Masjid Jamik Taluak Bukittinggi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k Menghapus Kategori:Banuhampu; Menambah Kategori:Banuhampu, Agam menggunakan HotCat Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(43 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{coord|-0.
{{Infobox religious building
|image =
|image_size = 250px
|caption = Masjid Jamik Taluak
|building_name = Masjid Jamik Taluak {{br}} ''Masjid Jamik Taluak Bukittinggi''
|location = [[Taluak IV Suku, Banuhampu, Agam|Nagari Taluak IV Suku]], [[Banuhampu, Agam|Kecamatan Banuhampu]], [[Kabupaten Agam]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]
Baris 12 ⟶ 13:
|architecture_type = Masjid
|architecture_style = [[Minangkabau]]
|facade_direction = Tenggara{{sfn|Google Maps, Kabupaten Agam}}
|groundbreaking = 1860
|year_completed =
Baris 25 ⟶ 26:
|minaret_height =
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee met minaret in Taloek bij Fort de Kock TMnr 60025386.jpg|
'''Masjid Jamik Taluak''' adalah salah satu masjid tertua di [[Indonesia]] yang terletak di [[Taluak IV Suku, Banuhampu, Agam|Nagari Taluak IV Suku]], [[Banuhampu, Agam|Kecamatan Banuhampu]], [[Kabupaten Agam]], [[Sumatera Barat]]. Letak masjid ini dekat dengan perbatasan [[Kota Bukittinggi]], sehingga juga dikenal sebagai Masjid Jamik Taluak Bukittinggi.
Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Haji Abdul Majid pada tahun 1860, yang pada mulanya hanya terbuat dari [[kayu]] beratapkan ijuk.{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}} Masjid ini sempat mengalami beberapa kerusakan cukup berarti akibat [[gempa]], seperti pada tahun [[Gempa bumi
Arsitektur yang dimiliki masjid ini secara keseluruhan dipengaruhi oleh corak [[Minangkabau]]. Pengaruh [[Arab]] datang kemudian dengan dibangunnya [[minaret]] lalu disusul pembuatan [[fasad]]. Dengan arsitektur yang dimilikinya, masjid ini juga menjadi salah satu masjid yang paling banyak difoto selama masa [[Hindia
Saat ini selain digunakan untuk aktivitas ibadah umat [[Islam]], masjid satu lantai ini juga digunakan sebagai sarana pendidikan agama bagi masyarakat, bahkan telah menjadi salah satu [[objek wisata|daya tarik wisata]] terkenal baik di Kabupaten Agam maupun di Kota Bukittinggi.
Masjid Jamik Taluak Bukittinggi saat ini berada dalam pengelolaan [[Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala]] (BP3) Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.
== Arsitektur ==
Bangunan utama masjid ini, yang merupakan ruang [[salat]], berbentuk [[persegi]] berukuran 13 × 13 meter.{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}} Di arah
=== Minaret ===
Masjid ini dilengkapi dengan sebuah [[minaret]] yang berdiri terpisah dari bangunan utama, yang oleh masyarakat setempat juga dikenal dengan sebutan "manaruh". Meski belum diketahui pasti kapan dibangunnya minaret tersebut, di [[Minangkabau]] minaret dengan bentuk yang sama tercatat telah diperkenalkan pada awal abad ke-19 oleh sejumlah reformis lslam yang dikenal sebagai [[Kaum Padri]].{{sfn|Nas, P. & De Vletter, Martien|2009|pp=68}}
Masjid ini dilengkapi dengan sebuah [[minaret]] yang dinding-dindingnya dipenuhi hiasan bercorak [[Arab]] dan [[Persia]].{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}} Minaret masjid ini terdiri dari tiga bagian. Di antara setiap bagian terdapat balkon yang mengelilinginya. Bagian pertama yang merupakan bagian terbawah dihiasi dengan hiasan bercorak Persia berupa plengkung patah mati. Bagian kedua, bentuknya semakin ke atas semakin kecil dihiasi hiasan bercorak [[Arab]] berupa [[kaligrafi]]. Bagian ketiga atau bagian teratas, tidak berdinding dengan atap berbentuk kubah bawang, mirip dengan atap minaret masjid-masjid kuno di [[India]].{{sfn|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}}▼
▲
== Bangunan lain ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee met minaret in Taloek bij Fort de Kock TMnr 10016539.jpg|jmpl|Pemandangan yang sama di awal abad ke-20]]
Di dalam lingkungan masjid ini terdapat tiga kolam atau disebut ''luhak'' dalam [[Bahasa Minangkabau|bahasa setempat]] yang berfungsi untuk mengambil [[wudu]], dan biasanya di dalamnya juga dipelihara berbagai jenis [[ikan air tawar]]. Tiga luhak masjid ini posisinya berada di depan, samping kanan, dan belakang. Selain luhak, juga terdapat [[Rangkiang|bangunan beratapkan ijuk yang
== Lihat pula ==
{{Commons category|Jamik Taluak Mosque|Masjid Jamik Taluak Bukittinggi}}
* [[Islam di Sumatera Barat]]
Baris 61 ⟶ 68:
| publisher = Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu
| accessdate = 2012-07-28
| ref = {{sfnRef|Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu}}
| archive-date = 2017-06-25
| archive-url = https://web.archive.org/web/20170625204806/http://melayuonline.com/ind/history/dig/304/masjid-jami-taluk-bukittinggi
| dead-url = yes
}}
* {{cite book
|first1 = P.
|last1 = Nas
|first2 = Martien
|last2 = De Vletter
|title = Masa Lalu dalam Masa Kini: Arsitektur di Indonesia
|publisher = Gramedia Pustaka Utama
|year = 2009
|url =
|ref= {{sfnRef|Nas, P. & De Vletter, Martien|2009}}
}}
* {{wikicite
| reference =
{{google maps
| title = Kabupaten Agam
| url = http://maps.google.com/maps?ll=-0.3278,100.38818&spn=0.3,0.3&t=h&q=-0.3278,100.38818
| accessdate = 29 Juli 2012
}}
| ref = {{sfnRef|Google Maps, Kabupaten Agam}}
}}
{{refend}}
{{Portal|Islam}}
{{Masjid di Indonesia}}
[[Kategori:Masjid di
[[Kategori:
[[Kategori:
|