Paus Pius XII: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(45 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
|type = Pope
|English name = Pius XII
|honorific-prefix = [[Venerabilis]] Paus
|image = PioPius XII Pacelliwith tabard, by Michael Pitcairn, 1951 (retouched).jpg
|imagesize =
|birth_name = Eugenio Maria Giuseppe Giovanni Pacelli
Baris 20:
|dead=dead|death_date = {{death date and age|1958|10|9|1876|3|2}}
|deathplace = [[Castel Gandolfo]], [[Italia]]
|other = Pius
|previous_post = {{unbulleted list|[[Bagian untuk Hubungan dengan Negara Bagian (Kuria Roma) | Sekretaris Sekretaris Kongregasi untuk Urusan Luar Biasa]] (1912-1914) | Sekretaris Kongregasi untuk Urusan Luar Biasa (1914-1917) | [[Lihat Sardis | Keuskupan Agung dari Sardes]] (1917-1929) [[Apostolik Nuncio ke Jerman]] (1917-1930) | Nenek Vatikan untuk [[Prusia]] (1926-1929) [[Santi Giovanni e Paolo, Roma | Kardinal - Priest Santi Giovanni e Paolo]] (1929-1939) | Prefek Kongregasi untuk Urusan Luar Biasa (1930-1939) | [[St. Basilika Peter | Archpriest dari Basilika Santo Petrus]] (1930-1939) | [[Ruang Apostolik | Camerlengo dari Kamar Apostolik]] (1935-1939)}}
|signature = Signature of Pope Pius XII.svg
|coat_of_arms = Coat of arms of Pope Pius XII.svg
|motto = Opus Justitiae Pax (Kerja Perdamaian Keadilan)
<!---------- Sainthood ---------->
|feast_day = [[9 Oktober]]
|venerated = [[Gereja Katolik Roma]]
|saint_title = [[Tua]]
|beatified_date =
|beatified_place =
|beatified_by =
|canonized_date =
|canonized_place =
|canonized_by =
|attributes =
|patronage =
|shrine =
|suppressed_date =
}}
|other = Pius
}}
'''Paus Pius XII''' ([[Bahasa Latin|Latin]]: ''Pius PP. XII''), nama lahir '''Eugenio Maria Giuseppe Giovanni Pacelli''' ({{lahirmati|[[Roma]], [[Italia]]|2|3|1876|[[Castel Gandolfo]], [[Italia]]|9|10|1958}}) adalah seorang [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] [[Gereja Katolik Roma]] yang menjabat dari tanggal [[2 Maret]] [[1939]] hingga [[9 Oktober]] [[1958]]. Ia menjabat sebagai paus ke-260.
Baris 47 ⟶ 28:
Setelah masa perang, Pius XII membantu usaha-usaha pembangunan kembali [[Eropa]] serta menganjurkan perdamaian dan perukunan kembali, yang meliputi pemberian kebijakan-kebijakan yang lunak kepada negara-negara yang hancur akibat perang dan penyatuan Eropa. Gereja yang berkembang subur di [[Barat]] mengalami penindasan keras dan deportasi massal di [[Timur]]. Berkat penentangannya, serta keterlibatannya dalam pemilihan umum [[Italia]] tahun 1948, ia terkenal sebagai lawan [[Komunisme]] yang gigih. Ia menandatangani tiga puluh ''[[concordat]]'' dan perjanjian diplomatik.
 
Pius XII adalah salah satu dari dua paus (bersama [[Paus Pius IX]]) yang menggunakan [[infalibilitas kepausan]] ''[[ex cathedra]]'' untuk menjelaskan [[dogma]] [[Maria Diangkat ke Surga|Pengangkatan Tubuh Bunda Maria ke Surga]], seperti yang dinyatakan dalam [[konstitusi apostolik]] ''[[Munificentissimus Deus]]''. [[Magisterium]]nya meliputi hampir 1.000 pidato dan siaran [[radio]]. Ia menerbitkan empat puluh satu surat ensiklik, termasuk di antaranya ''[[Mystici Corporis Christi]]'' "Gereja sebagai Tubuh Kristus", ''[[Mediator Dei]]'' mengenai reformasi liturgi, dan ''[[Humani Generis Redemptionem]]'' mengenai sifat Gereja terhadap [[teologi]] dan [[evolusi]]. Ia menghapuskan kemayoritasan orang Italia dalam [[Kolegium para Kardinal]] melalui Konsistorium Agung-nya pada tahun 1946.
 
Pada tahun 1954, Pius XII mulai menderita sakit, yang berlanjut hingga kematiannya pada tahun 1958. Pembalseman tubuhnya ditangani secara salah, dengan efek yang terlihat jelas selama pemakaman. Ia dimakamkan di dalam gua di bawah [[Basilika Santo Petrus]], Vatikan, dan kemudian digantikan oleh [[Paus Yohanes XXIII]].
 
Dalam proses menuju penggelaran [[santo]], kasus untuk [[kanonisasi]]nya dibuka pada tanggal 18 November 1965 oleh [[Paus Paulus VI]] pada sesi akhir [[Konsili Vatikan II]]. Ia diberi gelar [[Hamba Allah]] oleh [[Paus Yohanes Paulus II]] pada tahun 1990, dan [[Paus Benediktus XII]] menyatakannya sebagai [[Venerabilis]] pada tanggal 19 Desember 2009.<ref name="Pitel">{{cite news|url=http://www.timesonline.co.uk/tol/news/world/europe/article6962638.ece|title=Pope John Paul II and Pope Pius XII move closer to sainthood|publisher=The Times|date=19 December 2009|accessdate=25 September 2011|location=London|first=Laura|last=Pitel}}</ref>
 
== Kehidupan awal ==
Baris 57 ⟶ 38:
[[Berkas:Eugenio1882.jpg|120px|jmpl|kiri|Eugenio berusia enam tahun pada tahun 1882]]
 
Eugenio Pacelli dilahirkan di [[Roma]] pada tanggal [[2 Maret]] [[1876]]. Ia berasal dari keluarga bangsawan yang memiliki hubungan sejarah dengan Tahta Kepausan ([[Kebangsawanan Hitam]] atau dalam Bahasa Italia ''aristocrazìa nera''). Kakeknya, Marcantonio Pacelli, adalah Pembantu Sekretaris di Kementerian Keuangan Kepausan<ref>Pollard, 2005, hal. 70.</ref> yang kemudian menjadi Sekretaris Kementerian Dalam Negeri pada era kekuasaan [[Paus Pius IX]] dari tahun 1851 hingga tahun 1870. Sang kakek juga merupakan pendiri surat kabar Vatikan, ''[[L'Osservatore Romano]]'', pada tahun 1861.<ref>Marchione, 2004, hal. 1.</ref> Saudara sepupu Eugenio, [[Ernesto Pacelli]], adalah penasihat penting masalah keuangan bagi [[Paus Leo XIII]]. Ayahnya, Filippo Pacelli, adalah rektor [[Sacra Rota Romana]]; dan saudaranya, Francesco Pacelli, menjadi [[pengacara]] hukum sekuler, yang dihargai atas perannya dalam perundingan [[Perjanjian Lateran]] tahun 1929, yang mengakhiri perselisihan antara [[Tahta Suci]] dan Pemerintah Italia. Pada usia dua belas tahun, Eugenio menyatakan keinginannya untuk menjadi imam daripada menjadi seorang pengacara.
[[Berkas:Pacelliordenado.jpg|160px|jmpl|ka|Eugenio Pacelli pada tahun 1896]]
Setelah menamatkan pendidikan di sekolah dasar, Pacelli mengenyam pendidikan sekolah menengah di [[Institut Visconti]].<ref name="marchione64">Marchione, 2005, hal. 64.</ref> Pada tahun 1894, di usianya yang kedelapan belas tahun, ia masuk Seminari Almo Capranica untuk memulai pendidikan menjadi imam dan kemudian berkuliah di [[Universitas Kepausan Gregoriana]] dan Institut Appolinare di [[Universitas Kepausan Lateran]].<ref name="marchione64" /> Pada tahun 1895–1896, ia mempelajari [[filsafat]] di [[Universitas Roma La Sapienza]].<ref name="marchione64" /> Pada tahun 1899, ia menerima gelar sarjana dalam bidang [[teologi]] dan dalam bidang ''utroque iure'' (Hukum Perdata dan [[Hukum Kanon]]).<ref name="marchione64" /> Di seminari, ia memperoleh dispensasi khusus untuk tinggal di rumahnya dan tidak tinggal di pondokan seminari karena alasan kesehatan.<ref name="marchione64" />
 
== Karier di gereja ==
Baris 72 ⟶ 53:
 
=== Menjadi Uskup Agung dan Nuncio Apostolik ===
[[Paus Benediktus XV]] mengangkat Pacelli sebagai [[Nuncio Apostolik]] untuk [[Bavaria]] pada tanggal 23 April 1917, mentahbiskannya sebagai Uskup tituler Sardis, dan kemudian segera mengangkatnya menjadi [[Uskup Agung]] di [[Kapel Sistina]] pada tanggal 13 Mei 1917, pada hari yang sama [[Santa Perawan Maria]] dipercaya menampakkan diri untuk pertama kali pada tiga anak penggembala di [[Fatima]], [[Portugal]]. Setelah pentahbisannya, Eugenio Pacelli berangkat ke [[Bavaria]].
 
