Masjid Jamik Taluak Bukittinggi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Menghapus Kategori:Banuhampu; Menambah Kategori:Banuhampu, Agam menggunakan HotCat
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(46 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{coord|-0.3277343278|100.3882238818|display=title}}
 
{{Infobox religious building
|image = COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee met minaret in Taloek bij Fort de Kock TMnr 10016539Masjid-Taluak-Sumatra-Barat.jpg
|image_size = 250px
|caption = Masjid Jamik Taluak dengan minaret dan kolam di sekitarnya antarapada tahun 1900–19362014
|building_name = Masjid Jamik Taluak {{br}} ''Masjid Jamik Taluak Bukittinggi''
|location = [[Taluak IV Suku, Banuhampu, Agam|Nagari Taluak IV Suku]], [[Banuhampu, Agam|Kecamatan Banuhampu]], [[Kabupaten Agam]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]
Baris 12 ⟶ 13:
|architecture_type = Masjid
|architecture_style = [[Minangkabau]]
|facade_direction = Tenggara{{sfn|Google Maps, Kabupaten Agam}}
|groundbreaking = 1860
|year_completed =
Baris 25 ⟶ 26:
|minaret_height =
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee met minaret in Taloek bij Fort de Kock TMnr 60025386.jpg|thumbjmpl|rightka|252px|Suasana di lingkungan sekitar Masjid Jamik Taluak dari kejauhan antara tahun 1892–1922]]
 
'''Masjid Jamik Taluak''' adalah salah satu masjid tertua di [[Indonesia]] yang terletak di [[Taluak IV Suku, Banuhampu, Agam|Nagari Taluak IV Suku]], [[Banuhampu, Agam|Kecamatan Banuhampu]], [[Kabupaten Agam]], [[Sumatera Barat]]. Letak masjid ini dekat dengan perbatasan [[Kota Bukittinggi]], sehingga juga dikenal sebagai Masjid Jamik Taluak Bukittinggi.
 
Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Haji Abdul Majid pada tahun 1860, yang pada mulanya hanya terbuat dari [[kayu]] beratapkan ijuk.{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}} Masjid ini sempat mengalami beberapa kerusakan cukup berarti akibat [[gempa]], seperti pada tahun [[Gempa bumi SumateraSumatra 2007|2007]] yang mengakibatkan masjid ini rusak parah. Meski telah beberapa kali dilakukan perbaikan, keaslian masjid ini masih tetap dipertahankan.
 
Arsitektur yang dimiliki masjid ini secara keseluruhan dipengaruhi oleh corak [[Minangkabau]]. Pengaruh [[Arab]] datang kemudian dengan dibangunnya [[minaret]] lalu disusul pembuatan [[fasad]]. Dengan arsitektur yang dimilikinya, masjid ini juga menjadi salah satu masjid yang paling banyak difoto selama masa [[Hindia- Belanda|Pemerintahan Hindia- Belanda]], yang kini dikoleksi oleh [[Tropenmuseum]] di [[Amsterdam]], [[Belanda]].
 
Saat ini selain digunakan untuk aktivitas ibadah umat [[Islam]], masjid satu lantai ini juga digunakan sebagai sarana pendidikan agama bagi masyarakat, bahkan telah menjadi salah satu [[objek wisata|daya tarik wisata]] terkenal baik di Kabupaten Agam maupun di Kota Bukittinggi.
 
Masjid Jamik Taluak Bukittinggi saat ini berada dalam pengelolaan [[Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala]] (BP3) Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.
 
== Arsitektur ==
 
Bangunan utama masjid ini, yang merupakan ruang [[salat]], berbentuk [[persegi]] berukuran 13 × 13 meter.{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}} Di arah baratnyatenggaranya, terdapat serambi yang berfungsi sebagai tempat peralihan dari luar ke bagian dalam dengan panjang 13 meter dan lebar 3 meter. Serambi tersebut bukan merupakan teras depan, sebab memiliki dinding dan beberapa [[jendela]]. Tangga masuk menuju serambi tidak terdapat di bagian tengah [[fasad]], melainkan di ujung kiri dan kanan yang masing-masing memiliki [[atap]] sendiri. Seluruh atap, termasuk atap ruang salat kecuali atap minaret, berbentuk piramidalpiramida berundak-undak, yang umum dimiliki masjid-masjid tua di [[Nusantara]]. Hanya bedanya, dibuat dengan kemiringan yang jauh lebih tajam dan permukaan yang cekung; cocok untuk daerah beriklim [[tropis]] karena dapat lebih cepat mengalirkan air [[hujan]] ke bawah.{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}} Atap-atap tersebut masing-masing berdenah [[bujur sangkar]] dan terdiri dari tiga tingkat. Di antara setiap tingkatan, terdapat celah untuk pencahayaan atau [[ventilasi]].{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}}
 
