'''Sistem''' berasalatau dari [[bahasa Latin]] (''systēma'') dan [[bahasa Yunani]] ('tata'sustēma'') adalah suatu kesatuan yang terdiri atas [[komponen]] atau [[elemen]] yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran [[informasi]], [[materi]], atau [[energi]] untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakandigunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu [[model matematika]] seringkalisering kali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu [[wilayah]] serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimanadi mana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegaradi negara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
== Elemen dalam Sistem ==
<!--
Pada [[prinsip]]nya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:
Sistem memiliki objek yang beragam, mulai dari hal fisik misalnya untuk organisme dan barang elektronik, pada dunia sosial misalnya untuk menyebut sebuah organisasi, sampai ke dunia ide misalnya “sistem nilai. Konsep “pemikiran sistem” lahir dari dunia ilmu alam yang digeluti Herbert Spencer dan penerusnya, serta bidang biologi oleh HJ Henderson dan pengikutnya. Konsep sistem telah digunakan dalam ilmu ekonomi, antroplogi, psikologi, ilmu politik, sosiologi, dan terutama dalam teori organisasi.
Sistem terdapat dalam tubuh manusia sebagai unit fungsi fisiologis, dalam suatu organisme berupa fungsi dan proses vital di dalamnya, dalam sekumpulan komponen mekanik dan elektrik pada benda elektronik, dalam suatu jaringan saluran sehingga memungkinkan untuk berkomunkasi, atau dalam suatu jaringan komputer yang saling terhubung dalam satu kantor misalnya. Sistem juga dapat bemakna sejumlah ide dan prinsip yang saling berhubungan yang terorganisasi, sebagai suatu bentuk organisasi sosial-ekonomi-politik, atau sebagai sejumlah objek dan fenomena yang terkelompok bersama.
Dalam makna sistem sebagai suatu organisasi dari sejumlah element dan bagian yang bekerja sebagai sebuah unit, maka beberapa kata yang dekat dengan pengertian ini adalah entity, integral, sum, totality,dan whole. Sistem juga dapat bermakna sebagai sejumlah bagian yang berkomposisi saling terkoneksi, atau disebut sebagai kompleks (complex). Dan, dalam makna sebagai susunan dan desain yang sistematis, maka ia dekat dengan kata-kata: method, order, orderliness, organization, pattern, plan, systematization, dan systemization. Sedangkan, sebagai pendekatan yang digunakan untuk melihat sesuatu, makna sistem tergambar dalam kata-kata: fashion, manner, method, mode, modus operandi, style, dan way.
Sebuah sistem, adalah sebuah komposisi dari sejumlah element yang saling berinteraski sehingga membentuk sebuah kesatuan yang padu (a unified whole). Kata “sistem” berasal dari bahsa Latin and Yunani yang bermakna sebagai “combine, to set up, to place together”. Jadi, sebuah sistem berisi komponen atau elemen, yang saling terkoneksi secara bersama-sama dalam tujuan untuk memfasilitasi aliran informasi, materi, maupun energi. Setiap objek mestilah merupakan sebuah sistem.
-->
== Elemen dalam sistem ==
Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:
* '''Objek''', yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.
* '''Atribut''', yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.
* '''Hubungan internal''', di antara objek-objek di dalamnya.
* '''Lingkungan''', tempat di mana sistem berada.
== Elemen sistem ==
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu: tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta [[lingkungan]]. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem:
''' 1. Tujuan'''
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
'''2. Masukan'''
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
'''3. Proses'''
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
'''4. Keluaran'''
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
'''5. Batas'''
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepak bola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbatasan dana.
'''6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik'''
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
'''7. Lingkungan'''
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem. Suatu sistem dalam tingkat apapun selalu mempunyai lingkungan yang melingkupinya yang didefinisikan sebagai tempat hidup suatu sistem tersebut. Sistem mendapatkan segala kebutuhannya dari lingkungan. Disamping itu, sistem juga memberikan sesuatu yang diperlukan oleh lingkungannya. Lingkungan sistem berisi sistem-sistem lainnya karena tidak ada satupun elemen di dunia ini yang tidak terikat dalam suatu sistem tertentu, baik terikat langsung maupun tidak langsung.
