Pengendalian bahaya Covid-19 di tempat kerja: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Katekuchan (bicara | kontrib) Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. |
||
(31 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Desember 2022}}
'''Pengendalian bahaya COVID-19 di tempat kerja''' adalah penerapan metode [[Kesehatan dan keselamatan kerja|keselamatan dan kesehatan kerja]] untuk pengendalian bahaya dan pencegahan [[Penyakit koronavirus 2019|penyakit coronavirus 2019]] (COVID-19). Ada beberapa aspek yang menentukan bagaimana pengendalian bahaya diterapkan di tempat kerja, antara lain adalah tempat kerja dan jenis pekerjaan, penilaian risiko pekerjaan berdasarkan sumber paparan, tingkat keparahan penyakit di masyarakat, serta faktor risiko masing-masing pekerja terhadap penularan penyakit. Pengendalian bahaya COVID-19 di tempat kerja memiliki beberapa tujuan, yaitu meminimalkan kemungkinan terpapar [[Koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2|SARS-CoV-2]]; menghindari infeksi baru; dan menghentikan penyebaran virus yang mungkin telah ada. Selain itu, tindakan pengendalian juga bertujuan mengurangi risiko penularan SARS-CoV-2 ke individu melalui kontak dengan subjek, objek, peralatan, atau permukaan yang kemungkinan telah terkontaminasi.<ref>{{Cite journal|last=Cirrincione|first=Luigi|last2=Plescia|first2=Fulvio|last3=Ledda|first3=Caterina|last4=Rapisarda|first4=Venerando|last5=Martorana|first5=Daniela|last6=Moldovan|first6=Raluca Emilia|last7=Theodoridou|first7=Kelly|last8=Cannizzaro|first8=Emanuele|date=2020/1|title=COVID-19 Pandemic: Prevention and Protection Measures to Be Adopted at the Workplace|url=https://www.mdpi.com/2071-1050/12/9/3603|journal=Sustainability|language=en|volume=12|issue=9|pages=3603|doi=10.3390/su12093603}}</ref> ▼
{{short description|Prevention measures for COVID-19}}
[[Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja|Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja AS]] (OSHA) menggolongkan pekerja ke dalam tiga kelompok berdasarkan tingkat resiko paparan. Pertama, pekerja dengan risiko paparan yang relatif lebih rendah dari dua lainnya. Pekerja dengan risiko paparan rendah melakukan kontak yang minim dengan publik dan sesama rekan kerjanya. Untuk kelompok pertama ini, OSHA merekomendasikan mereka untuk mematuhi tindakan pencegahan infeksi dasar. Tindakan pencegahan dasar tersebut mencakup [[mencuci tangan]], [[Cuti sakit|tinggal di rumah saat sakit]], menjalankan etika pernapasan, membersihkan lingkungan kerja serta melakukan penyemprotan [[Disinfektan|desinfektan]] secara rutin di lingkungan kerja.<ref name=":0">{{Cite book|last=U.S. Occupational Safety and Health Administration|date=Maret 2020|url=https://www.osha.gov/sites/default/files/publications/OSHA3990.pdf|title=Guidance on Preparing Workplaces for COVID-19|url-status=live}}</ref>▼
[[File:Prepare your Small Business and Employees for the Effects of COVID-19.pdf|thumb|page=2|Poster tentang upaya perlindungan kesehatan pekerja selama [[pandemi COVID-19]] ]]
{{External media|video1 = [https://www.youtube.com/watch?v=FyBMpdaEaD4 COVID-19 dan pengendalian bahaya]}}
▲'''Pengendalian bahaya COVID-19 di tempat kerja'''
Kelompok kedua adalah pekerja dengan risiko paparan sedang. Mereka adalah pekerja yang melakukan kontak dekat atau rutin dengan orang-orang yang tidak diketahui sejarah kontaknya atau dicurigai terserang COVID-19 yang kemungkinan terinfeksi karena transmisi antar orang atau telah melakukan perjalanan internasional. Pekerja golongan kedua ini melakukan kontak dengan masyarakat umum seperti di sekolah, lingkungan kerja padat karyawan, dan usaha ritel berskala besar. Selain tindakan pencegahan infeksi dasar, mereka perlu didukung dengan fasilitas tambahan, seperti [[Ventilasi (arsitektur)|ventilasi]] dengan filter udara berefisiensi tinggi, partisi pelindung bersin, dan alat pelindung diri jika terpapar dengan orang yang terinfeksi.<ref name=":0" /> ▼