==== Ikhtiar perdamaian Vatikan ====
Karena tiadanya Nuncio untuk [[Prusia]] atau [[Jerman]] pada waktu itu, Pacelli menjadi Nuncio untuk seluruh Kekaisaran Jerman demi alasan kepraktisan. Setelah tiba di [[München]], ia langsung menyampaikan ikhtiar Tahta Kepausan untuk mengakhiri perang kepada Pemerintah Jerman.<ref>Emma Fatoni, ''Germania e Santa sede, Le Nunziature di Pacelli tra la Grande Guerra e la Republica de Weimar'', Societa Editrice il Mulino, Bologna, Italia, 1992, hal.45-85)</ref> Ia bertemu dengan Raja [[Ludwig III]] pada tanggal 29 Mei 1917, dan kemudian dengan [[Kaiser Wilhelm II]] dan Kanselir Bethmann-Hollweg, yang menanggapi ikhtiar tersebut dengan positif.<ref name="marchione11">Marchione, 2004, p. 11.</ref> Pacelli melihat "untuk pertama kalinya prospek nyata bagi perdamaian".<ref>Burkhart Schneider,''Pio XII. Pace, Opera della Giustizia'', Edizione Paolini, Roma, 1984, hal.16</ref> Sayangnya, Bethmann-Hollweg dipaksa untuk mengundurkan diri dan Pemerintahan Tinggi Jerman, yang mengharapkan kemenangan militer, menunda jawaban Jerman atas ikhtiar tersebut hingga tanggal 20 September 1917. Pacelli sangat kecewa dan tertekan akibat hal ini karena jawaban [[Jerman]] tersebut ternyata tidak mengikutsertakan beberapa konsesi yang mereka janjikan sebelumnya.<ref>Burkhart Schneider, Pio XII. Pace, Opera della Giustizia, Edizione Paolini, Roma, 1984, hal.17</ref> Di sisa masa perang, ia mengkonsentrasikan dirinya pada usaha-usaha kemanusiaan [[Paus Benediktus XV]].<ref>Ronald Ryschlak, Hitler the War and the Pope, Genesis Press, Columbus MS, USA, 2000, hal.6;</ref>
 
Setelah perang berakhir, pada tahun 1919, selama masa Republik Soviet Bavaria yang pendek umurnya, Pacelli merupakan salah satu dari sedikit diplomat asing yang bertahan di [[München]]. Menurut Pascalina Lehnert, yang secara pribadi ada di sana waktu itu, Pacelli dengan tenang menghadapi sebuah kelompok kecil kaum revolusioner Spartasis yang telah memasuki bangunan kedutaan besar secara paksa untuk merampas mobilnya. Pacelli menyarankan mereka untuk meninggalkan bangunan yang merupakan teritori [[Tahta Suci]], yang dibalas oleh orang-orang tersebut bahwa mereka hanya mau pergi dengan mobilnya. Pacelli yang sebelumnya telah memerintahkan pemutusan aliran ''starter'' mobilnya, mengizinkan mobil tersebut untuk diderek dan dibawa pergi, hanya setelah ia diberitahu bahwa Pemerintah Bavaria telah berjanji untuk mengembalikan mobil tersebut sesegera mungkin nantinya.<ref>Lehnert, 15-16</ref> Beberapa versi dari insiden ini dan insiden-insiden berikutnya terdengar lebih seru, namun menurut cerita para saksi di proses beatifikasinya di Vatikan, kebanyakan versi-versi lain tersebut adalah hasil imajinasi belaka.<ref>Peter Gumpel, perbincangan 9 Oktober 1994</ref> Pandangan umum mungkin juga tidak terlalu memperhatikan hubungan baiknya dengan politikus sosialis seperti Friedrich Ebert dan Philipp Scheidemann, dan negosiasi-negosiasi rahasianya yang berkepanjangan dengan [[Uni Soviet]]. "Pacelli terlalu pandai untuk menjadi terusik dengan insiden semacam itu," kata seorang duta Bavaria di Vatikan.<ref>Bayrisches Geheimes Staatsarchiv München, Bayrische Gesandtschaft beim Päpstlichen Stuhl, 1919, Faszikel 967, 139,167</ref>
Baris 94 ⟶ 75:
==== Pacelli dan Republik Weimar ====
 
Pacelli mendukung Koalisi Weimar dengan Partai Demokrat Sosial dan partai-partai liberal. Walaupun ia memiliki hubungan yang baik dengan wakil-wakil Partai Tengah seperti Marx dan Kaas, ia tidak mengikutsertakan Partai Tengah dalam urusannya dengan Pemerintah Jerman.<ref>Rudolf Morsey, Eugenio Pacelli als Nuntius in Deutschland, in Herbert Schambeck, Pius XII. Duncker &Humblot, Berlin, hal. 131.</ref> Pacelli mendukung aktivitas diplomatik Jerman yang ditujukan pada penolakan berbagai bentuk hukuman dari mantan-mantan musuh yang sekarang di pihak yang menang. Ia menghalangi usaha-usaha PerancisPrancis untuk pemisahan gereja di wilayah Saar, mendukung penunjukan pejabat Tahta Kepausan bagi Danzig, dan membantu proses reintegrasi para imam yang diusir dari [[Polandia]].<ref>Rudolf Morsey, Eugenio Pacelli als Nuntius in Deutschland, in Herbert Schambeck, Pius XII. Duncker &Humblot, Berlin, hal. 121.</ref> Pacelli sangat kritis terhadap kebijakan Jerman mengenai perbaikan keuangan, yang dianggapnya tak bisa dibayangkan dan kekurangan unsur realitas di dalamnya.<ref>Karl Heinz Harbeck, ''Akten der Reichskanzlei. Das Kabinett Cuno'', Boppard, 1968, hal. 544.</ref> Ia menyesalkan kembalinya William, Putra Mahkota Jerman, dari pengasingan dan menganggap hal itu sebagai penyebab ketidak-stabilan situasi di negara tersebut. Setelah terjadinya sabotase-sabotase Jerman terhadap tentara pendudukan PerancisPrancis di Lembah Ruhr pada tahun 1923, media Jerman memberitakan adanya konflik antara Pacelli dan Pemerintah Jerman. Vatikan mengutuk tindakan-tindakan terhadap PerancisPrancis tersebut di Ruhr.<ref>Emma Fatoni, ''Germania e Santa Sede, Le Nunziature di Pacelli tra la Grande Guerra e la Republica de Weimar'', Societa Editrice il Mulino, Bologna, Italia, 1992, p. 265f.</ref>
 
Ketika ia kembali ke [[Roma]] pada tahun 1929, pujian datang bertubi-tubi kepadanya dari umat [[Katolik]] maupun [[Protestan]]. Saat itu, ia menjadi orang yang lebih terkenal dibandingkan kardinal atau uskup Jerman manapun<ref>Nikolaus Junk, ''Im Kampf Zwischen Zwei Epochen'', Mainz 1973, hal. 381.</ref>—dua pihak yang sebagian besar tidak ia ikut sertakan dalam negosiasi dan urusan dengan Pemerintah Jerman.
Baris 108 ⟶ 89:
Pacelli menduduki jabatan sebagai [[Legatus Pontificius]] dalam [[Kongres Ekaristi Internasional]] di [[Buenos Aires]], [[Argentina]], pada tanggal 10-14 Oktober 1934, dan di [[Budapest]], [[Hungaria]], tanggal 25-30 Mei 1938.<ref>Marchione, 2002, hal. 22.</ref>
 
Beberapa ahli sejarah menganggap bahwa Pacelli, sebagai Kardinal Sekretaris Negara, menghalangi [[Paus Pius XI]] (yang hampir meninggal dunia saat itu<ref>Phayer, 2000, hal. 3.</ref>) untuk mengutuk peristiwa ''[[Kristallnacht]]'' di Jerman pada November 1938,<ref>Walter Bussmann, 1969, "Pius XII an die deutshendeutschen Bischöfe", ''Hochland'' 61, hal. 61–65</ref> ketika ia diberitahu akan peristiwa itu oleh Nuncio Berlin.<ref name="gutman1136">Gutman, Israel, Encyclopedia of the Holocaust, hal. 1136.</ref> Surat ensiklik [[Paus Pius XI]] berjudul ''[[Humani Generis Unitas]]'' ("Mengenai Persatuan Umat Manusia"), yang telah siap untuk diterbitkan pada bulan September 1938 (menurut dua penerbit surat ensiklik<ref>Passelecp, Suchecky hal.113-137</ref> tersebut dan sumber-sumber lainnya) tidak dikirimkan ke [[Vatikan]] oleh Sekretaris Jenderal [[Yesuit]] Wlodimir Ledochowski.<ref name="tablet">Hill, Roland. 1997, August 11. "[http://www.thetablet.co.uk/articles/6576/ The lost encyclical] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170630070259/http://www.thetablet.co.uk/articles/6576/ |date=2017-06-30 }}." ''The Tablet''.</ref><ref>January 28,1939, eleven days before the death of Pope Pius XI, author a disappointed Gundlach informs to author La Farge,."It cannot continue like this" The text has not been forwarded to the Vatican. He had talked to the American assistant to Father General, who promised to look into the matter in December 1938, but did not report back.Passelecp, Suchecky. hal. 121.</ref> Surat tersebut mengandung sebuah pengutukan yang terbuka dan jelas terhadap kolonialisme, rasisme, dan [[antisemitisme]], namun juga mengandung tuduhan yang keras kepada kaum [[Yahudi]] dan elemen-elemen antiyudaisme.<ref name="tablet" /><ref>[[Humani Generis Unitas]]</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.adl.org/main_Interfaith/nostra_aetate.htm?Multi_page_sections=sHeading_4 |title=Salinan arsip |access-date=2015-03-06 |archive-date=2012-10-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121030133305/http://www.adl.org/main_Interfaith/nostra_aetate.htm?Multi_page_sections=sHeading_4 |dead-url=yes }}</ref> Beberapa ahli sejarah menilai bahwa Pacelli yang mengetahui keberadaan surat ensiklik ini hanya setelah wafatnya Paus Pius XI tidak mengumumkannya secara resmi sebagai Paus,<ref>On March 16, four days after coronation, Gundlach informs LaFarge, that the documents were given to Pius XI shortly before his death, but that the new Pope had sofar no opportunity to learn about it. Passelecp, Suchecky. hal. 126.</ref> namun ia menggunakan sebagian dari surat ensiklik tersebut di dalam surat ensikliknya pada saat ia ditahbiskan sebagai Sri Paus, ''[[Summi Pontificatus]]'', yang ia sebut "Mengenai Persatuan Umat Manusia."<ref>ENCYCLICAL OF POPE PIUS XII ON THE UNITY OF HUMAN SOCIETY TO OUR VENERABLE BRETHREN: THE PATRIARCHS, PRIMATES, ARCHBISHOPS, BISHIOPS, AND OTHER ORDINARIES IN PEACE AND COMMUNION WITH THE APOSTOLIC SEE (AAS 1939).</ref>
 
