Ki Mujar Sangkerta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
k →‎clean up: perbaikan kategori
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(20 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Desember 2022}}
 
{{Infobox person
|name = Ki Mujar Sangkerta
Baris 6 ⟶ 8:
|caption =
|birth_name = Mujar Siswantoro
|birth_date = {{Birth date and age|19691966|9|25}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Kabupaten Jember|Jember]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
|death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) -->
|death_place =
|nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
|other_names = Mujar Mahasiswantoro
|alma_mater = [[Institut Seni Indonesia Yogyakarta|FSRD-ISI Yogyakarta]]
Baris 20 ⟶ 22:
}}
 
'''Ki Mujar Sangkerta''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Jember|Jember]], [[Jawa Timur]]|25|9|19691966}})<ref name="buku">{{Cite book|title=PROFIL SENIMAN & BUDAYAWAN YOGYAKARTA #15|last=|first=Indra Trangono, Sri Wintala Achmad|publisher=Taman Budaya Yogyakarta|year=2016|isbn=9789799545435|location=Yogyakarta|page=94-105}}</ref> merupakan seorang Budayawan dan Seniman khususnya sebagai Kriyawan atau Perupa kelahiran Jember yang saat ini berdomisili di Yogyakarta.<ref>{{Cite web|url=http://sdgs.geo.ugm.ac.id/2016/03/31/pendekatan-dan-praxis-geografi-pembangunan/|title=Pendekatan dan Praxis Geografi Pembangunan|last=|first=|date=|website=Sustainable Development Geography Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada|language=|access-date=2019-04-08}}</ref> Gelar Ki yang disandangnya sampai saat ini diperoleh dari mantan Menteri Pendidikan dan Kebudyaan pada masa pemerintahan [[Suharto]] yaitu [[Wardiman Djojonegoro|Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro]] yang kala itu menjabat pada tahun 1993-1998. Walaupun dikenal sebagai kriyawan, Ki Mujar Sangkerta juga memiliki berbagai karya seni lainnya berupa seni wayang, seni teater, seni musik, seni tari, bahkan merambah kedalam bidang sastra.<ref name="buku"/> Selain itu, Mujar yang juga memiliki nama lain ''Mujar Mahasiswantoro''<ref>{{Cite web|url=https://docplayer.info/63078362-1-wayan-sudana-sember-masih-kuliah-di-jurusan-seni-kriya-denpasar-dengan-seni-kriya-yang-digelutinya-diharapkan-dapat.html|title=.1 WAYAN SUDANA, sember Masih kuliah di Jurusan Seni Kriya Denpasar.Dengan seni kriya yang digelutinya, diharapkan dapat - PDF|website=docplayer.info|access-date=2019-04-08}}</ref> ini juga dikenal sebagai pendiri SanggarInstitut Kesenian Peranserta INSTITUT SANGKERTASangkerta INDONESIAIndonesia Yogyakarta dan juga dikenal sebagai pencipta pagelaran wayang alternatif yang berbahan dasar dari logam bernama ''Wayang Milehnium Wae''.<ref>{{Cite web|url=http://jogjakartanews.com/baca/2014/05/26/1832/ekonomi-kreatif--berbasis-budaya-terus-bergeliat|title=Jogjakartanews.com: Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Terus Bergeliat|last=Jogjakartanews|website=Jogjakartanews.com|access-date=2019-04-08}}</ref>
 
== Kehidupan Pribadi ==
Mujar yang mempunyai nama lahir ''Mujar Siswantoro'' ini dilahirkan dari kedua orang tua yang berlatarbelakang sebagai guru yang mencintai kesenian. Ayahnya bernama Hadi Susanto dan ibunya yang bernama Mujiyati telah mengajarkan Mujar kecil dengan berbagai kesenian seperti ''macapatan'', ''geguritan'', ''menembang'', bahkan sampai menggambar. Selama tahun 1970 sampai 1980 Mujar kecil berulang kali menjuarai berbagai lomba kesenian seperti ''tari ngremo'', berdeklamasi, dan bahkan pernah menjadi juara favorit lomba lukis se-[[Jawa Timur]].<ref name="buku"/>
 
