Pertempuran Banjarmasin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Pertempuran menggunakan HotCat
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 82:
Ketika Halkema pergi ke Oelin, sebagian dari stafnya mulai naik ke kapal ''Irene'' dan ''Otto''. Kedua kapal ini diarahkan menuju Schans van Tuyl (persimpangan Martapoera (Martapura) dan Sungai Barito), di mana mereka akan menunggu instruksi lebih lanjut. Sementara itu, syahbandar Banjarmasin memerintahkan satu kapal uap untuk menuju ke kota pantai Takisoeng (Takisung) di selatan Banjarmasin, di mana kapal itu akan digunakan oleh Halkema.<ref name="Nortier 1982, pp. 82"/> Dari Schans van Tuyl, ''Irene'' dan ''Otto'' akhirnya menuju ke Jawa sambil membawa pengungsi Belanda dari Banjarmasin dan sebagian dari staf Halkema.<ref name="De Jong 1984, pp. 834">De Jong (1984), pp. 834</ref>
 
Setelah melihat pesawat Doup pergi, Halkema mengemudi ke arah Takisoeng dan tiba di mulut Sungai Barito pada 9 Februari.<ref name="Nortier 1982, pp. 82"/> Pada malam hari, sebuah kapal milik [[Borsumij]] (''Borneo Sumatra Maatschappij''; Perusahaan Borneo Sumatera) muncul bersama staf Halkema yang tidak naik ke kapal ''Irene'' dan ''Otto''. Setelah Halkema naik, kapal itu kemudian menerima telegram dari Bandung yang memerintahkannya untuk pergi ke Kotawaringin dan menunggu instruksi lebih lanjut di sana.<ref name="Nortier 1982, pp. 83">Nortier (1982), pp. 83</ref> Kapal Borsumij berangkat pada pukul 19:00; Pasukan Belanda di atas kapal yang berhasil mengungsi ke Kotawaringin pada saat itu hanya berjumlah 75 tentara.<ref name="De Jong 1984, pp. 835">De Jong (1984), pp. 835</ref> Setelah berlabuh di Kotawaringin pada tanggal 11, Halkema dan personel non-esensial lainnya diterbangkan dengan pesawat ke Jawa pada hari berikutnya, sedangkan pasukan infanteri di bawah Kapten W.C.A. van Beek tinggal untuk memperkuat pasukan di lanud.<ref name="Koninklijke Nederlands Indisch Leger 1948 pp. 518"/>
 
Sementara itu di Lanud Oelin, Kapten Bolderhey menunggu hingga 9 Februari untuk penerbangan Doup tiba, namun ia tidak menyadari bahwa Doup sudah datang dan pergi sehari sebelumnya. Menjelang malam pada tanggal 9, ia memutuskan untuk meninggalkan Oelin dan menuju ke Koeala Kapoeas (Kuala Kapuas). Perilaku bermusuhan dari penduduk setempat dan desersi membuat perang gerilya tidak memungkinkan. Dengan sedikit pilihan baginya, Bolderhey memutuskan untuk berlayar ke Jawa.<ref>Nortier (1982), pp. 84</ref> Pada 11 Februari, ia dan pasukannya pergi dengan perahu kecil sepanjang 17 meter, bersama 180 warga sipil Belanda lainnya (termasuk 20 wanita). Setelah berlayar di laut lepas selama enam hari, Bolderhey akhirnya mendarat di Madura.<ref name="De Jong 1984, pp. 835"/>