'''8. Sampah sistem'''
Suatu sistem selain menghasilkan produk yang berguna juga akan menghasilkan produk yang tidak berguna bagi sistem itu sendiri. Produk ini disebut sampah atau residu dari sistem. Namun, sampah sistem ini belum tentu tidak berguna bagi sistem yang lain atau sistem itu sendiri. Secanggih apapun suatu sistem pasti akan mengeluarkan sampah atau produk residu yang tidak bisa dipakai atau diserap oleh sistem tersebut. Sampah suatu sistem merupakan tanggung jawab sistem tersebut, bukan tanggung jawab sistem lainnya.
Sampah yang keluar dari suatu sistem akibat kesalahan ''input-an'' atau inefisiensi sistem tidak selalu merupakan produk yang tidak ada nilainya, baik bagi sistem yang bersangkutan maupun bai sisten lain secara langsung atau tidak langsung. Jadi, sampah suatu sistem, yang umumnya tidak berguna secara langsung bagi sistem tersebut, selalu bisa dipandang sebagai potensi yang punya daya guna bagi sistem lain dengan kata lain menjadi berkah bagi sistem lain. Sebagai contoh, dalam sistem pencernaan tubuh manusia atau hewan, akan dikeluarkan sisa pencernaan (sampah) berupa feses atau urine. Feses dan urine manusia merupakan tanggung jawab manusia, dan manusia harus melakukan sesuatu untuk memproses feses dan urine tersebut sehingga tidak menyebabkan kerugian dari sistem lain, tetapi justru menguntungkan bagi manusia dan sistem lainnya. Cara sederhana agar sampah pencernaan mausia berguna bagi sistem pertanian (guna perbaikan kualitas tanah) adalah dengan mencampurkan feses dan urine dengan tanah secara proporsional sehingga dihasilkan tanah dengan tingkat kesuburan yang tinggi dan aman untuk ditanami.
== Ciri-ciri sistem ==
Jika suatu kelompok keterpaduan elemen mempunyai ciri-ciri utamasistem, keterpaduan tersebut disebut sebagai suatu sistem. Adapun ciri-ciri suatu sistem adalah sebagai berikut.
* Sistem mempunyai subsistem yang berupa entitas (sesuatu bisa berupa organisasi, kelompok sosio-ekonomi, kelompok masyarakat, kelompok benda-benda berinteraksi, dan lainnya) dan konsep-konsep pemikiran. Elemen-elemen tersebut merupakan subsistem yang didalamnya terdapat sub-subsistem, demikian seterusnya sehingga terdapat sub-subsistem yang lebih kecil tanpa batas.
* Sistem mempunyai kerangka hubungan berelasi atau multirelasi antara subsistem dalam bentuk interaksi, sinergi, integrasi, sharing, kolaborasi dan supporting
* Sistem mempunyai mekanisme metabolisme ''loop'' berupa ''input''-proses-''output''-''outcome'' yang berjalan dalaam alur operasi tertentu.
* Sistem mempunyai tujuan dan target dalam bentuk kondisi yang diinginkan, kualitas dan kuantitas hasil, serta waktu pencapaiannya yang ditetapkan.
* Sistem mempunyai mekanisme skala prioritas yang dipilih/terpilih untuk dilaksanakan/terlaksana terlebih dahulu dan diyakini berpengaurh baik bagi sistem secara keseluruhan.
* Sistem mempunyai mekanisme kontrol yang berjalan siklis dalam bentuk perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi secara secara berkelanjutan untuk menghasilkan perubahan berkelanjutan sesuai tujuan.
* Sistem mempunyai kapasistas tertentu. Jika dipaksakan melampaui kapasitas tersebut, sistem akan tidak mampu atau tidak bisa bekerja sama sekali.
