Teori mitos Yesus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Berkas Lenin.jpg dibuang karena dihapus dari Commons oleh Jcb
Serigala Sumatera (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(41 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10:
| data2 = [[Yesus dari Nazareth]] merupakan karakter mitologis yang diciptakan masyarakat Kristen.
| label3 = Pendukung awal
| data3 = [[Charles François Dupuis]] (1742–1809)<br />[[Constantin-François Chassebœuf|Constantin-François Volney]] (1757–1820)</br />[[Bruno Bauer]] (1809–1882)<br />[[Arthur Drews]] (1865–1935)<br />[[John M. Allegro]] (1923–1988)
| label4 = Pendukung modern
| data4 = [[G.A. Wells]], [[Alvar Ellegård]], [[Robert M. Price]]
| label5 = Key texts
| label6 = Subjek
Baris 18:
| below =
}}
'''Teori mitos Yesus''' (juga dikenal sebagai '''teori mitos Kristus''' atau '''hipotesis ketidakberadaan Yesus''') sebenarnya terdiri dari dua pendapat:<ref name=Walsh/>
# [[Yesus dari Nazaret]] bukan tokoh historis yang benar-benar ada, tetapi merupakan karakter mitologis yang diciptakan oleh komunitas [[Gereja perdana|Kristen awal]], atau
# [[Yesus]] memang ada, tetapi riwayat hidupnya tidak seperti yang ditulis di dalam [[Alkitab]].
Beberapa pendukung teori ini berargumen bahwa peristiwa atau perkataan yang berhubungan dengan figur Yesus dalam [[Perjanjian Baru]] mungkin berasal dari gabungan atribut atau cerita dari satu atau lebih tokoh-tokoh lain, baik yang benar ada maupun yang diambil dari mitos lain, untuk membentuk satu rangkaian riwayat hidup Yesus.<ref name=PriceFreeInquiry>Price, Robert M. [http://www.secularhumanism.org/index.php?section=library&page=price_20_1 "Of Myth and Men"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121208035523/http://www.secularhumanism.org/index.php?section=library&page=price_20_1 |date=2012-12-08 }}, majalah ''Free Inquiry'', Volume 20, Nomor 1, diakses pada 27 September 201.</ref>
 
Keraguan mengenai cerita hidup Yesus Kristus pernah diutarakan oleh seorang pengarang non-Kristen ([[pagan]]) pada awal abad ke-2, [[Celsus]]. Sebagai seorang filsuf Yunani, Celcus membandingkan riwayat [[Yesus]] dengan riwayat [[Zalmoxis]] dan [[Orpheus]]. Dengan bangkitnya kekuasaan Gereja Katolik di [[Kerajaan Romawi]] dan penghancuran kuil-kuil pagan pada abad ke-4, pemikiran dan keraguan keberadaan Yesus tidak dibicarakan secara terbuka. Malahan banyak cerita karangan ditambahkan, sehingga mengaburkan kenyataan dan khayalan atau mitos.
 
Sejarah modern mengenai teori mitos Yesus muncul kembali pada [[abad pencerahan]]. Pemikir-pemikir pencerahan PerancisPrancis seperti [[Constantin-François Chassebœuf|Constantin-François Volney]] dan [[Charles François Dupuis]] menyatakan keraguan mereka pada tahun 1790-an. Selanjutnya, muncul tokoh-tokoh yang mendukung teori ini, seperti [[Bruno Bauer]] pada abad ke-19, atau [[Arthur Drews]] pada abad ke-20. Teori ini menjadi perhatian melalui tulisan tokoh-tokoh Ateis Baru seperti [[Richard Dawkins]], [[Christopher Hitchens]], dan filsuf PerancisPrancis [[Michel Onfray]].<ref>Dickson, John. [http://www.smh.com.au/news/national/facts-and-friction-of-easter/2008/03/21/1205602592557.html?page=fullpage "Facts and friction of Easter"], ''The Sydney Morning Herald'', 21 Maret 2008.</ref>
 
