Nero: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib) k r2.7.1) (bot Menambah: fo:Nero |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(82 revisi perantara oleh 44 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox royalty
| name = Nero
| image = Nero Glyptothek Munich 321.jpg|250px
| caption = Patung Nero di [[Glyptothek]], [[Munich]]
| succession = [[Kaisar Romawi ke-5]]
| reign = 13 Oktober 54 – 9 Juni 68 (13 tahun)
| predecessor = [[Claudius]]
| successor = [[Galba]]
| spouse = {{plainlist|
* [[Claudia Octavia]]
* [[Poppaea Sabina]]
* [[Statilia Messalina]]
* [[Sporus]]
}}
| issue = [[Claudia Augusta]]
| house = [[Dinasti Julio Caludian]]
| full name = Nero Claudius Caesar Augustus Germanicus
| father = [[Gnaeus Domitius Ahenobarbus]]
| mother = [[Agrippina Minor|Agrippina]]
| birth_date = 15 Desember 37
| birth_place = [[Anzio|Antium]], [[Itali]]|Italy]]
| death_date = {{death date and age|68|6|9|37|12|15}}
| death_place = di luar [[Roma]]
| place of burial =
| religion = [[Agama di Romawi Kuno|Paganisme Romawi]]
}}
'''Nero Claudius Caesar Augustus Germanicus''' ([[15 Desember]] [[37]] – [[9 Juni]] [[68]]),<ref>Nero's birth day is listed in Suetonius, ''The Lives of Twelve Caesars'', Life of Nero [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Nero*.html#6 6]. His death day is uncertain, though, perhaps because Galba was declared emperor before Nero died. A June 9th death day comes from Jerome, ''Chronicle'', which lists Nero's rule as 13 years, 7 months and 28 days. Cassius Dio, ''Roman History'' LXII.3 and Josephus, ''War of the Jews'' IV, say Nero's rule was 13 years, 8 months which would be June 11th</ref>
Nero berkuasa
Kekuasaan Nero sering berhubungan dengan tirani dan kekejaman.<ref>Galba criticized Nero's ''luxuria'', both his public and private excessive spending, during rebellion, Tacitus, ''Annals'' I.16; Kragelund, Patrick, "Nero's Luxuria, in Tacitus and in the Octavia", ''The Classical Quarterly'', 2000, p. 494-515</ref> Ia telah melakukan beberapa eksekusi, termasuk ibunya<ref>References to Nero's matricide appear in the ''Sibylline Oracles'' 5.490-520, Geoffrey Chaucer's ''Canterbury Tales'' The Monk's Tale, and William Shakespeare's ''Hamlet'' 3.ii</ref> dan saudara kandung adopsinya, dan juga kaisar yang "membakar Roma"<ref name="fiddle">Nero was not a fiddle player, but a lyre player. Suetonius claims Nero played the lyre while Rome burned, see Suetonius, ''The Lives of Twelve Caesars'', Life of Nero [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Nero*.html#38 38]; For a detailed explanation of this transition see M.F. Gyles "Nero Fiddled while Rome Burned", ''The Classical Journal'' (1948), p. 211-217 [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/journals/CJ/42/4/Nero_Fiddled*.html]</ref> dan pembunuh [[Kekristenan]] awal. Penglihatan ini dilihat berdasarkan referensi dari [[Tacitus]], [[Suetonius]] dan [[Cassius Dio]].
== Pemerintahan dan kekejamannya (54–68 M) ==
Menurut catatan sejarawan [[Roma]], [[Tacitus]] (56–120 M), agar dapat mendirikan sebuah kota Roma yang baru, maka Nero dengan sengaja membakar kota Roma. Setelah kebakaran besar terjadi, penduduk [[Roma]] umumnya percaya bahwa biang keladi kebakaran itu adalah Nero, namun Nero mengkambinghitamkan umat [[Kristen]] sebagai penyebab kebakaran, dan menggunakan cara yang sangat jahat untuk menghukum mereka. Dalam sebuah arena perlombaan, sebagian umat [[Kristen]] ditutupi dengan kulit hewan lalu melepas serombongan anjing pemburu, untuk menggigit dan mencabik-cabik mereka hingga mati. Bagi umat [[Kristen]] yang masih tersisa, Nero memerintahkan anak buahnya supaya mengikat mereka bersama jerami kering untuk dijadikan obor, dan disusun di dalam sebuah taman, dan dibakar pada tengah malam, menjadi hiburan bagi Nero yang lalim. Pengikut [[Yesus]] yang bernama [[Petrus]] dan [[Paulus]] meninggal dalam penindasan itu.
