Sanca kembang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(24 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
| ordo = [[Squamata]]
| subordo = [[Serpentes]]
| familia = [[PythonSanca|Pythonidae]]idae
| genus = ''[[Malayopython]]''
| species = '''''M. reticulatus'''''
| binomial = ''Malayopythonpython reticulatus''
| binomial_authority = [[Johann Gottlob Schneider|Schneider]], 1801
| synonyms = * ''Boa reticulata'' SCHNEIDER 1801
Baris 33:
* ''Malayopython reticulatus saputrai'' — REYNOLD et al. 2014
}}
'''Sanca kembang''' (atau disingkat '''sanca batik"Sancaka"''') atau disebut juga '''sanca timur laut''' atau '''Sanca Xbatik''' adalah sejenis [[ular]] dari suku [[Pythonidae]] yang berukuran besar dan memiliki ukuran tubuh terpanjang di antara ular lain. Ukuran terbesarnya dikatakan dapat melebihi 8.5 meter dan merupakan ular terpanjang di dunia.<ref name="SunBear">{{cite journal|author=Fredriksson, G. M. |title=Predation on Sun Bears by Reticulated Python in East Kalimantan, Indonesian Borneo|journal= Raffles Bulletin of Zoology |volume=53|issue=1|year= 2005|pages=165–168|url=http://dare.uva.nl/document/161117}}</ref> Lebih panjang dari [[anakonda]] (''Eunectes''), ular terbesar dan terpanjang di Amerika Selatan. Nama-nama lainnya adalah ular sanca; ular sawah; ''sawah-n-etem'' ([[Simeulue]]); ular ''petola'' ([[Pulau Ambon|Ambon]]); dan dalam [[bahasa Inggris]] ''reticulated python'' atau kerap disingkat ''retics''. Sedangkan nama ilmiahnya yang sebelumnya adalah ''Python reticulatus'', kini diubah genusnya menjadi ''Malayopython reticulatus''.<ref name="PRDB">[http://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Malayopython&species=reticulatus&search_param=%28%28taxon%3D%27Pythonidae%27%29%29 Reticulated Python at Reptile Database]</ref>
 
== Identifikasi ==
Sanca kembang ini mudah dikenali karena umumnya bertubuh besar. Keluarga sanca (Pythonidae) relatif mudah dibedakan dari ular-ular lain dengan melihat sisik-sisik dorsalnya yang lebih dari 45 deret, dan sisik-sisik ventralnya yang lebih sempit dari lebar sisi bawah tubuhnya.
Di Indonesia barat, ada tiga spesies bertubuh gendut pendek yakni kelompok [[ular peraca]] (''Python curtus'' group: ''P. curtus'', ''P. brongersmai'' dan ''P. breitensteini'') di [[SumateraSumatra]], [[Kalimantan]] dan [[Semenanjung Malaya]].
Dua spesies yang lain bertubuh relatif panjang, pejal berotot: ''P. molurus'' ([[sanca bodo]]) dan ''M. reticulatus''. Kedua-duanya menyebar dari [[Asia]] hingga [[Sunda Besar]], termasuk [[Jawa]]. ''P. molurus'' memiliki pola kembangan yang berbeda dari ''reticulatus'', terutama dengan adanya pola V besar berwarna gelap di atas kepalanya. Sanca kembang memiliki pola lingkaran-lingkaran besar berbentuk jala (''reticula'', jala), tersusun dari warna-warna hitam, kecoklatan, kuning dan putih di sepanjang sisi dorsal tubuhnya. Satu garis hitam tipis berjalan di atas kepala dari moncong hingga tengkuk, menyerupai garis tengah yang membagi dua kanan kiri kepala secara simetris. Dan masing-masing satu garis hitam lain yang lebih tebal berada di tiap sisi kepala, melewati mata ke belakang.
 
Sisik-sisik ''dorsal'' (punggung) tersusun dalam 70-80 deret; sisik-sisik ''ventral'' (perut) sebanyak 297-332 buah, dari bawah leher hingga ke anuskloaka; sisik ''subkaudal'' (sisi bawah ekor) 75-102 pasang. Perisai ''rostral'' (sisik di ujung moncong) dan empat perisai ''supralabial'' (sisik-sisik di bibir atas) terdepan memiliki lekuk (celah) pendeteksi panas (''heat sensor pits'') (Tweedie 1983).
 
== Biologi dan persebaran ==
Sanca kembang terhitung ular terpanjang di dunia. Ular terpanjang yang terkonfirmasi berukuran 6.95 m di [[Balikpapan]], [[Kalimantan Timur]]<ref name="SunBear">{{cite journal|author=Fredriksson, G. M. |title=Predation on Sun Bears by Reticulated Python in East Kalimantan, Indonesian Borneo|journal= Raffles Bulletin of Zoology |volume=53|issue=1|year= 2005|pages=165–168|url=http://dare.uva.nl/document/161117}}</ref> sedangkan berat maksimal yang tercatat adalah 158 &nbsp;kg (347.6 &nbsp;lbs). Ular sanca termasuk ular yang berumur panjang, hingga lebih dari 25 tahun.
 
