Hari raya Kuningan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Halonita (bicara | kontrib)
menambahkan sedikit detail di awal.
Super Hylos (bicara | kontrib)
k Super Hylos memindahkan halaman Hari Raya Kuningan ke Hari raya Kuningan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 27:
Jika masyarakat tak mampu menyesuaikan diri dengan alam, atau tidak taat dengan hukum alam, risikonya akan tergilas oleh roda alam. Karena itu, melalui perayaan ini umat diharapkan mampu menata kembali kehidupan yang harmonis (''hita'') sesuai dengan tujuan agama Hindu. Sementara senjata yang paling ampuh adalah ketenangan pikiran.
 
Perayaan ini juga dimaksudkan agar umat selalu ingat kepada Sang Pencipta, ''Ida Sang Hyang Widi Wasa'' dan mensyukuri karunia-Nya. Melalui perayaan ini umat juga dituntut selalu ingat ''menyama braya''(bersaudara), meningkatkan persatuan dan solidaritas sosial. Selain itu, melalui ''rerahinan'' umat diharapkan selalu ingat kepada lingkungan sehingga tercipta harmonisasi alam semesta beserta isinya. Tujuan pelaksanaan upacara kuningan ini adalah untuk memohon kesentosaan, ''kedirgayusan'' serta perlindungan dan tuntunan lahir dan batin.<ref name="kb.alitmd.com">{{cite web |url=http://kb.alitmd.com/makna-hari-raya-kuningan-bagi-umat-hindu/ |title=Makna Hari Raya Kuningan bagi Umat Hindu |access-date=2018-06-09 |archive-date=2022-06-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220609205536/http://kb.alitmd.com/makna-hari-raya-kuningan-bagi-umat-hindu/ |dead-url=no }}</ref>
 
== Tradisi Unik ==
Sebuah tradisi unik selalu digelar warga di [[Kabupaten Tabanan|Kota Tabanan]], setiap merayakan hari raya Kuningan. Seusai menggelar persembahyangan bersama, setiap keluarga yang berkecukupan membagi-bagikan uang kepada warga dengan cara disebar di udara. Tradisi bernama ''Mesuryak'' (bersorak) ini disambut antusiasme warga desa mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Meski masih berpakaian adat lengkap, mereka tak canggung untuk memburu pecahan uang mulai dari Rp.500 hingga Rp.100.000. Bahkan, tak jarang beberapa dari mereka mengalami cedera karena saling berebut untuk mendapatkan uang yang mereka incar. Tradisi ''Mesuryak'' ini menjadi warisan leluhur dan berlangsung secara turun-termurun. Tradisi ini merupakan simbol persembahan kepada leluhur yang sudah meninggal agar diberi tempat yang layak di alam sana. Secara ''niskala'' (tidak nyata) kita memberikan sesaji dan secara skala (nyata) kita memberikan uang sebagai bentuk nyata. Mereka yang menyelenggarakan ''mesuryak'' meyakini bahwa rejeki akan berlimpah jika memberi kebahagiaan kepada sesama dengan cara membagi-bagikan uang karena hal ini berarti membekali leluhur mereka yang telah meninggal.<ref name="kb.alitmd.com"/>
 
== Referensi ==
Baris 37:
== Pranala luar ==
{{Hari raya Indonesia}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Hari raya di Indonesia|Kuningan]]
[[Kategori:Hari raya Hindu|Kuningan]]
 
 
{{hindu-stub}}