Winanto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k add kat |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(38 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
|honorific-prefix = <small>[[Mayor Jenderal]] [[Marinir]] ([[Purnawirawan|Purn.]])</small>
|name=Winanto
|birth_date = {{Birth date|1935|3|6}}
|birth_place =
|death_date = {{Death date and age|2012|9|2|1935|3|6}}
|death_place =
|image = Winanto_KKO.jpg▼
|caption = Mayjen (KKO) Winanto▼
▲|image= Winanto_KKO.jpg
|allegiance = {{flag|Indonesia}}▼
▲|caption=Mayjen (KKO) Winanto
|serviceyears = 1959–1990▼
▲|allegiance={{flag|Indonesia}}
|rank = [[Berkas:Pdu laksdatni staf.png|25px]] [[Mayor Jenderal]] [[TNI]]
▲|serviceyears=1959–1990
|
|unit = [[Korps Marinir]] ([[Batalyon Intai Amfibi|IPAM]])
|unit=[[Korps Marinir]]▼
|battles=
|awards=
|family=
|spouse = Ny. Prof. Dr. Sri Subekti Winanto, Drg., Sp. KG. (K)
|alma_mater = [[Akademi Angkatan Laut]] (1959)
|servicenumber = 1056/P
|laterwork=
|portrayedby=
Baris 21 ⟶ 24:
|currentlyresides=
}}
'''[[Mayor Jenderal]] [[
Winanto, memimpin langsung pengangkatan para jenazah kekejaman [[G30S/PKI]] pada sumur tua di kawasan [[Lubang Buaya]], [[Pondok Gede]], [[Jakarta Timur]]. Dan diberikan tugas oleh Komandan KKO AL saat itu, [[Hartono (KKO)|Mayjen KKO Hartono]], Ia yang ketika itu adalah seorang Perwira Kompi Intai Para Amfibi atau (Kipam KKO) kini [[Batalyon Intai Amfibi]] [[Korps Marinir]] berpangkat [[Kapten]] [[KKO]], bersama delapan anak buahnya yaitu, Letnan KKO Mispan Sutarto, Sersan KKO Suparimin, dan [[E.J. Ven Kandou|Kopda KKO E.J. Ven Kandou]]. Serta, Kopda KKO Sudarjo, [[Soegimin|Kopda KKO Soegimin]], Kopka KKO Hartono, Praka KKO Sumarni dan Praka KKO Subekti. Mereka dipimpin oleh Kapten KKO Winanto dan Letnan KKO Mispan Sutarto. Ada dua personel KKO-AL lainnya yang menyertai dan bukan dari KIPAM yaitu Kapten KKO Sumarno, dr. Gigi dan Prako II KKO Baharudin, ditambah dengan Letnan Kesehatan dr. Kh Tjioe Liang. dengan menggunakan peralatan selam, berhasil masuk ke sumur tua untuk mengangkat para jenazah yang telah dalam kondisi membusuk antara lain jenazah [[Letjen]] [[TNI]] [[Achmad Yani]], [[Mayjen]] [[TNI]] [[Siswondo Parman]], [[Mayjen]] [[TNI]] [[Suprapto]], [[Mayjen]] [[TNI]] [[Mas Tirtodarmo Harjono]], [[Brigjen]] [[TNI]] [[Sutoyo Siswomiharjo]], [[Brigjen]] [[TNI]] [[Donald Isaac Panjaitan]], dan [[Lettu]] [[Zeni|Czi]] [[Pierre Tendean]].<ref>[http://sejarah.kompasiana.com/2013/07/16/pengangkat-jenazah-pahlawan-revolusi-di-lubang-buaya-577218.html "Pengangkat Jenazah Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140426235228/http://sejarah.kompasiana.com/2013/07/16/pengangkat-jenazah-pahlawan-revolusi-di-lubang-buaya-577218.html |date=2014-04-26 }} ''Website sejarah.kopasiana.com''</ref>
== Riwayat Hidup ==
==Kapten KKO Winanto angkat jenazah Pahlawan Revolusi==▼