Ular-ular betina memiliki tubuh yang lebih besar. Jika yang jantan telah mulai kawin pada panjang tubuh sekitar 7-9 kaki, yang betina baru pada panjang sekitar 11 kaki. Dewasa kelamin tercapai pada umur antara 2-4 tahun.
Baris 54:
Sanca kembang bertelur antara 10 hingga sekitar 100 butir. Telur-telur ini ‘dierami’ pada suhu 88-90&nbsp;°F (31-32&nbsp;°C) selama 80-90 hari, bahkan bisa lebih dari 100 hari. Ular betina akan melingkari telur-telur ini sambil ber[[kontraksi]]. Gerakan otot ini menimbulkan panas yang akan meningkatkan suhu telur beberapa derajat di atas suhu lingkungan. Betina akan menjaga telur-telur ini dari pemangsa hingga menetas. Namun hanya sampai itu saja; begitu menetas, bayi-bayi ular itu ditinggalkan dan nasibnya diserahkan ke alam.
 
Sanca kembang menyebar di hutan-hutan [[Asia Tenggara]]. Mulai dari Kep. [[Nikobar]], [[Burma]] hingga ke [[Indochina]]; ke selatan melewati Semenanjung Malaya hingga ke SumateraSumatra, Kalimantan, Jawa, [[Nusa Tenggara]] (hingga [[Timor]]), [[Sulawesi]]; dan ke utara hingga [[Filipina]] (Murphy and Henderson 1997).
 
Sanca kembang memiliki tiga subspesies. Selain ''M.r. reticulatus'' yang hidup menyebar luas, dua lagi adalah ''M.r. jampeanus'' yang menyebar terbatas di [[Pulau Tanah Jampea]] dan ''M.r. saputrai'' yang menyebar terbatas di [[Kepulauan Selayar]]. Kedua-duanya di lepas pantai selatan Sulawesi Selatan.<ref name="PRDB"/>
Baris 65:
Mangsa dilumpuhkan dengan melilitnya kuat-kuat (''constricting'') hingga mati kehabisan napas. Beberapa tulang di lingkar dada dan panggul mungkin patah karenanya. Kemudian setelah mati mangsa ditelan bulat-bulat mulai dari kepalanya.
 
Setelah makan, terutama setelah menelan mangsa yang besar, ular ini akan berpuasa beberapa hari hingga beberapa bulan hingga ia lapar kembali. Seekor sanca yang dipelihara di Regent’s Park pada tahun 1926 menolak untuk makan selama 23 bulan, namuntetapi setelah itu ia normal kembali (Murphy and Henderson 1997).
 
== Taksonomi ==
Baris 71:
 
== Sanca dan Manusia ==
Sanca --terutamaSanca—terutama yang kecil-- kerapkecil—kerap dipelihara orang karena relatif jinak dan indah kulitnya. Pertunjukan rakyat, seperti [[topeng monyet]], seringkalisering kali membawa seekor sanca kembang yang telah jinak untuk dipamerkan. Sirkus lokal juga kadang-kadang membawa sanca berukuran besar untuk dipamerkan atau disewakan untuk diambil fotonya.
 
Sanca banyak diburu orang untuk diambil kulitnya yang indah dan bermutu baik. Lebih dari 500.000 potong kulit sanca kembang diperdagangkan setiap tahunnya. Sebagian besar kulit-kulit ini diekspor dari Indonesia, dengan sumber utama SumateraSumatra dan Kalimantan. Semua adalah hasil tangkapan di alam liar.
 
Jelas perburuan sanca ini sangat mengkhawatirkan karena mengurangi populasinya di alam. Catatan dari penangkapan ular komersial di SumateraSumatra mendapatkan bahwa sanca kembang yang ditangkap ukurannya bervariasi antara 1 m hingga 6 m, dengan rata-rata ukuran untuk jantan 2.5 m dan betina antara 3.1 m (Medan) – 3.6 m (Palembang). Kira-kira sepertiga dari betina tertangkap dalam keadaan reproduktif (Shine ''et al''. 1999). Hingga saat ini, ular ini belum dilindungi undang-undang. [[CITES]] (konvensi perdagangan hidupan liar yang terancam) memasukkannya ke dalam Apendiks II.
 
== Lihat pula ==
Baris 88:
* Murphy, J., R. Henderson. 1997. ''Tales of Giant Snakes''. Malabar, Fl: Krieger publishing company.
* Shine, R., Ambariyanto, PS Harlow, Mumpuni. 1999. Reticulated pythons in Sumatra, harvesting and sustainability. [[Biological Conservation]], 87: 349-357.
* Shine, R., P.S. Harlow, J. Keogh, Boeadi. 1998. The influence of sex and body size on food habits of giant tropical snake, Python reticulatus. [[Functional Ecology]], 12 : 248-258.
* Tweedie, MWF. 1983. ''The Snakes of Malaya''. Singapore National Printers.
 
{{Taxonbar|from=Q216136}}
 
{{DEFAULTSORT:Sanca kembang}}
[[Kategori:PythonidaeMalayopython]]
[[Kategori:Ular Indonesia]]