Dalam sejarah [[Kekaisaran Romawi]], Nero diakui sebagai seorang yang paling kejam.
Simon Petrus, menurut keyakinan dari pengikut [[Gereja Katolik Roma]], wafat setelah disalibkan oleh Kaisar Nero. Penyalibannya dilakukan di [[Bukit Vatikan]] yang berada di bagian barat Roma. Kaisar Nero melakukan [[pembantaian]] manusia pada malam hari. Ia mengadakan pesta yang diterangi dengan cahaya dari tubuh para pengikut Kristen yang dibakarnya hidup-hidup. Ia menggantung orang-orang di tiang. Lokasi pestanya di [[Taman Vatikan]].<ref>{{Cite book|last=Thavis|first=John|date=2014|title=Buku-Buku Harian Vatikan|location=Jakarta|publisher=Penerbit PT Elex Media Komputindo|isbn=978-602-02-4021-3|pages=10|translator-last=Sitepoe|translator-first=Eta|trans-title=The Vatican Diaries|url-status=live}}</ref>
=== Menuju Tangga Kekuasaan ===
[[Berkas:Nerón y Agripina.jpg|jmpl|250px|Ibu Nero sedang memahkotai Nero (c. 54–59 M)]]
[[Berkas:Nero Palatino Inv618.jpg|jmpl|250px|Nero]]
Pada tahun 37 M, Nero lahir di sebuah kota pesisir yang ramai sekitar [[Roma]] bernama [[Anzio|Anchio]]. Ayahnya adalah seorang pejabat administrasi yang mempunyai reputasi jelek dan berperilaku buruk, dia pernah membunuh banyak rakyat yang tak berdosa dengan sewenang-wenang. Ibu Nero bernama [[Agrippina Minor]] atau [[Agrippina Muda]], adik dari Kaisar [[Caligula]], parasnya cantik bagaikan bidadari tetapi jahatnya seperti ular berbisa, seorang yang penuh dengan tipu muslihat dan licik, gemar akan kekuasaan dan serakah terhadap kedudukan. Suka melakukan pembunuhan massal, dan menyiksa orang lain untuk meraih kesenangan.
Dia menikah lagi dengan seorang bangsawan kaya, sehingga berkesempatan menyediakan pendidikan kelas satu bagi Nero. Kemudian, ketika istri ketiga dari kaisar imperialis [[Roma]] Klautikse meninggal dunia, dengan mengandalkan hubungan famili berdalih bahwa kaisar yang juga pamannya hendak menikahinya, dia pun memanfaatkan kecantikannya untuk memikat kaisar tua itu. Akhirnya pada tahun 49 M, dia berhasil menjadi seorang permaisuri. Tahun berikutnya, dia berusaha membuat kaisar menerima Nero sebagai anak angkat, serta mengupayakan agar putri kaisar menikah dengan Nero, dan menghapus kedudukan Britannicus yang tadinya putra mahkota, dan mengangkat Nero sebagai penggantinya. Ketika Kaisar [[Claudius]] merasa menyesal atas pengangkatan Nero sebagai pewaris takhta, dia melancarkan intrik pembunuhan yang keji dengan seporsi hidangan jamur beracun untuk meracuni kaisar Claudius, dan menggunakan uang dalam jumlah besar untuk membeli pasukan pengawal istana, kemudian memproklamirkan Nero yang baru berusia 17 tahun itu sebagai kaisar baru [[Roma]]. Setelah Nero naik takhta, sudah tergenggam tampuk kekuasaan besar.
