Jelangkung (film): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rei Fell (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
48wikiid (bicara | kontrib)
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{disambiginfo|Jailangkung (disambiguasi)}}
{{Infobox Film
| movie_name = Jelangkung
| image = Jelangkung2001.jpg
| director = [[Rizal Mantovani]]<br />[[Jose Poernomo]]
| producer = [[Jose Poernomo]]
| eproducer = [[Alex Kumara Syahreza Yusuf]]
| aproducer =
| writer = [[Rizal Mantovani]]<br />[[Jose Poernomo]]<br />[[Adi Nugroho]]
| screenplay = [[Rizal Mantovani]]<br />[[Jose Poernomo]]<br />[[Adi Nugroho]]
| story = [[Rizal Mantovani]]
| starring = [[Winky Wiryawan]]<br />Melanie Ariyanto<br />[[Rony Dozer]]<br/>[[Harry Panca|Harry Pantja]]<br />Ian's Bahtiar<br />Chandra<br />Azmi Suhaimi<br />Arief RG<br />Martoeti<br />[[Sri Hartini]]<br />Plonto<br />Arief Rudiharto
| music = David Poernomo
| cinematography = [[Jose Poernomo]]
| editing = [[Jose Poernomo]]<br />[[Rizal Mantovani]]
| distributor = Rexinema<br />Primacq. PT Enam Sisi EntertainmentKarya
| release_date = [[5 Oktober]] [[2001]]
| runtime = 95 menit
| country = [[Indonesia]]
| awards =
| movie_language = [[Bahasa Indonesia]]
| budget = Rp. 1150 miliarjuta
| gross = Rp. 515 miliar
| preceded_by =
| followed_by = [[Tusuk Jelangkung]]
}}
'''Jelangkung''' (Internasional:'''''The Uninvited''''') adalah sebuah [[film]] [[film horor|horor]] dari [[Indonesia]] yang dirilis tahun [[2001]]. Film yang disutradarai [[Rizal Mantovani]] dan [[Jose Poernomo]] ini mengusung tema ritual mistis kuno ''[[jailangkung]]'' dari Indonesia dan legenda-legenda urban dari daerah [[Bandung]], seperti legenda ''[[Hantu Rumah Kentang]]'' dan ''[[Suster Ngesot]]''. Dengan ''tag-line''-nya yang terkenal setelah dirilis, yaitu "''Datang tak dijemput, pulang tak diantar''". Film ini berbiaya produksi 400 juta rupiah, dengan biaya total 1 miliar rupiah.
 
== Latar belakang ==
Menurut artikel di ''Variety'', film "''Jelangkung''" pada awalnya sama sekali tidak diharapkan akan menjadi sebuah kesuksesan. Film yang hanya memakan waktu syuting sepuluh hari <ref>[http://arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Hiburan&id=23021 Preview Tusuk Jelangkung]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, Pontianak Post, 15 Maret 2003. Diakses 19 Oktober 2009.</ref> ini diproduksi untuk ditayangkan di jaringan [[jaringan televisi]] [[swasta]] [[TransTVTrans TV]], yang pada saat itu belum mulai mengudara di [[Indonesia]] (TransTVTrans TV baru mulai mengudara awaldua bulan setelah film tahunini 2002dirilis). Produser [[Erwin Arnada]] menyarankan untuk menayangkan "''Jelangkung''" di bioskop, dan pada tanggal 5 Oktober akhirnya "''Jelangkung''" ditayangkan di salah satu bioskop [[Jakarta]]. Walau tanpa dukungan [[sponsor]] dan [[iklan]], film "''Jelangkung''" ternyata sangat sukses karena penonton yang kebanyakan adalah [[mahasiswa]] dan anak muda. Pada tanggal 18 November 2001, lebih dari 50 ribu tiket telah terjual untuk film ini, sehingga akhirnya [[Harris Lasmana]], pengusaha pemilik jaringan [[bioskop 21]] membeli hak tayang film ini untuk diputar di 25 bioskop 21. "''Jelangkung''" mulai tayang pertengahan Desember 2001 secara nasional.<ref>[http://www.sixthsenseproductions.com/press/VarietyJelangkung.jpg Majalah Variety - Auds Scream for Horror Hit], Ryanto, Tony. [[Variety]] 2 Desember 2001</ref>
 
