Qais bin Al-Haitsam As-Sulami: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(8 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox officeholder
| name = Qais bin Al-Haitsam As-Sulami
Baris 25 ⟶ 24:
| nickname = Abu Katsir
}}
'''Qais bin Al-Haitsam As-Sulamī''' ({{lang-ar|قيس بن الهيثم السلمي}}; tersohor pada 649–684) adalah seorang jenderal dan administrator Arab yang melayani kekhalifahan [[Kekhalifahan Rasyidin|Rasyidin]], [[Kekhalifahan Umayyah|Umayyah]] dan [[Abdullah bin az-Zubair|Zubairiyah]]. Pada masa Khalifah [[Utsman bin 'Affan|Utsman]] (berkuasa 644–656) dan [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]] (berkuasa 661–680), dia menjabat sebagai wakil gubernur [[Khurasan]] dan kota-kota [[Nishapur]] dan [[Marw ar-Rudz]]. Qais berasal dari keluarga Arab terpandang di [[Bashrah]] dan menjadi pemimpin di kalangan bangsawan suku di kota itu sampai kematiannya setelah tahun 684.
== Asal-usul ==
Baris 34 ⟶ 33:
{{sfn|Humphreys|1990|pp=36–37}} Qais mengangkat sepupu dari pihak ayah, [[Abdullah bin Khazim as-Sulami]], sebagai wakil gubernurnya dan meninggalkan Khurasan menuju Bashrah untuk menilai situasi politik setelah kematian Utsman; namun, Ibnu Khazim, dengan menggunakan ijazah yang diberikan dari gubernur Bashrah, [[Abdullah bin Amir]], memproklamasikannya dirinya sebagai gubernur dan tetap menjabat sampai Khalifah [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] (berkuasa 656–661) memecatnya.{{sfn|Humphreys|1990|pp=36–37, 108–109}} Qais marah dengan pengkhianatan sepupunya sambil mengatakan: "Saya memiliki hak yang lebih baik daripada Abdullah untuk menjadi putra dari [ibu Abdullah] Ajlah."{{sfn|Humphreys|1990|pp=36–37}} Ketika [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]] menjadi khalifah pada tahun 661, Qais diangkat kembali menjadi gubernur Khurasan atas perintah Ibnu Amir atau khalifah sendiri dan menjabat selama dua tahun.{{sfn|Hawting|1989|p=21}} Ia kembali digantikan oleh sepupunya setelah gagal memadamkan pemberontakan di [[Karin, Iran|Qarin]] lalu dipenjarakan sebentar di Bashrah sampai ibunya turun tangan atas namanya.
{{sfn|Hawting|1996|pp=68–69}} Ketika Ibnu Amir mengunjungi istana Muawiyah di Suriah pada tahun 664, Qais diangkat sebagai wakil gubernur Bashrah.{{sfn|Hawting|1996|p=73}}
Setelah [[Ziyad bin Abihi]] diangkat sebagai gubernur Bashrah pada tahun 665, ia mengangkat Qais sebagai gubernur [[Marw ar-Rudz]] di Khurasan.{{sfn|Hawting|1996|p=85}} Pada tahun 678/79, putra Ziyad, [[Abdurrahman bin Ziyad|Abdurrahman]], diangkat menjadi gubernur Khurasan oleh Muawiyah.{{sfn|Hawting|1996|p=200}} Pada saat itu, Qais telah menjadi pemimpin faksi Bani Sulaim di Bashrah, salah satu dari lima divisi suku di garnisun kota tersebut.{{sfn|Howard|1990|p=32, catatan 148}} Abdurrahman menunjuk Qais sebagai wakilnya dan memerintahkan agar dia memasuki Khurasan terlebih dahulu. Setelah itu, Qais menangkap kepala suku yang sedang menjabat, [[Aslam bin Zur'ah al-Kilabi]].{{sfn|Hawting|1996|p=200}} Pada masa pemerintahan Khalifah [[Yazid bin Muawiyah]] (berkuasa 680–683), tepatnya pada tahun 680/81, Yazid mengangkat gubernur baru atas Khurasan yang merupakan saudara laki-laki Abdurrahman, [[Salm bin Ziyad|Salm]]. Salm mengutus wakilnya, al-Harits bin Muawiyah al-Haritsi, untuk menyelesaikan urusannya di provinsi sebelum kedatangannya. Al-Harits menangkap dan memenjarakan Qais dan membelenggu putranya Syabib.{{sfn|Howard|1990|p=185, catatan 600}} Qais kemudian kembali ke Bashrah lalu melanjutkan sebagai bangsawan Sulaim dan aliansi Mudhar yang lebih luas (yang menentang aliansi [[Bani Azad|Azad]]–[[Rabi'ah bin Nizar|Rabi'ah]]).{{sfn|Hawting|1989|p=6}} Ketika Yazid meninggal pada tahun 683, Qais bersama dengan an-Nu'man bin Shuhban ar-Rasibi, seorang bangsawan Bashrah dari faksi Azad–Rabi'ah, menjadi arbiter untuk memilih penerus [[Ubaidillah bin Ziyad]] sebagai gubernur Bashrah setelah pengusiran Ubaidillah.{{sfn|Hawting|1989|pp=20–23}}
Bashrah dan sebagian besar provinsi kekhalifahan mengakui [[Abdullah bin az-Zubair]] yang anti-Umayyah sebagai khalifah di [[Makkah]]. Qais dikirim bersama pasukan keamanan Bashrah untuk membasmi upaya pendukung [[Al-Mukhtar ats-Tsaqafi]], penguasa [[Kufah]] pendukung keturunan Ali, untuk menguasai Bashrah.{{sfn|Fishbein|1990|pp=45–48}}
|