Disebabkan oleh pengaruh dan didikan sang ibu dalam jangka waktu panjang, maka sejak kecil Nero sudah terdidik dengan sifat yang bengis, serakah dan sewenang-wenang, serta haus kekuasaan.
=== Membunuh Ibu, Istri, dan Adiknya ===
Begitu Nero yang masih belia itu naik takhta, dia sudah menganggap Britannicus sang adik sebagai musuh bebuyutan. Pada kesempatan sebuah pesta kerajaan, dia berhasil meracuni Britannicus yang masih berusia 14 tahun dengan arak beracun. Ketika pesta sedang berlangsung, pada saat adiknya sekarat, Nero tetap dengan asyik menikmati hidangan, sambil menjelaskan dengan tenang seakan-akan tidak terjadi apa-apa. "Ini hanyalah penyakit ayan yang sedang kumat saja," katanya yang membuat para tamu di pesta ini ketakutan.
Agrippina, sang ibu yang juga gila kekuasaan, sering mengatasnamakan Nero untuk melakukan tindakan kekerasan dan acap kali tampil dengan kedudukannya bagai seorang ratu. Ini membuat Nero sangat marah. Disebabkan karena takut pada suatu hari kekuasaan di tangannya akan direbut oleh sang ibu, maka dia berniat menghabisinya. Dia pun merencanakan sebuah intrik jahat lalu menciptakan sebuah insiden kapal tenggelam untuk membunuh ibunya, tetapi ibunya berhasil berenang sampai pantai, serta mengutus seorang untuk mengirim surat. Ketika Nero menerima surat dan berbicara dengan pengantar surat itu, dengan diam-diam dia menaruh sebilah belati di atas tanah dan melaporkan pada pengawalnya bahwa ibunya mengirim seseorang untuk membunuhnya. Ini dijadikan alasan untuk membunuh ibunya sesuai dengan fakta yang ada. Agrippina pun menerima balasan yang setimpal untuk perbuatan jahatnya selama ini.
Nero bahkan memukul hingga mati istrinya yang sedang hamil, ketiga istrinya dibunuh satu per satu. Istri keduanya bernama Bobia dibunuh karena mengeluh Nero pulang kemalaman. Istri ketiganya Statilia yang didapatkan dengan membunuh suaminya, tak lama kemudian pun dibunuh oleh Nero. Ia pun perintahkan gurunya untuk bunuh diri, sebab Nero berpendapat bahwa sang gurunya itu mencoba mendominasi dirinya. Setelah itu, Nero pun kehilangan kontrol diri dan berbuat sewenang-wenang serta berfoya-foya, tenggelam dalam kemewahan, berpesta pora serta memboroskan uang dengan seenaknya saja.
=== Negara Kuat yang Lemah ===
Ketika itu, daerah kekuasaan Nero sangatlah luas, membentang mulai dari bagian utara daerah [[Britania]] selatan hingga ke selatan daerah [[Maroko]], daerah timur [[Atlantik]] hingga barat laut [[Kaspia]] sedemikian kuat penampilan luarnya. Namun [[Roma]] justru ada di pusat dari seluruh negara imperialis itu, dan Nero pun memegang tampuk kekuasaan secara total, segala kekuasaan negara berada di tangan sang kaisar seorang. Satuan tentara Roma adalah basis dari kekuasaannya. Rakyat tak punya hak bicara, lembaga tinggi negara sepertinya hanya nama saja. Kaisar ialah penguasa tertinggi, hukum dan segala perangkatnya ada dalam genggamannya. Nasib orang di seluruh negeri tergantung pada suka atau tidaknya sang kaisar seorang.
