Paus Pius XII: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kanzcech (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 38:
[[Berkas:Eugenio1882.jpg|120px|jmpl|kiri|Eugenio berusia enam tahun pada tahun 1882]]
 
Eugenio Pacelli dilahirkan di [[Roma]] pada tanggal [[2 Maret]] [[1876]]. Ia berasal dari keluarga bangsawan yang memiliki hubungan sejarah dengan Tahta Kepausan ([[Kebangsawanan Hitam]] atau dalam Bahasa Italia ''aristocrazìa nera''). Kakeknya, Marcantonio Pacelli, adalah Pembantu Sekretaris di Kementerian Keuangan Kepausan<ref>Pollard, 2005, hal. 70.</ref> yang kemudian menjadi Sekretaris Kementerian Dalam Negeri pada era kekuasaan [[Paus Pius IX]] dari tahun 1851 hingga tahun 1870. Sang kakek juga merupakan pendiri surat kabar Vatikan, ''[[L'Osservatore Romano]]'', pada tahun 1861.<ref>Marchione, 2004, hal. 1.</ref> Saudara sepupu Eugenio, [[Ernesto Pacelli]], adalah penasihat penting masalah keuangan bagi [[Paus Leo XIII]]. Ayahnya, Filippo Pacelli, adalah rektor [[Sacra Rota Romana]]; dan saudaranya, Francesco Pacelli, menjadi [[pengacara]] hukum sekuler, yang dihargai atas perannya dalam perundingan [[Perjanjian Lateran]] tahun 1929, yang mengakhiri perselisihan antara [[Tahta Suci]] dan Pemerintah Italia. Pada usia dua belas tahun, Eugenio menyatakan keinginannya untuk menjadi imam daripada menjadi seorang pengacara.
[[Berkas:Pacelliordenado.jpg|160px|jmpl|ka|Eugenio Pacelli pada tahun 1896]]
Setelah menamatkan pendidikan di sekolah dasar, Pacelli mengenyam pendidikan sekolah menengah di [[Institut Visconti]].<ref name="marchione64">Marchione, 2005, hal. 64.</ref> Pada tahun 1894, di usianya yang kedelapan belas tahun, ia masuk Seminari Almo Capranica untuk memulai pendidikan menjadi imam dan kemudian berkuliah di [[Universitas Kepausan Gregoriana]] dan Institut Appolinare di [[Universitas Kepausan Lateran]].<ref name="marchione64" /> Pada tahun 1895–1896, ia mempelajari [[filsafat]] di [[Universitas Roma La Sapienza]].<ref name="marchione64" /> Pada tahun 1899, ia menerima gelar sarjana dalam bidang [[teologi]] dan dalam bidang ''utroque iure'' (Hukum Perdata dan [[Hukum Kanon]]).<ref name="marchione64" /> Di seminari, ia memperoleh dispensasi khusus untuk tinggal di rumahnya dan tidak tinggal di pondokan seminari karena alasan kesehatan.<ref name="marchione64" />
 
== Karier di gereja ==
Baris 53:
 
=== Menjadi Uskup Agung dan Nuncio Apostolik ===
[[Paus Benediktus XV]] mengangkat Pacelli sebagai [[Nuncio Apostolik]] untuk [[Bavaria]] pada tanggal 23 April 1917, mentahbiskannya sebagai Uskup tituler Sardis, dan kemudian segera mengangkatnya menjadi [[Uskup Agung]] di [[Kapel Sistina]] pada tanggal 13 Mei 1917, pada hari yang sama [[Santa Perawan Maria]] dipercaya menampakkan diri untuk pertama kali pada tiga anak penggembala di [[Fatima]], [[Portugal]]. Setelah pentahbisannya, Eugenio Pacelli berangkat ke [[Bavaria]].
 