* Sistem mempunyai batasan meskipun sistem juga mempunyai ciri terbuka dalam berinteraksi dengan sistem lain yang berada di luar batasannya atau yang berada pada lingkungan di luar batas sistem tersebut.
* Sistem tidak berdiri di luar hampa, tetapi berdiri atau berada di suatu lingkungan tertentu yang tidak bisa dihindarkan pengaruhnya terhadap sistem baik positif atau negatif sekalipun sistem juga memberikan pengaruh terhadap lingkungannya.
* Sistem memiliki sifat dapat menyesukan perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena sistem bersifat terbuka, setiap perubahan sistuasi internal (subsistem) dan lingkungannya (eksternal) akan segera direspon oleh sistem dan selanjutnya sistem melakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan kondisi aktualnya.
* Sistem memerlukan ''input'' dan menghasilkan ''output'' berupa produk fisik maupun nonfisik, baik yang bermanfaat maupun yang bersifat residu dalam konsep sistem, residu atau sampah tersebut merupakan bagian dari sistem yang harus diselesaikan secara integral.
== Jenis sistem ==
Ada berbagai tipe sistem berdasarkan kategori:
* Atas dasar keterbukaan:
** sistem terbuka, dimanadi mana pihak luar dapat mempengaruhinya.
** sistem tertutup.
* Atas dasar komponen:
** Sistem fisik, dengan komponen materi dan energi.
** Sistem non-fisik atau konsep, berisikan ide-ide.
== Referensi ==
<!--
Kita juga mengenal antara “sistem fisik” (physical systems) yang komponennya adalah meteri dan energi, dan “sistem non-fisik” (conceptual systems) yang merupakan dunia ide. Dalam ilmu komputer dan dunia informasi, “metode” adalah nama lain untuk menyebut “sistem”. Dalam pembangunan, sebuah organisasi adalah sistem manusia yang tergolong kepada conceptual systems, dimana komponennya adalah subsistem, proses, dan struktur. Contohnya, berpikir secara sistem (system thinking) merupakan aspek kepemimpinan yang penting. Salah satu jargon yang populer yang bertolak dari kesadaran tentang sistem adalah: “Thinks globally, acting locally”. Dengan memahami sistem, kita jadi tahu posisi kita dimana dalam sistem tersebut.
Berpikir secara sistem (systems thinking) telah berkembang jauh, dan telah menyediakan seperangkat teknik untuk mempelajari sistem secara holistik, sebagai upaya melengkapi metode reduksionins (reductionistic methods) yang telah berkembang sebelumnya. Kerangka sistem merupakan dasar penting untuk mempelajari organisasi. Berpikir secara sistem mempertimbangkan berbagai teknik untuk memepalajari sistem dalam berbagai bentuk. Ia lebih banyak menggunakan pola pikir holistik dibandingkan teknik reduksionis. Disini dipelajari kaitan-kaitan (linkages), interaksi, dan proses antara elemen-elemen yang membangun sistem secara keseluruhan. Seorang pemikir sistem, mempertimbangkan bahwa sebuah sistem adalah dinamis dan kompleks, sebagai hasil interaksi dari unit yang terstruktur dan seimbang. Informasi mengalir dari elemen-elemen yang berbeda dalam sistem. Namun ingat juga tentang lingkungan, karena sebuah sistem berada dalam lingkungannya sendiri, dan informasi maupun materi masuk dan keluar ke lingkungan tersebut. Batas-batas sistem ditentukan dengan mengukur frekwensi relatif interaksi, dimana interaksi internal tiap anggota tentunya lebih tinggi dibandingkan dengan luar (antar sistem).