▲[[Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja|Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja AS]] (OSHA) menggolongkan pekerja ke dalam tiga kelompok berdasarkan tingkat
Golongan ketiga adalah pekerja dengan risiko paparan tinggi. Tenaga medis dan pekerja pemulasaraan jenazah masuk ke dalam kelompok ini. Level risiko paparan akan meningkat jika pekerja melakukan prosedur yang menimbulkan aerosol dan atau menangani spesimen dari orang yang diketahui atau terduga COVID-19. Pengendalian bahaya yang tepat mencakup pengendalian terekayasa, misalnya penyediaan ruang ventilasi tekanan negatif dan [[alat pelindung diri]] yang sesuai.<ref name=":0" />▼
▲Kelompok kedua adalah pekerja dengan risiko paparan sedang. Mereka adalah pekerja yang melakukan kontak dekat atau rutin dengan orang-orang yang tidak diketahui sejarah kontaknya atau
== Pengendalian dan penilaian risiko ==▼
▲Golongan ketiga adalah pekerja dengan risiko paparan tinggi. Tenaga medis dan
[[Pandemi]] COVID-19 dapat membawa sejumlah dampak di tempat kerja. Pekerja mungkin mengajukan [[cuti sakit]], harus merawat keluarganya, atau khawatir terpapar virus. Perubahan juga mungkin terjadi di sektor perdagangan. Ada sejumlah barang yang mengalami lonjakan permintaan dari konsumen, misalnya [[Masker dalam pandemi COVID-19|masker]], [[penyanitasi tangan]], tisu, dan [[termometer]].<ref>{{Cite web|last=Tarlton|first=Amanda|title=24 things that have been selling out online during the coronavirus pandemic|url=https://www.usatoday.com/story/tech/reviewedcom/2020/04/20/24-products-selling-out-online-due-coronavirus-pandemic-toilet-paper-cleaning-wipes-yeast-and-more/5161629002/|website=USA TODAY|language=en-US|access-date=2021-03-19}}</ref> Cara berbelanja juga berubah, konsumen umumnya memilih berbelanja di jam-jam sepi pengunjung atau berbelanja secara daring dan lewat [[Lantatur|layanan tanpa turun]]. Pengiriman komoditas dari wilayah dengan tingkat penularan tinggi juga mungkin akan mengalami gangguan.<ref name=":0" />
Kesiapsiagaan dan perencanaan tanggap darurat penyakit menular dapat disusun sebagai panduan rencana tindakan. Pedoman tersebut berisi analisis tingkat risiko berdasarkan jenis pekerjaan dan lingkungan kerjanya, termasuk di antaranya sumber paparan, faktor risiko yang berasal dari tempat tinggal pekerja dan lingkungan sekitarnya, serta faktor risiko pribadi (faktor usia atau penyakit bawaan yang dimiliki). Selain itu, dokumen ini juga harus memuat langkah-langkah pengendalian yang perlu diambil berdasarkan risiko-risiko yang ada sekaligus rencana lanjutan untuk menghadapi situasi yang mungkin timbul akibat wabah. Rencana kesiapsiagaan juga perlu mengikuti rekomendasi pemerintah nasional dan setempat. Sasaran dari rencana tanggap darurat ini adalah mengurangi risiko transmisi virus di antara pekerja, melindungi pekerja yang lebih rentan, mempertahankan usaha, dan meminimalkan dampak [[wabah]] terhadap [[rantai pasokan]] barang. Panduan kesiapsiagaan juga harus mempertimbangkan tingkat keparahan penyakit yang menyebar di masyarakat di lokasi usaha berada.<ref name=":0" />