Atas dasar bakat seni didalam diri Mujar, kedua orangtuanya pun sepakat untuk mengarahkan Mujar agar meneruskan sekolah menengah pertamanya (SMP Negeri 1) di kota Rambipuji Jember Jawa Timur[[Yogyakarta]]. Keputusan tersebut diambil karena mereka percaya bakat kesenian Mujar akan berkembang dibawah arahan dari pamannya bernama Darmo yang juga merupakan seorang guru seni di SMPN Rambipuji Yogyakarta. Pamannya yang juga kerap dipanggil ''Om Darmo'' inilah yang menganjurkan Mujar untuk meneruskan pendidikan formalnya ke Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogyakarta yang dulunya terletak di daerah Kuningan Gejayan dekat kampus IKIP Yogyakarta. Setelah lulus dari SMSR, Mujar memutuskan untuk kembali meneruskan studi formalnya tentang seni rupanya di Fakultas Seni Rupa dan Desain, jurusan Seni Kriya Logam, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. <ref name="buku"/>
 
Mujar tidak hanya terpaku dengan pendidikan formal saja, melainkan ia juga kerap belajar secara ''nyantrik'' pada berbagai seniman terkemuka yang Ia anggap lebih berilmu atau dianggap sebagai guru pada disiplin ilmu seni tertentu. ''Nyatrik'' itu sendiri berasal dari istilah pewayangan yaitu ''Catrik'' yang artinya murid yang berguru pada pandita, resi, atau begawan. Pada daerah [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]], ''Nyantrik'' artinya seseorang yang belajar ilmu seni kepada orang yang dianggap guru atau lebih berilmu darinya dengan menjadi ''Cantrik'' atau siswanya.<ref>{{Cite web|url=https://wayangku.id/nama-tokoh-wayang-cantrik-siswa-berguru-begawan/|title=Nama Tokoh Wayang : Cantrik, Siswa Berguru Begawan|date=2017-11-21|website=Informasi Wayang Nusantara|language=id-ID|access-date=2019-04-08|archive-date=2019-04-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20190408035810/https://wayangku.id/nama-tokoh-wayang-cantrik-siswa-berguru-begawan/|dead-url=yes}}</ref>
 
Proses awal ''nyantrik'' Mujar berawal dari pelukis maestro [[Affandi]] untuk memperoleh ilmu lukis. Hal unik yang terjadi dalam proses ''nyantrik'' ini adalah cara pembayarannya yang tidak menggunakan uang melainkan menyiapkan kanvas beserta cat dan kuas bagi [[Affandi]]. Selain itu, mujar juga ''nyatrik'' untuk memperoleh ilmu seni batik khusus fesyen atau lebih dikenal sebagai seni batik kontemporer kepada Widayana Koeswadji dan Amri Yahya. Tingginya minat kesenian Mujar tidak hanya berhenti pada seni rupa saja, melainkan juga merambah ke cabang seni lainnya yang ilmunya juga Ia peroleh dengan proses ''nyantrik'' secara informal. Dalam ilmu seni tari Mujar ''Nayntrik'' dengan Rama Wibatsyu, Rama Sas, dan Bagong Kussudihardjo. Ilmu tentang menyelaraskan dan membuat gamelan pada Mpu Trimanto. Ilmu mengenai wayang modern pada maestro pencipta wayang ukur yang bernama Ki Sigit Sukasman. Ilmu tentang seni pedalangan secara khusus di Sekolah Pedalangan Habiranda Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Ilmu mengenai seni musik kontemporer yang dikenal sebagai ''instalasi bunyi'' pada Joseph Praba. Terakhir yaitu ilmu [[Etnomusikologi]] kepada Djaduk Ferianto dan Didit Fandoning. Selain itu, Mujar juga kerap dibantu pendalaman dalam pembelajaran berkeseniannya oleh 2 (dua) orang profesor yang bernama Prof. DR. Yudiaryani dan Prof. DR. M. Baiquni MA. Bahkan Mujar yang juga bersahabat dengan profesor Baiquni juga kerap diajak untuk menjadi dosen tamu bagi mahasiswa S2 (Magister) dan S3 (Doktor) Pascasarjana Pariwisata di Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mengajar Estetika dan Seni Silaturahmi yang ia gagas sendiri. Yang dimaksud dengan seni silaturahmi sendiri adalah ilmu seni yang melibatkan berbagai elemen seperi masyarakat, aktor, mahasiswa, pelajar, dan lainnya dalam penggarapan karyanya dalam menerapkan nilai-nilai spirit secara komunal atau berkelompok untuk menghasilkan karya yang bersinergi diiriingi dengan nilai-nilai religius yang berupa [[Zikir]].<ref name="buku"/><ref>{{Cite web|url=http://jogja.tribunnews.com/2016/02/25/fakultas-geografi-ugm-gelar-workshop-seni-silaturrohim-berkelanjutan|title=Fakultas Geografi UGM Gelar Workshop Seni Silaturrohim Berkelanjutan|website=Tribun Jogja|language=id-ID|access-date=2019-04-08}}</ref>
 
