Safiatuddin dari Aceh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
ejaan |
|||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = Sultanah
|name =
|honorific-suffix =
|image = Sultanah Safiatuddin.jpg
|smallimage =
|caption =
|order = [[Daftar penguasa Aceh|Sultanah Aceh]]
|office =
|term_start =
|term_end =
|vicepresident =
|viceprimeminister =
|deputy =
|lieutenant =
|monarch = [[Kesultanan Aceh]]
|president =
|primeminister =
Baris 26:
|constituency =
|majority =
|birth_date =
|birth_place =
|death_date =
|death_place =
|restingplace =
|restingplacecoordinates =
|birthname = Putri Sri Alam
|nationality =[[Kesultanan Aceh]]
|party =
Baris 40:
|relations =
|children =
|parents = [[Sultan Iskandar Muda]]
|residence =
|alma_mater =
|occupation =
|profession =
|religion = [[Islam]]
|signature =
|website =
}}
'''Sultanah Safiatuddin''' bergelar ''Paduka Sri Sultanah
== Riwayat ==
=== Sebelum menjadi sultanah ===
Sebelum ia menjadi
=== Masa pemerintahan ===
Sultanah Safiatuddin memerintah selama 35 tahun, dan membentuk barisan perempuan pengawal istana yang turut berperang dalam Perang Malaka tahun
==== Ekonomi ====
Menurut ''[[Bustanus Salatin]]'', ekonomi dan perdagangan Aceh pada masa Sultanah Safiatuddin mengalami perkembangan pesat. Sumber tersebut menjelaskan bahwa pelabuhan Aceh selalu sibuk dengan datangnya berbagai kapal pedagang asing. Selain itu, ''
''
Perdagangan gajah di Aceh juga menggeliat pada masa Sultanah Safiatuddin. Antara tahun 1628 hingga 1635, terdapat sekitar 62 gajah yang diekspor dari Aceh ke [[Benggala]] dan [[Masulipatnam]]. Pada tahun 1641, jumlah gajah yang diekspor dari Aceh ke Masulipatnam, Benggala, [[Orissa]], dan [[Koromandel]] tercatat sebanyak 32 ekor. Pada tahun 1644, [[Shah Shuja (Pangeran Mughal)|Shah Shuja]] (putra [[Maharaja Mughal]] [[Shah Jahan]]) mengirim utusan ke Aceh untuk membeli 125 ekor gajah. Walaupun jumlah gajah yang dijual ke India setiap tahunnya berubah-ubah antara 2 hingga 32 ekor pada periode 1641 hingga 1662, pada tahun 1663 jumlahnya mencapai 43 ekor. Safiatuddin sendiri sangat melindungi komoditas gajah Aceh dan berhasil melindungi perdagangan gajah Aceh dari permintaan konsesi [[VOC]].{{sfn|Khan|2017|p=229}}
==== Hubungan luar negeri ====
Sejarah pemerintahan
==== Penasihat negara ====
Baris 71:
==== Sastra dan budaya ====
Kajian dan literatur Islam mengalami perkembangan pesat pada masa Sultanah Safiatuddin. Terdapat berbagai karya sastra penting yang ditulis pada masa kekuasaannya. [[
== Lihat pula ==
* [[Putra Dewa]]
* [[Ahmad Syamsuddin al-Banjari]]▼
* [[Kesultanan Aceh]]
== Catatan kaki ==
Baris 81 ⟶ 83:
== Daftar pustaka ==
* {{cite book|first=Sher Banu A.L.|last=Khan|title=Sovereign Women in a Muslim Kingdom: The Sultanahs of Aceh, 1641-1699|publisher=NUS Press|location=Singapore|year=2017}}
▲* [[Ahmad Syamsuddin al-Banjari]]
== Pranala luar ==
Baris 92 ⟶ 90:
{{kotak mulai}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Sultan Aceh|
{{kotak selesai}}
{{lifetime|1612|1675|}}
<!--anda dapat berkontribusi di wikipedia dalam menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Mus
lim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort =
|hari_lahir =
|tgl_lahir_h =
Baris 126 ⟶ 122:
[[Kategori:Sultan Iskandar Muda]]
[[Kategori:Wanita Indonesia abad ke-17]]
[[Kategori:Wanita pemimpin]]
|