Qais bin Al-Haitsam As-Sulami: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(26 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
| death_place = [[Bashrah]]
| office1 = Wakil Gubernur [[Nishapur]]
| monarch1 = [[Utsman bin 'Affan|Utsman]]
| term1 = 649/650–656
| office2 = Wakil Gubernur [[Khurasan]]
Baris 10:
| term2 = 656
| successor2 = [[Abdullah bin Khazim as-Sulami]]
| monarch3 = [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]]
| term3 = 661–663
| successor3 = Abdullah bin Khazim as-Sulami
Baris 24:
| nickname = Abu Katsir
}}
'''Qais bin Al-Haitsam As-Sulamī''' ({{lang-ar|قيس بن الهيثم السلمي}}
== Asal-usul ==
Qais bin Al-Haitsam berasal dari suku [[Bani Sulaim]], salah satu komponen suku dari faksi [[Qais]]/[[Mudhar bin Nizar|Mudhar]].{{sfn|Hawting|1989|p=6, catatan 25}} Ia berasal dari keluarga terpandang di [[Bashrah]],{{sfn|Blankinship|1993|p=179, catatan 902}} dan termasuk bagian dari
== Biografi ==
Qais diangkat oleh Khalifah [[Utsman bin Affan|Utsman]] (berkuasa 644–656) atas distrik [[Nishapur]] di [[Khurasan]] pada tahun 649/50.{{sfn|Humphreys|1990|pp=36–37}} Sebelum Utsman dibunuh pada tahun 656, Qais diangkat sebagai gubernur seluruh provinsi Khurasan.
▲Qais bin Al-Haitsam berasal dari suku [[Bani Sulaim]], salah satu komponen suku dari faksi [[Qais]]/[[Mudhar bin Nizar|Mudhar]].{{sfn|Hawting|1989|p=6, catatan 25}} Ia berasal dari keluarga terpandang di [[Bashrah]],{{sfn|Blankinship|1993|p=179, catatan 902}} dan termasuk bagian dari Mudhar ''asyraf'' (bangsawan suku Arab).{{sfn|Hawting|1989|p=6, catatan 25}} Nama lengkapnya adalah Qais bin Al-Haitsam bin Qais bin Ash-Shalt bin Habib{{sfn|Blankinship|1993|p=179, catatan 902}} atau Qais bin Al-Haitsam bin Asma' bin Ash-Shalt.{{sfn|Hawting|1989|p=12}} [[Kunyah]]<nowiki/>nya adalah Abu Katsir.<ref>{{Cite web |url=http://hadithtransmitters.hawramani.com/%D9%82%D9%8A%D8%B3-%D8%A8%D9%86-%D8%A7%D9%84%D9%87%D9%8A%D8%AB%D9%85-%D8%A8%D9%86-%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%84%D8%AA/ |title=The Hadith Transmitters Encyclopedia - Qais bin Al-Haitsam bin Ash-Shalt |language=ar|access-date=2023-01-26 |archive-date=2023-01-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230126155505/http://hadithtransmitters.hawramani.com/%D9%82%D9%8A%D8%B3-%D8%A8%D9%86-%D8%A7%D9%84%D9%87%D9%8A%D8%AB%D9%85-%D8%A8%D9%86-%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%84%D8%AA/ |dead-url=no }}</ref> Sejarawan abad ke-8, [[Saif bin Umar]], menyebut saudara laki-laki Qais, Amr bin Al-Haitsam, sebagai prajurit [[Penaklukan Persia oleh Muslim|penaklukan Muslim di Irak]] pada tahun 634, tetapi sejarawan [[Khalid Yahya Blankinship]] menganggapnya tidak masuk akal.{{sfn|Blankinship|1993|p=179, catatan 902}} Menurut [[Ahmad bin Yahya bin Jabir al-Baladzuri|Ahmad al-Baladzuri]], paman Qais, Ashim bin Qais bin Ash-Shalt, diangkat oleh [[Abu Musa Al-Asy'ari]] menjadi gubernur kota Manadzir di wilayah [[Ahwaz]] setelah ditaklukkan dari [[Sasaniyah]] oleh [[Rabi' bin Ziyad al-Haritsi]] sekitar tahun 638.{{sfn|Murgotten|1924|pp=113–114}} [[Khalifah bin Khayyath]] menyebutkan bahwa Ashim bin Qais beserta anaknya yang bernama Amr bin Ashim adalah di antara prajurit dari Bani Sulaim yang terbunuh dalam [[Pertempuran Jamal]].<ref>{{cite book|title=Tarikh Khalifah bin Khayyath|author=Khalifah bin Khayyath al-Laitsi al-Ushfuri Abu Umar|publisher=Dar Al-Qalam, Mu'assah ar-Risalah - Damaskus, Beirut|edition=dua|date=1397|editor=Akram Diya' al-'Umari|url=https://web.archive.org/web/20230425135330/http://islamport.com/w/tkh/Web/2894/43.htm|language=ar|quote=ومن قيس بن عيلان ثم بني سليم : عاصم بن قيس بن الصلت . وابنه عمرو بن عاصم}}</ref>
{{sfn|Humphreys|1990|pp=36–37}} Qais mengangkat sepupu dari pihak ayah, [[Abdullah bin Khazim as-Sulami]], sebagai wakil gubernurnya dan meninggalkan Khurasan menuju Bashrah untuk menilai situasi politik setelah kematian Utsman; namun, Ibnu Khazim, dengan menggunakan ijazah yang diberikan dari gubernur Bashrah, [[Abdullah bin Amir]], memproklamasikannya dirinya sebagai gubernur dan tetap menjabat sampai Khalifah [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] (berkuasa 656–661) memecatnya.{{sfn|Humphreys|1990|pp=36–37, 108–109}} Qais marah dengan pengkhianatan sepupunya sambil mengatakan: "Saya memiliki hak yang lebih baik daripada Abdullah untuk menjadi putra dari [ibu Abdullah] Ajlah."{{sfn|Humphreys|1990|pp=36–37}} Ketika [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]] menjadi khalifah pada tahun 661, Qais diangkat kembali menjadi gubernur Khurasan atas perintah Ibnu Amir atau khalifah sendiri dan menjabat selama dua tahun.{{sfn|Hawting|1989|p=21}} Ia kembali digantikan oleh sepupunya setelah gagal memadamkan pemberontakan di [[Karin, Iran|Qarin]] lalu dipenjarakan sebentar di Bashrah sampai ibunya turun tangan atas namanya.
