Kerajaan Israel (Samaria): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 23:
}}
 
'''Kerajaan Israel''' ({{Nama Ibrani|'''ממלכת יִשְׂרָאֵל'''|Mamlekhet Yisra'el|Mamléḵeṯ Yiśrāʼēl}}) adalah salah satu bekas negara penerus [[Kerajaan Israel (kerajaan serikat)|Kerajaan Israel Bersatu]]. Kerajaan ini berdiri dari tahun 930-an SM sampai sekitar 720-an SM, ketika kerajaan dikuasai oleh Kekaisaran Asyur. Kota-kota besar kerajaan itu [[Sikhem]], Tirza, dan [[Samaria]].
 
Sejarawan sering merujuk Kerajaan Israel ini sebagai '''Kerajaan Utara''' atauuntuk membedakannya dari '''Kerajaan Samaria'''Selatan untukatau membedakannyayang daridisebut [[Kerajaan Yehuda]], yang jugaberpusat disebutdi '''Kerajaan Selatan'''Yerusalem.
 
== Nama ==
Baris 57:
!Tahun||Raja||Karakter Raja||Lama memerintah (tahun)||Nabi||Ayat
|-
|1051-1011 SM ||[[Saul]] - (raja pertama) ||Nanii koreeJahat ||40 ||[[Samuel]] ||{{Alkitab|1 Samuel 9-31}}
|-
|1011 ||[[Isyboset]] - (dibunuh) || Jahat || 2 (bersamaan<br>dengan Daud) ||[[Natan (nabi)|Natan]] ||{{Alkitab|1 Samuel 9-31}}
Baris 114:
== Kehancuran ==
[[Berkas:Deportationofjewsbyassyrian.jpg|jmpl|Daerah yang Menjadi Wilayah Pembuangan yang dilakukan Kerajaan Asyur]]
Kejatuhan Kerajaan Israel terjadi sekitar April-September [[723 SM]].<ref>{{citation | format = [[PDF]] | url = http://www.btinternet.com/~lmf12/TransGuide.pdf | first = Leslie | last = McFall | title = Translation Guide to the Chronological Data in Kings and Chronicles |journal = Bibliotheca Sacra |volume= 148 |year = 1991| page = 3-45 | archiveurl = https://www.webcitation.org/5rKrw27MI?url=http://www.btinternet.com/~lmf12/TransGuide.pdf | archivedate = 2010-07-19 | deadurl = yes | df = }} Teks no. 53.</ref> Sesudah kejatuhan kerajaan, maka penduduknya dibuang ke wilayah Asyur dan Babel.<ref name="Suharyo"/><ref name="Weiden"/> Pembuangan ini tidak terlepas dari ekspansi [[kerajaan Asyur]] yang bangkit sebagai kekuatan besar di dunia Timur Dekat Kuno pada awal abad ke-8 SM.<ref name="Wismoady"> S. Wismoady Wahono. 2004. Di Sini Kutemukan. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 470.</ref> Secara teologis, pembuangan ini dimaknai sebagai hukuman Tuhan untuk ketidaktaatan raja-raja [[Israel]].<ref name="Lasor"> W. S. Lasor, dkk. 2009. Pengantar Perjanjian Lama: Taurat dan Sejarah. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 386-387.</ref>
 
=== Ancaman dari Asyur ===
Baris 120:
 
=== Perang Melawan Asyur ===
Keterangan di [[Alkitab]] memperlihatkan bahwa Israel beberapa kali melakukan pertempuran dengan Asyur.<ref name="Wismoady"/> [[Pertempuran Karkar|Pertempuran pertama]] ([[853 SM]]) terjadi di [[Qarqar]], di tepi [[sungai Orontes]].<ref name="Lasor"/> Pada pertempuran ini [[Ahab]], raja Israel, berhasil menahan ekspansi Asyur yang dipimpin oleh raja [[Salmaneser III]].<ref name="Wismoady"/><ref name="Lasor"/> Setelah peristiwa ini, Israel menghadapi konflik internal yang ditandai dengan pergantian kekuasaan dari [[dinasti Omri]] ke [[Yehu]].<ref name="Lasor"/> Di bawah pemerintahan Yehu, konfrontasi Israel utara dengan Asyur dihentikan dengan jalan Yehu membayar [[upeti]] kepada Asyur, sebagaimana tercatat pada [[Prasasti Obelisk Hitam]].<ref name="Lasor"/><ref name="Harry"> {{en}} Harry Thomas Frank. 1975. Discovering the Biblical world. New Jersey: Hammond. 113-122.</ref><ref name="Lasor"/>
 