Berbagai pandangannya mengenai Gereja dan masalah-masalah kebijakan selama masa tugasnya sebagai Kardinal Sekretaris Negara diterbitkan oleh [[Vatikan]] pada tahun 1939. Salah satu hal yang paling penting di antara lima puluh pidatonya adalah ulasannya mengenai masalah hubungan Gereja dan negara di [[Budapest]] tahun 1938.<ref>Eugenio Cardinal Pacelli ''Discorsi E Panegirici 1931–1938'' Tipografia Poliglotta Vaticana, 1939</ref>
Baris 128 ⟶ 109:
=== Pemilihan dan pentahbisan ===
 
[[Paus Pius XI]] wafat pada tanggal 10 Februari 1939. Beberapa ahli sejarah telah memperkirakan bahwa [[konklaf]] yang akan diadakan untuk memilih penerus Sri Paus akan menghadapi sebuah pilihan besar antara calon yang memiliki kemampuan diplomatis atau yang memiliki kehidupan spiritual yang kuat. Para kardinal melihat pengalaman diplomatik Pacelli, terutama dengan Jerman, sebagai salah satu faktor yang membawa pemilihannya sebagai Sri Paus berikutnya pada tanggal 2 Maret 1939, pada hari ulang tahun ke-63-nya, setelah hanya satu hari berembuk dan tiga kali pengisian kartu pemilihan.<ref>Michael F. Feldkamp ''Pius XII und Deutschland'' ISBN 3-525-34026-5.</ref><ref>Dalin, 2005, hal. 69–70</ref> Ia menjadi Kardinal Sekretaris Negara pertama yang terpilih menjadi Sri Paus semenjak [[Paus Klemens IX]] pada tahun 1667.<ref>Catholic Forum. [http://www.catholic-forum.com/saints/pope0260.htm Pope Pius XII] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060424052820/http://www.catholic-forum.com/saints/pope0260.htm |date=2006-04-24 }}.</ref>. Ia juga menjadi salah satu dari dua pria yang pernah menjabat sebagai ''Camerlengo'' tepat sebelum terpilih sebagai paus (yang lainnya adalah [[Paus Leo XIII]]). Pentahbisannya diadakan tanggal 12 Maret 1939.
 
Pacelli mengambil gelar kepausan yang sama dengan pendahulunya, sebuah gelar yang hanya digunakan oleh paus-paus orang Italia. Ia pernah berkata, "Saya memanggil diri saya Pius; seluruh hidup saya berada di bawah kepemimpinan Paus dengan nama ini, namun (saya memakai nama ini) khususnya sebagai tanda terima kasih saya pada [[Paus Pius XI]]."<ref>Pius XII, quoted in Joseph Brosch, Pius XII, Lehrer der Wahrheit, Kreuzring, Trier,1968, hal.45</ref>
Baris 134 ⟶ 115:
Pada tanggal 15 Desember 1937, selama konsistorium-nya yang terakhir (berada di dalam pertemuan [[Kolegium para Kardinal]] yang bukan [[konklaf]]), Paus Pius XI memberikan isyarat yang cukup jelas kepada para kardinal bahwa ia berharap Pacelli menjadi penerusnya dengan ucapan "Ia berada di antara kalian".<ref>“Medius vestrum stetit quem vos nescetis. Everybody knew what the pope meant". Domenico Cardinale Tardini, Pio XII, Tipografia Poliglotta Vaticana, 1960, hal.105</ref><ref>Lehnert, Pascalina Ich durfte Ihm Dienen,Erinnerungen an Papst Pius XII. Naumann, Würzburg, 1986, hal.57</ref> Ia pernah berkata: "Apabila hari ini Sri Paus meninggal dunia, kalian akan mendapatkan paus baru esok harinya karena Gereja hidup terus. Adalah merupakan tragedi yang lebih besar apabila Kardinal Pacelli yang meninggal dunia karena ia hanya ada satu. Saya berdoa tiap hari agar Tuhan mengirimkan orang yang lain (seperti Pacelli) ke tengah-tengah kita, namun hingga hari ini, hanya ada satu (Pacelli) di dunia ini."<ref>Pascalina Lehnert, Ich durfte Ihm Dienen, Erinnerungen an Papst Pius XII. Naumann, Würzburg, 1986,hal. 49</ref>
 
Setelah pemilihannya, Paus Pius XII menyebutkan tiga sasarannya sebagai Sri Paus:<ref>Domenico Cardinale Tardini, Pio XII, Tipografia Poliglotta Vaticana, 1960,
hal.75</ref>:
# Sebuah terjemahan baru Kidung Mazmur yang dikumandangkan tiap hari oleh rohaniwan/wati dan para imam, agar mereka lebih dapat menghargai keindahan dan kekayaan Kitab Perjanjian Lama. Terjemahan ini diselesaikan pada tahun 1945.
# Sebuah penjelasan mengenai dogma tentang pengangkatan tubuh ke surga. Hal ini mengakibatkan banyaknya penelitian ke dalam sejarah Gereja dan konsultasi dengan berbagai keuskupan di seluruh dunia. Dogma ini dinyatakan pada bulan November 1950.
Baris 142 ⟶ 123:
=== Pengangkatan pejabat gereja ===
 
Setelah pemilihannya, ia mengangkat Lugi Cardinal Maglione menjadi penerusnya sebagai Sekretaris Negara. Maglione, seorang diplomat [[Vatikan]] yang berpengalaman, telah mendirikan kembali hubungan-hubungan diplomatik dengan [[Swiss]] dan untuk waktu yang lama menjadi ''nuncio'' di Paris, PerancisPrancis. Walau demikian, Maglione tidak menggunakan pengaruh pendahulunya dalam melakukan tugasnya sebagai Menteri Luar Negeri.
 
Sebagai paus, Pacelli tetap berhubungan dekat dengan Monsinyur Montini (yang kelak menjadi [[Paus Paulus VI]]) dan Domenico Tardini. Setelah wagatnya Maglione pada tahun 1944, Paus Pius XII membiarkan posisi tersebut kosong dan mengangkat Tardini sebagai kepala bagian urusan luar negeri dan Montini sebagai kepala bagian urusan dalam negeri.<ref>Congregation of Extraordinary Ecclesiastical Affairs and Congregation of Ordinary Affairs</ref> Tardini dan Montini terus mengabdi di jabatan mereka hingga tahun 1953 ketika Paus Pius XII memutuskan untuk mengangkat mereka menjadi kardinal—suatu kehormatan yang ditolak oleh mereka berdua.<ref>Domenico Cardinale Tardini, Pio XII, Tipografia Poliglotta Vaticana, 1960, hal.157</ref> Mereka kemudian diangkat menjadi Pro-Sekretaris, sebuah jabatan yang memberikan hak pada mereka untuk mengenakan Tanda Kehormatan Keuskupan.<ref>Guilio Nicolini, Il Cardinale Domenico Tardini, Padova, 1980, ISBN 88-7026-340-1; hal.313</ref> Tardini terus menjadi pejabat dekat Sri Paus hingga wafatnya Paus Pius XII, sementara Mantini menjadi Uskup Agung Milan setelah wafatnya Alfredo Ildefonso Schuster.
 
Paus Pius XII perlahan tetapi pasti mengurangi monopoli Pemerintah [[Italia]] terhadap [[Kuria Romawi]]. Ia mengangkat penasihat-penasihat [[Yesuit]] dari [[Jerman]] dan [[Belanda]]: Robert Leiber, Augustin Bea, dan Sebastian Tromp. Ia juga mendukung pengangkatan orang Amerika seperti Francis Spellman dari peran kecil menjadi memiliki peran yang besar di dalam Gereja.<ref>In the State Department he had actively supported “foreigners”, for example Francis Spellman, the American monsignor, whom he consecrated himself as the first American Bishop in the Vatican curia. Spellman had organized and accompanied Pacelli's American journey and arranged a meeting with President Roosevelt. Only 30 days after his coronation, on April 12 1939, Pope Pius XII named Spellman as archbishop of New York. ((For many interesting details see the authorized biography of Cardinal Spellman: Robert I. Gannon The Cardinal Spellman Story, Doubleday Company, New York, 1962</ref> Setela [[Perang Dunia II]], Paus Pius XII mengangkat lebih banyak pejabat gereja yang bukan orang Italia dibandingkan dengan paus-paus sebelum dirinya: orang Amerika seperti Joseph P. Hurley sebagai pejabat kedutaan besar Tahta Suci di [[Belgrade]], Gerald P. O'Hara sebagai ''nuncio'' bagi [[Rumania]], dan Monsinyur Aloisius Joseph Muench sebagai ''nuncio'' bagi Jerman. Untuk pertama kalinya, banyak orang-orang muda dari [[Eropa]], [[Asia]] dan [[Benua Amerika|Amerika]] "dididik dan dilatih di dalam berbagai kongregasi dan jebatanjabatan administrasi di [[Vatikan]] untuk pelayanan-pelayanan mereka nantinya di seluruh dunia".<ref>Oscar Halecki, James Murray, Jr. Pius XII, Eugenio Pacelli, Pope of Peace; hal.370</ref>
 
