Abdul Hamid Lubis Hutapungkut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Palladin911 (bicara | kontrib)
Update
Mengganti Ottoman_flag.svg dengan Flag_of_the_Ottoman_Empire_(Thicker_Crescent).svg (berkas dipindahkan oleh CommonsDelinker; alasan: File renamed: [
 
(15 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 8:
<!-- -------------------------------------------------------- -->
|tgl_lahir_h =
|tgl_lahir_m = 12
|bln_lahir_h =
|bln_lahir_m =
Baris 51:
|anak1_istri1 = Harus Lubis
|anak1_istri2 = Amir Hasan Lubis
|anak1_istri3 = Prof. Dr. Harmen Nasution dan
|anak2_istri3 = Nurminah Lubis
<!-- -------------------------------------------------------- -->
Baris 60:
<!-- -------------------------------------------------------- -->
|wilayah1 = Hutapungkut
|dibawah_kuasa1 = [[Perusahaan Hindia Timur Belanda di Indonesia{{!}}|VOC]]
|bentuk_kuasa1 = [[Berkas:Flag of the Dutch East India Company.svg|12px]] [[Imperium Belanda]]
 
|wilayah2 = Pematangsiantar
|dibawah_kuasa2 = [[Perusahaan Hindia Timur Belanda di Indonesia{{!}}|VOC]]
|bentuk_kuasa2 = [[Berkas:Flag of the Dutch East India Company.svg|12px]] [[Imperium Belanda]]
 
|wilayah3 = [[Haramain]]
|dibawah_kuasa3 = [[Berkas:Flag of the Ottoman flagEmpire (Thicker Crescent).svg|12px]] [[Kesultanan Utsmaniyah]]
|bentuk_kuasa3 = [[Kesultanan]]
<!-- -------------------------------------------------------- -->
Baris 98:
|murid4 = ND.Pane
<!-- -------------------------------------------------------- -->
|mazhab_aqidah_sunni_1 = Mazhab Asy'ari
|mazhab_aqidah_sunni_2 = Mazhab Maturidi
|mazhab_fiqih_sunni_1 = [[Mazhab Syafii]]
|thariqah_sunni_1 =
Baris 179:
| color10 = #A2D12E
| notes10 = Meninggal dunia.
 
 
| below =
}}
 
'''Syekh Haji Abdul Hamid Lubis Hutapungkut''' (lahir di [[Huta Pungkut Julu, Kotanopan, Mandailing Natal|Huta Pungkut]], [[Mandailing Natal]], [[Sumatera Utara]], 1865 – meninggal di Huta Pungkut, 21 Mei 1928) adalah satu dari [[Ulama]] [[Nusantara]],. namanyaNamanya sering dinisbahkandinisbatkan dengan tempat kelahiran seorang [[Daftar pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional Indonesia]], [[Jenderal Besar]] [[TNI]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Abdul Haris Nasution]], yakni Huta Pungkut, [[Desadesa]] kecil di wilayah [[Kotanopan]], [[Mandailing]], [[Sumatera Utara]]. Ulama besar ini terkenal sebagai ahli [[fikih|Fiqih]]<ref name="Harahap">{{Harvnb|Basyral Hamidi Harahap|loc = dalam:{{cite web | title=Seri HUT Madina : Mandailing Melahirkan Banyak Ulama Kharismatik (2) | website=Mandailing Online | date=2017-03-08 | url=http://www.mandailingonline.com/seri-hut-madina-mandailing-melahirkan-banyak-ulama-kharismatik-2/ | archive-url=https://web.archive.org/web/20180417023049/http://www.mandailingonline.com/seri-hut-madina-mandailing-melahirkan-banyak-ulama-kharismatik-2/ | archive-date=2018-04-17 | dead-url=no | language=id | access-date=2018-06-16}} }}.</ref>. Seorangdan seorang alumni [[Makkah]].<ref name="Sati 2016 pp. 65–78">{{cite journal | last=Sati | first=Ali | title=ULAMA-ULAMA TERKEMUKA DI TAPANULI SELATAN DAN UPAYA KADERISASI | journal=AL-MAQASID: Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan | volume=2 | issue=1 | date=2016-08-08 | issn=2442-6644 | pages=65–78 | url=http://e-journal.perpustakaanstainpsp.net/index.php/al-maqasid/article/view/384 | access-date=2018-06-16 | archive-date=2018-04-10 | archive-url=https://web.archive.org/web/20180410222125/http://e-journal.perpustakaanstainpsp.net/index.php/al-maqasid/article/view/384 | dead-url=yes }}</ref> Selama di Makkah, beliau adalah sahabat seperguruan dari [[Abdul Karim Amrullah|Haji Rasul]] (Ayah [[Abdul Malik Karim Amrullah|Buya HAMKA]]) dan juga sahabat dari [[Ahmad Dahlan|K.H. Ahmad Dahlan]] (pendiri [[Muhammadiyah]]).<ref name="Pelly">*{{cite news |last=Pelly |first=Usman |newspaper = Waspada |location = Medan |title=Syekh Abdul Hamid Hutapungkut |page = Opini - B6 |date=2015-09-23 |year=2015
|url=https://issuu.com/waspada/docs/waspada_rabu_23_september_2015/18 |language=id |ref=harv |access-date=2018-04-03 }}</ref>. Ketiga Tokohtokoh ini dikenal sejarah memiliki persahabatan yang sangat erat, hingga melintasi organisasi yang mereka dirikan.<ref name="Pelly"/>
 