Pada awal-awal pandemi, banyak perkantoran menghentikan kegiatan fisik dan meminta karyawan bekerja dari rumah. Saat pandemi telah berlangsung selama lebih dari setahun, beberapa perusahaan dan lembaga berencana atau bahkan telah menginstruksikan karyawan untuk kembali ke kantor.<ref>{{Cite journal|last=Shaw|first=William S.|last2=Main|first2=Chris J.|last3=Findley|first3=Patricia A.|last4=Collie|first4=Alex|last5=Kristman|first5=Vicki L.|last6=Gross|first6=Douglas P.|date=2020-09-01|title=Opening the Workplace After COVID-19: What Lessons Can be Learned from Return-to-Work Research?|url=https://doi.org/10.1007/s10926-020-09908-9|journal=Journal of Occupational Rehabilitation|language=en|volume=30|issue=3|pages=299–302|doi=10.1007/s10926-020-09908-9|issn=1573-3688|pmc=PMC7303572|pmid=32562129}}</ref> Ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan saat perusahaan meminta karyawan kembali bekerja di kantor pada saat pandemi masih berlangsung. [[Organisasi Kesehatan Dunia]] merekomendasikan empat poin, yaitu pencegahan dasar [[Penularan Covid-19|penularan COVID-19]] di tempat kerja, [[manajemen risiko]] saat mengadakan kegiatan dan pertemuan tatap muka, hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat melakukan perjalanan bisnis, dan mempersiapkan tempat kerja jika ditemukan kasus penularan.<ref name=":2">{{Cite web|last=World Health Organization|date=19 Maret 2020|title=Getting your workplace ready for COVID-19|url=https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/331584/WHO-2019-nCov-workplace-2020.2-eng.pdf|website=World Health Organization|access-date=19 Maret 2021}}</ref>
== Pengendalian bahaya ==
[[File:NIOSH’s “Hierarchy of Controls infographic” as SVG.svg|alt=An inverted triangle consisting of five colored horizontal levels, each containing one tee five hazard control methods: elimination, substitution, engineering controls, administrative controls, and personal protective equipment|thumb|250x250px|[[Hierarki pengendalian bahaya]] memuat metode-metode untuk mengendalikan paparan terhadap bahaya. Metode yang berada di peringkat atas berpotensi lebih efektif daripada yang di bagian bawah dalam mengurangi risiko penyakit atau cedera.<ref name=":4">{{Cite web|url=https://www.cdc.gov/niosh/topics/hierarchy/|title=Hierarchy of Controls|last=|first=|date=|website=U.S. National Institute of Occupational Safety and Health|language=en-us|access-date=2017-03-05}}</ref>]]
[[Hierarki pengendalian bahaya]] merupakan kerangka kerja untuk mengontrol risiko di tempat kerja.<ref name=":3">{{Cite web|title=The hierarchy of control - WorkSafe|url=https://www.worksafe.vic.gov.au/hierarchy-control|website=www.worksafe.vic.gov.au|language=en|access-date=2021-03-19}}</ref> Hierarki ini mengelompokkan upaya pengendalian bahaya menurut tingkat efektifitasnya dan telah digunakan secara luas dalam bidang [[kesehatan dan keselamatan kerja]]. Hierarki pengendalian bahaya memuat pendekatan tahap demi tahap untuk menghilangkan atau mengurangi risiko dengan cara mengurutkan pengendalian risiko dari level perlindungan tertinggi hingga yang paling rendah.<ref name=":3" /> Berdasarkan pemeringkatannya, hierarki pengendalian terdiri atas eliminasi, substitusi, pengendalian rekayasa, pengendalian administratif, dan APD.<ref name=":4" />
Jika bahaya COVID-19 tidak sepenuhnya dapat dihilangkan, maka pengendalian yang paling efektif adalah pengendalian rekayasa, diikuti pengendalian administratif, dan terakhir penggunaan APD. Pengendalian rekayasa mencakup isolasi karyawan dari bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan dan memastikan ketersediaan [[infrastruktur]] pendukung.<ref name=":5" /> Langkah ini dapat menjadi solusi yang paling murah. Pengendalian administrasi mencakup perubahan kebijakan atau prosedur kerja untuk menjamin pekerja melakukan pekerjaan dengan aman.<ref>{{Cite web|title=COVID-19 - Control and Prevention {{!}} Occupational Safety and Health Administration|url=https://www.osha.gov/coronavirus/control-prevention|website=www.osha.gov|access-date=2021-03-22}}</ref>