=== Konsistorium ===
Baris 169 ⟶ 150:
Liturgi menuntut partisipasi dari para umat. Paus Pius XII menolak secara tegas praktik-praktik devosi Katolik pribadi dan dalam hati yang semakin menyebar yang dilakukan oleh para umat selama Misa Kudus. Menurutnya, mereka memisahkan umat "dari pengorbanan di altar dan dari aliran tenaga Ilahi yang mengalir dari kepala (yakni pemimpin misa) ke anggota-anggota tubuhnya (yakni para umat)". Ibadah Katolik mempersembahkan Pengakuan Iman Katolik dan Keberadaan Harapan dan Amal kepada Tuhan.<ref>AAS, 1947, ''Mediator Dei'', 47</ref>
 
Reformasi Liturgi Paus Pius XII yang berjumlah banyak menunjukkan dua karakteristik. Pembaruan dan penemuan kembali tradisi-tradisi liturgi tua, seperti pengenalan kembali upacara Malam Paskah dan suatu suasana yang lebih tertata di dalam bangunan-bangunan gereja. Penggunaan bahasa daerah didukung oleh Paus Pius XII, suatu hal yang menjadi bahan perdebatan hangat waktu itu. Ia menambah jumlah kebaktian-kebaktianperibadatan yang tidak menggunakan Bahasa Latin, terutama di negara-negara tempat kegiatan misi Katolik sedang berkembang. Pelaksanaan Sakramen Kudus di dalam gereja juga harus selalu dilakukan di altar utama yang berada di tengah gereja.<ref>AAS, 1957, hal. 425.</ref> Gereja juga selayaknya memajang benda-benda religius dan tidak dipenuhi dengan benda-benda yang tidak penting atau bahkan dengan benda-benda yang merusak keagungan gereja.<ref>AAS, 1952, pp. 542-546</ref> Karya-karya seni suci modern harus tetap menimbulkan rasa hormat dan menggambarkan semangat masa kini. Para imam diperbolehkan memimpin upacara pernikahan tanpa Misa Kudus. Mereka juga boleh memimpin [[Sakramen Krisma]] dalam situasi-situasi tertentu yang sebelumnya hanya berhak diadakan oleh para Uskup.<ref>AAS, 1946, pp. 349-354</ref>
 
=== Reformasi hukum kanon ===
Reformasi Hukum Kanon, ''Corpis Iuris Canonici'' (CIC), bertujuan untuk melakukan desentralisasi kekuasaan dan meningkatkan kebebasan Gereja yang bersatu. Dalam undang-undang dasarnya yang baru, para Patriark Gereja Ortodoks Timur diangkat hampir tanpa campur tangan Roma (''CIC Orientalis'', 1957). Demikian juga Hukum Pernikahan Gereja Ortodoks Timur (''CIC Orientalis'', 1949), hukum sipil (''CIC Orientalis'', 1950), hukum-hukum yang mengatur organisasi-organisasi religius (''CIC Orientalis'', 1952), hukum hal milik (''CIC Orientalis'', 1952), dan hukum-hukum lainnya. Semua reformasi dan tulisan Paus Pius XII ditujukan untuk membuat tradisi Oriental Timur sebagai bagian yang sama di dalam tubuh ilahi Kristus, seperti yang dijelaskan di dalam surat ensiklik ''[[Mystici Corporis]]''.{{fact}}
 
Reformasi Hukum Kanon, ''Corpis Iuris Canonici'' (CIC), bertujuan untuk melakukan desentralisasi kekuasaan dan meningkatkan kebebasan Gereja yang bersatu. Dalam undang-undang dasarnya yang baru, para Patriark Gereja Ortodoks Timur diangkat hampir tanpa campur tangan Roma (''CIC Orientalis'', 1957). Demikian juga Hukum Pernikahan Gereja Ortodoks Timur (''CIC Orientalis'', 1949), hukum sipil (''CIC Orientalis'', 1950), hukum-hukum yang mengatur organisasi-organisasi religius (''CIC Orientalis'', 1952), hukum hal milik (''CIC Orientalis'', 1952), dan hukum-hukum lainnya. Semua reformasi dan tulisan Paus Pius XII ditujukan untuk membuat tradisi Oriental Timur sebagai bagian yang sama di dalam tubuh ilahi Kristus, seperti yang dijelaskan di dalam surat ensiklik ''[[Mystici Corporis]]''.
 
=== Para imam dan rohaniwan/wati ===
Baris 182 ⟶ 162:
 
== Teologi ==
[[Kategori:{{main|Teologi Paus Pius XII]]}}
 
Paus Pius XII menjabarkan iman Katolik di dalam 41 surat ensiklik dan hampir 1000 pesan dan amanat selama masa kepemimpinannya yang lama. ''[[Mediator Dei]]'' memperjelas keanggotaan dan partisipasi di dalam Gereja, Surat ensiklik ''[[Divino Afflante Spiritu]]'' membuka pintu bagi penelitian kitab suci, namun magisterium-nya jauh lebih luas dan sulit untuk dirangkum. Dalam banyak amanatnya, ajaran Katolik memiliki hubungan dengan berbagai aspek kehidupan, pendidikan, obat-obatan, politik, perang dan perdamaian, kehidupan para orang suci, Bunda Maria Bunda Allah, serta hal-hal abadi dan masa kini. Secara teologis, Paus Pius XII memperinci keberadaan kekuasaan pengajaran Gereja. Ia juga memberikan kebebasan baru di dalam penyelidikan teologis.
 
=== Orientasi teologi ===
 
[[Berkas:Pacelli12Pope Pius XII in Throne.jpg|jmpl|ka|200px|Pius XII pada tahun 1939]]
 
==== Penelitian kitab suci ====
Baris 216 ⟶ 196:
==== Teologi medis ====
 
Paus Pius XII memberikan banyak pidato kepada para pekerja dan peneliti medis.<ref>Pio XII, ''Discorsi Ai Medici'' compiles 700 pages of specific addresses.</ref> Ia memberikan amanat kepada para dokter, perawat, dan bidan yang memperinci semua aspek mengenai hak dan harga diri para pasien, tanggung-jawab medis, implikasi moral dari penyakit-penyakit psikis, dan penggunaan obat-obatan untuk sakit jiwa. Ia juga mengangkat topik seperti penggunaan obat-obatan bagi orang-orang dengan sakit yang tak tersembuhkan, berdusta dalam dunia medis di dalam kasus penyakit-penyakit yang parah, dan hak-hak anggota keluarga untuk mengambil keputusan menolak saran ahli medis. Paus Pius XII sering kali menunjukkan cara-cara baru dalam menghadapi topik-topik seperti yang disebutkan sebelumnya. Oleh karena itu, ia adalah orang pertama yang menetapkan bahwa penggunaan obat penghilang rasa sakit bagi pasien dengan sakit yang tak tersembuhkan dapat dibenarkan, bahkan apabila hal ini justru akan memperpendek masa hidup pasien tersebut, sejauh memperpendek masa hidup orang bukan menjadi tujuan diberikannya obat tersebut.<ref>[http://www.papalencyclicals.net/Pius12/P12PSYCH.HTM Pope Pius XII, The Moral Limits of Medical Research and Treatment] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100821200244/http://www.papalencyclicals.net/Pius12/P12PSYCH.HTM |date=2010-08-21 }}.</ref>
 
==== Keluarga dan seksualitas ====
 
Paus Pius XII mengembangkan sebuah teologi keluarga yang mendalam, mengangkat masalah-masalah dalam peran keluarga, pembagian tugas dalam rumah tangga, pendidikan anak-anak, penyelesaian konflik, dilema-dilema keuangan rumah tangga, masalah-masalah psikologis, penyakit, perawatan generasi yang lebih tua, pengangguran, kesucian dan kebajikan pernikahan, doa bersama, diskusi religius, dan masih banyak lagi. Dalam tujuan ilahi sepenuhnya dari kehidupan berkeluarga, ia secara penuh menerima Metode Kalender sebagai sebuah bentuk bermoral dari keluarga berencana, walaupun dalam situasi-situasi yang terbatas di dalam konteks keluarga.<ref name="midwives">Dua pidato pada [[29 Oktober]] [[1951]], dan [[26 November]] 1951: ''Moral Questions Affecting Married Life'': Addresses given to the Italian Catholic Union of midwives [[29 Oktober]] 1951, dan [[26 November]] 1951 to the National Congress of the Family Front and the Association of Large Families, National Catholic Welfare Conference, Washington, DC. Text of the speeches available from [http://www.ewtn.com/library/PAPALDOC/P511029.HTM EWTN] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101206084012/http://www.ewtn.com/library/PAPALDOC/P511029.HTM |date=2010-12-06 }} or [http://www.catholicculture.org/library/view.cfm?recnum=3462 CatholicCulture.org]</ref>
 
==== Teologi dan ilmu pengetahuan ====
Baris 252 ⟶ 232:
Pada tahun 1939, Sri Paus mempekerjakan seorang [[kartografer]] (pembuat peta) Yahudi bernama Roberto Almagia untuk memperbaiki peta-peta tua di [[Perpustakaan Vatikan]]. Almagia telah berada di Universitas Roma sejak tahun 1915, namun dikeluarkan dari institusi itu setelah munculnya undang-undang anti-Yahudi pada tahun 1938 yang diprakarsai oleh [[Benito Mussolini]]. Pengangkatan Sri Paus atas dua orang [[Yahudi]] bagi Akademi Ilmu Pengetahuan Vatikan dan juga penunjukan Almagia diberitakan oleh [[New York Times]] dalam edisi 11 November 1939 dan edisi 10 Januari 1940.<ref>McInerny, 2001, hal. 47.</ref>
 