Pada saat Nero mewarisi takhta kerajaan, [[Roma]] waktu itu masih tergolong sangat makmur, termasuk bagian dari tahun yang paling makmur dan jaya di sejarah [[Roma]]. Di awal beberapa tahun sejak kekuasaan yang diserobot oleh Nero pun masih berlangsung sedikit sisa kecemerlangan dari matahari terbenam itu. Sama sekali persis dengan di awal beberapa tahun ketika [[Jiang Zemin]] menyerobot kekuasaan tertinggi di negeri [[China]].
Akan tetapi kecemerlangan segemerlap apa pun tetaplah sebuah kecemerlangan yang tersisa, ditambah lagi dengan sifat bawaan Nero yang jahat dan tidak terkendali, maka dengan cepat sekali mengembang, jadi saat-saat yang baik pun layu dengan cepat seperti bunga. Dia mulai menghambur-hamburkan uang seenaknya, berjudi gila-gilaan, ketika bepergian dan piknik dia dikawal oleh 1.000 iring-iringan kereta mewah. Ketika kas negara kosong, dia menyita harta kekayaan pribadi, membunuh puluhan tuan tanah [[Spanyol]] dan [[Afrika Utara]] dan merampas harta-kekayaan mereka. Dia pun menghapus pengurangan pajak serta subsidi terhadap fakir miskin dan orang jompo yang diterapkan pada masa lalu, menguasai paksa harta kekayaan kuil dan mendepresiasi nilai mata uang. Nero bahkan memaksa istri para anggota parlemen imperialis yang mengenakan perhiasan emas dan perak itu agar masuk ke gelanggang gulat untuk saling bunuh-membunuh, sedangkan dia sendiri justru menyaksikan adegan gumulan berdarah dan gila-gilaan itu.
Nero merasa dirinya seorang yang serba bisa, baik melukis, mengukir, bernyanyi, bermain musik, maupun bahasa [[Yunani]] dan bahasa [[Latin]] serta berpuisi dan sebagainya, dikuasai semua. Dia sudah memulai pertunjukan terbukanya pada tahun 59 M. Sering mengundang rakyat kecil untuk menyaksikan bermain musik dan nyanyi di teater terbuka pada taman istana atau di jalanan. Pada hari raya, dia menyelenggarakan sebuah pertunjukan sangat mewah di dalam istana, dia sendiri mengadakan pertunjukan di atas panggung sebagai seorang penyair, penyanyi, konduktor bahkan pegulat. Ketika dia mengadakan pertunjukan di teater, pintu teater pun ditutup rapat olehnya, penonton tidak diizinkan pulang sebelum pertunjukan selesai. Bagi beberapa penonton yang tak tahan terhadap suara nyanyian yang memekakkan telinga dan pertunjukannya yang jelek itu, mereka satu per satu terpaksa kabur dengan meloncat tembok. Merasa tidak mendapat pendengar yang setia di [[Roma]], maka Nero mengadakan dan memimpin rombongan teater untuk pertunjukan keliling di [[Yunani]] selama setahun, orang-orang Yunani menikmatinya. Karena kegembiraan sesaat, dia pun menganugerahkan hak otonomi kepada [[Yunani]], karena orang [[Yunani]] mengerti dan bisa menikmati keseniannya.
Karena berfoya-foya terhadap pemakaian uang dalam jumlah sangat besar, negara imperialis [[Roma]] yang tampak kuat dan besar dari luar itu dalam waktu cepat sudah mengeruk habis kas negara.
=== Sifat Keiblisannya Keluar ===
Pada malam tanggal [[18 Juli]] 64 M, terjadi kebakaran besar di [[Roma]]. Berlangsung selama 39 hari, 3 daerah musnah terbakar, 7 rusak berat, sisanya 4 dari 14 daerah seluruhnya. Rakyat [[Roma]] mengalami bencana yang tak pernah ada sebelumnya, mereka luntang-lantung tak bertempat tinggal.
Ada yang melihat, dalam menghadapi kondisi lautan api yang menelan seluruh kota itu, Nero malah berpakaian opera, berdiri di menara dan memetik instrumen Lira, melantunkan sebuah balada yang ada hubungannya dengan musnahnya Troya, menikmati pemandangan kobaran api yang takjub. Ada rumor di sana-sini mengatakan bahwa Nero-lah yang melakukan pembakaran secara sengaja waktu itu, Nero-lah yang memerintahkan pembakaran terhadap [[Roma]] supaya mendirikan sebuah kota baru.
