Daftar satelit Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Fahmiwotamild (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(9 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 21:
||8.||[[Palapa C1]]||[[31 Januari]] [[1996]]||1999||113° BT||Satelindo||Atlas-2AS||Hughes (HS-601)||Diluncurkan dari Tanjung Canaveral LC-36B.<ref name=GplpC>Gunter Dirk Krebs, [http://space.skyrocket.de/doc_sdat/palapa-c.htm Palapa-C 1, 2 / HGS 3 / Anatolia 1 / Paksat 1], dikunjungi 8 September 2009.</ref><br />Gagal beroperasi sehingga pada Januari 1999 beralih kepemilikan ke Hughes dan berganti nama menjadi HGS3.<br />Desember [[2000]] disewa Kalitel dari AS di 50º BT dan menjadi Anatolia 1, Agustus [[2002]] disewa [[Pakistan]] di 38ºBT menjadi Paksat-1.<ref>{{id}} WanXP (27-10-2007), [http://root.wanxp.net/index.php?option=com_content&task=view&id=747&Itemid=87 Palapa C1, Riwayatmu Kini] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100715163710/http://root.wanxp.net/index.php?option=com_content&task=view&id=747&Itemid=87 |date=2010-07-15 }}, diakses 8 September 2009.</ref>
|-
||9.||[[Palapa C2]]||[[15 Mei]] 1996||[[2011]]<ref name=GplpC/>||113° BT||Satelindo<br />[[Indosat Ooredoo Hutchison|Indosat]]||Ariane-44L H10-3||Hughes (HS-601)||Diluncurkan dari Kourou, [[Guyana Prancis]].<ref name=GplpC/><br />Orbit akan dipindahkan ke 150,5° BT karena 113° BT akan ditempati Palapa D.<ref>{{id}}Muhammad Firman dan Muhammad Chandrataruna, 03-09-2009, [http://teknologi.vivanews.com/news/read/87524-satelit_palapa_d_indosat_alami_kegagalan Satelit Palapa D Indosat alami kegagalan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091016060927/http://teknologi.vivanews.com/news/read/87524-satelit_palapa_d_indosat_alami_kegagalan |date=2009-10-16 }}, diakses pada 10 September 2009.</ref>
|-
||10.||[[Indostar-1|Indostar I]] (Cakrawarta I)||[[12 November]] [[1997]]||[[2011]]||107,7° BT<ref>Siaran Pers Depkominfo No.191/DJPT.1/KOMINFO/11/2007: [http://www.postel.go.id/update/id/baca_info.asp?id_info=862 Jumpa Pers Menteri Kominfo Moh. Nuh Tentang Keberhasilan Delegasi Indonesia Dalam Upaya Penyelamatan Filing Satelit Indonesia Pada Sidang ITU-WRC 2007], diakses 10 September 2009.</ref>||[[MNC Vision|MNC Sky Vision]]||Ariane-44L H10-3<ref>{{en}}Gunter Dirk Krebs, [http://space.skyrocket.de/doc_sdat/indostar-1.htm Indostar 1 (Cakrawarta 1)], diakses 10 September 2009.</ref>||Orbital Sciences Corporation<br />(Star-1)||Diluncurkan dari dari Kourou, Guyana Prancis.
Baris 39:
||16.||[[Indostar II]] (Cakrawarta II)||[[16 Mei]] [[2009]], 7:58 WIB||2024||107,7° BT||MNC Sky Vision||Proton-M Briz-M||Boeing<br />(BSS-601HP)||Diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome (LC-200/39), Kazakhstan.<ref>{{id}} Achmad Rouzni Noor II, (16-05-2009), [http://www.detikinet.com/read/2009/05/16/132128/1132465/328/satelit-indostar-ii-akhirnya-mengorbit-di-1077o-bt Satelit Indostar II Akhirnya Mengorbit di 107,7o BT], diakses pada tanggal 25 Agustus 2009.</ref><ref>{{en}}Gunter Dirk Krebs,[http://space.skyrocket.de/doc_sdat/indostar-2_protostar-2.htm Indostar 2 / ProtoStar 2], diakses pada 10 September 2009.</ref>
|-
||17.||[[Palapa D]]||[[31 Agustus]] 2009 16:28 WIB||3 Agustus 2020||113° BT||[[Indosat Ooredoo]]||Long March 3B||Thales Alenia Space<br />(Spacebus-4000B3)||Diluncurkan dari Xichang Satellite Launch Center (XSLC), [[Cina]].<br />Menggeser orbit Palapa C2 dari 113° BT ke 150,5° BT.
|-
||18.||[[Telkom-3]]||[[2012]]||Gagal||||Telkom||Proton-M Briz-M||ISS Reshetnev<br />(Ekspress-1000N)<br />& [[Alcatel]]<br />(Payload)||Proses tender selesai pada Desember 2008.<ref>{{en}} [http://space.skyrocket.de/index_frame.htm?</ref><ref>{{en}}[http://space.skyrocket.de/doc_sdat/telkom-3.htm Telkom 3], diakses 9 Oktober 2009</ref> Gagal mencapai orbit pada tanggal 6 Agustus 2012.