Konsep sistem telah berkembang menjadi “Teori Sistem” (The systems theory), yang menggunakan pendekatan interdisiplin untuk mempelajari sistem.Teori Sistem dikembangkan oleh Ludwig von Bertalanffy, William Ross Ashby dan lainnya pada dekade 1940-an sampai 1970-an, dengan berbasiskan prinsip-prinsip ilmu fisika, biologi, dan teknik. Lalu kemudian termasuk ilmu filsafat, sosiologi, teori organisasi, manajemen, psikoterapi, dan ekonomi. Dua objek yang menjadi fokus utama Teori Sistem adalah kopleksitas (complexity) dan kesalinghubungan (interdependence). Teori sistem di dalam sosiologi didalami oleh Niklas Luhmann.
Kita pun mengenal “dinamika sistem” (system dynamics) sebagai bagian dari Teori Sistem yang mempelajari dinamika perilaku dari sistem. Dari ini misalnya kemudian lahirlah Teori Chaos (Chaos Theory)) dan Dinamika Sosial (social dynamics).
Prinsip dasar teori sistem cukup sederhana, bahwa masyarakat merupakan suatu keseluruhan yang saling tergantung , seperti sebuah mobil kata ahli fisika, atau seperti sebuah organisme dalam bidang biologi. Kelangsungan sistem ditentukan oleh pertukaran masukan dan keluaran dengan lingkungannya. Setiap sistem terbagi dalam sejumlah variabel subsistem, dimana tiap subsistem juga terdiri dari tatanan sub-subsistem yang lebih kecil.
Teori sistem telah berumur seratus tahun lebih . Pada teori sosiologi dan politik, yang menonjol adalah David Easton dan Talcott Parsons. Parsons melahirkan Teori Sistem yang berkaitan kemudian dengan perspektif “struktural fungsional”. Dalam pandangan ini, sejumlah kebutuhan harus dipenuhi kalau suatu masyarakat ingin hidup. Kebutuhan tersebut adalah untuk penyesuaian, pencapaian tujuan, integrasi, dan pemeliharaan pola-pola. Maka itu, perlu empat subsistem dalam masyarakat, yaitu ekonomi, politik, kebudayaan, dan sosialisasi (melalui keluarga dan sistem pendidikan). Masyarakat berkembang bila terjadi pertukaran yang kompleks di antara subsistem-subsistem. Subsistem politik menghasilkan sumber-sumber, kekuasaan otoritas, yang kemudian melahirkan ekonomi berdasarkan uang. Dengan otoritas yang diperoleh dari negara, ekonomi menciptakan modal, yang pada gilirannya menjalankan politik.
Sistem secara luas digunakan dalam ilmu manajemen. Analisa sistem pada konteks manajemen didasarkan atas penentuan informasi yang terperinci yang dihasilkan setahap demi setahap dari proses, sehingga diketahui bagaimana sistem bekerja agar memenuhi kebutuhan yang telah ditentukan, dengan membangun kriteria jalannya sistem agar mencapai optimasi. Dari proses identifikasi sistem dihasilakan spesifikasi yang terperinci tentang peubah yang menyangkut rancangan dan proses kontrol. Identifikasi sistem ditandai dengan adanya determinasi kriteria jalannya sistem yang akan membantu dalam evaluasi alternatif sistem. Kriteria tersebut meliputi pula penentuan output yang diharapkan, dan mungkin juga perhitungan rasio biaya dan manfaat .
Satu istilah yang sering digunakan masyarakat umum, yang erat kaitannya dengan sistem adalah “model”. “Model” adalah rancangan struktur dalam bentuk kecil (small scale representation of something) yang dapat diperbanyak dan dikembangkan, merupakan suatu abstraksi, penyederhanaan suatu sistem, atau tiruan yang sederhana dari suatu sistem yang nyata. Model seringkali digunakan untuk mempelajari sistem .
