Sejarah perpustakaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Antonijek (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
Ghazy1453 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(9 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
'''[[Perpustakaan]]''' adalah sebuah [[gedung]] atau [[ruangan]] yang digunakan untuk menyimpan [[koleksi]] [[bahan pustaka]] ([[buku]] atau [[monograf]], [[terbitan berseri]], [[brosur]], atau [[pamflet]] dan [[bahan non pustaka]]).<ref name="Silvana dan Sumiati">{{cite book|author=Tine Silvana dan Tati Sumiati|title=Modul Pembelajaran Mata Kuliah Katalogisasi Deskriptif|publisher=Bandung: Kementerian Pendidikan Nasional Universitas Padjadjaran Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan|year=2011|page=18}}</ref> Koleksi bahan pustaka pada sebuah [[perpustakaan]] digunakan oleh [[pemustaka]] (pengguna/''user'' dan [[pembaca]]) bukan untuk diperjual-belikan, itulah perpustakaan dalam [[paradigma lama]].<ref name="Basuki">{{cite book|author=Sulistyo Basuki|title=Pengantar Ilmu Perpustakaan|publisher=Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama|year=1991|page=3}}</ref> Sedangkan dalam [[paradigma baru]] Perpustakaan adalah sesuatu yang hidup, dinamis, segar menawarkan hal-hal yang baru, produk layannyalayanan yang [[inovatif]], dan dikemas sedemikian rupa, sehingga apapun yang ditawarkan oleh perpustakaan akan menjadi [[atraktif,]], [[interaktif,]], [[edukatif,]], dan [[rekreatif]] bagi pengunjungnya.<ref name="Hermawan dan Zen">{{cite book|author=Rachman Hermawan dan Zulfikar Zen|title=Etika Kepustakawanan:Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia|publisher=Jakarta:Sagung Seto (Anggota Ikapi)|year=2010|page=7}}</ref> Dalam struktur [[bahasa]] ([[etimologi]]), Perpustakaan dalam bahasa [[Indonesia]] berasal dari kata dasar [[pustaka]].<ref name="Sulistyo">{{cite book|author=Sulistyo Basuki|title=Periodisasi Perpustakaan Indonesia|publisher=Bandung:PT Remaja Rosdakarya (Anggota Ikapi)|year=1994|page=1}}</ref> Dalam berbagai bahasa yang lain, seperti dalam bahasa [[Ingris|Inggris]] Perpustakaan disebut [[Library]], dalam bahasa [[Belanda]] disebut [[Bibliotheek]], dalam bahasa [[Jerman]] disebut [[Bibliothek]], bahasa [[Prancis]], menyebutnya dengan [[Bibliotheque]], bahasa [[Italia]], menyebut dengan [[Biblioteca]], bahasa [[Spanyol]] dan [[Portugis]] menyebut dengan [[Bibliotheca]], dan dalam bahasa [[Arab]], menyebutnya dengan istilah [[al-Maktabah]].<ref name="Sumardjji">{{cite book|author=P. Sumardji|title=Perpustakaan:Organisasi dan Tatakerjanya|publisher=Yogyakarta:Kanisius (Anggota Ikapi)|year=2010|page=11}}</ref><ref name="Alkalali">{{cite book|author=Asad M. Alkalali|title=Kamus Indonesia-Arab|publisher=Jakarta: Bulan Bintang (Anggota Ikapi)|year=1997|page=427}}</ref>
 