Pada akhir abad ke-8 SM, tekanan Asyur terhadap Israel Utara melemah.<ref name="Harry"/> Sebagian besar pasukan ditarik kembali untuk menghadapi serangan [[Urartu]].<ref name="Harry"/> Situasi ini dimanfaatkan oleh Israel utara untuk bangkit dan mencapai kemakmuran di bawah pemerintahan [[Yerobeam II]].<ref name="Wismoady"/> Akan tetapi, Asyur di bawah pimpinan raja [[Tiglat-Pileser III]] kembali menyerang wilayah Palestina.<ref name="Harry"/> Mereka berhasil menguasai beberapa wilayah Israel ({{Alkitab|2 Raja-raja 15:2; 16:5-9; Yesaya 7:1-7}}) dan mewajibkan Israel membayar upeti.<ref name="Wismoady"/>
 
=== Kekalahan Israel ===
Pada tahun [[727 SM]], terjadi pergantian kekuasaan di Asyur.<ref name="Wismoady"/> [[Salmaneser V]] naik takhta menggantikan [[Tiglat-Pileser III]].<ref name="Wismoady"/><ref name="Lasor"/> Situasi ini dimanfaatkan oleh raja Israel untuk memberontak.<ref name="Lasor"/> Israel menolak membayar upeti dan mencari bantuan kepada [[So (raja Mesir)]].<ref name="Lasor"/> Hal ini membuat [[Salmaneser V]] dan pasukannnya mengepung Israel.<ref name="Wismoady"/> Dalam pengepungan ini, raja Salmaneser V meninggal dunia dan digantikan oleh raja [[Sargon II]].<ref name="Wismoady"/> Di bawah pimpinan Sargon II, Israel akhirnya ditaklukkan setelah dikepung selama 2 tahun.<ref name="Wismoady"/> Orang-orang Israel kemudian dibuang ke berbagai wilayah taklukan Asyur, khususnya ke [[Hala]], [[Gozan]], dan kota-kota [[Madai]].<ref name="Paul"> {{en}} Paul Lawrence. 2006. The Lion Atlas of Bible History. Oxford: Lion Hudson. 88-89.</ref> Sementara itu, agar Israel tidak kosong, orang-orang dari daerah lain yang ditaklukkan oleh Asyur, seperti dari [[Babel]], [[Kuta]], [[Awa]], [[Hamat]], dan [[Sewardim]] ditempatkan di Israel.<ref name="Paul"/> Taktik pembuangan seperti ini merupakan kebijakan politik Asyur untuk mencegah terjadinya pemberontakan dari bangsa-bangsa yang telah ditaklukkannya.<ref name="Paul"/>
 
=== Tulisan ===
Beberapa tulisan yang muncul dalam kitab-kitab orang Israel menilai pembuangan ini sebagai bentuk hukuman Tuhan untuk ketidaktaatan mereka.<ref name="PaulHarry"/><ref name="HarryPaul"/>
# '''[[Kitab Raja-raja]]''''': Hal itu terjadi, karena orang Israel telah berdosa kepada TUHAN, Allah mereka, yang telah menuntun mereka dari tanah Mesir dari kekuasaan Firaun, raja Mesir, dan karena mereka telah menyembah allah lain, dan telah hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel, dan menurut ketetapan yang telah dibuat raja-raja Israel…Mereka mendirikan bukit-bukit pengorbanan di manapun mereka diam, baik dekat menara penjagaan maupun di kota yang berkubu; mereka mendirikan tugu-tugu berhala dan tiang-tiang berhala di atas setiap bukit yang tinggi dan di bawah setiap pohon yang rimbun..Mereka menolak ketetapan-Nya dan perjanjian-Nya, yang telah diadakan dengan nenek moyang mereka, juga peraturan-peraturan-Nya yang telah diperingatkan-Nya kepada mereka; mereka mengikuti dewa kesia-siaan, sehingga mereka mengikuti bangsa-bangsa yang di sekeliling mereka, walaupun TUHAN telah memerintahkan kepada mereka: janganlah berbuat seperti mereka itu…Sebab itu TUHAN sangat murka kepada Israel, dan menjauhkan mereka dari hadapan-Nya.'' ({{Alkitab|2 Raja-raja 17:7-8, 9b-10, 15, 18a}})
# '''[[Kitab Amos]]''': ''Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Israel, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka menjual orang benar karena uang dan orang miskin karena sepasang kasut; mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan jalan orang sengsara; anak dan ayah pergi menjamah seorang perempuan muda, sehingga melanggar kekudusan nama-Ku; mereka merebahkan diri di samping setiap mezbah di atas pakaian gadaian orang, dan minum anggur orang-orang yang kena denda di rumah Allah mereka.'' (Amos 2:6-8)''Dan Aku akan membawa kamu ke dalam pembuangan jauh ke seberang Damsyik, firman TUHAN, yang nama-Nya Allah semesta alam''({{Alkitab|Amos 5:27}}).
Baris 139:
{{reflist|2|refs=
 
<ref name="Suharyo"> I. Suharyo. 1995. Membaca Alkitab: Mengenal Tulisan-tulisan Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius. 59.</ref>
<ref name="Weiden"> Wim van Weiden dan I. Suharyo. 2000. Pengantar Kitab Suci Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius. 50.</ref>
 
}}