Sungguh, setelah kebakaran besar terjadi, ia tidak pergi menolong rakyat korban bencana itu, malah sibuk melakukan pembangunan besar-besaran dan membuat ''[[Domus Aurea]]'' atau ''<nowiki/>'''rumah emas' untuk pribadi. Dekorasi dalam istananya dihiasi dengan emas, intan permata dan mutiara serta bingkai langit-langit yang ditatah gading, langit-langit yang bisa berputar itu bisa menaburkan bunga dan menyemperotkan parfum ke arah bawah, istananya itu terletak di tempat paling sentral kota Roma, beraneka bunga, pemandangan gunung dan danau, kolam mandi di dalamnya dapat mendatangkan air laut sekaligus air dari mata air. Ketika bangunan mentereng dan mewah ini rampung dibangun, Nero memuji dan mengagumi dengan gembira ria: "Ini baru mirip tempat tinggal manusia."
Untuk menghadapi kecaman dari kebakaran yang disengaja, maka Nero memilih penganut [[Nasrani]] untuk mengemban tanggung jawab, pertama-tama ia menuduh merekalah yang melakukan pembakaran secara sengaja, lalu menuduh mereka "bermusuhan terhadap umat manusia". Karena kebanyakan penganut [[Nasrani]] waktu itu orang miskin semuanya, budak belian, dan orang asing, jadi untuk menindas mereka itu sangatlah mudah.
Tapi justru karena Nero dalam kedudukan yang sangat kuat dan lupa daratan, tiba-tiba di Italia bagian tengah kota [[Napoli]] muncul seorang ahli kebatinan, dia beteriak dengan keras dari bawah tembok dan mencela Nero adalah seorang raja lalim serta bengis dan juga mengatakan bahwa arwah Britannicus tidak akan membiarkan selamanya. Akhirnya, ahli kebatinan ini dijebloskan ke dalam penjara, setiap orang mengira bahwa pasti dia bakal mati karena siksaan berat, namun siapa pula bakal tahu bahwa dia adalah seorang yang sakti, tak sampai ½ hari (12 jam) sudah lolos dari penjara. Sejak saat itu, orang [[Roma]] menyebutnya seorang ahli kebatinan pembalas dendam; Nero yang marah besar (murka) karena dipermalukan, mengutus orang untuk menangkapnya ke semua tempat, namun ternyata gagal. Setahun kemudian, ahli kebatinan ini meninggal dunia, bukan karena dibunuh tetapi karena sakit, kalimat terakhir yang diucapkan sebelum meninggal: "Kekuasaan Kaisar Nero pasti tidak lebih dari 15 tahun." Kala itu kekuasaan Nero sudah memasuki 11 ½ tahun.
Sepeninggalnya ahli kebatinan itu, Nero pun berubah menjadi orang yang lebih curiga, kalau melakukan sesuatu pun lebih gila-gilaan lagi. Dia membunuh orang terus-menerus, dia tega melakukan cara sekejam apa pun apalagi terhadap kaum [[Nasrani]] itu. Akan tetapi menurut informasi pengawal yang dekat dengan Nero mengatakan bahwa Nero sering mendengar suara teriakan arwah Bunitanix, dia takut bercampur benci, jika melakukan sesuatu lebih dipenuhi dengan emosi sesat.
Pembunuhan secara kejam oleh Nero akhirnya menimbulkan tantangan rakyat Roma. Saat itu Nero terus-menerus timbul rasa curiga terhadap orang di sekelilingnya, dia memastikan ada sebuah komplotan makar sedang kontra dengannya. Dalam kondisi yang teramat takut serta mata gelap itu, dia pun mengumumkan bahwa seluruh negeri dalam kondisi darurat perang. Seluruh Roma diselimuti suasana ketakutan. Begitu dia menyebut nama seseorang, maka orang tersebut akan dihukum mati. Banyak anggota parlemen, birokrat senior, tokoh terkemuka serta petugas pasukan pengawal pun dihukum mati. Ada beberapa orang dipenggal kepalanya, beberapa lagi diperintahkan untuk bunuh diri, dan sejumlah lagi dibelah urat nadinya. Bahkan guru dan Shonyka sang penasihat pun dipotong kedua tangannya.