== Aktivitas Kesenian ==
Dalam proses kreatif dalam berkesenian, Mujar biasanya melakukanmelaukan riset yang nantinya memerpemudah dirinya memperoleh berbagai data yang detail mengenai seni yang akan Ia buat. Setelah mendapatkan data dari riset tersebut, Mujar akan mendiskusikan, mengkesplorasi, kemudian mensketsakan dalam waktu yang relatif cukup lama. Alasan Ia melakukan riset tersebut agar ide yang Ia peroleh itu unik atau tidak umum, spesifik, estetis, orisinil atau benar-benar baru, dan sangat merepresentasikan pribadi dirinya.<ref name="buku"/>
 
Untuk konsepnya, Mujar memilih media logam yang umunya berasal dari logam [[Tembaga. Kuningan. Stenlist. Galvalum. Besi Baja. Aluminium]]. Alasan mendasar memilih logam tersebut sebagai dasar penciptaan terutama dalam seni kriya adalah keinginannya untuk mengekspresikan gagasannya melalui bentuk, narasi, dan obsesi dari tiap detil tatah dan patahan benda seninya dan Aluminium sebagai logam yang lentur dapat merepresentasikan hal tersebut. Selain itu, dalam meproduksikan karya, Mujar lebih mengutamakan nilai inovasi, fungsi, dan kegunaan kriya logam tersebut baik dalam bentuk 2 (dua) dimensi berupa lukisan Relief timbulbiasa dan lukisan logam maupun 3 (tiga) dimensi berupa patung dan Seni Instalasi. Oleh karena itu Mujar sebisa mungkin menghindari kaidah seni kriya logam ornamentik hiasan yang diam dan statis karena dianggap kaku dan membatasi dirinya dalam membuat kesenian yang akhirnya menumpulkan dan mengebiri daya kreatif dalam penciptaannya.<ref name="buku"/>
 
Atas dasar inovasi karya seni logam inilah Mujar akhirnya mendapatkan respon positif dari para pemerhati dan kritikus seni, beberapa diantaranya: Prof. DR. SoedarsoSoedarpo SP. MA, Prof[[S. DRP. SP Gustami]], Prof. DR. M. Dwi Marianto, DR. Narsen Afatara, Achmad Dahlan, Sumbo Tinarbuko, dan Agus Dermawan T. Ali Mustafa Trajutisna . Prof.DR. M. Baiquni MA. Prof. DR. Yudiaryani. DR. AN Suyanto. DR. Narno dan DR. Timbul Raharjo. Mereka terkesan dengan kemampuan seni Mujar yang melahirkan ide serta teknik baru yang unik orisinal mempribadi dalam seni kriya logam sehingga mampu menjadi produktif melahirkan relif logam nonfungsional figuratif dan non-figuratif. Selain dalam seni kriya logam, Mujar juga diakui dalam kemampuan mengakomodasi berbagai lintas seni dengan SENI SILATURROHIM Karya besrama seni kolaborasi Pertunjukan alternatifketungannya yang cakupannya meliputi: seni pedhalangan (Wayang Milehnium Wae) , seni teater, seni rupa, seni musik, pantomime, magig show, sastra, fashion show, bahkan sampai seni tari baik tradisional sampai modern atau kontemporer.<ref name="buku"/>
 
