelompok pengulu yang dipimimpin oleh ''Basa Nan Barampek'' yang tergabung dalam Majelis Kerapatan Adat Nagari.<ref name=nagari/> Dalam memecahkan segala persoalan yang dihadapi oleh nagari para penghulu selalu melakukan sidang di balai dengan mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat. Perubahan dalam tata pemerintahan nagari terjadi pada masa [[Belanda]] di Minangkabau. Dimana seorang penghulu diangkat oleh Belanda menjadi penghulu kepala untuk memimpin sekalian penghulu dalam nagari dan juga rakyat di nagari tersebut. Maka lazimlah penghulu tersebut dipanggil oleh masyarakat dengan panggilan ''Angku Palo'' (penghulu kepala).<ref name=nagari/>
Baris 33 ⟶ 85:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.agamkab.go.id/ Situs web resmi Kabupaten Agam]
* {{resmi|https://kamanghilirkamanghilia.infocom}}
* https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/kamang_hilia
 
{{Kamang Magek, Agam}}