Sebenarnya jenazah sudah ditemukan sejak tanggal [[3 Oktober]] [[1965]], atas bantuan Polisi [[Soekitman]] dan masyarakat sekitar. Peleton I RPKAD yang dipimpin Letnan [[Sintong Panjaitan]] segera melakukan penggalian. Tapi mereka tak mampu mengangkat jenazah karena bau yang menyengat. Jenderal TNI [[Soeharto]] pun memerintahkan penggalian dihentikan pada malam hari. Penggalian akan kembali dilanjutkan keesokan harinya. Dalam buku Sintong Panjaitan, ''Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando'' yang ditulis wartawan senior Hendro Subroto, dilukiskan peristiwa seputar pengangkatan jenazah. Kala itu Sintong berdiskusi dengan Kopral Anang, anggota RPKAD yang dilatih oleh [[Komando Pasukan Katak]] [[TNI AL]]. Anang mengatakan peralatan selam milik RPKAD ada di [[Cilacap]], [[Jawa Tengah]] hanya [[KKO]] yang punya peralatan selam di [[Jakarta]].▼
Singkat cerita, KKO meminjamkan peralatan selam tersebut. Tanggal [[4 Oktober]], 47 tahun lalu, Tim KKO dipimpin oleh Komandan KIPAM KKO-AL [[Kapten]] [[KKO]] Winanto melakukan evakuasi jenazah [[Pahlawan Revolusi]]. Satu persatu pasukan KKO turun ke dalam lubang yang sempit itu. Pada pukul 12.05 WIB, anggota RPKAD Kopral Anang turun lebih dulu ke [[Lubang Buaya]]. Dia mengenakan masker dan tabung oksigen. Anang mengikatkan tali pada salah satu jenazah. Setelah ditarik, yang pertama adalah jenazah Lettu Czi [[Pierre Tendean]], ajudan Jenderal TNI [[AH Nasution]]. Pukul 12.15 WIB Serma KKO Suparimin turun, dia memasang tali pada salah satu jenazah, tapi rupanya jenazah itu tertindih jenazah lain sehingga tak bisa ditarik. Lalu giliran Prako KKO Subekti yang turun pukul 12.30 WIB. Dua jenazah berhasil ditarik, Mayjen [[S Parman]] dan Mayjen [[Suprapto]]. Pukul 12.55 WIB, Kopral KKO Hartono memasang tali untuk mengangkat jenazah Mayjen [[MT Haryono]] dan Brigjen [[Sutoyo]].▼
▲Sebenarnya jenazah sudah ditemukan sejak tanggal [[3 Oktober]] [[1965]], atas bantuan Polisi [[Soekitman]] dan masyarakat sekitar. Peleton I RPKAD yang dipimpin Letnan Dua Infanteri [[Sintong Panjaitan]] segera melakukan penggalian. Tapi mereka tak mampu mengangkat jenazah karena bau yang menyengat. [[Mayor Jenderal]] [[TNI]] [[Soeharto]] pun memerintahkan penggalian dihentikan pada malam hari. Penggalian akan kembali dilanjutkan keesokan harinya. Dalam buku Sintong Panjaitan, ''Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando'' yang ditulis wartawan senior Hendro Subroto, dilukiskan peristiwa seputar pengangkatan jenazah. Kala itu Sintong berdiskusi dengan Kopral Anang, anggota [[RPKAD]] yang dilatih oleh [[Komando Pasukan Katak]] [[TNI AL]]. Kopral Anang mengatakan peralatan selam milik [[RPKAD]] ada di [[Cilacap]], [[Jawa Tengah]] hanya [[KKO]] yang punya peralatan selam di [[Jakarta]].<ref>{{Cite web |url=http://www.tnial.mil.id/tabid/79/articleType/ArticleView/articleId/25280/Default.aspx |title="KESAKSIAN PRAJURIT KKO PENGANGKAT JENAZAH PAHLAWAN REVOLUSI" |access-date=2015-10-02 |archive-date=2015-10-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151003142900/http://www.tnial.mil.id/tabid/79/articleType/ArticleView/articleId/25280/Default.aspx |dead-url=yes }}</ref>