Argumen yang digunakan untuk mendukung teori ini adalah:
Baris 31:
* Kurangnya referensi non-Kristen mengenai Yesus pada abad pertama.
* Hubungan antara tokoh Yesus dengan dewa-dewa Yunani, Mesir, atau lainnya, terutama mengenai dewa yang wafat dan bangkit kembali.
Namun, dalam bidang keilmuan modern, teori mitos Yesus adalah [[:en:fringe theory|teori yang dikesampingkan]] dan pada umumnya tidak didukung oleh para ahli.{{sfnp|Van Voorst|2003|pp=658, 660}}{{sfnp|Fox|2005|p=48}}{{sfnp|Burridge|Gould|2004|p=34}}<ref name="Grantmajority">[[Michael Grant (penulis)|Michael Grant]] menyatakan bahwa "In recent years, 'no serious scholar has ventured to postulate the non historicity of Jesus' or at any rate very few, and they have not succeeded in disposing of the much stronger, indeed very abundant, evidence to the contrary." dalam ''Jesus'' oleh Michael Grant 2004 {{ISBN|1898799881}} hlm. 200</ref> Para ahli sejarah [[Kristen]] yang mempelajari sejarah awal Kekristenan meyakini bahwa Yesus ada, meskipun banyak perdebatan mengenai keabsahan bagian [[Perjanjian Baru]] dan sumber-sumber Kristen awal lainnya, sehingga perlu ditinjau secara kritis. Beberapa argumen pendukung keberadaan Kristus antara lain adalah:
 
Kebanyakan ahli [[Kristen]] yang mempelajari sejarah awal Kekristenan meyakini bahwa Yesus ada, meskipun banyak perdebatan mengenai keabsahan bagian [[Perjanjian Baru]] dan sumber-sumber Kristen awal lainnya, sehingga perlu dievaluasi secara kritis.<br />
Beberapa argumen pendukung keberadaan Kristus antara lain adalah:
* Deskripsi [[Paulus]] mengenai Yesus sebagai orang [[Israel]] yang hidup dalam hukum [[Yahudi]].
* Keabsahan deskripsi [[Flavius Yosefus]] mengenai [[Yesus]].
* [[Teori mitos Yesus#Prinsip permaluan|Prinsip permaluan.]]
 
== Mitos ==
Dalam artian akademik, "mitos" adalah cerita rakyat yang mungkin atau tidak berdasarkan fakta. Definisi yang dipilih oleh para ahli cerita rakyat ({{lang-en|Folklorists}}) adalah "cerita yang dipercayai sebagai kisah nyata, biasanya dianggap suci, yang terjadi jauh pada masa lampau atau di dalam alam lain atau di bagian dunia tertentu, dengan sifat-sifat yang melebihi kemampuan manusia biasa atau kepahlawanan yang luar biasa."<ref>[{{Cite web |url=http://www.faculty.de.gcsu.edu/~mmagouli/defmyth.htm#DEFINING%20MYTH |title=Defining myth] |access-date=2011-09-27 |archive-date=2007-08-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070807181158/http://www.faculty.de.gcsu.edu/~mmagouli/defmyth.htm#DEFINING%20MYTH |dead-url=yes }}</ref> Namun, bidang-bidang penelitian lain mempunyai definisi sendiri yang tidak sesuai dengan tersebut di atas.<ref name="Dunes, Alan 1996">Dunes, Alan. "Madness in Method Plus a Plea for Projective Inversion in Myth". ''Myth and Method''. Ed. Laurie Patton and Wendy Doniger. Charlottesville: University of Virginia Press, 1996.</ref> Misalnya, cerita Oedipus sering dianggap "mitos" padahal menurut standar para "folklorist" itu dianggap "dongeng rakyat".<ref> name="Dunes, Alan. 1996"Madness in Method Plus a Plea for Projective Inversion in Myth". ''Myth and Method''. Ed. Laurie Patton and Wendy Doniger. Charlottesville: University of Virginia Press, 1996.</ref>
 