== Kelahiran dan masa kecilnya ==
Abdul Hamid Lubis dilahirkan pada tahun 1865 M, pada masa kecilnya bernama Ma’as, ayahnya yang bernama Jasuara Lubis adalah seorang petani dan peternak kambing.<ref name="Pelly"/>
 
Abdul Hamid Lubis sering membantu orangtuanya sambil belajar mengaji Alquran dan mempelajari "sifat dua puluh" Tuhan. Konon di daerah [[Mandailing]] yang berdekatan dengan [[Sumatera Barat]], menyebabkan banyak warganya pergi ke [[Rao, Pasaman|Rao]], Kumpulan dan [[Bonjol, Pasaman|Bonjol]] untuk menuntut ilmu agama Islam.<ref name="Pelly"/> Bahkan banyak pula pendakwah dan guru agama Islam datang dari daerah tersebut. Masa remaja Abdul Hamid dihabiskan berguru dengan mereka.<ref name="Pelly"/> Beliau tertarik dengan cerita dan riwayat guru-guru besar terkenal seperti [[Imam Bonjol]], [[Tuanku Rao]] dan para pendekar agama lainnya, justru semuanya adalah mereka yang belajar agama Islam bertahun-tahun di [[Makkah]].<ref name="Pelly"/> Abdul Hamid Lubis muda sangat tertarik mempelajari agama Islam dari sumber asli yaitu ke tanah suci Makkah.<ref name="Pelly"/> Memang waktu itu telah ada Ulama [[Tasawuf]] Tharikat Naqsyabandi, Syekh Sulaiman Al-Kholity di Huta pungkut, namun Beliau tidak tertarik.<ref name="Pelly"/>. Beliau berkeingin keras mendalami Islam, terutama ilmu [[Fikih|Fiqih]], ke Makkah, konon pula waktu itu tuan guru yang ahli di bidang itu di Tapanuli Selatan belum ada.<ref name="Pelly"/>
 
== Merantau ke Makkah dan pernikahannya ==
Abdul Hamid Lubis diperkenankan orangtuanya menunaikan ibadah haji ke Makkah pada tahun 1885 M, saat itulah Beliau bertekad sekaligus belajar di sana. Dengan susah payah orangtuaorang tua Abdul Hamid mempersiapkan biaya perjalanan yang cukup minim dengan kapal laut dari Belawan.<ref name="Pelly"/> Keberuntungan menanti Abdul Hamid di kota suci, setelah menunaikan ibadah haji, beliau diberi tumpangan tempat tinggal sekaligus mendapat bantuan biaya pendidikan belasan tahun selama di Makkah dari seorang ahli pengobatan yang dikenal berasal dari [[Palembang]] dengan nama Tabib Abdullah, Tabib Abdullah sekaligus adalah menjadi orangtuaorang tua asuh bagi Abdul Hamid, dan hingga Abdul Hamid dinikahkan oleh Tabib Abdulah dengan seorang cucunya yang bernama Khadijah, saat itu ayah dari Khadijah tinggal telah meniggal dunia, dan tinggal di rumah Tabib Abdullah.<ref name="Pelly"/>
 