Dari berbagai [[struktur]] dan asal kata 'Perpustakaan' tadi, bisa dinilai bahwa pada dasarnya memiliki makna yang sama seperti Library yang berasal dari akar kata [[Liber]] bahasa [[Yunani]] yang artinya buku.<ref name="Sulistyo">{{cite book|author=Sulistyo Basuki|title=Periodisasi Perpustakaan Indonesia|publisher=Bandung:PT Remaja Rosdakarya (Anggota Ikapi)|year=1994|page=1}}</ref> Begitupun dengan akar kata dari [[Bibliotheek]] adalah [[biblos]] dalam bahasa Yunani yang artinya juga buku.<ref name="Sulistyo">{{cite book|author=Sulistyo Basuki|title=Periodisasi Perpustakaan Indonesia|publisher=Bandung:PT Remaja Rosdakarya (Anggota Ikapi)|year=1994|page=1}}</ref> Kemudian berkembang pula [[biblos]] itu dengan sebutan [[bible]] yang artinya [[kitab]]. Sedangkan al-Maktabah sendiri yang berasal dari bahasa Arab akar katanya adalah [[ka-ta-ba]] yang berarti menulis. Dari itu, Perpustakaan sendiri selalu berkaitan dengan buku dan tulis-menulis.<ref name="Sulistyo">{{cite book|author=Sulistyo Basuki|title=Periodisasi Perpustakaan Indonesia|publisher=Bandung:PT Remaja Rosdakarya (Anggota Ikapi)|year=1994|page=1}}</ref><ref name="Alkalali">{{cite book|author=Asad M. Alkalali|title=Kamus Indonesia-Arab|publisher=Jakarta: Bulan Bintang (Anggota Ikapi)|year=1997|page=427}}</ref>
 