Seringkali istilah "mitos" dan "legenda" dipakai bersama-sama, misalnya dalam cerita raja Arthur dan Robin Hood. Juga istilah "mitos" juga dipakai dalam cerita-cerita [[Inkuisisi Spanyol]] yang memakai alat-alat siksaan semacam ''Iron maiden'' dan ''Choke pear'' pada abad pertengahan.
Baris 65 ⟶ 63:
== Konteks ==
=== Yesus ===
[[Berkas:Cristo crucificado.jpg|rightka|thumbjmpl|150px|"Cristo crucificado" oleh Diego Velázquez (c. 1632). Yesus dikatakan disalib sekitar tahun 30 M.]]
 
Ahli kitab suci [[L. Michael White]] menulis bahwa mereka yang berargumen bahwa [[Yesus]] pernah ada, menyatakan bahwa ia lahir sebagai seorang Yahudi antara tahun 7 hingga 4 SM (menurut [[injil Matius]] dan [[Injil Lukas|Lukas]], pada masa kekuasaan [[Herodes Agung]], yang meninggal pada bulan Maret tahun 4 SM), dan menduga Yesus meninggal sekitar tahun 30 M, pada masa pemerintahan [[Pontius Pilatus]], gubernur [[provinsi Iudaea]] Romawi.<ref name=White4/>
Baris 71 ⟶ 69:
White berpendapat bahwa sejauh ini Yesus tidak menulis apapun, dan [di luar tulisan Injil] tidak ada orang yang memiliki pengetahuan personal mengenainya, tidak ada bukti arkeologis mengenai keberadaannya, tiada catatan kontemporer mengenai kehidupan atau kematiannya selain dari Injil, catatan saksi mata di luar Injil tidak ditemui, dan begitu pula catatan dari tangan pertama. Semua catatan mengenai Yesus muncul beberapa dasawarsa atau abad berikutnya (lihat [[#Injil dan sejarah|Injil dan sejarah]] di bawah). Sumber dari Injil sendiri datang setelah beberapa waktu, meskipun terdapat kemungkinan bahwa injil berisi sumber-sumber awal atau lisan. Ia menduga tulisan pertama mengenai Yesus yang ditemukan dibuat oleh [[Paulus dari Tarsus]], dan ditulis 20-30 tahun sesudah kematian Yesus. Ia berpandangan bahwa Paulus bukan pengiring Yesus, bahkan melihat saja belum pernah.<ref name=White4>White, L. Michael. ''From Jesus to Christianity''. HarperCollins, 2004, hal. 3–4, 12–13, 96.</ref>
 
Beberapa pendapat White sekarang sudah tidak diterima sepenuhnya, karena adanya bukti-bukti sejarah yang dulunya tidak banyak diketahui orang.<ref name="ReferenceA">van Voorst, Robert, Jesus Outside the New Testament [2000], halaman 6, 14, 16</ref><ref name="Stanton, Graham 2002">Stanton, Graham, The Gospels and Jesus (2nd ed.), (Oxford: Oxford University Press, 2002) hal. xxiii</ref><ref name="Marshall, I. Howard 2004">Marshall, I. Howard, I Believe in the Historical Jesus, Regent College Publishing, Vancouver (2004) hal. 15</ref><ref name="Durant, Will 1944">Durant, Will, Caesar and Christ. New York, NY: Simon and Schuster, 1944, Chaper XXVI</ref>
 
