Safiatuddin dari Aceh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
ejaan |
|||
(22 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = Sultanah
|name =
|honorific-suffix =
|image = Sultanah Safiatuddin.jpg
|smallimage =
|caption = Potret Sultanah Safiatuddin
|order = [[Daftar penguasa Aceh|Sultanah Aceh]]
|office =
|term_start =
|term_end =
|vicepresident =
|viceprimeminister =
|deputy =
|lieutenant =
|monarch = [[Kesultanan Aceh]]
|president =
|primeminister =
|chancellor =
|governor =
Baris 25 ⟶ 23:
|succeeding =<!-- Diisi apabila baru terpilih dan belum menjabat. Apabila sudah menjabat, isi di bagian predecessor. -->
|predecessor = [[Sultan Iskandar Tsani]]
|successor = [[
|constituency =
|majority =
|birth_date =
|birth_place =
|death_date =
|death_place =
|restingplace =
|restingplacecoordinates =
|birthname = Putri Sri Alam
|nationality =[[Kesultanan Aceh]]
|party =
|otherparty = <!--For additional political affiliations -->
Baris 42 ⟶ 40:
|relations =
|children =
|parents = [[Sultan Iskandar Muda]]
|residence =
|alma_mater =
Baris 50 ⟶ 48:
|signature =
|website =
}}
'''Sultanah Safiatuddin''' bergelar ''Paduka Sri Sultanah
== Riwayat ==
=== Sebelum menjadi sultanah ===
Sebelum ia menjadi
=== Masa pemerintahan ===
Sultanah Safiatuddin memerintah selama 35 tahun, dan membentuk barisan perempuan pengawal istana yang turut berperang dalam
==== Ekonomi ====
Menurut ''[[Bustanus Salatin]]'', ekonomi dan perdagangan Aceh pada masa Sultanah Safiatuddin mengalami perkembangan pesat. Sumber tersebut menjelaskan bahwa pelabuhan Aceh selalu sibuk dengan datangnya berbagai kapal pedagang asing. Selain itu, ''Bustanus Salatin'' menyebutkan bahwa pada masa Safiatuddin, harga makanan murah dan rakyat Aceh sejahtera.
''Bustanus Salatin'' juga menjelaskan bahwa emas dalam jumlah yang besar telah ditemukan pada masa Safiatuddin, sehingga meningkatkan pendapatan negara.{{sfn|Khan|2017|p=233-234}}
Perdagangan gajah di Aceh juga menggeliat pada masa Sultanah Safiatuddin. Antara tahun 1628 hingga 1635, terdapat sekitar 62 gajah yang diekspor dari Aceh ke [[Benggala]] dan [[Masulipatnam]]. Pada tahun 1641, jumlah gajah yang diekspor dari Aceh ke Masulipatnam, Benggala, [[Orissa]], dan [[Koromandel]] tercatat sebanyak 32 ekor. Pada tahun 1644, [[Shah Shuja (Pangeran Mughal)|Shah Shuja]] (putra [[Maharaja Mughal]] [[Shah Jahan]]) mengirim utusan ke Aceh untuk membeli 125 ekor gajah. Walaupun jumlah gajah yang dijual ke India setiap tahunnya berubah-ubah antara 2 hingga 32 ekor pada periode 1641 hingga 1662, pada tahun 1663 jumlahnya mencapai 43 ekor. Safiatuddin sendiri sangat melindungi komoditas gajah Aceh dan berhasil melindungi perdagangan gajah Aceh dari permintaan konsesi [[VOC]].{{sfn|Khan|2017|p=229}}
==== Hubungan luar negeri ====
Sejarah pemerintahan
====
Pada masa pemerintahannya yang terdapat dua orang ulama penasehat negara (mufti) yaitu, [[Nuruddin ar-Raniri]] dan [[Abdurrauf Singkil]] yang bergelar ''Teungku Syiah Kuala''. Atas permintaan Ratu, Nuruddin menulis buku berjudul ''Hidayatul Imam'' yang ditujukan bagi kepentingan rakyat umum, dan atas permintaan Ratu pula, [[Abdurrauf Singkil]] menulis buku berjudul ''Mir'at al-Thullab fî Tasyil Mawa'iz al-Badî'rifat al-Ahkâm al-Syar'iyyah li Malik al-Wahhab'', untuk menjadi pedoman bagi para qadhi dalam menjalankan tugasnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa ratu Safiatuddin bukan saja mengutamakan kesejahteraan negerinya tetapi juga berusaha menjalankan pemerintahannya sesuai dengan hukum Islam.<ref>[http://www.acehforum.or.id/posisi-perempuan-dalam-t12981.html Posisi Perempuan Dalam Politik Melayu Aceh.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081217111143/http://www.acehforum.or.id/posisi-perempuan-dalam-t12981.html |date=2008-12-17 }} (A. Hasjmi. ''59 Tahun Atjeh Merdeka'', h. 110)</ref>
==== Sastra dan budaya ====
Kajian dan literatur Islam mengalami perkembangan pesat pada masa Sultanah Safiatuddin. Terdapat berbagai karya sastra penting yang ditulis pada masa kekuasaannya. [[
== Lihat pula ==
* [[Putra Dewa]]
* [[Ahmad Syamsuddin al-Banjari]]
* [[Kesultanan Aceh]]
== Catatan kaki ==
Baris 79 ⟶ 86:
== Pranala luar ==
* {{id}}[http://www.serambinews.com/old/index.php?aksi=bacaopini&opinid=64 M. Adli Abdullah. '''''Ada Apa Ratu Safiatuddin.''''']{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Serambi Indonesia, [[28 Agustus]] [[2004]].
* {{id}}[http://modusaceh-news.com/html/print/1421/VI/tarikh-nanggroe/sultanah-tajul-alam-safiatuddin-syah.html '''''Sultanah Tajul Alam Safiatuddin Syah''''']{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Modus Aceh, [[2 April]] [[2009]].
{{kotak mulai}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Sultan Aceh|
{{kotak selesai}}
{{lifetime|1612|1675|}}
<!--anda dapat berkontribusi di wikipedia dalam menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Mus
lim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort =
|hari_lahir =
|tgl_lahir_h =
Baris 116 ⟶ 121:
[[Kategori:Sultanah Aceh|Safiatuddin]]
[[Kategori:Sultan Iskandar Muda]]
[[Kategori:Wanita Indonesia abad ke-17]]
[[Kategori:Wanita pemimpin]]
|