Baris 47:
||20.||[[LAPAN-A2]]||[[2015]]||&nbsp;||&nbsp;||&nbsp;||&nbsp;||&nbsp;||Satelit mikro kedua Indonesia.
|-
||21.||[[BRIsat]]||[[19 Juni]] [[2016]] 04:39 WIB||2031||150.5° BT||[[Bank Rakyat Indonesia|PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkBRI]]||Ariane 5 ECA||Space Systems Loral<br />(LS1300)||Diluncurkan dari Kourou, Guyana Prancis.
|-
||22.||[[LAPAN-A3]]||[[2016]]||&nbsp;||&nbsp;||&nbsp;||&nbsp;||&nbsp;||Satelit mikro ketiga Indonesia.
Baris 53:
||23.||[[Telkom-3S]]||[[15 Februari]] [[2017]] 04:39 WIB||2032||118° BT||Telkom||Ariane 5 ECA||Thales Alenia Space<br />(Spacebus-4000B3)||Diluncurkan dari Kourou, Guyana Prancis, untuk menggantikan Satelit Telkom-3 yang hilang dan gagal mencapai orbit pada Agustus 2012 karena kesalahan roket Proton Rusia.
|-
||24.||[[Telkom-4]] (Merah Putih)||[[7 Agustus]] [[2018]]||2033||108° BT||Telkom||[[SpaceX]]
[[Falcon- 9]]|
|Space Systems Loral||Diluncurkan dari Amerika Serikat, untuk menggantikan Satelit Telkom-1. Satelit Telkom-4 ini memiliki 60 transponder, jauh lebih banyak daripada satelit sebelumnya (36 transponder akan disewakan untuk kebutuhan domestik dan 24 transponder dipasarkan untuk India). Satelit ini juga menggunakan teknologi broadband satelit yang bisa memancarkan akses berkapasitas dua kali lipat dari satelit sebelumnya dan jangkauan layanan satelit ini bisa mencapai area ASEAN dan India.
|-
|25.
Baris 76 ⟶ 78:
|-
|27.
|[[Satelit SS-1|SS-1]]
|[[27 November]] [[2022]]
|6-12 Bulan
|}
|[[Surya University]]
|[[SpaceX]] [[SpaceX CRS-26|CRS-26]]
|[[Surya University]] yang dikembangkan oleh 7 orang yaitu Setra Yoman Prahyang, Hery Steven Mindarno, M. Zulfa Dhiyaulfaq, Suhandinata, Afiq Herdika Sulistya, Roberto Gunawan, dan Correy Ananta Adhilaksma
|Satelite Nano buatan Indonesia.
|-
|28.
|[[Satelit Satria|SATRIA-1]]
|[[19 Juni]] [[2023]]
Baris 84 ⟶ 96:
|[[Thales Alenia Space]]
|Diluncurkan dari [[Florida]], [[Amerika Serikat]], satelit ini merupakan satelit terbesar di Asia dan satelit ke-5 terbesar di dunia. Satelit SATRIA-1 memiliki kapasitas 150 Gbps dengan teknologi [[High throughput satellite|High Throughput Satellite]] (HTS) frekuensi Ka-Band, dan mencapai hampir 150 ribu titik layanan publik di seluruh wilayah Indonesia dengan harapan bisa memberikan kesetaraan infrastruktur digital. Satelit ini diperkirakan akan memiliki masa guna hingga 15 tahun.
|-
|29
|Merah Putih 2
|21 Februari 2024
|Belum ada informasi
|113° BT
|[[Telkomsat]]
|[[SpaceX]]
[[Falcon 9]]
|[[Thales Alenia Space]]
|Dibangun dengan platform Spacebus 4000B2, dengan kapasitas 32Gbps.<ref>{{Cite web|last=Jatmiko|first=Leo Dwi|date=2024-01-14|title=Bos Telkom: Satelit HTS Meluncur Sekitar 20 Februari, Sesuai Target|url=https://teknologi.bisnis.com/read/20240114/101/1732050/bos-telkom-satelit-hts-meluncur-sekitar-20-februari-sesuai-target|website=Bisnis.com|language=id|access-date=2024-01-14}}</ref>
|}
</onlyinclude>
Baris 99 ⟶ 122:
[[Kategori:Daftar satelit|Indonesia]]
[[Kategori:Daftar bertopik Indonesia|Satelit]]
|}