Deviasi nasal septum: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
P.Damayanti (bicara | kontrib) k Memperbaiki artikel |
P.Damayanti (bicara | kontrib) k Membuat artikel baru |
||
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Deviasi nasal septum''' adalah kondisi di mana bentuk septum hidung yang tidak lurus di tengah sehingga membentuk deviasi ke salah satu rongga hidung atau kedua rongga hidung yang mengakibatkan penyempitan pada rongga hidung. Bentuk [[Septum nasal|septum]] normal adalah lurus di tengah rongga hidung, tetapi 80% orang tidak menyadari mengalami penyimpangan atau pembengkokan pada septum hidungnya. <ref name=":0">{{Cite web|title=2|url=https://docs.google.com/viewerng/viewer?url=http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/viewFile/4/2|website=docs.google.com|access-date=2024-02-24}}</ref>
== Tanda dan Gejala ==
Septum hidung adalah tulang dan [[tulang rawan]] pada hidung yang membagi rongga hidung menjadi dua lubang hidung. Septum dibentuk oleh tulang dan rulang rawan. Tulang rawan terdiri atas kartilago septum (lamina kuadrangularis) dan kolumela. Sedangkan tulang terdiri atas lamina perpendikularis os etmoid, vomer, krista nasalis os maksila, dan krista nasalis os palatina. <ref name=":0" /> Septum hidung yang normal berada tepat di garis tengah, memisahkan sisi kiri dan kanan hidung menjadi lubang hidung yang berukuran sama. Penyimpangan septum terjadi ketika septum bergeser jauh dari garis tengah. <ref>{{Cite web|last=School|first=McGovern Medical|title=Deviated nasal septum {{!}} McGovern Medical School at UTHealth Houston|url=https://med.uth.edu/orl/texas-sinus-institute/patient-education/deviated-nasal-septum/|website=Otorhinolaryngology - Head & Neck Surgery|language=en|access-date=2024-02-24}}</ref>
Gejala paling umum dari deviasi nasal septum adalah hidung tersumbat dengan satu sisi hidung lebih tersumbat dibandingkan sisi lainnya. Gejala lainnya ialah rasa
== Penyebab ==
Kondisi ini sering disebabkan oleh trauma benturan, seperti pukulan pada hidung, bola yang mengenai hidung, dan kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan pada struktur hidung. <ref>{{Cite book|last=Metson|first=Ralph|date=2005|url=http://archive.org/details/harvardmedicalsc0000mets|title=The Harvard Medical School guide to healing your sinuses|publisher=New York : McGraw Hill|isbn=978-0-07-144469-9|others=Internet Archive}}</ref> Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh kelainan anatomi, gangguan pertumbuhan yang tidak seimbang antara [[Tulang rawan|kartilago]] dengan tulang septum.<ref name=":0" />
== Diagnosis ==
Baris 13:
== Pengobatan ==
Deviasi nasal septum dapat diatasi dengan konsumsi obat-obatan. Pengobatan ini ditujukan untuk meringankan gejala penyimpangan septum
Jika obat tidak memberikan kesembuhan dan pada gejala tingkat lanjut diperlukan pembedahan septoplasti. Septoplasti merupakan prosedur operasi yang dilakukan untuk memperbaiki struktur septum. Selain itu, septoplasti dilakukan untuk meningkatkan pernapasan dengan memperluas salah satu sisi rongga hidung, yaitu sisi cembung dari rongga hidung. Beberapa teknik septoplasti, antara lain septoplasti tradisional atau septoplasti konvensional, septoplasti endoskopi, dan septoplasti teknik open book.
# Septoplasti tradisional atau septoplasti konvensional merupakan konsep setoplasti yang diperkenalkan oleh Cottle pada tahun 1963. Cottle memberikan konsep septoplasti konvesional yang terdiri dari enam tahap, yaitu melepaskan mukosa periostium dan perikondrium dari kedua sisi septum, mengoreksi daerah patologis, membuang daerah yang patologis, membentuk tulang dan tulang rawan yang dibuang, rekonstruksi septum, dan fiksasi septum.
# Septoplasti endoskopi, konsep yang diperkenalkan oleh Giles pada tahun 1994. Teknik septoplasti endoskopi dilakukan dengan infiltrasi epinefrin pada sisi cembung septum yang paling mengalami deviasi menggunakan endoskopi kaku 0<sup>o</sup>. Teknik ini dilakukan untuk mencegah berbagai komplikasi.
# Septoplasti teknik open book, konsep ini diperkenalkan oleh Prepageran, dimana insisi dilakukan secara vertikal di daerah anterior deviasi, kemudian insisi horizontal sesuai aksis deviasi yang paling menonjol. Visualisasi dilakukan secara maksimum sehingga diharapkan dapat mengurangi kemungkinan trauma mukosa dan perforasi. <ref name=":0" />
== Referensi ==
|