Prof. Usman Pelly, Ph.D, dalam tulisannya<ref name="Pelly"/> menuliskan bahwa nantinya setelah di Hutapungkut isteri Beliau ini dipanggil dengan ''"Omak Makkah"'', dan Syekh Abdul Hamid memiliki dua istri lagi setelah di Hutapungkut, istri dan anak keturunannya sebagaimana dituiskan oleh Prof. Usman Pelly, Ph.D adalah sebagai berikut:
Baris 201 ⟶ 200:
 
== Guru-gurunya ==
Putra Hutapungkut ini menimba ilmu agama Islam dari guru-guru yang sangat dikenal masyarakat Nusantara, seperti :
# Syekh Abdul Qadir al-Mandaili<ref name="PELLY - NOTE GURU">{{Harvnb|Pelly|2015|loc= Dalam tulisan yang berjudul ''Syekh Abdul Hamid Hutapungkut'' menyebutkan bahwa '' Syekh Abdul Kadir Mandily, Syekh Ahmad Khatib Minangkabawy (Imam dan Khatib Masjidil Haram Makkah) adalah guru dari Syekh Abdul Hamid''}}.</ref>
# [[Ahmad Khatib Al-Minangkabawi|Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi]] (Imam dan Khatib Masjidil Haram Makkah);<ref name="PELLY - NOTE GURU"/>; Syekh Abdul Hamid belajar pada Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi sekitar 10 (sepuluh) tahun.<ref name="Erawadi 2014 p.86 ">{{cite journal | last=Erawadi | first= | title=PUSAT-PUSAT PERKEMBANGAN TAREKAT NAQSYABANDIYAH DI TAPANULI BAGIAN SELATAN | journal=MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman | volume=38 | issue=1 | date=2014-06-09 | issn=2502-3616 | doi=10.30821/miqot.v38i1.53 | url=http://jurnalmiqotojs.uinsu.ac.id/index.php/jurnalmiqot/article/view/53 | language=id | access-date=2018-06-16 | page=86}}</ref>
 
== Kembali ke tanah air ==
Setelah sepuluh tahun belajar di kota suci Mekkah, Syekh Abdul Hamid kemudian kembali ke tanah air pada tahun 1895 dengan sambutan hangat dan meriah dari sanak saudara dikampung halamannya sebab mendengar seorang Abdul Hamid telah pulang dari berguru kepada Ulama Makkah yang namanya masyhur di Nusantara.<ref name="Pelly"/>.
 
== Dakwah, ketokohan & pengaruh ==
Syekh Abdul Hamid membuka pengajian, dan berkeliling dari kampung ke kampung berdakwah dengan berkuda.<ref name="Pelly 2017">{{cite news |last=Pelly |first=Usman |newspaper = Waspada |location = Medan |title=Ida Loemongga Nasution |page = Opini - B4 |date=2017-06-16 |year=2017
|url=https://issuu.com/waspada/docs/waspada_rabu_23_september_2015/18 |language=id |ref=harv |access-date=2018-04-03 }}</ref>. Syekh Abdul Hamid seperti juga para sahabatnya seperguruan sangat keras menantang aliran Tharikat Naqsyabandy, yang ketika itu sangat ramai di Hutapungkut dipimpin Syekh Sulaiman Al-Khodily, walaupun secara pribadi mereka di kampung itu berteman baik.<ref name="Pelly"/> Ketegasan Beliau menerangkan dan menegakkan hukum Islam serta memberantas segala adat istiadat jahiliah yang bercampur aduk dengan kepercayaan animisme dan dinamisme mau tidak mau menimbulkan pergesekkan dengan pemuka adat serta raja-raja Mandailing .<ref name="Pelly"/>. Ketika Beliau sampai dihadapkan kepada pengadilan (Landrat) Belanda. Mungkin untuk menghindari kekisruhan lebih jauh dalam masyarakat. Beliau diminta pindah (sementara) ke Pematangsiantar.<ref name="Pelly"/>
 
