Pondok Pesantren Tebuireng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Axl7Rose (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 11:
|affiliation = [[Islam]]
|calendar =
|pengasuh = KH [[Abdul Hakim Mahfudz]]
|pendiri = [[Hasjim Asy'ari|Hadhrotussyekh KH. Hasyim Asy'ari]]
|alamat = Desa [[Cukir, Diwek, Jombang|Cukir]], Kecamatan [[Diwek]]
Baris 32:
|image=LOGO_TEBUIRENG_.jpg}}
[[File:Pesantren Tebuireng, Jombang.jpg|thumb|right|Pesantren Tebuireng]]
'''Pondok Pesantren Tebuireng''' adalah salah satu [[pesantren]] terbesar di [[Kabupaten Jombang]], [[Jawa Timur]]<nowiki/> yang didirikan oleh [[Hasyim Asy'ari|K.H. M. Hasyim Asy'ari]] pada tahun 1899. Selain materi pelajaran mengenai pengetahuan [[agama]] [[Islam]], ilmu [[syariat|syari’at]], dan [[bahasa Arab]], pelajaran umum juga dimasukkan ke dalam struktur kurikulum pengajarannya. Pesantren [https://www.tebuireng.co/ Tebuireng] telah banyak memberikan konstribusi dan sumbangan kepada masyarakat luas baik, terutama dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia.
<!--
Tebuireng sebagai salah satu dusun di wilayah Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang mempunyai nilai historis yang besar. Dusun yang terletak 10 km. arah selatan kabupaten Jombang ini tidak bisa dipisahkan dengan Hadhrotussyekh KH. M. Hasyim Asy’ari, di dusun inilah pada tahun 1899 M. Kyai Hasyim membangun pesantren yang kemudian lebih dikenal dengan Pesantren Tebuireng. Sebagai salah satu pesantren terbesar di Jombang, Pesantren Tebuireng telah banyak memberikan konstribusi dan sumbangan kepada masyarakat luas baik dalam bidang pendidikan, pengabdian serta perjuangan.
Baris 45:
Tebuireng dahulunya merupakan nama dari sebuah dusun kecil yang masuk wilayah Cukir, [[Kecamatan Diwek]], [[Kabupaten Jombang]], [[Jawa Timur]]. Letaknya delapan kilometer di selatan kota Jombang, tepat berada di tepi jalan raya Jombang – Kediri. Menurut cerita masyarakat setempat, nama Tebuireng berasal dari “kebo ireng” (kerbau hitam).<ref>''[http://tebuireng.net/index.php?pilih=hal&id=4 Selayang Pandang Pesantren Tebuireng] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100615055323/http://tebuireng.net/index.php?pilih=hal&id=4 |date=2010-06-15 }}'', Situs Pondok Pesantren Tebuireng. Diakses 9 Juni 2010.</ref> Versi lain menuturkan bahwa nama Tebuireng diambil dari nama punggawa kerajaan Majapahit yang masuk Islam dan kemudian tinggal di sekitar dusun tersebut.
 
Dusun Tebuireng sempat dikenal sebagai sarang perjudian, perampokan, pencurian, pelacuran dan perilaku negatif lainnya. Namun sejak kedatangan K.H. Hasyim Asy’ari dan santri-santrinya, secara bertahap pola kehidupan masyarakat dusun tersebut berubah semakin baik dan perilaku negatif masyarakat di Tebuireng pun terkikis habis. Awal mula kegiatan dakwah K.H. Hasyim Asy’ari dipusatkan di sebuah bangunan yang terdiri dari dua buah ruangan kecil dari anyam-anyaman bambu ([[bahasa Jawa|Jawa]]: ''gedek''), bekas sebuah warung yang luasnya kurang lebih 6 x 8 meter, yang dibelinya dari seorang dalang. Satu ruang digunakan untuk kegiatan pengajian, sementara yang lain sebagai tempat tinggal bersama [https://www.tebuireng.co/anak-nyai-nafiqah-hasyim-hebat-ini-rahasianya/ istrinya], Nyai Khodijah.<ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Syarif|date=2021-07-15|title=Anak Nyai Nafiqah Hasyim Hebat, Ini Rahasianya|url=https://www.tebuireng.co/anak-nyai-nafiqah-hasyim-hebat-ini-rahasianya/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2024-01-29}}</ref>
 
[https://www.tebuireng.co/memilih-nahdlatul-ulama-ini-alasan-kiai-wahid/ Organisasi NU] tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dengan lebih dari 400 cabang, tetapi pengurus-pengurus wilayah NU yang kegiatan usahanya cukup nyata antara lain adalah yang berada di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.<ref>Damayanti, Doty, ''[http://megapolitan.kompas.com/read/2010/03/19/03301099/Kultur.Pesantren..Kekuatan.NU Kultur Pesantren, Kekuatan NU]'', KOMPAS.com, Jumat, 19 Maret 2010. Diakses 9 Juni 2010.</ref> Saat ini, keberadaan Pondok Pesantren Tebuireng telah berkembang dengan baik dan semakin mendapat perhatian dari masyarakat luas.
Baris 82:
*SMA A. Wahid Hasyim
*[https://smatrensains.sch.id/ SMA Trensains]
*MA Sains Salahuddin Wahid Kesamben
*[https://sites.google.com/view/smktebuireng SMK Khoiriyah Hasyim]
*Madrasah Muallimin Hasyim Asy'ari