Selama masa agresi [[Uni Soviet]] atas [[Finlandia]], yang dikenal sebagai Perang Musim Dingin, Paus Pius XII mengutuk serangan Uni Soviet tersebut dalam sebuah pidato di Vatikan pada tanggal 26 Desember 1939. Beberapa waktu kemudian ia menyumbangkan sebuah doa yang ia tanda tangani dan segel atas nama [[Finlandia]].<ref>[http://www.mil.fi/perustietoa/talvisota_eng/timer-30.html Finnish Defence Forces – The Winter War 1939–1940] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080715234546/http://www.mil.fi/perustietoa/talvisota_eng/timer-30.html |date=2008-07-15 }} Diakses pada 9-5-2007.</ref>
 
Pada tanggal 18 Januari 1940, setelah lebih dari 15.000 warga sipil Polandia terbunuh, Paus Pius XII berkata dalam sebuah siaran radio: "Penciptaan kengerian dan perbuatan kejam yang sangat keterlaluan dan tidak dapat dibenarkan yang dilakukan terhadap orang-orang yang tidak berdaya dan yang menjadi tuna wisma telah dibuat menjadi bukti yang nyata oleh pengakuan-pengakuan saksi-saksi mata yang tidak dapat dibantah."<ref>Gilbert, Martin, The Second World War, hal. 40.</ref>
Baris 264 ⟶ 244:
Pada tahun 1941, Paus Pius XII menafsirkan ''[[Divini Redemptoris]]'', surat ensiklik [[Paus Pius XI]], yang melarang umat Katolik membantu kaum Komunis, sebagai hal yang tidak berlaku bagi pemberian bantuan militer kepada [[Uni Soviet]] dalam [[Perang Dunia II]] ([[Uni Soviet]] berada di pihak yang sama dengan negara-negara lain yang menentang [[Nazi]] [[Jerman]] dan Fasis Italia). Penafsiran ini mengakhiri penentangan umat Katolik Amerika atas aturan ''Lend-Lease'' dengan Uni Soviet yang diadakan oleh Pemerintah Amerika Serikat.<ref>Mary Ball Martinez. 1993. "Pope Pius XII and the Second World War". ''Journal of Historical Review''. v. 13.</ref> (aturan ''Lend-Lease'' ini adalah sebuah program saat negara pemberi bantuan militer, seperti [[Amerika Serikat]] dan [[Inggris]], mendapatkan fasilitas instalasi militer sebagai balasannya di negara-negara yang dibantu secara militer tersebut.)
 
Pada bulan Maret tahun 1942, Paus Pius XII mengadakan hubungan diplomatik dengan [[Kekaisaran Jepang]] dan menerima Duta Besar Ken Harada, yang memegang jabatan tersebut hingga akhir masa perang.<ref>[http://www.time.com/time/printout/0,8816,777719,00.html] {{Webarchive|url=https://archive.today/20120912094654/http://www.time.com/time/printout/0,8816,777719,00.html |date=2012-09-12 }} [http://select.nytimes.com/gst/abstract.html?res=FA0E15FE3D5E167B93C5AB1788D85F468485F9].</ref> Pada Mei 1942, Kazimierz Papée, Duta Besar [[Polandia]] untuk Vatikan, mengeluhkan bahwa Paus Pius XII telah gagal untuk mengutuk gelombang kejahatan dan kekejaman yang belakangan terjadi di [[Polandia]]. Ketika Kardinal Sekretaris Negara Maglione menjawab bahwa Vatikan tidak dapat mencatat tiap-tiap kejahatan yang terjadi, Papée berkata, "ketika sesuatu telah terkenal kejahatannya, bukti-bukti tidak diperlukan lagi".<ref>Report by the Polish Ambassador to the Holy See on the Situation in German-occupied Poland, Memorandum No. 79, [[29 Mei]] 1942, Myron Taylor Papers, NARA.</ref>
 
Siaran-siaran radio Hari Natal Paus Pius XII yang terkenal yang disiarkan pada tahun 1941 dan 1942 (yang terakhir disiarkan dalam waktu lebih dari 45 menit karena terdiri atas 26 halaman dan lebih dari 5.000 kata) masih menjadi sebuah "penangkal petir" dalam perdebatan mengenai Paus Pius XII selama Perang Dunia II, terutama mengenai ''Holocaust''.<ref>Rittner and Roth, 2002, hal. 4.</ref> Dalam siaran radio Natalnya tahun 1941, ia menyerukan suatu tatanan dunia yang baru yang ditandai dengan hidupnya perdamaian Kristiani. Mayoritas amanat tahun 1942 membicarakan secara umum mengenai hak-hak asasi manusia dan masyarakat yang beradab; pada bagian paling akhir amanatnya, Paus Pius XII tampak beralih untuk membicarakan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi saat itu, walaupun tidak secara khusus, merujuk pada "semua yang selama perang telah kehilangan tanah airnya dan, walau tidak bersalah, telah terbunuh atau menjadi kehilangan segala sesuatunya hanya karena status kewarganegaraan dan asal-usulnya".<ref name="gutman1137">Gutman, Israel, Encyclopedia of the Holocaust, hal. 1137.</ref> Editorial [[New York Times]] menilai Paus Pius XII sebagai "sebuah suara kesepian di dalam kesunyian dan kegelapan yang menyelimuti Eropa Hari Natal ini" pada tahun 1941<ref>''New York Times''. [[December 25]], [[1941]]. "The Pope's Message." hal. 24.</ref> dan "suara kesepian yang berteriak keras dari kesunyian sebuah benua" pada tahun 1942.<ref>''New York Times''. [[December 25]], 1942. "The Pope's Verdict." hal. 16.</ref>
Baris 275 ⟶ 255:
Kardinal Sekretaris Negara [[Luigi Maglione]] menerima sebuah permintaan dari Pemimpin Rabbi [[Palestina]] Isaac Herzog di Musim Semi 1940 agar [[Tahta Suci]] bersedia menjadi wakil orang-orang Yahudi Lithuania yang akan dideportasi ke Jerman<ref name="gutman1136" /> untuk mengubah kebijaksanaan Pemerintah [[Lithuania]] tersebut. Paus Pius XII memanggil [[Joachim von Ribbentrop]], Menteri Luar Negeri [[Jerman]], pada tanggal 11 Maret 1940, dan berulang kali memprotes tindak Jerman atas perlakuannya terhadap orang-orang Yahudi.<ref name="McInerny-p49" />
 
Pada tahun 1941, Kardinal Theodor Innitzer dari [[Wina]] memberi tahu Paus Pius XII mengenai pendeportasian orang-orang Yahudi di [[Wina]].<ref name="gutman1137" /> Tak lama kemudian ketika ditanya oleh Jenderal Besar [[Philipe Pétain]] dari [[PerancisPrancis]] apakah [[Vatikan]] keberatan atas hukum-hukum yang anti-Yahudi, Paus Pius XII menjawab bahwa Gereja mengutuk antimitisme namun tidak akan berkomentar terhadap aturan-aturan tertentu.<ref name="gutman1137" /> Hal lain yang hampir sama, ketika pemerintahan boneka Pétain mengadopsi "Undang-undang Yahudi", Duta Besar Vichy-PerancisPrancis (atau negara PerancisPrancis pada masa penjajahan Nazi Jerman) bagi Vatikan, Léon Bérard, diberitahu bahwa legislasi tersebut tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran Katolik.<ref name="Perl-p200">Perl, William, The Holocaust Conspiracy, hal. 200.</ref> Valerio Valeri, ''nuncio'' untuk [[PerancisPrancis]] menjadi sangat malu ketika ia mengetahui hal ini secara publik dari Pétain<ref>Phayer, 2000, hal. 5.</ref> dan secara pribadi memeriksa kebenaran informasi tersebut pada Kardinal Sekretaris Negara Maglione<ref>Michael R. Marrus and Robert O. Paxton, 1981, ''Vichy France and the Jews'', New York: Basic Books, hal. 202.</ref> yang membenarkan posisi Vatikan tersebut.<ref>Delpech, ''Les Eglises et la Persécution raciale'', hal. 267.</ref> Pada bulan September 1941, Paus Pius XII menentang Undang-undang Yahudi di [[Slowakia]],<ref>John F. Morley, 1980, ''Vatican Diplomacy and the Jews during the Holocaust, 1939–1943'', New York: KTAV, hal. 75.</ref> yang, tidak seperti Undang-undang di Vichy, melarang pernikahan campur antara orang Yahudi dan non-Yahudi. Pada bulan Oktober 1941 Harold Tittman, seorang delegasi [[Amerika Serikat]] untuk Vatikan, meminta Sri Paus untuk mengutuk kekejaman yang menimpa orang-orang Yahudi; Paus Pius XII menjawab bahwa Vatikan berkeinginan untuk tetap "netral",<ref>Perl, William, The Holocaust Conspiracy, hal. 206.</ref> menegaskan kembali kebijaksanaan netralitas yang diambil oleh Paus Pius XII semenjak September 1940.<ref name="Perl-p200" />
 