Dari berbagai [[struktur]] dan asal kata Perpustakaan tadi, bisa dinilai bahwa pada dasarnya memiliki makna yang sama seperti Library yang berasal dari akar kata [[Liber]] bahasa [[Yunani]] yang artinya buku.<ref name="Sulistyo">{{cite book|author=Sulistyo Basuki|title=Periodisasi Perpustakaan Indonesia|publisher=Bandung:PT Remaja Rosdakarya (Anggota Ikapi)|year=1994|page=1}}</ref> Begitupun dengan akar kata dari [[Bibliotheek]] adalah [[biblos]] dalam bahasa Yunani yang artinya juga buku.<ref name="Sulistyo">{{cite book|author=Sulistyo Basuki|title=Periodisasi Perpustakaan Indonesia|publisher=Bandung:PT Remaja Rosdakarya (Anggota Ikapi)|year=1994|page=1}}</ref> Kemudian berkembang pula [[biblos]] itu dengan sebutan [[bible]] yang artinya [[kitab]]. Sedangkan al-Maktabah sendiri yang berasal dari bahasa Arab akar katanya adalah [[ka-ta-ba]] yang berarti menulis. Dari itu, Perpustakaan sendiri selalu berkaitan dengan buku dan tulis-menulis.<ref name="Sulistyo">{{cite book|author=Sulistyo Basuki|title=Periodisasi Perpustakaan Indonesia|publisher=Bandung:PT Remaja Rosdakarya (Anggota Ikapi)|year=1994|page=1}}</ref><ref name="Alkalali">{{cite book|author=Asad M. Alkalali|title=Kamus Indonesia-Arab|publisher=Jakarta: Bulan Bintang (Anggota Ikapi)|year=1997|page=427}}</ref>
Menurut [[Muljani A. Nurhadi]],<ref name="Nurhadi">{{cite book|author=Muljani A. Nurhadi|title=Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia|publisher=Yogyakarta: Andi Offset|year=1983|page=4}}</ref> terkait pengertian Perpustakaan ada lima unsur yang perlu dalam pengertian Perpustakaan, yaitu:
* Tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka.
* Koleksi bahan pustaka itu dikelola dan diatur secara [[sistematis]].
* Untuk digunakan secara kontinuberkelanjutan oleh pemakainyapembaca.
* Sebagai [[sumber informasi]], dan
* Merupakan suatu [[unit kerja]].
Baris 15:
== Sejarah ==
Perpustakaan ketika ditulis dalam [[perspektif]] sejarah, tentu tidak terlepas dengan waktu, tempat, dan pelaku sejarah itu sendiri. Apalagi ketika mengkajinya mengenai asal muasal, bahkan Michael H. Harris menyatakan harus juga ditinjau dari kondisi [[sosial]], kondisi [[ekonomi]], ataupun kondisi [[politik]].<ref name="Harris">{{cite book|author=Michael H. Harris|title=History of Libraries in the Western World|url=https://archive.org/details/historyoflibrari0000harr|publisher=Londen:The Scarecrow Press|year=1984|page=[https://archive.org/details/historyoflibrari0000harr/page/3 3]-13}}</ref>
=== Sejarah Sebelum Masehi ===
Sejarah Perpustakaan tidak terlepas dengan yang biasa kita sebut [[tulisan]], pada [[2500 SM]], di Mesir ditemukan sebuah tulisan berupa [[papyrus]] yang dibuat dari sejenis [[rumput]] yang tumbuh di sepanjang [[sungai]] [[Nil]].<ref name="Suwarno">{{cite book|author=Wiji Suwarno|title=Pengetahuan Dasar Kepustakaan: SIsi Penting Perpustakaan dan Pustakawan|publisher=Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia|year=2010|page=50}}</ref> [[Papyrus]] merupakan rumput yang dihaluskan dengan cara ditumbuk lalu diratakan, kemudian dikeringkan dan digunakan untuk menulis dengan menggunakan [[pahatan]] dan [[tinta]].<ref name="Suwarno">{{cite book|author=Wiji Suwarno|title=Pengetahuan Dasar Kepustakaan: SIsi Penting Perpustakaan dan Pustakawan|publisher=Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia|year=2010|page=50}}</ref> Bermula dari [[papyrus]] kita bisa mengenal istilah [[paper]], [[papiere]], [[papiros]], yang kesemuanya itu berarti [[kertas]].<ref name="Suwarno">{{cite book|author=Wiji Suwarno|title=Pengetahuan Dasar Kepustakaan: SIsi Penting Perpustakaan dan Pustakawan|publisher=Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia|year=2010|page=50}}</ref> Mulajni A. Nurhadi, menulis bahwa kebudayaan perpustakaan telah dirinti pada zaman kejayaan Arab oleh orang-orang Arab yang pada zaman itu telah mempunyai peradaban yang sangat tinggi.<ref name="Nurhadi">{{cite book|author=Muljani A. Nurhadi|title=Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia|publisher=Yogyakarta: Andi Offset|year=1983|page=16}}</ref> Pada tahun [[3.750]] SM telah terdapat pahatan-pahatan berupa ukiran lambang informasi ke dinding-dinding [[bangunan]], [[monumen]], dan tempat-tempat peringatan untuk menunjukkan keagungan [[raja-raja]] pada masa terdahulu.<ref name="Nurhadi">{{cite book|author=Muljani A. Nurhadi|title=Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia|publisher=Yogyakarta: Andi Offset|year=1983|page=4}}</ref> [[Papyrus]] itu sendiri menurut Muljani A. Nurhadi, semenjak 3.200 tahun SM sudah ditemukan tulisan yang disebut [[papyrus]] yang terbuat dari dedaunan.<ref name="Nurhadi">{{cite book|author=Muljani A. Nurhadi|title=Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia|publisher=Yogyakarta: Andi Offset|year=1983|page=16}}</ref>
 