APD dianggap paling kurang efektif dibandingkan dua pengendalian sebelumnya, tetapi peralatan ini dapat membantu mencegah pekerja dari paparan virus. Terlepas dari APD yang merupakan salah satu solusi, ia harus dipandang sebagai pelengkap dan tidak menggantikan tindakan-tindakan yang lain (pengendalian administratif, lingkungan, dan rekayasa).<ref>{{Cite journal|last=Ambigapathy|first=S|last2=Rajahram|first2=GS|last3=Shamsudin|first3=UK|last4=Khoo|first4=EM|last5=Cheah|first5=WK|last6=Peariasamy|first6=KM|last7=Goh|first7=PP|last8=Khor|first8=SK|date=2020-03-18|title=How should front-line general practitioners use personal protective equipment (PPE)?|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7136675/|journal=Malaysian Family Physician : the Official Journal of the Academy of Family Physicians of Malaysia|volume=15|issue=1|pages=2–5|issn=1985-207X|pmc=7136675|pmid=32284798}}</ref> Semua jenis APD harus dipilih berdasarkan bahaya yang dihadapi pekerja, misalnya disesuaikan dengan tipe penularan virus yang mungkin terjadi di tempat kerja (kontak langsung, [[percikan pernapasan]], atau udara (''airborne'')).<ref>{{Cite journal|last=Cook|first=T. M.|date=2020|title=Personal protective equipment during the coronavirus disease (COVID) 2019 pandemic – a narrative review|url=https://associationofanaesthetists-publications.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/anae.15071|journal=Anaesthesia|language=en|volume=75|issue=7|pages=920–927|doi=10.1111/anae.15071|issn=1365-2044|access-date=2021-03-19|archive-date=2021-04-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20210421170721/https://associationofanaesthetists-publications.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/anae.15071|dead-url=yes}}</ref> Selain itu, pemakaian APD harus sesuai standar sehingga benar-benar melindungi pekerja. Aturan pemakaian APD mencakup pemakaian dengan cara benar, dipakai secara konsisten, diperiksa, dipelihara, dan diganti (jika perlu), dilepas, dibersihkan, dan disimpan dengan benar atau dibuang untuk menghindari kontaminasi.<ref name=":0" /><ref name=":5">{{Cite journal|last=Organization|first=World Health|date=2020|title=Rational use of personal protective equipment (PPE) for coronavirus disease (COVID-19): interim guidance, 19 March 2020|url=https://apps.who.int/iris/handle/10665/331498|language=en}}</ref>
== Persiapan bekerja kembali di tempat kerja ==
Seiring dengan dibukanya kembali kantor-kantor di hampir seluruh dunia, banyak otoritas kesehatan yang telah menyiapkan langkah-langkah pengintegrasian kembali pekerja dengan tetap meminimalkan risiko penularan COVID-19. Beberapa bentuk publikasi yang telah mereka menerbitkan antara lain berupa [https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/community/resuming-business-toolkit.html daftar kerja], [https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/community/resuming-business-toolkit.html#keep-safe infografik], dan d [https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/community/resuming-business-toolkit.html#restart-readiness-checklist aftar periksa kesiapan karyawan untuk kembali bekerja di tempat kerja masing-masing].
== Daftar referensi ==
<references />
[[Kategori:Pandemi
|