▲Singkat cerita, [[KKO]] meminjamkan peralatan selam tersebut. Tanggal [[4 Oktober]], 47 tahun lalu, Tim KKO dipimpin oleh Komandan KIPAM KKO-AL [[Kapten]] [[KKO]] Winanto melakukan evakuasi jenazah [[Pahlawan Revolusi]]. Satu persatu pasukan KKO turun ke dalam lubang yang sempit itu. Pada pukul 12.05 WIB, anggota [[RPKAD]] Kopral Anang turun lebih dulu ke [[Lubang Buaya]]. Dia mengenakan masker dan tabung oksigen. Anang mengikatkan tali pada salah satu jenazah. Setelah ditarik, yang pertama adalah jenazah Lettu Czi [[Pierre Tendean]], ajudan Jenderal TNI [[AH Nasution]]. Pukul 12.15 WIB Serma KKO Suparimin turun, dia memasang tali pada salah satu jenazah,
Pukul 13.30 Serma KKO Suparimin turun untuk kedua kalinya. Dia berhasil mengangkat jenazah Letjen [[Ahmad Yani]]. Dengan demikian, sudah en am jenazah pahlawan revolusi yang ditemukan.Sebagai langkah terakhir, harus ada seorang lagi yang turun ke sumur untuk mengecek apakah sumur sudah benar-benar kosong. Tapi semua penyelam [[KKO]] dan [[RPKAD]] sudah tak ada lagi yang mampu masuk lagi. Mereka semua kelelahan. Bahkan ada yang keracunan bau busuk hingga terus muntah-muntah. Maka Kapten KKO Winanto sebagai komandan terpanggil melakukan pekerjaan terakhir itu. Dia turun dengan membawa alat penerangan. Ternyata benar, di dalam sumur masih ada satu jenazah lagi. Jenazah Brigjen [[DI Panjaitan]]. Dengan demikian lengkaplah sudah jenazah enam jenderal dan satu perwira pertama [[TNI AD]] yang hilang diculik [[G30S/PKI]].<ref>[http://m.merdeka.com/peristiwa/kisah-kapten-kko-winanto-angkat-jenazah-pahlawan-revolusi.html "Kisah Kapten KKO Winanto Angkat Jenazah Pahlawan Revolusi"] ''Website m.merdeka.com''</ref>
==
Mayjen KKO (Purn) Winanto
== Pendidikan Militer ==
* [[AAL]] Angkatan-6
* [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut|Seskoal]] di [[United States Marines Corps]] (USMC) [[Amerika Serikat]] Tahun 1976.
* [[Sesko TNI]]
Baris 42 ⟶ 47:
== Karier Militer ==
* Komandan KIPAM (1965)
* Komandan [[Resimen]] Latihan [[Korps Marinir]] ([[Komando Latih Marinir|Kolatmar]]) * Komandan [[Brigade Infanteri 1/Marinir|Brigade Infanteri 2/Marinir]]
* Inpektur [[Korps Marinir]]
* Wakil Komandan [[Seskoal]]
* Gubernur [[Akademi Angkatan Laut]]
== Tanda Jasa ==
* [[Bintang Jalasena#Bintang Jalasena Pratama|Bintang Jalasena Pratama]]
* [[Bintang Jalasena#Bintang Jalasena Nararya|Bintang Jalasena Nararya]]
* [[Bintang Kartika Eka Paksi#Bintang Kartika Eka Paksi Nararya|Bintang Kartika Eka Paksi Nararya]]
* Satya Lencana Wira Dharma
* Satya Lencana Penegak
* Satya Lencana GOM IV
* Satya Lencana GOM V
* Satya Lencana Veteran Pembangunan Kemerdekaan RI
Baris 67 ⟶ 74:
{{Reflist}}
{{
{{s-mil}}
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]▼
{{kotak suksesi|jabatan=[[AAL|Gubernur AAL]]|pendahulu=Mayjen (KKO) [[Edy Hidrosin]]|pengganti=Laksda TNI [[Tonny Soekaton]]|tahun=1988 - 1990}}
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]▼
{{kotak selesai}}
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
▲[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
|