=== Kota Pematang Siantar ===
Pada tahun 1918 M, Syekh Abdul Hamid meninggalkan Huta Pungkut menuju Pematangsiantar (Timbang Galung), disana beliau tinggal dirumah Siti Salmah Lubis (kemenakan kandungnya) dan suaminya Bayo Batubara.<ref name="Pelly"/>. Belum ada kejelasan mengenai faktor penyebab Syekh Abdul Hamid meninggalkan Huta Pungkut .<ref name="Pelly"/>. Beliau meninggalkan Hutapungkut dan dimutasikan ke Pematangsiantar adalah atas pemufakatan keluarga dan kalangan kuria (adat) .<ref name="Pelly 2017"/>.
 
Saat berada Pematang Siantar, beliau pernah menjadi Qadhi di Timbang Galung.<ref name="Pelly"/> <ref name="Lubis">{{Harvnb | Lubis | 2013 }}</ref> Selama dua tahun dia mengabdikan diri di tengah-tengah masyarakat Batak Simalungun.<ref name="Lubis"/>
 
Di kota ini pula beliau diberi kedudukan sebagai mufti dan tinggal bersama cucunya Adam Malik.<ref name="Pelly 2017"/> Beliau membesarkan [[Adam Malik]] (bekas Wakil Presiden RI dan Ketua Sidang Umum, PBB), menyekolahkannya ke Parabek ([[Bukittinggi]]) dan ke [[Langkat]] (Tanjungpura).<ref name="Pelly"/> Dari Pematangsiantar itu, di masa Jepang Adam Malik ke Jakarta, bertugas sebagai wartawan.<ref name="Pelly"/> Bergabung dengan Soekarno-Hatta yang sedang mempersiapkan kemerdekaan.<ref name="Pelly 2017"/>
Baris 230 ⟶ 229:
Syekh Abdul Hamid mengajar di beberapa desa antara lain [[Kotanopan]], [[Huta Pungkut Julu, Kotanopan, Mandailing Natal|Hutapungkut]], [[Tamiang, Kotanopan, Mandailing Natal|Tamiang]], [[Muara Botung, Kotanopan, Mandailing Natal|Muara Botung]] dan sekitarnya, karena penguasaannya atas kitab ''Sabilal Muhtadin'', ia digelar murid-muridnya Syekh sabilal, murid-muridnya datang dari [[Kotanopan]] sekitarnya.<ref name="Harahap"/> Murid-murid Beliau yang telah dewasa kemudian membuka pengajian, banyak juga dikirim belajar ke perguruan di luar Hutapungkut dan kemudian memimpin dan mengajar secara berkelanjutan, terutama ilmu-ilmu agama yang didapatnya dari Syekh Abdul Hamid, baik dalam pengajian Alquran maupun pelajaran Fiqih.<ref name="Pelly"/> Untuk menopang kehidupan sehari-sehari, Syekh Abdul Hamid juga bertani dan berkebun, murid-murid beliau juga berkhidmat membantu pekerjaan beliau sehari-hari.<ref name="Pelly"/>
[[Berkas:Masjid dan makam syaikh abdul hamid lubis hutapungkut.jpg|jmpl|Masjid & Makam Syekh Abdul Hamid Lubis Hutapungkut]]
Diantara murid-murid beliau yang terkemuka adalah :
 
