Ki Mujar Sangkerta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
k →‎clean up: perbaikan kategori
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 9:
|birth_name = Mujar Siswantoro
|birth_date = {{Birth date and age|1966|9|25}}
|birth_place = [[Kabupaten Jember|Jember]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
|death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) -->
|death_place =
Baris 22:
}}
 
'''Ki Mujar Sangkerta''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Jember|Jember]], [[Jawa Timur]]|25|9|1966}})<ref name="buku">{{Cite book|title=PROFIL SENIMAN & BUDAYAWAN YOGYAKARTA #15|last=|first=Indra Trangono, Sri Wintala Achmad|publisher=Taman Budaya Yogyakarta|year=2016|isbn=9789799545435|location=Yogyakarta|page=94-105}}</ref> merupakan seorang Budayawan dan Seniman khususnya sebagai Kriyawan atau Perupa kelahiran Jember yang saat ini berdomisili di Yogyakarta.<ref>{{Cite web|url=http://sdgs.geo.ugm.ac.id/2016/03/31/pendekatan-dan-praxis-geografi-pembangunan/|title=Pendekatan dan Praxis Geografi Pembangunan|last=|first=|date=|website=Sustainable Development Geography Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada|language=|access-date=2019-04-08}}</ref> Gelar Ki yang disandangnya sampai saat ini diperoleh dari mantan Menteri Pendidikan dan Kebudyaan pada masa pemerintahan [[Suharto]] yaitu [[Wardiman Djojonegoro|Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro]] yang kala itu menjabat pada tahun 1993-1998. Walaupun dikenal sebagai kriyawan, Ki Mujar Sangkerta juga memiliki berbagai karya seni lainnya berupa seni wayang, seni teater, seni musik, seni tari, bahkan merambah kedalam bidang sastra.<ref name="buku"/> Selain itu, Mujar yang juga memiliki nama lain ''Mujar Mahasiswantoro''<ref>{{Cite web|url=https://docplayer.info/63078362-1-wayan-sudana-sember-masih-kuliah-di-jurusan-seni-kriya-denpasar-dengan-seni-kriya-yang-digelutinya-diharapkan-dapat.html|title=.1 WAYAN SUDANA, sember Masih kuliah di Jurusan Seni Kriya Denpasar.Dengan seni kriya yang digelutinya, diharapkan dapat - PDF|website=docplayer.info|access-date=2019-04-08}}</ref> ini juga dikenal sebagai pendiri Institut Sangkerta Indonesia Yogyakarta dan juga dikenal sebagai pencipta pagelaran wayang alternatif yang berbahan dasar dari logam bernama ''Wayang Milehnium Wae''.<ref>{{Cite web|url=http://jogjakartanews.com/baca/2014/05/26/1832/ekonomi-kreatif--berbasis-budaya-terus-bergeliat|title=Jogjakartanews.com: Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Terus Bergeliat|last=Jogjakartanews|website=Jogjakartanews.com|access-date=2019-04-08}}</ref>
 
== Kehidupan Pribadi ==
Mujar yang mempunyai nama lahir ''Mujar Siswantoro'' ini dilahirkan dari kedua orang tua yang berlatarbelakang sebagai guru yang mencintai kesenian. Ayahnya bernama Hadi Susanto dan ibunya yang bernama Mujiyati telah mengajarkan Mujar kecil dengan berbagai kesenian seperti ''macapatan'', ''geguritan'', ''menembang'', bahkan sampai menggambar. Selama tahun 1970 sampai 1980 Mujar kecil berulang kali menjuarai berbagai lomba kesenian seperti ''tari ngremo'', berdeklamasi, dan bahkan pernah menjadi juara favorit lomba lukis se-[[Jawa Timur]].<ref name="buku"/>
 
Atas dasar bakat seni didalam diri Mujar, kedua orangtuanya pun sepakat untuk mengarahkan Mujar agar meneruskan sekolah menengah pertamanya (SMP) di provinsi [[Yogyakarta]]. Keputusan tersebut diambil karena mereka percaya bakat kesenian Mujar akan berkembang dibawah arahan dari pamannya bernama Darmo yang juga merupakan seorang guru seni di SMPN Rambipuji Yogyakarta. Pamannya yang juga kerap dipanggil ''Om Darmo'' inilah yang menganjurkan Mujar untuk meneruskan pendidikan formalnya ke Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogyakarta yang dulunya terletak di daerah Kuningan Gejayan dekat kampus IKIP Yogyakarta. Setelah lulus dari SMSR, Mujar memutuskan untuk kembali meneruskan studi formalnya tentang seni rupanya di Fakultas Seni Rupa dan Desain, jurusan Seni Kriya Logam, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.<ref name="buku"/>
 