Pada tahun 1942, seorang diplomat [[Slowakia]] melapor Paus Pius XII bahwa orang-orang Yahudi Slowakia sedang dikirim ke kamp-kamp konsentrasi.<ref name="gutman1137" /> Pada tanggal 11 Maret 1942, beberapa hari sebelum pengiriman pertama dijadwalkan untuk berangkat, seorang diplomat di [[Bratislava]] melaporkan ke Vatikan: "Saya telah diyakinkan bahwa rencana kejam ini merupakan hasi karya Perdana Menteri ([[Vojtech Tuka]]), yang menyetujui rencana ini .... ia berani-beraninya berkata kepada saya—seseorang yang sering memamerkan iman Katoliknya—bahwa ia tidak melihat sesuatu yang tidak berperikemanusiaan atau yang tidak Kristiani di dalam rencana tersebut … pendeportasian 80.000 orang ke Polandia adalah sama saja dengan menghukum mati sebagian besar dari mereka". Vatikan kemudian memprotes Pemerintah Slowakia, bahwa Vatikan "menyesalkan tindakan-tindakan ini yang sangat menyakiti hak asasi manusia seseorang, hanya karena ras mereka."<ref>Lapide, 1980, hal. 139.</ref>
Baris 281 ⟶ 261:
Pada tanggal 18 September 1942, Paus Pius XII menerima surat dari Monsinyur Montini (yang nantinya menjadi [[Paus Paulus VI]]) yang mengatakan bahwa "pembunuhan massal orang-orang Yahudi telah mencapai pada proporsi dan bentuk yang sangat menakutkan".<ref name="gutman1137" /> Pada bulan yang sama, Myron Taylor, duta [[Amerika Serikat]] untuk Vatikan, memperingatkan Paus Pius XII bahwa "wibawa moral" Vatikan sedang dirusak akibat sikap diamnya terhadap kekejaman-kekejaman yang terjadi di [[Eropa]]—sebuah peringatan yang juga dikumandangkan secara bersama oleh duta-duta dari [[Inggris]], [[Brasil]], [[Uruguay]], [[Belgia]], dan [[Polandia]].<ref>Phayer, 2000, hal. 27–28.</ref> Kardinal Sekretaris Negara menjawab bahwa isu-isu mengenai genosida belum bisa dibuktikan.<ref>Israel Pocket Library, Holocaust, hal. 133; Gutman, Israel, Encyclopedia of the Holocaust, hal. 1137.</ref> Pada bulan Desember 1942, ketika Tittman bertanya kepada Kardinal Sekretaris Negara Maglione apakah Paus Pius XII akan mengeluarkan pernyataan yang sama dengan pernyataan negara-negara sekutu "Kebijaksanaan Jerman mengenai Pemusnahan Ras Yahudi", Maglione menjawab bahwa Vatikan "tidak bisa mengutuk kekejaman-kekejaman tertentu di depan umum".<ref>Hilberg, Raul, The Destruction of the European Jews, hal. 315.</ref>
 
Pada akhir tahun 1942, Paus Pius XII menyarankan para uskup [[Jerman]] dan [[HongariaHungaria]] bahwa bersuara menentang pembunuhan massal di wilayah timur akan memiliki keuntungan dari segi politik.<ref>Israel Pocket Library, Holocaust, hal. 136.</ref> Pada tanggal 7 April 1943, Monsinyur Tardini, salah satu penasihat terdekat Paus Pius XII, memberitahu Sri Paus bahwa adalah suatu hal yang menguntungkan secara politik untuk melakukan langkah-langkah membantu orang-orang [[Yahudi]] dari [[Slowakia]] setelah masa perang.<ref>Actes et documents du Saint Siège relatifs à la Seconde Guerre mondiale / éd. par Pierre Blet, Angelo Martini, Burkhart Schneider. 7 April 1943</ref>
 
Pada bulan Januari 1943, Paus Pius XII sekali lagi menolak untuk secara publik mengutuk kekejaman [[Nazi]] terhadap orang-orang Yahudi, setelah adanya permintaan dari Władysław Raczkiewicz, Presiden Pemerintahan [[Polandia]] di pembuangan, dan Uskup Konrad von Preysing dari [[Berlin]].<ref>Israel Pocket Library, Holocaust, hal. 134.</ref> Pada tanggal 26 September 1943, setelah [[Jerman]] menduduki [[Italia]] bagian utara, pejabat-pejabat Nazi memberikan waktu 36 jam bagi para pemimpin Yahudi di [[Roma]] untuk menyetorkan 50 kilogram emas (atau yang setara dengannya) kepada Nazi dengan ancaman Nazi akan menyandera 300 orang apabila hal tersebut tidak terpenuhi. Pemimpin Rabbi di Roma saat itu, Israel Zolli, menulis dalam bukunya bahwa ia diutus untuk pergi ke Vatikan untuk mencari bantuan.<ref>Eugenio Zolli. ''Before the Dawn''. Reissued in 1997 as ''Why I Became a Catholic''.</ref> [[Vatikan]] menawarkan bantuan dalam bentuk pinjaman 15 kilogram emas, namun ternyata tawaran ini tidak diperlukan lagi ketika orang-orang Yahudi menerima perpanjangan waktu.<ref>Israel Pocket Library, Holocaust, hal. 133.</ref> Tak lama kemudian, ketika deportasi dari [[Italia]] tidak bisa dihindarkan lagi, 477 orang [[Yahudi]] disembunyikan di dalam Vatikan sendiri dan 4.238 orang lainnya dilindungi di berbagai biara di [[Roma]].
Baris 287 ⟶ 267:
Pada tanggal 30 April 1943, Paus Pius XII menulis kepada Uskup von Preysing di [[Berlin]]: "Kami memberikan tugas kepada para imam yang bekerja di lapangan untuk menentukan bila dan hingga pada derajat mana bahaya tindakan balas dendam dan berbagai bentuk penindasan akan terjadi dengan pernyataan gereja … ''ad maiora mala vitanda'' (untuk menghindari hal yang lebih parah) … untuk selalu berhati-hati. Di sinilah terletak salah satu alasan mengapa kita menahan diri kita sendiri dalam amanat-amanat kita; pengalaman yang terjadi dengan adanya amanat Sri Paus pada tahun 1942 yang kami izinkan untuk disampaikan kepada semua umat, membenarkan pendapat kami sejauh yang bisa kami lihat … Tahta Suci telah melakukan segala sesuatu di dalam kemampuannya melalui bantuan-bantuan amal, keuangan dan moral, tak termasuk jumlah uang yang sangat besar yang telah kami gunakan dalam bentuk mata uang Amerika untuk biaya-biaya para imigran".<ref>Surat Pius XII pada 30 April 1943 untuk Uskup Berlin, Graf von Preysing, diterbitkan dalam "Documentation catholique" tanggal 2 Februari 1964.</ref>
 
Pada tanggal 28 Oktober 1943, Ernst von Weizsäcker, Duta Besar Jerman bagi [[Vatikan]], mengirimkan telegram ke Berlin yang berisi: "... Sri Paus masih belum terpengaruh untuk mengutuk secara resmi pendeportasian orang-orang Yahudi dari [[Roma]]. Dengan anggapan bahwa pihak Jerman tidak akan mengambil langkah-langkah yang lebih jauh lagi terhadap orang-orang Yahudi di Roma, pertanyaan mengenai hubungan kita dengan pihak Vatikan bisa dianggap selesai".<ref>Berel Lang. [http://www.findarticles.com/p/articles/mi_m0411/is_4_50/ai_82469822/pg_2 "Not Enough" vs. "Plenty": Which did Pius XII do?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071215063244/http://findarticles.com/p/articles/mi_m0411/is_4_50/ai_82469822/pg_2 |date=2007-12-15 }}. ''Judaism''. Fall 2001. dan [http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/anti-semitism/piusdef.html "Jewish Virtual Library: 860,000 Lives Saved – The Truth About Pius XII and the Jews"]</ref>
 
Pada bulan Maret 1944, melalui ''nuncio'' Tahta Kepausan di [[Budapest]], Angelo Rotta mendesak Pemerintah [[Hungaria]] untuk melunakkan perlakuannya terhadap orang-orang Yahudi.<ref name="gutman1138">Gutman, Israel, Encyclopedia of the Holocaust, hal. 1138.</ref> Protes-protes ini, bersama dengan protes yang sama dari Raja [[Swedia]], [[Palang Merah Internasional]], [[Amerika Serikat]], dan [[Inggris]], mengakibatkan penghentian deportasi pada tanggal 8 Juli 1944.<ref>Gilbert, Martin, The Holocaust, hal. 701.</ref> Juga pada tahun 1944, Paus Pius XII menyerukan kepada 13 pemerintah negara-negara [[Amerika Latin]] untuk menerima "paspor darurat", walau hal ini membutuhkan intervensi dari Departemen Dalam Negeri [[Amerika Serikat]] agar negara-negara ini menerima dokumen semacam itu.<ref>Perl, William, The Holocaust Conspiracy, hal. 176.</ref>
Baris 293 ⟶ 273:
Ketika pihak gereja memindahkan 6.000 anak-anak Yahudi di [[Bulgaria]] ke [[Palestina]], Kardinal Sekretaris Negara Maglione menegaskan kembali bahwa [[Tahta Suci]] bukanlah pendukung [[Zionisme]].<ref name="gutman1138" />
 
Pada bulan Agustus 2006 beberapa kutipan dari catatan pribadi seorang biarawati dari Biara ''Santi Quattro Coronati''<ref>{{cite web |last = Baglioni |first = Pina |title = 30Days – The Holy Father orders… |publisher = [[30Days]] |date = [[August 2006]] |url = http://www.30giorni.it/us/articolo.asp?id=11035 |accessdate = 2006-11-02 |archive-date = 2007-09-27 |archive-url = https://web.archive.org/web/20070927014011/http://www.30giorni.it/us/articolo.asp?id=11035 |dead-url = yes }}</ref> yang telah berusia 60 tahun diterbitkan di media [[Italia]], menyatakan bahwa Paus Pius XII memerintahkan biara-biara di Roma untuk menyembunyikan orang-orang Yahudi selama [[Perang Dunia II]].<ref>{{cite news |last = Davies|first = Bess Twiston|title = Faith news – Comment – Times Online|publisher = The Times|date = 2006-08-19|url = http://www.timesonline.co.uk/article/0,,3933-2319147.html|accessdate = 2006-11-02 }}</ref>
 