=== Pengkhianat Massal dan Dijauhi Sanak Saudara ===
Kemewahan Nero yang luar biasa, kekuasaan yang mengerikan, pembunuhan secara gila-gilaan dan penindasan terhadap kaum [[Nasrani]] itu, membangkitkan rasa kontra bagi lembaga tinggi negara. Tak seorang rakyat yang tidak terasa benci terhadapnya. Dari kalangan rakyat kecil, tentara, orang terkemuka dan terpandang hingga pejabat tinggi, serta parlemen, tidak tahan terhadap pemerintahan tirani itu. Akhirnya pada 68 M, gubernur jenderal sementara dari Provinsi Kaolu dan [[Spanyol]] mengimbau agar rakyat bangkit untuk memberontak. Sementara pasukan [[Roma]] memberontak di daerah Kaolu, bahkan induk pasukan di [[Spanyol]] dan [[Afrika Utara]] nan jauh itu pun menyusul memberontak, pasukan-pasukan yang ada di masing-masing daerah menuju ke Roma, pejabat daerah pun satu per satu mengumumkan pembelotannya terhadap Nero. Lembaga tinggi negara di Roma menghapuskan takhta kerajaan Nero, memproklamirkan bahwa dia itu ilegal, sekaligus merupakan musuh rakyat.
Pasukan tentara beserta rakyat mengepung istana hendak memberi perhitungan dengan Nero. Sampai saat itu, Nero sudah ditentang oleh rakyatnya dan ditinggalkan pengikutnya. Dia minta tolong pada pengawal istana untuk membantunya dalam pelarian, tetapi ditolak. Dia menulis sepucuk surat agar rakyat mengampuninya, akan tetapi ia tidak berani keluar dari istana untuk menyerahkannya. Dia tahu bahwa dosanya sudah amat berat, akhirnya pada malam hari dia dengan mengenakan mantel tanpa lengan melarikan diri dengan menunggangi kuda bersama empat orang jongos ke tempat liar.
=== Nasib Orang yang Memalukan ===
Akhirnya Nero kabur di sebuah rumah mantan budak istananya. Dia duduk di ruang bawah dan membiarkan budaknya menggali sebuah kubur di belakang rumah untuknya. Jongosnya menggali liang kubur buatnya, Nero yang enggan berpisah itu terus berkata: "Dunia ini telah kehilangan seorang seniman yang hebat!" Saat itu pesuruhnya datang memberi tahu: Lembaga tinggi negara mengumumkan bahwa Nero itu adalah musuh rakyat, serta mengeksekusi mati Nero dengan cara leluhur yakni hukuman mati dengan cambuk.
Nero tahu bahwa ini berarti akan melucuti bajunya, lalu memakai pasung kayu untuk menopang tengkuknya dan diayunkan cambuk oleh sang [[algojo]], hingga akhir napasnya. Tak terpikirkan bahwa Nero yang selalu kejam sejak
dulu malah ketakutan setengah mati oleh siksaan kejam itu, dia merasa lebih baik bunuh diri untuk mengurangi penderitaan, lalu memutuskan untuk melakukan itu.
Sebelum ajal tiba, Nero pun tak lupa untuk mempertunjukkan kebolehannya, dia pegang belati tajam lalu mengayunkan ke sana kemari, tetapi tidak berani menusuk tenggorokannya sendiri. Sebab dia tidak punya keberanian, lalu dengan tak diduga-duga dia mohon pada seorang jongos untuk bunuh diri lebih duluan, memperagakan untuknya, tetapi ditolak. Kaisar yang lalim itu sebenarnya seorang pengecut bernyali kecil.
