Muhammad Arief: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan sedikit informasi tentang Muhammad Arief |
k clean up Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox person
| honorific_prefix =
|image = ▼
|
| honorific_suffix =
|caption = ▼
|
| image_upright =
|
| landscape = <!-- yes, if wide image, otherwise leave blank -->
|birthname = ▼
|
|
|
| native_name_lang =
|
|
|
| birth_place = [[Pesanggaran, Banyuwangi|Pesanggaran]], [[Banyuwangi]]
|
| death_place = (tanggal dan tempat meninggal tidak diketahui)
|
|partner = Sayekti▼
▲|children = Sinar Syamsyi
| alma_mater=
▲|parents =
|
| relatives=Sayekti
| spouse=
| signature =
| module=
{{Infobox musical artist|embed=yes
| background = solo_singer
| genre = [[Angklung Caruk]]
| instrument = Vokal
| years_active =
| associated_acts =
| current_members =
| past_members =
}}
}}
'''Muhammad Arief''' adalah seorang seniman [[Angklung Caruk]] khas Osing yang berasal dari [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]] dan menciptakan tiga lagu pada masa Pendudukan Jepang. Dari ketiga lagu tersebut, [[Genjer-Genjer]] merupakan lagu yang paling populer.
Baris 31 ⟶ 48:
Muhammad Arief diperkirakan lahir pada tahun 1904 atau 1905 dan dia berasal dari keluarga santri. Dia adalah seorang petani dan seniman angklung. Pada masa Pendudukan Jepang, masyarakat Banyuwangi mengalami penderitaan yang lebih parah dibandingkan masa-masa sebelumnya. Melihat kondisi seperti ini, Muhammad Arief menyindir Jepang dengan menciptakan sebuah lagu. Dia membuat lagu yang berjudul [[Genjer-Genjer]] pada tahun 1953 dimana liriknya diambil dari lagu dolanan ''Tong Alak Gentak''.<ref>{{cite book |last=Tempo|first=Tim Buku|date=2014 |title=Seri Tempo: Lekra dan Geger 1965|location=Jakarta |publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|page=116-118|isbn=9799106737}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://historia.id/kultur/articles/mohammad-arief-anak-santri-PzW1R/page/3|title=Mohammad Arief Anak Santri|last=Setiawan|first=Andri|website=Historia.id|language=id|access-date=18 November 2022}}</ref>
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Muhammad Arief bergabung dengan organsasi [[Pemuda Sosialis Indonesia|Pesindo]]. Pada tahun 1950an, dia bergabung dengan [[Lembaga Kebudayaan Rakyat|Lekra]] dan menjabat sebagai ketua bidang kesenian. Semenjak bergabung dengan Lekra, Muhammad Arief mendirikan sebuah grup angklung yang bernama Seni Rakyat Indonesia Muda. Grup Srimuda sering tampil dengan lagu [[Genjer-Genjer]]nya di acara [[Partai Komunis Indonesia|PKI]] di Jakarta, Surabaya, dan Semarang dan juga di Banyuwangi setiap [[Njoto]] dan [[Dipa Nusantara Aidit|D.N Aidit]] berkunjung. Tidak hanya membentuk Srimuda, Muhammad Arief juga mendirikan kelompok kesenian angklung di hampir setiap desa di [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]].<ref>{{cite book |last=Tempo|first=Tim Buku|date=2014 |title=Seri Tempo: Lekra dan Geger 1965|location=Jakarta |publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|page=119-120|isbn=9799106737}}</ref> Pada tahun 1955, dia terpilih dan diangkat sebagai anggota DPRDGR TKII Banyuwangi dari perwakilan golongan karya seniman.<ref>{{Cite
== Kehidupan Akhir ==
Baris 47 ⟶ 64:
{{Authority control}}
[[Kategori:Tokoh dari
[[Kategori:Tokoh Banyuwangi]]
[[Kategori:Penulis lagu Indonesia]]
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
|