==== Ikhtiar perdamaian Vatikan ====
Karena tiadanya Nuncio untuk [[Prusia]] atau [[Jerman]] pada waktu itu, Pacelli menjadi Nuncio untuk seluruh Kekaisaran Jerman demi alasan kepraktisan. Setelah tiba di [[München]], ia langsung menyampaikan ikhtiar Tahta Kepausan untuk mengakhiri perang kepada Pemerintah Jerman.<ref>Emma Fatoni, ''Germania e Santa sede, Le Nunziature di Pacelli tra la Grande Guerra e la Republica de Weimar'', Societa Editrice il Mulino, Bologna, Italia, 1992, hal.45-85)</ref> Ia bertemu dengan Raja [[Ludwig III]] pada tanggal 29 Mei 1917, dan kemudian dengan [[Kaiser Wilhelm II]] dan Kanselir Bethmann-Hollweg, yang menanggapi ikhtiar tersebut dengan positif.<ref name="marchione11">Marchione, 2004, p. 11.</ref> Pacelli melihat "untuk pertama kalinya prospek nyata bagi perdamaian".<ref>Burkhart Schneider,''Pio XII. Pace, Opera della Giustizia'', Edizione Paolini, Roma, 1984, hal.16</ref> Sayangnya, Bethmann-Hollweg dipaksa untuk mengundurkan diri dan Pemerintahan Tinggi Jerman, yang mengharapkan kemenangan militer, menunda jawaban Jerman atas ikhtiar tersebut hingga tanggal 20 September 1917. Pacelli sangat kecewa dan tertekan akibat hal ini karena jawaban [[Jerman]] tersebut ternyata tidak mengikutsertakan beberapa konsesi yang mereka janjikan sebelumnya.<ref>Burkhart Schneider, Pio XII. Pace, Opera della Giustizia, Edizione Paolini, Roma, 1984, hal.17</ref> Di sisa masa perang, ia mengkonsentrasikan dirinya pada usaha-usaha kemanusiaan [[Paus Benediktus XV]].<ref>Ronald Ryschlak, Hitler the War and the Pope, Genesis Press, Columbus MS, USA, 2000, hal.6;</ref>
 
Setelah perang berakhir, pada tahun 1919, selama masa Republik Soviet Bavaria yang pendek umurnya, Pacelli merupakan salah satu dari sedikit diplomat asing yang bertahan di [[München]]. Menurut Pascalina Lehnert, yang secara pribadi ada di sana waktu itu, Pacelli dengan tenang menghadapi sebuah kelompok kecil kaum revolusioner Spartasis yang telah memasuki bangunan kedutaan besar secara paksa untuk merampas mobilnya. Pacelli menyarankan mereka untuk meninggalkan bangunan yang merupakan teritori [[Tahta Suci]], yang dibalas oleh orang-orang tersebut bahwa mereka hanya mau pergi dengan mobilnya. Pacelli yang sebelumnya telah memerintahkan pemutusan aliran ''starter'' mobilnya, mengizinkan mobil tersebut untuk diderek dan dibawa pergi, hanya setelah ia diberitahu bahwa Pemerintah Bavaria telah berjanji untuk mengembalikan mobil tersebut sesegera mungkin nantinya.<ref>Lehnert, 15-16</ref> Beberapa versi dari insiden ini dan insiden-insiden berikutnya terdengar lebih seru, namun menurut cerita para saksi di proses beatifikasinya di Vatikan, kebanyakan versi-versi lain tersebut adalah hasil imajinasi belaka.<ref>Peter Gumpel, perbincangan 9 Oktober 1994</ref> Pandangan umum mungkin juga tidak terlalu memperhatikan hubungan baiknya dengan politikus sosialis seperti Friedrich Ebert dan Philipp Scheidemann, dan negosiasi-negosiasi rahasianya yang berkepanjangan dengan [[Uni Soviet]]. "Pacelli terlalu pandai untuk menjadi terusik dengan insiden semacam itu," kata seorang duta Bavaria di Vatikan.<ref>Bayrisches Geheimes Staatsarchiv München, Bayrische Gesandtschaft beim Päpstlichen Stuhl, 1919, Faszikel 967, 139,167</ref>
Baris 127:
Sebagai paus, Pacelli tetap berhubungan dekat dengan Monsinyur Montini (yang kelak menjadi [[Paus Paulus VI]]) dan Domenico Tardini. Setelah wagatnya Maglione pada tahun 1944, Paus Pius XII membiarkan posisi tersebut kosong dan mengangkat Tardini sebagai kepala bagian urusan luar negeri dan Montini sebagai kepala bagian urusan dalam negeri.<ref>Congregation of Extraordinary Ecclesiastical Affairs and Congregation of Ordinary Affairs</ref> Tardini dan Montini terus mengabdi di jabatan mereka hingga tahun 1953 ketika Paus Pius XII memutuskan untuk mengangkat mereka menjadi kardinal—suatu kehormatan yang ditolak oleh mereka berdua.<ref>Domenico Cardinale Tardini, Pio XII, Tipografia Poliglotta Vaticana, 1960, hal.157</ref> Mereka kemudian diangkat menjadi Pro-Sekretaris, sebuah jabatan yang memberikan hak pada mereka untuk mengenakan Tanda Kehormatan Keuskupan.<ref>Guilio Nicolini, Il Cardinale Domenico Tardini, Padova, 1980, ISBN 88-7026-340-1; hal.313</ref> Tardini terus menjadi pejabat dekat Sri Paus hingga wafatnya Paus Pius XII, sementara Mantini menjadi Uskup Agung Milan setelah wafatnya Alfredo Ildefonso Schuster.
 