== Pasca-Perang Dunia II ==
=== Kebijakan gereja setelah masa perang ===
Kebijakan Gereja setelah [[Perang Dunia II]] dari kepemimpinan Paus Pius XII memfokuskan pada bantuan material bagi [[Eropa]] yang tercabik-cabik oleh perang, sebuah gerakan internasionalisasi internal [[Gereja Katolik Roma]], serta pembangunan hubungan-hubungan diplomatik seluruh dunia-nya. Surat ensikliknya, ''[[Evangelii Praecones]]'' dan ''[[Fidei Donum]]'' yang diterbitkan tanggal [[2 Juni]] 1951 dan [[21 April]] [[1957]], memberikan hak yang lebih besar bagi misi-misi Katolik untuk mengambil keputusan sendiri. Banyak misi-misi ini yang kemudian menjadi keuskupan-keuskupan yang berdiri sendiri. Paus Pius XII menuntut pengakuan terhadap kebudayaan-kebudayaan lokal sebagai sesuatu yang sejajar dengan kebudayaan Eropa.<ref>Audience for the directors of mission activities in 1944 A.A.S., 1944, hal. 208.</ref><ref>''[[Evangelii Praecones]]''. hal. 56.</ref> Melanjutkan garis kebijakan pendahulunya, Paus Pius XII mendukung pembentukan administrasi lokal di dalam urusan-urusan gereja: pada tahun 1950, hierarki gereja di Afrika Barat menjadi berdiri sendiri; pada tahun 1951 di [[Afrika Selatan]]; dan tahun 1953 di Afrika Timur Britania. [[Finlandia]], [[Burma]], dan Afrika PerancisPrancis menjadi keuskupan-keuskupan yang berdiri sendiri tahun 1955.
 
=== Penindasan di Eropa Timur ===
Meski Gereja berkembang di dunia Barat dan di kebanyakan negara-negara yang berkembang, Gereja menghadapi penindasan serius di dunia Timur. Rezim-rezim komunis di [[Albania]], [[Bulgaria]], dan [[Rumania]] hampir membasmi [[Gereja Katolik Roma]] di negara-negara mereka.{{fact}}
 
=== Hubungan dengan Rusia ===
Hubungan yang sulit antara Vatikan dengan [[Uni Soviet]], atau [[Rusia]], bermula dari [[Revolusi Rusia]] tahun 1917 dan berlanjut terus hingga masa kepemimpinan Paus Pius XII. Situasi ini memengaruhi hubungan dengan [[Gereja Ortodoks]] pula. Gereja-gereja Oriental Katolik dibasmi di sebagian besar [[Uni Soviet]] selama era pemerintahan [[Joseph Stalin]] dan para penerusnya. Penindasan terhadap Gereja terus berlangsung selama masa kepemimpinan Paus Pius XII ini.{{fact}}
 
=== Hubungan dengan Cina ===
Hubungan antara [[Tahta Suci]] dengan [[Republik Rakyat Tiongkok]] tahun 1939–1958 bermula dengan penuh harapan ketika [[Vatikan]] mengakui keabsahan ritus Cina dalam Gereja yang telah berlangsung lama pada tahun 1939, pengangkatan kardinal Tiongkok pertama pada tahun 1946, dan pembentukan sebuah hierarki Gereja lokal di Cina. Hubungan ini berakhir dengan penindasan dan pembasmian nyata terhadap Gereja Katolik pada awal dasawarsa 1950-an dan berdirinya Asosiasi Umat Katolik Patriotik Tiongkok pada tahun 1957, sebuah organisasi Gereja Katolik yang tidak diakui oleh Vatikan.{{fact}}
 
=== Kontroversi anak-anak yatim-piatu Yahudi ===
Pada tahun 2005, ''[[Corriere della Sera]]'' menerbitkan sebuah dokumen bertanggal [[20 November]] [[1946]] dengan topik anak-anak Yahudi yang dibaptis di [[PerancisPrancis]] masa perang. Dokumen tersebut memerintahkan agar anak-anak yang telah dibaptis, bila yatim-piatu, harus dipelihara di tempat-tempat asuh Katolik dan menyatakan bahwa keputusan tersebut "telah disetujui oleh Sri Paus". ''Nuncio'' [[Paus Yohanes XXIII|Angelo Roncalli]] (yang nantinya akan menjadi [[Paus Yohanes XXIII]] dan mendapat penghargaan dari Yad Vashem—organisasi Israel yang menjaga peringatan atas [[holocaust]]—sebagai Yang Berbudi Di Antara Semua Bangsa) mengabaikan berita ini.<ref>Jerusalem Report, ([[7 Februari]] [[2005]]).</ref> [[Abe Foxman]], direktur nasional organisasi [[Liga Anti-Defamasi]]—sebuah organisasi perlindungan kaum Yahudi di Amerika Serikat—yang dirinya sendiri pernah dibaptis dan mengalami perseteruan perwalian setelahnya, menyerukan penghentian secepatnya terhadap proses beatifikasi Paus Pius XII hingga semua [[Arsip Rahasia Vatikan]] dan catatan pembaptisan yang relevan dibuka.<ref>Anti-Defamation League. [http://www.adl.org/Interfaith/adl_vatican.asp ADL to Vatican: Open Baptismal Records and Put Pius Beatification on Hold] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090104082209/http://www.adl.org/Interfaith/adl_vatican.asp |date=2009-01-04 }}. [[13 Januari]] 2005.</ref> Dua orang cendekiawan Italia, Matteo Luigi Napolitano dan Andrea Tornielli, memastikan bahwa memorandum tersebut adalah asli, namun mereka juga menyampaikan bahwa apa yang diungkapkan oleh ''Corriere della Sera'' tidak pada tempatnya, karena dokumen tersebut berasal dari Gereja Katolik PerancisPrancis, bukan dari arsip Vatikan, dan hanya membatasi diri pada masalah anak-anak tanpa sanak saudara yang seharusnya diserahkan kepada organisasi-organisasi Yahudi.<ref>Dimitri Cavalli. [http://www.theamericanmag.com/article.php?show_article_id=387 Pius's Children] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080527035037/http://www.theamericanmag.com/article.php?show_article_id=387 |date=2008-05-27 }}. ''The American''. [[1 April]] [[2006]].</ref>
 
== Masa tua, wafat dan warisan ==
=== Tahun-tahun terakhir Paus Pius XII ===
[[Berkas:Papa Pio XII Braga.png||jmpl|140px|kiri|Patung Pius XII di [[Braga, Portugal|Braga]], [[Portugal]]]]
Tahun-tahun terakhir masa kepemimpinan Paus Pius XII dimulai pada akhir tahun 1954 dengan sebuah penyakit yang berlangsung lama, hingga ia sempat memikirkan untuk mengundurkan diri. Setelah itu, perubahan dalam kebiasaan bekerjanya menjadi terlihat jelas. Sri Paus menghindari upacara-upacara, kanonisasi, dan konsistorium yang memakan waktu lama, serta menunjukkan kebimbangan dalam masalah-masalah pribadi. Selama tahun-tahun terkahir masa kepemimpinannya, Paus Pius XII menunda-nunda pengangkatan pejabat-pejabat di [[Vatikan]] dan terlihat semakin susah untuk menjatuhkan hukuman kepada para pembantu dan pejabat seperti [[Riccardo Galeazzi-Lisi]], yang setelah banyak melakukan hal-hal yang negatif akhirnya dikeluarkan dari jabatannya dalam melayani Sri Paus pada tahun-tahun terakhirnya, namun, dengan gelarnya, berhasil masuk ke tempat tinggal Sri Paus dan mengambil foto Sri Paus yang sedang sekarat dan menjualnya ke majalah-majalah [[PerancisPrancis]].<ref>Schneider, hal. 80.</ref>
 
Paus Pius XII sering kali mengangkat imam-imam muda menjadi uskup, seperti [[Julius Döpfner]] (35 tahun) dan [[Karol Wojtyla]] (38 tahun), orang-orang terakhir yang diangkatnya pada tahun 1958. Ia dengan tegas menolak percobaan pastoral, seperti apa yang disebut "[[imam-pekerja]]", yakni para imam yang juga bekerja penuh di pabrik-pabrik dan bergabung dengan partai-partai politik dan serikat buruh. Ia terus-menerus membela tradisi teologi [[Thomisme]] sebagai sesuatu yang berharga untuk direformasi terus, dan sebagai paham yang lebih superior dibandingkan dengan paham aliran modern seperti [[Fenomenologi]] atau [[Eksistensialisme]].<ref>Lihat ''[[Humani Generis]]''.</ref>
Baris 327 ⟶ 307:
== Pandangan, penafsiran dan penelitian ilmiah ==
=== Pandangan semasa hidupnya ===
Selama masa perang, Sri Paus banyak dipuji. Contohnya, [[Majalah TIME]] memberikan penghargaan kepada Paus Pius XII dan [[Gereja Katolik]] atas "perjuangannya melawan totalitarianisme secara lebih terbuka, lebih tulus, lebih tegas, dan lebih lama dibandingkan kekuatan-kekuatan terorganisasi lainnya".<ref>Time. [[16 Agustus]] 1943.</ref> Selama masa perang ia juga dipuji lewat ulasan editorial di surat kabar [[New York Times]] atas penentangannya terhadap antisemitisime dan agresi [[Nazi]].<ref>New York Times [[25 Desember]] 1941 dan [[25 Desember]] 1942 [http://www.catholicleague.org/pius/nyt_editorials.html]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Beberapa karya tulis pada masa itu juga menggemakan suara yang sama, termasuk buku ''Pius XII: Eugenio Pacelli, Paus Perdamaian'' (1954) yang ditulis oleh sejarawan [[Polandia]] Oskar Halecki dan "Potret Pius XII" (1949) karya Nazareno Padellaro.
 