{{sfn|Hawting|1996|pp=68–69}} Ketika Ibnu Amir mengunjungi istana Muawiyah di Suriah pada tahun 664, Qais diangkat sebagai wakil gubernur Bashrah.{{sfn|Hawting|1996|p=73}}
Setelah [[Ziyad bin Abihi]] diangkat sebagai gubernur Bashrah pada tahun 665, ia mengangkat Qais sebagai gubernur [[Marw ar-Rudz]] di Khurasan.{{sfn|Hawting|1996|p=85}} Pada tahun 678/79, putra Ziyad, [[Abdurrahman bin Ziyad|Abdurrahman]], diangkat menjadi gubernur Khurasan oleh Muawiyah.{{sfn|Hawting|1996|p=200}} Pada saat itu, Qais telah menjadi pemimpin faksi Bani Sulaim di Bashrah, salah satu dari lima divisi suku di garnisun kota tersebut.{{sfn|Howard|1990|p=32, catatan 148}} Abdurrahman menunjuk Qais sebagai wakilnya dan memerintahkan agar dia memasuki Khurasan terlebih dahulu. Setelah itu, Qais menangkap kepala suku yang sedang menjabat, [[Aslam bin Zur'ah al-Kilabi]].{{sfn|Hawting|1996|p=200}} Pada masa pemerintahan Khalifah [[Yazid bin Muawiyah]] (berkuasa 680–683), tepatnya pada tahun 680/81, Yazid mengangkat gubernur baru atas Khurasan yang merupakan saudara laki-laki Abdurrahman, [[Salm bin Ziyad|Salm]]. Salm mengutus wakilnya, al-Harits bin Muawiyah al-Haritsi, untuk menyelesaikan urusannya di provinsi sebelum kedatangannya. Al-Harits menangkap dan memenjarakan Qais dan membelenggu putranya Syabib.{{sfn|Howard|1990|p=185, catatan 600}} Qais kemudian kembali ke Bashrah lalu melanjutkan sebagai bangsawan Sulaim dan aliansi Mudhar yang lebih luas (yang menentang aliansi [[Bani Azad|Azad]]–[[Rabi'ah bin Nizar|Rabi'ah]]).{{sfn|Hawting|1989|p=6}} Ketika Yazid meninggal pada tahun 683, Qais bersama dengan an-Nu'man bin Shuhban ar-Rasibi, seorang bangsawan Bashrah dari faksi Azad–Rabi'ah, menjadi arbiter untuk memilih penerus [[Ubaidillah bin Ziyad]] sebagai gubernur Bashrah setelah pengusiran Ubaidillah.{{sfn|Hawting|1989|pp=20–23}}
Bashrah dan sebagian besar provinsi kekhalifahan mengakui [[Abdullah bin az-Zubair]] yang anti-Umayyah sebagai khalifah di [[Makkah]]. Qais dikirim bersama pasukan keamanan Bashrah untuk membasmi upaya pendukung [[Al-Mukhtar ats-Tsaqafi]], penguasa [[Kufah]] pendukung keturunan Ali, untuk menguasai Bashrah.{{sfn|Fishbein|1990|pp=45–48}}
== Kematian dan keturunan ==
Qais meninggal di Bashrah<ref>{{ar}} [[Khairuddin Az-Zarkali]], [https://web.archive.org/web/20231025091440/https://shamela.ws/book/12286/4585#p1 Kitab Al-A'lam Az-Zarkali, hlm 209]</ref> setelah tahun 684.{{sfn|Blankinship|1993|p=179, catatan 902}} Di antara keturunan Qais adalah Abdullah bin Yazid bin Syabib yang menjabat sebagai wakil Bashrah untuk Abul-Aj.<ref>{{ar}} Al-Baladzuri, [https://web.archive.org/web/20230607193330/https://shamela.ws/book/9773/5325#p1 Kitab Ansab al-Asyraf oleh al-Baladzuri, hlm 315]</ref>{{efn|Abul-Aj As-Sulami bernama lengkap Katsir bin Abdullah adalah
== Catatan ==
|