Mujar tidak hanya terpaku dengan pendidikan formal saja, melainkan ia juga kerap belajar secara ''nyantrik'' pada berbagai seniman terkemuka yang Ia anggap lebih berilmu atau dianggap sebagai guru pada disiplin ilmu seni tertentu. ''Nyatrik'' itu sendiri berasal dari istilah pewayangan yaitu ''Catrik'' yang artinya murid yang berguru pada pandita, resi, atau begawan. Pada daerah [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]], ''Nyantrik'' artinya seseorang yang belajar ilmu seni kepada orang yang dianggap guru atau lebih berilmu darinya dengan menjadi ''Cantrik'' atau siswanya.<ref>{{Cite web|url=https://wayangku.id/nama-tokoh-wayang-cantrik-siswa-berguru-begawan/|title=Nama Tokoh Wayang : Cantrik, Siswa Berguru Begawan|date=2017-11-21|website=Informasi Wayang Nusantara|language=id-ID|access-date=2019-04-08|archive-date=2019-04-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20190408035810/https://wayangku.id/nama-tokoh-wayang-cantrik-siswa-berguru-begawan/|dead-url=yes}}</ref>
Baris 163:
* Pameran foto pagelaran alternatif wayang berbahan dasar logam bernama ''Wayang Milehnium Wae'' oleh Institut Sangkerta Indonesia di Museum Wayang Keraton Yogyakarta pada tahun 2014.<ref name=buku/>
* Pameran seni Wayang alternatif berukuran Besar berbahan dasar logam (aluminium) bernama ''Wayang Milehnium Wae'' dalam rangka Hari jadi Kabupaten Gianyar, [[Bali]] pada tahun 2015.<ref>{{Cite web|url=https://nasional.tempo.co/read/658069/wayang-kontemporer-ini-berukuran-jumbo|title=Wayang Kontemporer Ini Berukuran Jumbo|last=Fadjri|first=Raihul|date=2015-04-15|website=Tempo|language=en|access-date=2019-04-08}}</ref>
* Pameran seni rupa berjudul ''#5 Huele'' ayng diadakan oleh Kemendikbud Indonesia dengan menampilkan karyanya berupa Wayang Milehnium Wae berjudul ''Garuda Sakti'' di Gedung Olah Raga (GOR) Taman Budaya Karang Panjang, [[Kota Ambon]], provinsi [[Maluku]] pada tanggal 12 (dua belas) sampai 13 (tiga belas) September 2017.<ref>{{Cite web|url=http://indofakta.com/news_12145.html|title=Pameran Besar Seni Rupa #5 Huele|last=Indofakta.com|website=indofakta.com|language=ID|access-date=2019-04-08|archive-date=2019-04-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20190408035805/http://indofakta.com/news_12145.html|dead-url=yes}}</ref>
* Pameran Seni berjudul ''Kembulan'' dalam memperingati Harlah Nahdlatul Ulama ke-92 (sembilan puluh dua) tahun di gedung Studio Kalahan, Yogyakarta pada tahun 2018.<ref>{{Cite web|url=https://autobiografi.id/berita/makna/e4413eb18a/mestinya-kita-tidak-boleh-saling-melukai-jiwa-atau-menyakiti-alam|title=Mestinya Kita Tidak Boleh Saling Melukai Jiwa Atau Menyakiti Alam|website=www.autobiografi.id|access-date=2019-04-08|archive-date=2019-04-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20190408035811/https://autobiografi.id/berita/makna/e4413eb18a/mestinya-kita-tidak-boleh-saling-melukai-jiwa-atau-menyakiti-alam|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.nu.or.id/post/read/85658/pameran-kembulan-lesbumi-yogyakarta-untuk-harlah-nu-ke-92|title=Pameran Kembulan Lesbumi Yogyakarta untuk Harlah NU Ke-92|last=Online|first=N. U.|website=NU Online|language=en-us|access-date=2019-04-08}}</ref>
 
Baris 180:
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Institut Seni Indonesia Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Jember]]
[[Kategori:Tokoh dari Kota Jember]]