Paus Pius XII perlahan tetapi pasti mengurangi monopoli Pemerintah [[Italia]] terhadap [[Kuria Romawi]]. Ia mengangkat penasihat-penasihat [[Yesuit]] dari [[Jerman]] dan [[Belanda]]: Robert Leiber, Augustin Bea, dan Sebastian Tromp. Ia juga mendukung pengangkatan orang Amerika seperti Francis Spellman dari peran kecil menjadi memiliki peran yang besar di dalam Gereja.<ref>In the State Department he had actively supported “foreigners”, for example Francis Spellman, the American monsignor, whom he consecrated himself as the first American Bishop in the Vatican curia. Spellman had organized and accompanied Pacelli's American journey and arranged a meeting with President Roosevelt. Only 30 days after his coronation, on April 12 1939, Pope Pius XII named Spellman as archbishop of New York. ((For many interesting details see the authorized biography of Cardinal Spellman: Robert I. Gannon The Cardinal Spellman Story, Doubleday Company, New York, 1962</ref> Setela [[Perang Dunia II]], Paus Pius XII mengangkat lebih banyak pejabat gereja yang bukan orang Italia dibandingkan dengan paus-paus sebelum dirinya: orang Amerika seperti Joseph P. Hurley sebagai pejabat kedutaan besar Tahta Suci di [[Belgrade]], Gerald P. O'Hara sebagai ''nuncio'' bagi [[Rumania]], dan Monsinyur Aloisius Joseph Muench sebagai ''nuncio'' bagi Jerman. Untuk pertama kalinya, banyak orang-orang muda dari [[Eropa]], [[Asia]] dan [[Benua Amerika|Amerika]] "dididik dan dilatih di dalam berbagai kongregasi dan jebatanjabatan administrasi di [[Vatikan]] untuk pelayanan-pelayanan mereka nantinya di seluruh dunia".<ref>Oscar Halecki, James Murray, Jr. Pius XII, Eugenio Pacelli, Pope of Peace; hal.370</ref>
 
=== Konsistorium ===
Baris 162:
 
== Teologi ==
{{main|Teologi Paus Pius XII}}
 
Paus Pius XII menjabarkan iman Katolik di dalam 41 surat ensiklik dan hampir 1000 pesan dan amanat selama masa kepemimpinannya yang lama. ''[[Mediator Dei]]'' memperjelas keanggotaan dan partisipasi di dalam Gereja, Surat ensiklik ''[[Divino Afflante Spiritu]]'' membuka pintu bagi penelitian kitab suci, namun magisterium-nya jauh lebih luas dan sulit untuk dirangkum. Dalam banyak amanatnya, ajaran Katolik memiliki hubungan dengan berbagai aspek kehidupan, pendidikan, obat-obatan, politik, perang dan perdamaian, kehidupan para orang suci, Bunda Maria Bunda Allah, serta hal-hal abadi dan masa kini. Secara teologis, Paus Pius XII memperinci keberadaan kekuasaan pengajaran Gereja. Ia juga memberikan kebebasan baru di dalam penyelidikan teologis.
 
Baris 433:
[[Kategori:Pemimpin politik Perang Dunia II]]
[[Kategori:Pemimpin Perang Dingin]]
[[Kategori:Diplomat TahtaTakhta Suci]]
[[Kategori:Penduduk asli Roma]]
[[Kategori:Beata]]