Kesuksesan komersial film ini dianggap telah menghidupkan perfilman horor di bioskop Indonesia, terutama karena saat dirilis, film ini tidak lagi bertumpu pada klise "wajah seram hantu" pada umumnya, tetapi juga pada ketegangan melalui gerak [[kamera]], [[efek spesial]], dan lokasi yang asing.<ref>[http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=53946 "Film Hantu yang Kagak Ada Matinya" - Pikiran Rakyat Online]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses 17 Oktober 2009</ref> Film ini juga dikenal telah mengusung ide baru dalam perfilman horor di bioskop Indonesia karena mengolah musik [[pop]] dan kehidupan remaja modern dalam alur ceritanya. Kesuksesan film ini memancing keluarnya sinetron berjudul [[Jelangkung (sinetron)|sama]] yang sempat ditayangkan di stasiunjaringan [[televisi]] swasta [[swastaRCTI]] dan diproduksi oleh [[RCTISinemArt]].<ref>[http://www.radarsulteng.com/berita/index.asp?Berita=Hiburan&id=30557 Sinetron Jelangkung di RCTI - Radar Sulawesi Tengah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304105404/http://www.radarsulteng.com/berita/index.asp?Berita=Hiburan&id=30557 |date=2016-03-04 }}, diakses 17 Oktober 2009.</ref> Film ini dirilis dalam format [[VCD]] pada tahun 2002 dan dalam [[DVD]] pada tahun 2008.
 
Film ini melambungkan nama [[Rizal Mantovani]] sebagai sutradara. [[Sekuel]] pertama, ''[[Tusuk Jelangkung]]'', diproduksi tahun [[2003]] dan disutradarai [[Dimas Djayadiningrat]], sedangkan sekuel berikutnya ''[[Jelangkung 3]]'', dirilis pada tahun 2007 dan disutradarai [[Angga Dwimas Sasongko]].
Baris 36 ⟶ 38:
Ferdi ([[Winky Wiryawan]]), Gita (Melanie Ariyanto), Gembol ([[Rony Dozer]]), dan Soni ([[Harry Panca|Harry Pantja]]) adalah empat sekawan berbeda karakter dari [[Jakarta]] yang selalu penasaran mencari pengalaman bertemu dengan [[hantu|makhluk halus]] di tempat-tempat [[Horor|angker]]. Mereka telah mendatangi berbagai tempat yang dikabarkan [[hantu|berhantu]], tetapi tak kunjung menjumpai yang mereka cari. Lelah tidak menemukan yang mereka cari, mereka mendapat ide untuk pergi ke sebuah [[desa]] bernama [[Angkerbatu (tempat fiktif)|Angkerbatu]] di daerah [[Jawa Barat]] yang dikabarkan banyak mendapat kasus penampakan makhluk halus dan orang [[kerasukan]].
 
Setibanya di desa Angkerbatu semua terasa biasa-biasa saja sampai mereka menemukan sebuah [[kubur|kuburan]]an tanpa nama di tengah hutan desa tersebut. Kuburan tersebut sangat misterius karena tidak diletakkan bersama kuburan lain seperti kuburan-kuburan pada umumnya. Setelah putus asa tidak menemukan penampakan apa pun selama tiga hari, mereka putus asa dan memutuskan untuk pulang. Namun pada malam terakhir, Soni yang menginginkan untuk memiliki ilmu [[gaib]], diam-diam melakukan ritual "''[[jelangkung]]''" di kubur misterius tersebut. ''Jelangkung'' adalah sebuah [[ritual]] [[mistik]] kuno yang konon bisa memanggil arwah dari [[alam baka]] untuk datang ke dunia nyata dan menitis ke sebuah [[boneka]] dari [[kelapa|batok kelapa]] dan tongkat kayu. Soni menjalankan ritual sambil mengucapkan [[mantra]]: "''Jelangkung, jelangkung, di sini ada pesta kecil-kecilan, datang tak dijemput, pulang tak diantar''" untuk memanggil makhluk halus. Kemudian Soni menancapkan boneka ''jelangkung'' ke kubur tersebut. Ferdi, Gita, dan Gembol mengetahui hal ini, dan walau tertarik untuk melihat reaksi boneka ''jelangkung'', mereka memaksa Soni untuk menghentikan ulahnya tersebut. Kecewa karena tak ada reaksi dari boneka itu, Soni pun marah dan pergi meninggalkan teman-temannya beserta boneka yang masih tertancap di kubur misterius. Mereka pun akhirnya meninggalkan kubur tersebut tanpa mencabut boneka ''jelangkung'', tak menyadari bahwa sesuatu telah terjadi pada boneka ''jelangkung'' setelah mereka pergi. Setibanya di Jakarta, rentetan peristiwa aneh pun mulai terjadi dengan mereka, masing-masing dengan cara tersendiri oleh sesosok hantu anak kecil yang mengerikan.
 
