Makanan halal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menghapus templat pengembangan artikel |
menghapus halaman pengalihan serta menambahkan konten dan rujukan karena beda konteks Tag: Menghapus pengalihan VisualEditor |
||
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Makanan halal''' adalah segala jenis [[makanan]] yang dihukumi [[halal]] dalam ajaran [[Islam]]. Perintah untuk memakan makanan halal merupakan bagian dari [[syariat Islam]] yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadis. Sumber makanan halal ialah Allah dan menjadi rezeki bagi manusia. Hukum awal dari makanan adalah halal selama tidak ada ketentuan lain dari Allah.
== Sumber ==
Makanan halal merupakan salah satu bentuk [[rezeki dalam Islam]] yang diberikan oleh Allah. Rezeki ini diberikan oleh Allah kepada orang yang beriman untuk bertakwa kepada-Nya.{{Sfn|Yani|2008|p=37}}
== Perintah ==
=== Al-Qur'an ===
Perintah untuk memakan makanan halal sekaligus baik diberikan oleh [[Allah (Islam)|Allah]] kepada manusia. Dua ayat pada [[Surah Al-Baqarah]] menyatakan perintah ini yakni pada ayat ke-168 dan ke-172.{{Sfn|LPMAQ dan LIPI|2013|p=1-2}} Ketetapan memakan makanan halal sebagai syariat Islam dinyatakan dalam Surah Al-Mukminun ayat 51. Dalam ayat ini, perintah disampaikan oleh Allah kepada para rasul.{{Sfn|Syahputra, dkk.|2020|p=71}}
=== Hadis ===
Sebuah hadis periwayatan Ad-Darimi dari [[Abu Hurairah]] menyebutkan tentang penyampaian Muhammad mengenai perintah Allah untuk memakan makanan halal. Hadis ini dikaitkan kemudian dengan tidak dikabulkannya doa oleh orang yang memakan makanan dan memakai pakaian yang haram.{{Sfn|Syahputra, dkk.|2020|p=72}}
== Penetapan hukum ==
Semua makanan yang disediakan oleh Allah dihukumi sebagai halal selama belum ada ketentuan lain dari Allah.{{Sfn|LPMAQ dan LIPI|2013|p=104}} Hak untuk menetapkan suatu makanan termasuk halal atau haram hanya dimiliki oleh Allah. Ketetapan ini didasari oleh [[Surah Ali Imran]] ayat 93. Ayat ini mengisahkan tentang penghalalan segala jenis makanan dari Allah kepada Bani Israil kecuali yang diharamkan melalui penyampaian Yakub sebelum diwahyukannya Kitab Taurat.{{Sfn|LPMAQ dan LIPI|2013|p=105}}
Suatu makanan halal dapat menjadi makanan haram ketika cara memperolehnya dengan cara yang [[haram]] menurut ajaran Islam.{{Sfn|Yani|2008|p=20}}
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{Reflist}}
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|last=
* {{Cite book|last=Syahputra, A., dkk.|date=2020|url=https://repository.iainlhokseumawe.ac.id/id/eprint/147/1/KONSEP%20HALAL%20DAN%20THAYYIB%20DALAM%20EKONOMI%20ISLAM.pdf|title=Ramadhan di Era New Normal: Konsep Pemikiran Ekonom Syariah FEBI-IAIN Lhokseumawe|location=Lhokseumawe|publisher=Fakultas Bisnis dan Ekonomi Islam, IAIN Lhokseumawe|isbn=978-623-96647-0-1|editor-last=Husni|ref={{sfnref|Syahputra, dkk.|2020}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Yani|first=Ahmad|date=2008|url=https://www.google.co.id/books/edition/160_Materi_Dakwah_Pilihan/sYP7Y_ZdCvoC?hl=id&gbpv=1&printsec=frontcover|title=160 Materi Dakwah Pilihan|location=Jakarta|publisher=Al-Qalam|editor-last=Wibowo|editor-first=Hari|ref={{sfnref|Yani|2008}}|url-status=live}}t[9l'
|