# (1886 M - 1955 M)<ref name="Sati 2016 pp. 65–78"/> - [[Musthafa Husein al-Mandili|Syeikh Musthafa Husein Nasution al-Mandili]] ; Seorang pendiri salah satu pesantren terbesar dan tertua di Sumatera Utara, muridnya sekitar 12.000 (santri).<ref name="Berry">{{cite web |author=Berry |title=Resmikan Tugu Titik Nol Islam Nusantara, Presiden Akan Menginap di Pesantren |website=JPP.go.id |date=2017-03-15 |year=2017 |url=https://jpp.go.id/24-nasional/303670-resmikan-tugu-titik-nol-islam-nusantara-presiden-akan-menginap-di-pesantren |language=id |ref=harv |archive-url=https://web.archive.org/web/20200803113320/https://jpp.go.id/24-nasional/303670-resmikan-tugu-titik-nol-islam-nusantara-presiden-akan-menginap-di-pesantren |archive-date=2020-08-03 |access-date=2018-03-30 |dead-url=yes }}.</ref> [[Nasution]] dan al-Mandaili dibelakang namanya menunjukkan bahwa beliau adalah seorang [[Mandailing]], saat ini berada di wilayah [[Kabupaten Mandailing Natal]], [[Sumatera Utara]].
# (1876 M - 1971 M)<ref name="Pulungan">{{cite thesis |type= Doctoral thesis|last = Pulungan |first = Abbas |title = PERANAN DALIHAN NA-TOLU DALAM PROSES INTERAKSI ANTARA NILAI-NILAI ADAT DENGAN ISLAM PADA MASYARAKAT MANDAILING DAN ANGKOLA TAPANULI SELATAN |publication-place= YOGYAKARTA |date= 2003-05-10 |year= 2003 |publisher=UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA |language = Indonesia |url = http://digilib.uin-suka.ac.id/14393/ |archive-url= |archive-date= |access-date=2018-04-03 |format = PDF |ref = harv}}.</ref> - Syekh Mahmud Fauzi; Belajar langsung dengan Syeikh Hutapungkut selama tiga tahun, tahun 1910 Syekh Mahmud Fauzi berangkat ke Mekkah atas dorongan gurunya tersebut, banyak menulis buku namun sekarang ini sudah banyak yang hilang, diantaranya yang dapat dicatat adalah Buku ''Menuju Mekkah-Madinah-Baitul Maqdis'', jabatan organisasi yang diembannya terakhir sebelum meninggal dunia adalah Rois Suriyah NU di Batang Toru ;<ref name="TOBAPOS 2018">{{cite web | title=Mengenal Ompung Guru H. Mahmud Fauzi Sidempuan | website=TOBAPOS | date=2018-04-16 | url=http://www.tobapos.com/2016/09/mengenal-ompung-guru-h-mahmud-fauzi.html | archive-url=https://web.archive.org/web/20180416200540/http://www.tobapos.com/2016/09/mengenal-ompung-guru-h-mahmud-fauzi.html | archive-date=2018-04-16 | dead-url=yes | language=id | access-date=2018-06-16}}</ref> ;
|url=https://jpp.go.id/24-nasional/303670-resmikan-tugu-titik-nol-islam-nusantara-presiden-akan-menginap-di-pesantren |language=id |ref=harv |archive-url=
# KH. Ahmad Nasution; Ketua [[Nahdlatul 'Ulama|NU]] [[Sumatera Utara]], penulis riwayat hidup Syekh Abdul Hamid (lihat Sejarah Ulama-Ulama SumatraSumatera Utara, IAIN-Sumut 1975).<ref name="Pelly"/>
|archive-date=|access-date=2018-03-30}}.</ref>. [[Nasution]] dan al-Mandaili dibelakang namanya menunjukkan bahwa beliau adalah seorang [[Mandailing]], saat ini berada di wilayah [[Kabupaten Mandailing Natal]], [[Sumatera Utara]].
# (1876 M - 1971 M)<ref name="Pulungan">{{cite thesis |type= Doctoral thesis|last = Pulungan |first = Abbas |title = PERANAN DALIHAN NA-TOLU DALAM PROSES INTERAKSI ANTARA NILAI-NILAI ADAT DENGAN ISLAM PADA MASYARAKAT MANDAILING DAN ANGKOLA TAPANULI SELATAN |publication-place= YOGYAKARTA |date= 2003-05-10 |year= 2003 |publisher=UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA |language = Indonesia |url = http://digilib.uin-suka.ac.id/14393/ |archive-url= |archive-date= |access-date=2018-04-03 |format = PDF |ref = harv}}.</ref> - Syekh Mahmud Fauzi; Belajar langsung dengan Syeikh Hutapungkut selama tiga tahun, tahun 1910 Syekh Mahmud Fauzi berangkat ke Mekkah atas dorongan gurunya tersebut, banyak menulis buku namun sekarang ini sudah banyak yang hilang, diantaranya yang dapat dicatat adalah Buku ''Menuju Mekkah-Madinah-Baitul Maqdis'', jabatan organisasi yang diembannya terakhir sebelum meninggal dunia adalah Rois Suriyah NU di Batang Toru <ref name="TOBAPOS 2018">{{cite web | title=Mengenal Ompung Guru H. Mahmud Fauzi Sidempuan | website=TOBAPOS | date=2018-04-16 | url=http://www.tobapos.com/2016/09/mengenal-ompung-guru-h-mahmud-fauzi.html | archive-url=https://web.archive.org/web/20180416200540/http://www.tobapos.com/2016/09/mengenal-ompung-guru-h-mahmud-fauzi.html | archive-date=2018-04-16 | dead-url=yes | language=id | access-date=2018-06-16}}</ref> ;
# KH. Ahmad Nasution; Ketua [[Nahdlatul 'Ulama|NU]] [[Sumatera Utara]], penulis riwayat hidup Syekh Abdul Hamid (lihat Sejarah Ulama-Ulama Sumatra Utara, IAIN-Sumut 1975).<ref name="Pelly"/>
# ND.Pane; mantan Ketua Umum [[Muhammadiyah]] Sumatera Utara.<ref name="Pelly"/>
 