Saat mendatangi sebuah bangunan [[rumah sakit]] tua yang dikabarkan digentayangi oleh arwah hantu penasaran ''[[suster ngesot]]'', Ferdi, Gita, Gembol, dan Soni akhirnya menemukan kengerian yang selama ini mereka cari. Ketakutanlah yang akhirnya menyelimuti mereka. Zulfikar (Ian's Bahtiar), teman kuliah Ferdi, menyarankan supaya mereka menemui Sakimin (Chandra), seorang [[paranormal]] yang dia kira bisa membantu mereka keluar dari masalah mengerikan ini. Paranormal tersebut mengetahui perbuatan mereka dan menyuruh mereka untuk segera kembali ke desa [[Angkerbatu (tempat fiktif)|Angkerbatu]], menemukan kubur misterius tersebut dan mencabut boneka ''jelangkung'' yang mereka tinggalkan. Namun perjalanan mereka tidak akan semudah yang mereka bayangkan. Hal mengerikan sedang menanti mereka di kubur misterius desa Angkerbatu tersebut.<ref>[http://jibis.pnri.go.id/sinema/filmografi-nasional/thn/2008/bln/01/tgl/24/id/2350 Film Jelangkung di pnri.go.id]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses pada 23 Juni 2009</ref>
Baris 57 ⟶ 59:
* Irama yang sering disiulkan oleh Gembol saat sendirian adalah irama lagu tema film [[kartun]] ''[[Scooby-Doo]]'' dari [[Amerika Serikat]].
* Lagu tema utama film "''Jelangkung''" adalah "''Veto''" yang dibawakan grup musik [[rock]] "''Black Maria''" asal [[Malaysia]].
* Penggunaan ''jailangkung'' dalam sinema horor bukanlah yang pertama. Pada tahun 1975 telah ada film Indonesia bertema ''jailangkung'', yaitu "''[[Penghuni Bangunan Tua]]''" yang disutradarai [[M. Shariefudin]].<ref>[http://majalah.tempointeraktif.com/id/cetak/2003/02/17/LYR/mbm.20030217.LYR85172.id.html "Dari Babi Ngepet Hingga Jelangkung" - TEMPO]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses 17 Oktober 2009</ref>
* Saat awal film, dialog para tokoh film merujuk ke legenda-legenda urban dari daerah [[Jakarta]] seperti '' hantu rumah kentang'', ''[[Si Manis Jembatan Ancol]]'', ''pastor kuburan Jeruk Purut'', dan ''hantu lampu merah Kuningan'', yang semuanya juga telah digarap sebagai film.
* Angkerbatu, [[latar]] fiktif kejadian cerita film ini, dirilis menjadi sebuah film berjudul [[Angkerbatu|sama]] pada tahun 2007, di[[sutradara]]i oleh [[Jose Purnomo]], rekan sutradara [[Rizal Mantovani]] dalam pembuatan "''Jelangkung''".
* Film ini adalah film yang pertama kali menghadirkan hantu misterius "''suster ngesot''". Meskipun muncul hanya dalam beberapa adegan, sosok tersebut mampu mengundang jerit ketakutan penonton muda, sehingga tokoh itu menjadi populer dan kemudian dibuat menjadi film dengan judul yang [[Suster Ngesot|sama]] dan dirilis tahun 2007.
 
== Penghargaan dan Nominasi ==
{| class="wikitable"
|+
!Tahun
!Penghargaan
!Kategori
!Penerima
!Hasil
|-
|2002
|[[Festival Film Bandung]]
|Efek Khusus Terpuji
|'''''Jelangkung'''''
|{{Won}}
|}
 
== Pranala luar ==
Baris 77 ⟶ 95:
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2001]]
[[Kategori:Film sekuel]]
[[Kategori:Film horor]]
[[Kategori:Film Indonesia]]