Sejarah perpustakaan tidak terlepas dengan yang biasa kita sebut [[tulisan]], pada tahun 3.750 SM telah terdapat pahatan-pahatan berupa ukiran lambang informasi ke dinding-dinding [[bangunan]], [[monumen]], dan tempat-tempat peringatan untuk menunjukkan keagungan [[Raja (gelar)|raja-raja]] pada masa terdahulu.<ref name="Nurhadi">{{cite book|author=Muljani A. Nurhadi|title=Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia|publisher=Yogyakarta: Andi Offset|year=1983|page=4}}</ref> Lalu pada 2500 SM, di Mesir ditemukan sebuah tulisan di kertas [[papirus]] yang dibuat dari sejenis [[rumput]] yang tumbuh di sepanjang [[sungai Nil]].<ref name="Suwarno">{{cite book|author=Wiji Suwarno|title=Pengetahuan Dasar Kepustakaan: SIsi Penting Perpustakaan dan Pustakawan|publisher=Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia|year=2010|page=50}}</ref> Kertas papirus dibuat dari rumput yang dihaluskan dengan cara ditumbuk lalu diratakan, kemudian dikeringkan dan digunakan untuk menulis dengan menggunakan [[pahatan]] atau [[tinta]].<ref name="Suwarno">{{cite book|author=Wiji Suwarno|title=Pengetahuan Dasar Kepustakaan: SIsi Penting Perpustakaan dan Pustakawan|publisher=Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia|year=2010|page=50}}</ref> Muljani A. Nurhadi, menulis bahwa kebudayaan perpustakaan telah dirintis pada zaman kejayaan Arab oleh orang-orang Arab yang pada zaman itu telah mempunyai peradaban yang sangat maju.<ref name="Nurhadi">{{cite book|author=Muljani A. Nurhadi|title=Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia|publisher=Yogyakarta: Andi Offset|year=1983|page=16}}</ref>
=== Sejarah Sesudah Masehi ===
 
Keberadaan [[papyrus]]kertas papirus cukup sentral, karena dari situlah dikembangkannya sehingga berupa kertas pada zaman modern.<ref name="Suwarno">{{cite book|author=Wiji Suwarno|title=Pengetahuan Dasar Kepustakaan: SIsi Penting Perpustakaan dan Pustakawan|publisher=Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia|year=2010|page=50}}</ref> Bahkan hingga tahun [[700-an masehi]], [[papyrus]]kertas papirus masih dipergunakan sebagai bahan tulisan, sebulum kemudian ditemukan bahwa bahan [[kulit binatang]], dan [[besi]] bisa dipergunakan untuk bahan tulisanmenulis.<ref name="Suwarno">{{cite book|author=Wiji Suwarno|title=Pengetahuan Dasar Kepustakaan: SIsi Penting Perpustakaan dan Pustakawan|publisher=Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia|year=2010|page=50}}</ref> Penjajahan bangsa Romawi, juga memiliki peranan dalam proses penyebaran dunia perpustakaan hingga ke pelosok. Karena, pada awal masehi hampir di setiap ibu kota negara jajahan [[Kekaisaran Romawi|bangsa]] [[Romawi]] terdapat Perpustakaan, seperti [[Cyprus]], [[Afrika]], [[Yunani]], dan [[Asia Kecil]]. Adapun Perpustakaan yang didirikan oleh bangsa Romawi, seperti Perpustakaan di [[Timgad]], [[Afrika Utara]] yang didirikan karena pengaruh [[Kerajaan]] [[Trajan]] pada tahun [[98-117 Masehi]].<ref name="Nurhadi">{{cite book|author=Muljani A. Nurhadi|title=Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia|publisher=Yogyakarta: Andi Offset|year=1983|page=18}}</ref> Selain itu, Romawi sendiri mendirikan perpustakaan besar yaitu Perpustakaan [[Ulpian]] dengan koleksinya berupa karya [[Yunani]] dan [[Latin]].
 
== Sejarah Perpustakaan di Indonesia ==
 
Perpustakaan Tanoh Abee sebagai salah satu perpustakaan klasik di Indonesia yang sudah berdiri sejak masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yakni 1607-1636 M.
({{reign|1607|1636}})
 
Selanjutnya pada masa penjajahan Belanda juga membangun perpustakaan di Indonesia.
Baris 30:
Dalam Undang-Undang RI No. 43 tahun 2007 Pasal 20 disebutkan bahwa Perpustakaan terdiri atas:
 
# [[Perpustakaan nasional|Perpustakaan Nasional]]
# [[Perpustakaan Umumumum|Perpustakaan Umum]]
# Perpustakaan Sekolah/Madrasah
# Perpustakaan Perguruan Tinggi
Baris 43:
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Perpustakaan]]
[[Kategori:Ilmu perpustakaan]]