Dari seni komunal yaitu seni silaturahmi yang digagas oleh dirinya bersama Prof. M. Baiquni MA di Sekolah Rakyat BERDAULAT (Berusaha. Berdaya lan Tawakal), Sanggar Kesenian Peranserta INSTITUT SANGKERTA INDOBESIA Pusat Peranserta Masyarakat (PPM) Yogyakarta maka lahirlah karya orisinil berupa wayang alternatif berbahan dasar logam [[Aluminium]] yang Ia namai sebagai ''WAYANGWayang MILEHNIUMMilehnium WAEWae''. Dalam permbuatan ''Wayang Milehnium Wae'' mencoba bersinergi dengan masyarakat sekitar dengan membangun mental berorientasi lingkungan. Dengan gagasan tersebut diharapkan masyarakat terinspirasi untuk menghasilkan karya seni sembari membangun kesadaran agar tetap menjaga lingkungan dari berbagai macam polusi dalam proses pembuatannya. Mujar juga menamai konsep seni berorientasi lingkungan sebagai ''Merangkai Sejuta Bunga Dalam Satu Pot''. Mujar bertindak sebagai perangkai berbabagi macam bunga yaitu masyarakat dalam satu pot yaitu berupa kerja seni kolektif sehingga dapat bersinergi dan menghasilkan karya seni yang mempesona. Mujar juga diibaratkan sebagai dalang yang mampu memadukan berbagai unsur wayang yang terdiri dari wayang, [[Gamelan]], [[Sinden]], ''Kecrek'', ''Wiyaga'', ''Blencong'', ''Kelir'', ''Cempala'', bahkan seluruh penontonnya dalam satu pertunjukan atau ''pakeliran''.<ref name="buku"/> Selain itu, berbagai karya seni kriya logam buatan dirinya juga didokumentasikan menjadi sebuah katalog seni berjudul ''Exotism, the art of contemporary metal craft'' dengan dwibahasa Inggris dan Indonesia pada tahun 1998 oleh penerbit Bangun Sangkerta di [[Solo]], [[Jawa Tengah]].<ref>{{Cite book|title=Exotism, the Art of Contemporary Metal Craft|last=|first=Ki Mujar Sangkerta|publisher=Bangun Sangkerta|year=1998|isbn=|location=Solo|page=}}</ref>
 
== Pendidikan ==
Baris 47 ⟶ 49:
 
== Riwayat Pendidikan Tambahan ==
* Pendidikan Tari Modern oleh PLT bagong[[Bagong KussudihardjoKussudiardja|Bagong Kussudihardja]] pada tahun 1980-1982
* Pendidikan Mengenal Keris oleh Mpu Jeno Harumbrojo pada tahun 1980-1983
* Pendidikan Etnomusikologi oleh Didiet Herwani & [[Djaduk Ferianto]] pada tahun 1984-1985
* Pendidikan Tari Klasik Yogyakarta oleh Siswa Among Beksa pada tahun 1985-1986
* Pendidikan Batik Kontemporer oleh Kuswadji & Amir Yahya pada tahun 1986-1987
Baris 67 ⟶ 69:
* Penghargaan oleh Keraton Solo dalam pameran Solo Fair 1 yang merupakan salah satu acara dalam serangkaian acara Pagelaran Keraton Solo pada tahun 1977.
* Penghargaan sebagai koordinator dalam acara pameran seni kriya logam kontemporer di Siti Hinggil dalam serangkaian acara Pagelaran Keraton Yogyakarta oleh Keraton Ngayogyakarta pada tahun 2003.
* Penghargaan pameran seni rupa islami dalam rangka Muktamar Satu Abad [[Muhammadiyah]] di Yogyakarta pada tahun 2010.
* Penghargaan sebagai Bravo Leadership Award oleh [[Achmad Baiquni|Prof. Dr. M. Baiquni MA]], mewakili Sekolah Rakyat Berdaulat, Kalasan Anak Alam (KALAM) pada tahun 2012.<ref name=buku/>
 
Baris 152 ⟶ 154:
* Pameran solidaritas berjudul ''Peduli Gempa Yogyakarta'' di Jakarta pada tanggal 27 Mei 2006.
* Pameran besar seni rupa FSR-ISI Yogyakarta berjudul ''The Highlight'' yang memerlukan perjalanan dari Medium ke Trans Media tepatnya di Jogja Museum Nasional (JMN), Gampingan, Yogyakarta pada tahun 2006
* Pameran seni langsung (Performance Art live show) di gedung ASDRAFI Yogyakarta pada tahun 2008<ref>{{Cite web|url=http://edwinsgallery.com/gallery_artist_profile.php?id=MTgx|title=Edwin Gallery - Associated Artist Profile|website=edwinsgallery.com|access-date=2019-04-08}}{{Pranala mati|date=Juni 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
* Pameran besar Seni Visual berjudul ''Exposigns'' di gedung Jogja Expo Center (JEC) dalam rangka Dies Natalis 25 (dua puluh lima) tahun FSR-ISI Yogyakarta bersama dengan 600 (enam ratus) seniman lainnya yang terdiri dari Mahasiswa, Alumni Dosen ASRI, STSRI ASRI, dan FSRD-ISI Yogyakarta pada tahun 2009.<ref name=buku/>
 
