Seni rupa terapan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Riiiv (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(64 revisi perantara oleh 47 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Unreferenced|date=Oktober 2020}}
"Seni rupa terapan"
'''Seni rupa terapan''' ({{lang-en|applied art}}) adalah karya [[seni rupa]] yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang mana mengandung nilai fungsi tertentu di samping nilai seni yang dimilikinya. Fungsi karya seni rupa bisa dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi [[Estetika|estetis]] dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah fungsi yang semata-mata ditujukan sebagai benda hias misalnya, karya [[batik]] atau [[tenun]] yang dibuat khusus untuk hiasan dinding, benda kerajinan, [[topeng]], dan vas bunga. Sedangkan fungsi praktis adalah karya seni yang tujuan pokok pembuatannya ditujukan sebagai benda pakai misalnya, perabotan rumah tangga, meja, kursi dan [[tekstil]].
seni rupa terapan:hasil karya [[seni rupa]] yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan mempunyai fungsi atau manfaat.
Fungsi karya seni rupa dapat dibedakan menjadi dua:
 
== Wujud seni rupa terapan ==
yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis.
* '''Rumah Adat'''
Fungsi estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tentang rasa keindahan.
Rumah adat di indonesia mempunyai bentuk yang beranekaragam. Apabila melihat struktur bangunan rumah adat di Indonesia secara keseluruhan maka kita bisa membedakan bangunan adat ini berdasarkan atapnya, ragam hiasnya, bentuk dan bahan bakunya. Sebagai contoh yaitu rumah beratap joglo di jawa, rumah beratap gonjong di [[minangkabau]], Rumah panggung di [[Kalimantan]].
Misalnya lukisan, patung,dan benda hias.
* '''Arsitektur Bangunan'''
Arsitektur Bangunan di Indonesia sangat beranekaragam. Seni rupa terapan juga terlihat dari di berbagai arsitektur bangunan di Indonesia. [[Candi]] merupakan salah satu contoh arsitektur bangunan di Indonesia yang menerapkan seni rupa terapan.
* '''Senjata Tradisional'''
Berbeda dengan fungsi senjata pada masa lalu, penggunaan senjata tradisional saat ini lebih sering ditujukan sebagai peralatan untuk bekerja. Ada pula yang menggunakannya sebagai perlengkapan ritual, perlengkapan pakain adat, pertunjukan seni tradisional, dan sebagai benda hias. Contohnya, Mandau dari [[Kalimantan]], Celurit dari [[Madura]], Pasa Timpo dari [[Sulawesi Tengah]], Kujang dari [[Jawa Barat]] dan lain lain.
* '''Transportasi Tradisional'''
Alat Transportasi yang masih mempertahankan bentuk dan ciri khas tradisionalnya masih dapat dijumpai di wilayah Nusantara. Misalnya, perahu, kereta kuda, pedati dan becak.
* '''Seni Kriya'''
Seni Kriya sangat luas, tetapi secara garis besar bisa dibagi dalam 4 kelompok, antara lain:
# [[Kriya Pahat]]
# [[Kriya Tekstil]]
# [[Kriya Anyaman]]
# [[Kriya Keramik]]
 
== Lihat juga ==
Fungsi praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Misalnya vas bunga, kursi ukir, dan bingkai foto.
* [[Ragam hias]]
* [[Seni Dekoratif]]
* [[Ornamen (arsitektur)]]
* [[Kolase]]
"Seni* rupa[[Seni terapan"]]
 
== Pranala luar ==
Selain itu kaya seni rupa terapan juga dibedakan menjadi 3:
yaitu hasil karya ukiran, hasil karya patung, dan hasil karya batik.
 
[[Kategori:Seni]]
* Menurut hasil karya [[ukiran]], contoh benda-bendanya adalah ukiran kayu dari Jepara dan ukiran kayu dari Bali.
 
* Menurut hasil karya [[patung]], contoh benda-bendanya adalah patung kayu dari suku Asmat, patung batu Pangeran Diponegoro, dan Patung kayu dari Bali.
 
{{seni-stub}}
* Menurut hasil karya [[batik]], contoh benda-bendanya adalah baju, sprei, kain, dan gorden