Saya berhak atas pendapat saya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(7 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{rapikan|reason=penulisan seperti esai}}
'''Saya berhak atas pendapat saya atau saya mempunyai hak atas pendapat saya''' merupakan salah satu bahasan yang seringkali memperoleh [[Debat|perdebatan]] karena dianggap sebagai
Kita berhak atas klaim kita untuk menyukai atau tidak tentang sesuatu. Semua itu adalah
''Red Herring'' sederhananya dimaknai sebagai "membahas apa jawabnya apa". [[Ikan haring merah]] adalah ikan yang sebangsa dengan sarden. Keunikannya ialah apabila dimasak dengan cara diasap, ia akan berwarna kemerahan dan berbau menyengat sehingga membuat orang-orang yang lewat akan teralihkan fokusnya. Sesat pikir ikan haring merah sering menjadi teknik [[retorika]] yang dipakai dalam pencitraan melalui cara menyisipkan banyak [[informasi]] tidak penting sehingga orang-orang teralihkan dari pokok utama bahasan.
Contoh kalimat:
A : "Apa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi krisis iklim?"
B : "Masalah itu terlalu luas. Lebih baik berpikir mau makan apa besok. Cari uang sekarang ini susah"
C : "Betul juga. Tantangan sekarang ketidakpastian pekerjaan"
== '''Pertentangan''' ==
Kalimat "saya berhak atas pendapat saya" dalam diskusi mengenai preferensi memang diperbolehkan karena menyangkut kebebasan seseorang. Tetapi menurut pandangan Filsuf Patrick Stokes bahwa ungkapan tersebut problematis karena sering digunakan untuk mempertahankan posisi yang secara faktual tidak dapat dipertahankan atau untuk menyiratkan "hak yang sama untuk diadili mengenai suatu masalah di mana hanya salah satu dari dua pihak yang memiliki keahlian yang relevan".<ref>{{Cite web|last=Stokes|first=Patrick|date=2012-10-04|title=No, you’re not entitled to your opinion|url=http://theconversation.com/no-youre-not-entitled-to-your-opinion-9978|website=The Conversation|language=en-US|access-date=2024-02-27}}</ref>
Baris 14 ⟶ 26:
Spesies [[Fasisme|Fasis]] dan [[Sindikalisme|Sindikalis]] dicirikan oleh kemunculan pertama tipe manusia yang "acuh dalam memberikan alasan", tetapi bertekad untuk memaksakan pendapatnya. Ia mencipatakan hak untuk tidak menjadi benar, tidak masuk akal.<ref>{{Cite book|last=Ortega y Gasset|first=José|last2=Kerrigan|first2=Anthony|last3=Bellow|first3=Saul|date=1985|title=The revolt of the masses|location=Notre Dame, Indiana|publisher=University of Notre Dame Press|isbn=978-0-268-01609-8|editor-last=Moore|editor-first=Kenneth}}</ref>
<references />
|