Baris 161 ⟶ 163:
* Pameran foto pagelaran alternatif wayang berbahan dasar logam bernama ''Wayang Milehnium Wae'' oleh Institut Sangkerta Indonesia di Museum Wayang Keraton Yogyakarta pada tahun 2014.<ref name=buku/>
* Pameran seni Wayang alternatif berukuran Besar berbahan dasar logam (aluminium) bernama ''Wayang Milehnium Wae'' dalam rangka Hari jadi Kabupaten Gianyar, [[Bali]] pada tahun 2015.<ref>{{Cite web|url=https://nasional.tempo.co/read/658069/wayang-kontemporer-ini-berukuran-jumbo|title=Wayang Kontemporer Ini Berukuran Jumbo|last=Fadjri|first=Raihul|date=2015-04-15|website=Tempo|language=en|access-date=2019-04-08}}</ref>
* Pameran seni rupa berjudul ''#5 Huele'' ayng diadakan oleh Kemendikbud Indonesia dengan menampilkan karyanya berupa Wayang Milehnium Wae berjudul ''Garuda Sakti'' di Gedung Olah Raga (GOR) Taman Budaya Karang Panjang, [[Kota Ambon]], provinsi [[Maluku]] pada tanggal 12 (dua belas) sampai 13 (tiga belas) September 2017.<ref>{{Cite web|url=http://indofakta.com/news_12145.html|title=Pameran Besar Seni Rupa #5 Huele|last=Indofakta.com|website=indofakta.com|language=ID|access-date=2019-04-08|archive-date=2019-04-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20190408035805/http://indofakta.com/news_12145.html|dead-url=yes}}</ref>
* Pameran Seni berjudul ''Kembulan'' dalam memperingati Harlah Nahdlatul Ulama ke-92 (sembilan puluh dua) tahun di gedung Studio Kalahan, Yogyakarta pada tahun 2018.<ref>{{Cite web|url=https://autobiografi.id/berita/makna/e4413eb18a/mestinya-kita-tidak-boleh-saling-melukai-jiwa-atau-menyakiti-alam|title=Mestinya Kita Tidak Boleh Saling Melukai Jiwa Atau Menyakiti Alam|website=www.autobiografi.id|access-date=2019-04-08|archive-date=2019-04-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20190408035811/https://autobiografi.id/berita/makna/e4413eb18a/mestinya-kita-tidak-boleh-saling-melukai-jiwa-atau-menyakiti-alam|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.nu.or.id/post/read/85658/pameran-kembulan-lesbumi-yogyakarta-untuk-harlah-nu-ke-92|title=Pameran Kembulan Lesbumi Yogyakarta untuk Harlah NU Ke-92|last=Online|first=N. U.|website=NU Online|language=en-us|access-date=2019-04-08}}</ref>
 
== Akun Media Sosial Ki Mujar Sangkerta ==
* [https://www.linkedin.com/in/ki-mujar-sangkerta-37a107119/?originalSubdomain=id LinkedIn]{{Pranala mati|date=Desember 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [https://www.instagram.com/ki.mujar.sangkerta/?hl=en Instagram @ki.mujar.sangkerta]
* [https://twitter.com/kimujar?lang=en Twitter @kimujar]
* [https://www.facebook.com/kimujar.sangkerta Profil Pribadi Facebook Ki Mujar Sangkerta]
* [https://www.facebook.com/pages/category/Artist/KI-MUJAR-Sangkerta-632511106786342/ Halaman Penggemar Facebook Ki Mujar Sangkerta]
*
Youtobe: KI MUJAR SANGKERTA Wayang Milehnium Wae
 
== Referensi ==
Baris 178:
 
[[Kategori:Budayawan Indonesia]]
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Institut Seni Indonesia Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jember]]
[[Kategori:Tokoh dari Kota Jember]]