Dalam konteks pendekatan sistem, dikenal pula “Pendekatan Analitis”. Meskipun bagi sebagian orang terlihat sebagai “lawan”, namun sesungguhnya pendekatan analitis (the analytic approach) dan pendekatan sistem (the systemic approaches) lebih sebagai saling melengkapi (complementary) daripada berlawanan . Pendekatan analitis berupaya memecah suatu sistem ke dalam elemen-elemen dasar dalam upaya mempelajari secara detail dan memahami tipe dan interaksi yang ada di antara mereka. Dengan memodifikasi satu variabel, dicoba menduga sifat umum untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada seluruh sistem dalam satu kondisi yang berbeda.
Saat ini telah dikembangkan beberapa metode yang populer yang sesungguhnya diturunkan dari Teori Sistem, misalnya Analisa Jaringan (network analysis) dan “ECCO analysis”. ECCO adalah singkatan dari “Episodic Communication Channels in Organization”, yang menganalisis dari sekumpulan data yang dikumpulkan. Metode ini didesain untuk menganalisa dan memetakan jaringan komunikasi, mengukur kecepatan alirannya, mempelajari distrosi pesan yang mngkin terjadi, dan masalah kesia-siaan (redundancy).
-->
== Referensi==
* http://www.answers.com/system, 13 Mei 2005.
* Manetsch dan Park(1979) dikutip dalam Eriyatno. 1999. “Ilmu Sistem: Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen”. Jilid Satu. IPB Press, Bogor.
* “System Theory”. (http://www.tcw.utwente.nl/theorieenoverzicht/Theory%20clusters/ Communication%20Processes/System_Theory.doc., 9 mei 2005).
* Ini dapat dipelajari dalam Niklas Luhmann “Soziale Systeme”. Grundriss einer allgemeinen Theorie, Frankfurt, Suhrkamp, 1994.
* Martin, Roderick, dalam buku “Sosiologi Kekuasaan”, hal 2-3.
* Teori sistem diintroduksikan tahun 1940-an oleh biolog Ludwig von Bertalanffy dengan tajuk “General Systems Theory”, dan dikembangkan kemudian oleh Ross Ashby yang mengintroduksikan konsep “Cybernetics”.
* Eriyatno. 1999. “Ilmu Sistem: Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. Jilid Satu. IPB Press, Bogor. Hal. 26.
*Maryono, Agus (2014). "Pola Pikir Sistem". Gadjah mada University Press, Yogjakarta.
* Francis Heylighen and Cliff Joslyn. “What is Systems Theory?” Prepared for the Cambridge Dictionary of Philosophy. Copyright Cambridge University Press. (http://pespmc1.vub.ac.be/SYSTHEOR.html., 9 Mei 2005).
* “Analytic vs. Systemic Approaches”. Copyright © 1997 Principia Cybernetica - Referencing this page. (http://pespmc1.vub.ac.be/ANALSYST.html., 9 Mei 2005).
{{Authority control}}
[[Kategori:Sistem| ]]
[[arKategori:نظامSistem| ]]
[[bg:Система]]
[[bs:Sistem]]
[[ca:Sistema]]
[[cs:Systém]]
[[da:System]]
[[de:System]]
[[el:Σύστημα]]
[[en:System]]
[[eo:Sistemo]]
[[es:Sistema]]
[[et:Süsteem]]
[[fa:سامانه]]
[[fi:Systeemi]]
[[fr:Système]]
[[gl:Sistema]]
[[he:מערכת]]
[[hu:Rendszer]]
[[io:Sistemo]]
[[it:Sistema]]
[[ja:システム]]
[[ko:계 (물리학)]]
[[la:Systema]]
[[lt:Sistema]]
[[mk:Систем]]
[[nl:Systeem (wetenschap)]]
[[pl:System]]
[[pt:Sistema]]
[[ru:Система]]
[[ru-sib:Уряд]]
[[simple:System]]
[[sk:Systém (kybernetika)]]
[[sl:Sistem]]
[[sq:Sistemi]]
[[sr:Систем]]
[[sv:System]]
[[ta:ஒழுங்கமைப்பு]]
[[th:การวิเคราะห์และออกแบบระบบ]]
[[yi:סיסטעם]]
[[zh:系統]]
|