Tempat-tempat pengajian ini kemudian mekar menjadi madrasah-madrasah, seperti :
# (1927) - Makhtab Ihsaniah Hutapungkut dipimpin Syekh Mohd. Ali bin Basyir, (yang berasal dari Deli Tua, [[Kesultanan Deli]]).
# (1928) - Madrasah Diniyah School di Botung, dengan gurunya Mohamad Arjun gelar Haji Fachruddin Arif, tamatan Tawalib Parabek,
# (1928) - Madrasah Islamiyah di Manambin , dengan gurunya Ustadz Hasanuddin dari Langkat,
# (1928) - Madrasah Subus Salam di Sayur Maincat Kotanopan, dengan gurunya H.Ilyas dari Delitua, (dari [[Kesultanan Deli]]).
# (1929) - Madrasah Syariful Majlis , di Singengu Kotanopan dengan gurunya H.Nurdin Umar dari [[Kesultanan Langkat]]. Alumni madrasah ini banyak menjadi pemimpin masyarakat.
 
== Berpulang ke-Rahmatullah ==
Baris 253 ⟶ 250:
''Syekh Abdul Hamid meninggal 21 Mei 1928 di Hutapungkut, tetapi murid-murid Beliau telah meneruskan perjuangan Beliau tidak hanya mengajar ilmu agama mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi turut serta di medan pertempuran pisik dan mengisi kemerdekaan itu. Inilah i’tibar kearifan bangsa dalam adagium “Gajah mati meninggalkan gading, Harimau mati meninggalkan belang,” daripada banyak orang mati hanya meninggalkan pusara tua. Amien. ''
</poem></div>
|source = {{longitem|style=text-align:center;line-height:1.3em; |—&nbsp; Prof. Usman Pelly, Ph.D; 2015; [[Antropologi|Antroplog]] di [[Universitas Negeri Medan | UNIMED]] <ref name="Pelly"/> }}
}}
 