=== Minaret ===
Masjid ini dilengkapi dengan sebuah [[minaret]] yang berdiri terpisah dari bangunan utama, yang oleh masyarakat setempat juga dikenal dengan sebutan "manaruh". Meski belum diketahui pasti kapan dibangunnya minaret tersebut, di [[Minangkabau]] minaret dengan bentuk yang sama tercatat telah diperkenalkan pada awal abad ke-19 oleh sejumlah reformis lslam yang dikenal sebagai [[Kaum Padri]].{{sfn|Nas, P. & De Vletter, Martien|2009|pp=68}}
Masjid ini dilengkapi dengan sebuah [[minaret]] yang dinding-dindingnya dipenuhi hiasan bercorak [[Arab]] dan [[Persia]].{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}} Minaret masjid ini terdiri dari tiga bagian. Di antara setiap bagian terdapat balkon yang mengelilinginya. Bagian pertama yang merupakan bagian terbawah dihiasi dengan hiasan bercorak Persia berupa plengkung patah mati. Bagian kedua, bentuknya semakin ke atas semakin kecil dihiasi hiasan bercorak [[Arab]] berupa [[kaligrafi]]. Bagian ketiga atau bagian teratas, tidak berdinding dengan atap berbentuk kubah bawang, mirip dengan atap minaret masjid-masjid kuno di [[India]].{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}}
 
MasjidMinaret masjid ini dilengkapiterdiri dengandari sebuahtiga [[minaret]]bagian, yang dindingdi dalamnya terdapat tangga berbentuk spiral. Dinding-dindingnya dipenuhi hiasan bercorak [[ArabArabes]] dan [[Persia]].{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}} Minaret masjid ini terdiri dari tiga bagian. Di antara setiap bagian terdapat balkon yang mengelilinginya. Bagian pertama yang merupakan bagian terbawah dihiasi dengan hiasan bercorak Persia berupa plengkung patah mati. Bagian kedua, bentuknya semakin ke atas semakin kecil dihiasi hiasan bercorak [[ArabArabes]] berupa [[kaligrafi]]. Bagian ketiga atau bagian teratas, tidak berdinding dengan atap berbentuk kubah bawang, mirip dengan atap minaret masjid-masjid kuno di [[India]].{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}}
 
== Bangunan lain ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee met minaret in Taloek bij Fort de Kock TMnr 10016539.jpg|jmpl|Pemandangan yang sama di awal abad ke-20]]
Di dalam lingkungan masjid ini terdapat tiga kolam atau disebut ''luhak'' dalam [[Bahasa Minangkabau|bahasa setempat]] yang berfungsi untuk mengambil [[wudu]], dan biasanya di dalamnya juga dipelihara berbagai jenis [[ikan air tawar]]. Tiga luhak masjid ini posisinya berada di depan, samping kanan, dan belakang. Selain luhak, juga terdapat [[Rangkiang|bangunan beratapkan ijuk yang runcikruncing]] layaknya atap pada [[Rumah Gadang]] yang dimanfaatkan sebagai lumbung.{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}} Dengan demikian, kompleks masjid ini melambangkan eratnya kaitan antara agama dengan kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat.{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}}
 
== Lihat pula ==
 
{{Commons category|Jamik Taluak Mosque|Masjid Jamik Taluak Bukittinggi}}
{{Portal|Islam}}
* [[Islam di Sumatera Barat]]
 
Baris 62 ⟶ 68:
| publisher = Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu
| accessdate = 2012-07-28
| ref = {{sfnRef|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}}
| archive-date = 2017-06-25
| archive-url = https://web.archive.org/web/20170625204806/http://melayuonline.com/ind/history/dig/304/masjid-jami-taluk-bukittinggi
| dead-url = yes
}}
* {{cite book
|first1 = P.
|last1 = Nas
|first2 = Martien
|last2 = De Vletter
|title = Masa Lalu dalam Masa Kini: Arsitektur di Indonesia
|publisher = Gramedia Pustaka Utama
|year = 2009
|url =
|ref= {{sfnRef|Nas, P. & De Vletter, Martien|2009}}
}}
* {{wikicite
| reference =
{{google maps
| title = Kabupaten Agam
| url = http://maps.google.com/maps?ll=-0.3278,100.38818&spn=0.3,0.3&t=h&q=-0.3278,100.38818
| accessdate = 29 Juli 2012
}}
| ref = {{sfnRef|Google Maps, Kabupaten Agam}}
}}
{{refend}}
{{Portal|Islam}}
{{Masjid di Indonesia}}
 
[[Kategori:Masjid di Sumatera BaratAgam|Jamik Taluak]]
[[Kategori:KabupatenPendirian Agamtahun 1860]]
[[Kategori:KotaBanuhampu, BukittinggiAgam]]