Pada saat menjelang fajar, tiba-tiba dari kejauhan sana terdengar suara teriakan manusia dan pekikan kuda, karena tempat persembunyiannya telah diketahui. Nero yang sudah putus asa itu meletakkan sebilah belati ke tangan seorang jongos, lalu menggenggam tangan sang jongos untuk menusukkannya ke leher dia sendiri. Dia berteriak dengan kencang sekali dan tersungkur ke dalam genangan darah, tamat sudah riwayatnya. Nero meninggal pada usia 31 tahun, dia bertakhta 14 tahun.
== Peninggalan ==
Pada Juli 2023, ditemukannya [[Teater Nero|teater pribadi Kaisar Nero]] di [[Palazzo dei Penitenzieri]] (dulunya tempat ini dikenal sebagai [[Ager Vaticanus]]) di Kota [[Roma]]. Sebelumnya teater itu hanya disebut secara tegas oleh [[Plinius Tua]], dan secara tersirat oleh [[Suetonius]] dan [[Tacitus]],{{Sfn|Liverani|2000–2001|p=131}} sampai sisa-sisanya terungkap pada tahun 2020-2023 melalui penggalian yang dilakukan oleh {{ill|Pengawas Arkeologi Khusus Roma|it|Soprintendenza Speciale Archeologia Belle Arti e Paesaggio di Roma}}.<ref name=cor>{{Cite news|url=https://roma.corriere.it/notizie/cronaca/23_luglio_26/archeologia-ritrovato-a-roma-il-leggendario-theatrum-neronis-resti-della-cavea-a-emiciclo-colonne-oggetti-decorazioni-nella-corte-di-palazzo-della-rovere-06b94cf9-9d6f-4d39-8051-a311b3bcexlk.shtml|title=Ritrovato a Roma il leggendario Teatro di Nerone|access-date=26 July 2023|author=Edoardo Sassi|date=26 July 2023|language=it}}</ref>
== Lihat pula ==
* [[Kebakaran Besar Roma]]
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{reflist|2}}
=== Daftar pustaka ===
{{refbegin}}
* {{Citation|title=Due note di topografia vaticana: il theatrum Neronis e i toponimi legati alla tomba di S. Pietro|url=https://www.academia.edu/21644883|journal=Estratto Dai RENDICONTI della Pontificia Accademia Romana di Archeologia|volume= LXXIII|last1=Liverani|first1=Paolo| year=2000–2001|location=Città del Vaticano|publisher=Tipografia Vaticana|language=it}}
{{refend}}
== Bacaan lanjutan ==
{{wikiquote}}
{{Commonscat|Nero}}
Baris 19 ⟶ 126:
* [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/home.html Cassius Dio, ''Roman History'', Books 61–63 (''c.'' 229)]
* [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Galba*.html Plutarch, ''The Parallel Lives'', The Life of Galba (''c.'' 110)]
* [http://www.livius.org/ap-ark/apollonius/life/va_00.html Philostratus II, ''Life of Apollonius Tyana'', Books 4–5, (''c.'' 220)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080221003024/http://www.livius.org/ap-ark/apollonius/life/va_00.html |date=2008-02-21 }}
* [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Nero*.html Suetonius, ''The Lives of Twelve Caesars'', the Life of Nero (''c.'' 121)]
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://erabaru.net/sejarah/56-sejarah/1519-raja-lalim-nero-sejarah-telah-membuktikannya Sejarah Kekejaman Nero] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120511191156/http://erabaru.net/sejarah/56-sejarah/1519-raja-lalim-nero-sejarah-telah-membuktikannya |date=2012-05-11 }}
{{Kaisar Romawi}}
{{Olimpiade Kuno}}
[[Kategori:Nero| ]]
[[Kategori:Kaisar Romawi abad ke-1]]
[[Kategori:Dinasti Julio-Claudian]]
[[Kategori:Kelahiran 37]]
[[Kategori:Kematian 68]]
|