Baris 264 ⟶ 261:
{{refbegin|1}}
;Skripsi, Tesis & Disertasi
* {{cite thesis
|type = Doctoral thesis
|last = Pulungan
|first = Abbas
|title = PERANAN DALIHAN NA-TOLU DALAM PROSES INTERAKSI ANTARA NILAI-NILAI ADAT DENGAN ISLAM PADA MASYARAKAT MANDAILING DAN ANGKOLA TAPANULI SELATAN
|publication-place = YOGYAKARTA
|date = 2003-05-10
|year = 2003
|publisher = UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
|language = Indonesia
|url = http://digilib.uin-suka.ac.id/14393/
|archive-url =
|archive-date =
|access-date = 2018-04-03
|format = PDF
|ref = harv
}}
 
;Jurnal
* {{cite journal | last=Sati | first=Ali | title=ULAMA-ULAMA TERKEMUKA DI TAPANULI SELATAN DAN UPAYA KADERISASI | journal=AL-MAQASID: Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan | volume=2 | issue=1 | date=2016-08-08 | issn=2442-6644 | pages=65–78 | url=http://e-journal.perpustakaanstainpsp.net/index.php/al-maqasid/article/view/384 | ref=harv | access-date=2018-06-16 | archive-date=2018-04-10 | archive-url=https://web.archive.org/web/20180410222125/http://e-journal.perpustakaanstainpsp.net/index.php/al-maqasid/article/view/384 | dead-url=yes }}
* {{cite journal | last=Erawadi | first= | title=PUSAT-PUSAT PERKEMBANGAN TAREKAT NAQSYABANDIYAH DI TAPANULI BAGIAN SELATAN | journal=MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman | volume=38 | issue=1 | date=2014-06-09 | issn=2502-3616 | doi=10.30821/miqot.v38i1.53 | url=http://jurnalmiqotojs.uinsu.ac.id/index.php/jurnalmiqot/article/view/53 | language=id | ref=harv | access-date=2018-06-16 }}
 