Banyak orang Yahudi yang secara terbuka berterima kasih kepada Sri Paus atas pertolongannya. Salah satu contohnya adalah [[Pinchas Lapide]], seorang teolog Yahudi dan diplomat [[Israel]] bagi Milan pada era tahun 1960-an, yang memperkirakan bahwa Paus Pius XII "sangat berperan dalam penyelamatan minimal 700.000, mungkin bisa mencapai 860.000, orang Yahudi dari kematian di tangan Nazi".<ref>Lapide, Three Popes and the Jews, 1967, dikutip di Dalin, 2005, hal. 11.</ref> Beberapa ahli sejarah mempertanyakan angka-angka yang sering disebutkan ini, yang Lapide hitung dengan cara "mengurangi semua pengakuan pertolongan yang dilakukan oleh pihak-pihak non-Katolik yang masuk akal dari jumlah total orang Yahudi Eropa yang selamat dari Holocaust.<ref>Lapide, 1967, hal. 269.</ref> Cendekiawan Katolik Kevin Madigan menilai hal ini dan pujian lainnya dari para pemimpin terkemuka Yahudi, termasuk di antaranya [[Golda Meir]], sebagai sesuatu yang kurang tulus dan hanya sebagai suatu usaha untuk memastikan pengakuan Vatikan atas Negara [[Israel]].<ref>Kevin Madigan. [http://www.findarticles.com/p/articles/mi_m1058/is_9_118/ai_71949687/pg_2 Judging Pius XII, page 2] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071219195644/http://findarticles.com/p/articles/mi_m1058/is_9_118/ai_71949687/pg_2 |date=2007-12-19 }}. ''Christian Century''. [[14 Maret]] 2001.</ref>
 
Paus Pius XII juga dikritik pada masa hidupnya. Salah satu contohnya, Leon Poliakov, lima tahun setelah [[Perang Dunia II]], menulis bahwa Paus Pius XII diam-diam adalah pendukung undang-undang antisemit di PerancisPrancis Vichy, menjulukinya "kurang jujur" dibandingkan [[Paus Pius XI]], mungkin karena "kecintaannya pada Jerman", atau karena adanya harapan bahwa Hitler akan mengalahkan Rusia yang komunis.<ref>Leon Poliakov. November 1950. "The Vatican and the 'Jewish Question': The Record of the Hitler Period — and After." ''Commentary'' 10: 439–449.</ref> Uskup [[Carlos Duarte Costa]], pengkritik lama kebijaksanaan Paus Pius XII selama masa perang dan penentang kebijakan selibat bagi para imam dan diakuinya [[Misa Tridentine]], di-[[ekskomunikasi]] oleh Paus Pius XII pada tanggal 2 Juli 1945.<ref>Redmile, Robert David. 2006. ''The Apostolic Succession and the Catholic Episcopate in the Christian Episcopal''. Xulon Press. ISBN 1-60034-516-6. hal. 247.</ref>
 
Pada tanggal 21 September 1945, sekretaris jenderal Dewan Yahudi Dunia, Dr. Leon Kubowitzky, menyampaikan sejumlah uang kepada Sri Paus "sebagai pengakuan atas karya Tahta Suci dalam menyelamatkan orang-orang Yahudi dari penindasan kaum [[Fasis]] dan [[Nazi]]".<ref>McInernny, 2001, hal. 155.</ref>
Baris 338 ⟶ 318:
 
=== Sang Deputi ===
Pada tahun 1963, sebuah drama karya Rolf Hochhuth berjudul "Der Stellvertreter. Ein christliches Trauerspiel" (Sang Deputi, sebuah tragedi Kristen) menggambarkan Paus Pius XII sebagai seorang munafik yang tinggal diam atas terjadinya holocaust. Buku-buku seperti "A Question of Judgment" (1963, Sebuah Pertanyaan mengenai Pertimbangan) karya Dr. Joseph Lichten ditulis sebagai balasan terhadap "Sang Deputi" dan membela tindakan-tindakan Sri Paus selama masa perang. Lichten menyebut kritik apa pun terhadap tindakan Sri Paus pada masa Perang Dunia II sebagai "sebuah paradoks yang mengherankan" dan berkata "tidak ada satu orang pun yang membaca catatan tindakan-tindakan Paus Pius XII atas nama orang-orang Yahudi yang bisa menyetujui tuduhan Hochhuth".<ref>Lichten, 1963, ''[http://www.catholicleague.org/piusxii_and_the_holocaust/quesjud5.htm A Question of Judgement] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060725005932/http://www.catholicleague.org/piusxii_and_the_holocaust/quesjud5.htm |date=2006-07-25 }}''.</ref> Karya-karya ilmiah yang kritis seperti "The Catholic Church and Nazi Germany" (1964, Gereja Katolik dan Nazi Jerman) karya Guenter Lewy juga mengikuti jejak terbitan "Sang Deputi". Pada tahun 2002, drama ini diadaptasi menjadi sebuah film berjudul "Amen".
 
=== ''Actes'' ===
Baris 366 ⟶ 346:
 
=== Pustaka utama ===
 
* ''Acta Apostolicae Sedis'' (AAS). 1939–1958. Vatican City.
* {{it}} Angelini, Fiorenzo. 1959. ''Pio XII, Discorsi Ai Medici''. Rome.
Baris 416 ⟶ 395:
{{Wikiquote}}
=== Umum ===
 
* [http://www.vatican.va/holy_father/pius_xii/ Paus Pius XII di situs resmi Vatikan]
* [http://www.newoxfordreview.org/briefly.jsp?did=1105-briefly Penilaian New Oxford ''The Pius War'' oleh Joseph Bottum] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080504010749/http://www.newoxfordreview.org/briefly.jsp?did=1105-briefly |date=2008-05-04 }}
* [http://www.us-israel.org/jsource/anti-semitism/pius.html Paus Pius XII dan Holocaust – Perpustakaan Virtual Yahudi]
* [http://www.saintpetersbasilica.org/Grottoes/Pius%20XII/Tomb%20of%20Pius%20XII.htm Makam Pius XII]
Baris 424 ⟶ 402:
 
=== Dokumen resmi ===
 
* [http://www.jcrelations.net/en/?id=759 October 2000 Report] of the International Catholic-Jewish Historical Commission, [http://www.jcrelations.net/en/?id=1770 notice of Commission suspending work]
* [http://www.newadvent.org/library/docs_ss33co.htm Complete Text of the Concordat between the Vatican and the Third Reich]
 
=== Pro -Pius ===
* [http://soli.inav.net/~jfischer/oct98/ronaldrychlak.html The Holy See vs. the Third Reich] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/19990507052459/http://soli.inav.net/~jfischer/oct98/ronaldrychlak.html |date=1999-05-07 }}
 
* [http://soli.inav.net/~jfischer/oct98/ronaldrychlak.html The Holy See vs. the Third Reich]
* [http://academics.smcvt.edu/pcouture/jewish_historian_praises_pius_xi.htm Jewish Historian Praises Pius XII]
* [http://catholiceducation.org/articles/religion/re0040.html Did Pius XII Remain Silent?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090116140400/http://catholiceducation.org/articles/religion/re0040.html |date=2009-01-16 }}
* [http://www.catholicculture.org/docs/doc_view.cfm?recnum=2830 Cornwell's Cheap Shot at Pius XII]
* [http://www.catholicleague.org/pius/piusnyt/bio.htm Pius XII and the Jews: The War Years, as reported by the New York Times] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20030228011955/http://www.catholicleague.org/pius/piusnyt/bio.htm |date=2003-02-28 }}
* [http://www.catholicleague.org/pius/dalinframe.htm Righteous Gentile: Pope Pius XII and the Jews] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050113093855/http://www.catholicleague.org/pius/dalinframe.htm |date=2005-01-13 }} Rabbi David Dalin, Ph. D.
* [http://www.holycross.edu/departments/history/vlapomar/hiatt/piusXII.htm Holy Cross' ''Pius XII and the Holocaust''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090216202547/http://www.holycross.edu/departments/history/vlapomar/hiatt/piusXII.htm |date=2009-02-16 }}
 
=== Anti Pius ===
 
=== Anti -Pius ===
* [http://www.tenc.net/vatican/hitlersp.htm Cornwell's "Hitler's Pope" - excerpt published by Vanity Fair]
* [http://www.nytimes.com/books/00/06/11/reviews/000611.11rortyt.html Review of "Papal Sin"] by Gary Wills in the New York Times Book Review
 
=== Campuran ===
* [http://www.findarticles.com/p/articles/mi_m1058/is_9_118/ai_71949687 Menilai Pius XII] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071229104146/http://findarticles.com/p/articles/mi_m1058/is_9_118/ai_71949687 |date=2007-12-29 }} dari Christian Century oleh Kevin Madigan
 
* [http://www.findarticles.com/p/articles/mi_m1058/is_9_118/ai_71949687 Menilai Pius XII] dari Christian Century oleh Kevin Madigan
{{Paus
|Pendahulu = [[Paus Pius XI|Pius XI]]
Baris 453 ⟶ 427:
{{Daftar Paus}}
{{lifetime|1876|1958|Pius XII, Paus}}
{{featured article}}
 
[[Kategori:Pemimpin agama Katolik]]
Baris 460 ⟶ 433:
[[Kategori:Pemimpin politik Perang Dunia II]]
[[Kategori:Pemimpin Perang Dingin]]
[[Kategori:Diplomat TahtaTakhta Suci]]
[[Kategori:Penduduk asli Roma]]
[[Kategori:Beata]]
[[Kategori:Paus Pius XII]]