Masjid Jamik Taluak Bukittinggi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Menghapus Kategori:Banuhampu; Menambah Kategori:Banuhampu, Agam menggunakan HotCat
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(23 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
 
{{Infobox religious building
|image = Masjid Jami' -Taluak-Sumatra-Barat.jpg
|image_size = 250px
|caption = Masjid Jamik Taluak pada tahun 20162014
|building_name = Masjid Jamik Taluak {{br}} ''Masjid Jamik Taluak Bukittinggi''
|location = [[Taluak IV Suku, Banuhampu, Agam|Nagari Taluak IV Suku]], [[Banuhampu, Agam|Kecamatan Banuhampu]], [[Kabupaten Agam]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]
Baris 29 ⟶ 30:
'''Masjid Jamik Taluak''' adalah salah satu masjid tertua di [[Indonesia]] yang terletak di [[Taluak IV Suku, Banuhampu, Agam|Nagari Taluak IV Suku]], [[Banuhampu, Agam|Kecamatan Banuhampu]], [[Kabupaten Agam]], [[Sumatera Barat]]. Letak masjid ini dekat dengan perbatasan [[Kota Bukittinggi]], sehingga juga dikenal sebagai Masjid Jamik Taluak Bukittinggi.
 
Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Haji Abdul Majid pada tahun 1860, yang pada mulanya hanya terbuat dari [[kayu]] beratapkan ijuk.{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}} Masjid ini sempat mengalami beberapa kerusakan cukup berarti akibat [[gempa]], seperti pada tahun [[Gempa bumi SumateraSumatra 2007|2007]] yang mengakibatkan masjid ini rusak parah. Meski telah beberapa kali dilakukan perbaikan, keaslian masjid ini masih tetap dipertahankan.
 
Arsitektur yang dimiliki masjid ini secara keseluruhan dipengaruhi oleh corak [[Minangkabau]]. Pengaruh [[Arab]] datang kemudian dengan dibangunnya [[minaret]] lalu disusul pembuatan [[fasad]]. Dengan arsitektur yang dimilikinya, masjid ini juga menjadi salah satu masjid yang paling banyak difoto selama masa [[Hindia Belanda|Pemerintahan Hindia Belanda]], yang kini dikoleksi oleh [[Tropenmuseum]] di [[Amsterdam]], [[Belanda]].
Baris 35 ⟶ 36:
Saat ini selain digunakan untuk aktivitas ibadah umat [[Islam]], masjid satu lantai ini juga digunakan sebagai sarana pendidikan agama bagi masyarakat, bahkan telah menjadi salah satu [[objek wisata|daya tarik wisata]] terkenal baik di Kabupaten Agam maupun di Kota Bukittinggi.
 
Masjid Jamik Taluak Bukittinggi saat ini berada dalam pengelolaan [[Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala]] (BP3) SumatraSumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.
 
== Arsitektur ==
 
Bangunan utama masjid ini, yang merupakan ruang [[salat]], berbentuk [[persegi]] berukuran 13 × 13 meter.{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}} Di arah tenggaranya, terdapat serambi yang berfungsi sebagai tempat peralihan dari luar ke bagian dalam dengan panjang 13 meter dan lebar 3 meter. Serambi tersebut bukan merupakan teras depan, sebab memiliki dinding dan beberapa [[jendela]]. Tangga masuk menuju serambi tidak terdapat di bagian tengah [[fasad]], melainkan di ujung kiri dan kanan yang masing-masing memiliki [[atap]] sendiri. Seluruh atap, termasuk atap ruang salat kecuali atap minaret, berbentuk piramida berundak-undak, yang umum dimiliki masjid-masjid tua di [[Nusantara]]. Hanya bedanya, dibuat dengan kemiringan yang jauh lebih tajam dan permukaan yang cekung; cocok untuk daerah beriklim [[tropis]] karena dapat lebih cepat mengalirkan air [[hujan]] ke bawah.{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}} Atap-atap tersebut masing-masing berdenah [[bujur sangkar]] dan terdiri dari tiga tingkat. Di antara setiap tingkatan, terdapat celah untuk pencahayaan atau [[ventilasi]].{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}}
 
Baris 46 ⟶ 48:
 
== Bangunan lain ==
[[Berkas:M jami taluak.jpg|jmpl|Masjid Jami' Taluak yang di depannya terdapat kolam]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee met minaret in Taloek bij Fort de Kock TMnr 10016539.jpg|jmpl|Pemandangan yang sama di awal abad ke-20]]
Di dalam lingkungan masjid ini terdapat tiga kolam atau disebut ''luhak'' dalam [[Bahasa Minangkabau|bahasa setempat]] yang berfungsi untuk mengambil [[wudu]], dan biasanya di dalamnya juga dipelihara berbagai jenis [[ikan air tawar]]. Tiga luhak masjid ini posisinya berada di depan, samping kanan, dan belakang. Selain luhak, juga terdapat [[Rangkiang|bangunan beratapkan ijuk yang runcikruncing]] layaknya atap pada [[Rumah Gadang]] yang dimanfaatkan sebagai lumbung.{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}} Dengan demikian, kompleks masjid ini melambangkan eratnya kaitan antara agama dengan kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat.{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}}
 
== Lihat pula ==
 
{{Commons category|Jamik Taluak Mosque|Masjid Jamik Taluak Bukittinggi}}
* [[Islam di Sumatera Barat]]
 
Baris 67 ⟶ 68:
| publisher = Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu
| accessdate = 2012-07-28
| ref = {{sfnRef|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}}
| archive-date = 2017-06-25
| archive-url = https://web.archive.org/web/20170625204806/http://melayuonline.com/ind/history/dig/304/masjid-jami-taluk-bukittinggi
| dead-url = yes
}}
* {{cite book
Baris 93 ⟶ 97:
{{Masjid di Indonesia}}
 
[[Kategori:Masjid di Sumatera BaratAgam|Taluak]]
[[Kategori:Kabupaten Agam]]
[[Kategori:Kota Bukittinggi]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1860]]
[[Kategori:KabupatenBanuhampu, Agam]]