; Situs Web
* {{cite web | title=Mengenal Ompung Guru H. Mahmud Fauzi Sidempuan | website=TOBAPOS | date=2018-04-16 | url=http://www.tobapos.com/2016/09/mengenal-ompung-guru-h-mahmud-fauzi.html | archive-url=https://web.archive.org/web/20180416200540/http://www.tobapos.com/2016/09/mengenal-ompung-guru-h-mahmud-fauzi.html | archive-date=2018-04-16 | dead-url=yes | language=id | ref={{sfnref | TOBAPOS | 2018}} | access-date=2018-06-16 }}
* {{cite web |author=Berry |title=Resmikan Tugu Titik Nol Islam Nusantara, Presiden Akan Menginap di Pesantren |website=JPP.go.id |date=2017-03-15 |year=2017 |url=https://jpp.go.id/24-nasional/303670-resmikan-tugu-titik-nol-islam-nusantara-presiden-akan-menginap-di-pesantren |language=id |ref=harv |archive-url=https://web.archive.org/web/20200803113320/https://jpp.go.id/24-nasional/303670-resmikan-tugu-titik-nol-islam-nusantara-presiden-akan-menginap-di-pesantren |archive-date=2020-08-03 |access-date=2018-03-30 |dead-url=yes }}
* {{cite web | title=Seri HUT Madina : Mandailing Melahirkan Banyak Ulama Kharismatik (2) | website=Mandailing Online | date=2017-03-08 | url=http://www.mandailingonline.com/seri-hut-madina-mandailing-melahirkan-banyak-ulama-kharismatik-2/ | archive-url=https://web.archive.org/web/20180417023049/http://www.mandailingonline.com/seri-hut-madina-mandailing-melahirkan-banyak-ulama-kharismatik-2/ | archive-date=2018-04-17 | dead-url=no | language=id | access-date=2018-06-16 }}
|url=https://jpp.go.id/24-nasional/303670-resmikan-tugu-titik-nol-islam-nusantara-presiden-akan-menginap-di-pesantren |language=id |ref=harv |archive-url=
* {{cite web |last=Lubis |first=Mirwan |title=Cendekiawan dari hutapungkut |website=Medan kreak |date=2013-04-02 |year=2013 |url=https://mirwanlubis.wordpress.com/2013/04/02/cendekiawan-dari-hutapungkut/ |language=id |ref=harv |access-date=2018-04-03 }}
|archive-date=|access-date=2018-03-30}}
* {{cite news |last=Pelly |first=Usman |newspaper = Waspada |location = Medan |title=Syekh Abdul Hamid Hutapungkut |page = Opini - B6 |date=2015-09-23 |year=2015 |url=https://issuu.com/waspada/docs/waspada_rabu_23_september_2015/18 |language=id |ref=harv |access-date=2018-04-03 }}
*{{cite web | title=Seri HUT Madina : Mandailing Melahirkan Banyak Ulama Kharismatik (2) | website=Mandailing Online | date=2017-03-08 | url=http://www.mandailingonline.com/seri-hut-madina-mandailing-melahirkan-banyak-ulama-kharismatik-2/ | archive-url=https://web.archive.org/web/20180417023049/http://www.mandailingonline.com/seri-hut-madina-mandailing-melahirkan-banyak-ulama-kharismatik-2/ | archive-date=2018-04-17 | dead-url=no | language=id | access-date=2018-06-16}}
* {{cite webnews |last=LubisPelly |first=MirwanUsman |newspaper=Waspada |location=Medan |title=CendekiawanIda dariLoemongga hutapungkutNasution |websitepage=MedanOpini - kreakB4 |date=20132017-0406-0216 |year=20132017 |url=https://mirwanlubis.wordpressissuu.com/2013waspada/04docs/02/cendekiawan-dari-hutapungkutwaspada_rabu_23_september_2015/18 |language=id |ref=harv |access-date=2018-04-03 }}
* {{cite news
*{{cite news |last=Pelly |first=Usman |newspaper = Waspada |location = Medan |title=Syekh Abdul Hamid Hutapungkut |page = Opini - B6 |date=2015-09-23 |year=2015
|newspaper = Waspada
|url=https://issuu.com/waspada/docs/waspada_rabu_23_september_2015/18 |language=id |ref=harv |access-date=2018-04-03 }}
|location = Medan
*{{cite news |last=Pelly |first=Usman |newspaper = Waspada |location = Medan |title=Ida Loemongga Nasution |page = Opini - B4 |date=2017-06-16 |year=2017
|url=https://issuu.com/waspada/docs/waspada_rabu_23_september_2015/18 |language=id |ref=harv |access-date=2018-04-03 }}
*{{cite news
|newspaper = Waspada
|location = Medan
|title=Masjid Syekh Abdul Hamid Lubis Direnovasi
|page = Sumatera Utara - B3
|date=2016-09-14
|year=2016
|url=https://issuu.com/waspada/docs/rabu_14_september_2016
|language=id
|ref=harv
|access-date=2018-04-03
}}
Baris 312 ⟶ 305:
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://allangkati.blogspot.com/2009/01/pesantren-musthafawiyah.html Pesantren Musthafawiyah]
* {{id}} [http://allangkati.blogspot.com/2009/12/syeikh-abdul-qadir-bin-sobir-al.html Syeikh Abdul Qadir bin Sobir al-Mandaili]
* {{id}} [http://allangkati.blogspot.com/2010/09/syeikh-abdul-qadir-bin-tolib.html Syeikh Abdul Qadir Bin Tolib al-Mandili]
 
== Lihat Pulapula ==
* [[Ahmad Khatib Al-Minangkabawi|Syekh Ahmad Khathib al-Minangkabawi]]
* [[Abdul Karim Amrullah|Dr. Haji Abdul Karim Amrullah]]
Baris 322 ⟶ 315:
* [[Musthafa Husein al-Mandili|Syekh Haji Musthafa Husein Nasution al-Mandaili]]
 
{{Lifetime|1865|1928|Abdul Hamid Lubis}}
{{Ulama-Nusantara-bio-stub}}
 
{{DEFAULTSORT:Abdul Hamid Lubis}}
{{Lifetime|1865|1928|Abdul Hamid Lubis}}
 
[[Kategori:Ulama Mandailing]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]