=== Definisi teori ===
Gagasan bahwa [[Yesus]] tidak pernah ada telah dinyatakan melalui berbagai cara dan dengan nama yang berbeda. Filsuf George Walsh berargumen bahwa Kekristenan berasal dari mitos yang dibungkus sebagai sejarah, atau tokoh sejarah yang dimitologisasi: ia sebelumnya menyebutnya sebagai teori mitos Kristus, dan selanjutnya dengan nama teori historis Yesus.<ref name=Walsh>Walsh, George. [http://books.google.com/books?id=Z7cri4rRiXkC&printsec=frontcover&dq=The+Role+of+Religion+in+History&hl=en&ei=bkVXTIWwB9L9nAe1zfy-Aw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCsQ6AEwAA#v=onepage&q=Christ%20myth%20theory&f=false ''The Role of Religion in History'']. Transaction 1998, hal. 58.</ref> [[I. Howard Marshall]], seorang ahlisarjana kitab suciAlkitab, mendeskripsikan dua pandangan yang bertentangan: satunya menyatakan bahwa kitab suci mendeskripsikan tokoh fiksi, sementara pandangan yang lain menyatakan bahwa setiap peristiwa pada Perjanjian Baru merupakan kebenaran literal.<ref>Marshall, Ian Howard. ''I Believe in the Historical Jesus''. Regent College Publishing, 2004, hal. 24.</ref> [[John Dominic Crossan]], ahli religius dan bekas pendeta Katolik, lebih senang menyebut teori mitos Yesus sebagai "Jesus-parable" (perumpamaan tentang Yesus), karena kita memiliki Yesus yang sepenuhnya [[Parabel|parabolik]] (suatu perumpamaan), bukan historis.<ref>Crossan, John Dominic. "Response to Robert M. Price," in James K. Beilby & Paul Rhodes Eddy (eds.) ''The Historical Jesus: Five Views''. InterVarsity, 2009, hal. 85.</ref>
 
Paul Eddy, seorang ahli kitab suci, dan [[Greg Boyd (teolog)|Gregory Boyd]], seorang teolog dan pastur, memecahkan spektrum opini menjadi empat posisi yang menurut mereka memberikan [[heuristik]] yang berguna jika sederhana. Mereka mengelompokan tiga opini pertama menjadi "tesis legenda Yesus", terutama yang menyatakan bahwa penggambaran Yesus pada [[Injil Sinoptik|injil Matius, Markus, dan Lukas]], secara historis tidak akurat.<ref name=Eddy24/>
 
# Teori mitos Yesus, atau apa yang disebut oleh Eddy dan Boyd sebagai "tesis mitos Yesus": kitab suci mendeskripsikan tokoh yang secara virtual, atau mungkin sepenuhnya, fiktif. Tidak ada dasar bahwa aspek naratif Yesus berasal dari sejarah. Posisi ini dapat disebut sebagai "agnostisisme Yesus", posisi karena kita kekurangan bukti untuk menentukan apakah Yesus ada atau tidak.<ref name=Eddy24>Eddy, Paul R. and Boyd, Gregory A. ''The Jesus Legend - a case for the historical reliability of the synoptic Jesus tradition''. Baker Academic, 2007, hal. 24–27.</ref> Tokoh yang menganut pandangan ini adalah Bruno Bauer, Arthur Drews, dan G.A. Wells.
# Terdapat beberapa bukti untuk menyimpulkan bahwa Yesus ada, tetapi laporan-laporan tidak dapat dipercaya sehingga sangat sedikit yang bisa dikatakan tentangnya secara meyakinkan. Pendukung posisi ini adalah [[Rudolf Bultmann]] and [[Burton Mack]].<ref name=Eddy24/>
# Penelitian historis dapat menunjukkan inti fakta historis mengenai Yesus, tetapi ia sangat berbeda dengan Yesus dalam Perjanjian Baru. Firman dan mukjizatnya merupakan mitos. Eddy dan Boyd menambahkan, posisi ini semakin banyak muncul pada ahli Perjanjian Baru. Tokoh seperti [[Robert W. Funk|Robert Funk]] dan Crossan meyakini teori ini.<ref name=Eddy24/>
# Akhirnya, posisi ke-4 yang meyakini bahwa injil adalah catatan sejarah yang dapat dipercaya, dan historiografi kritis tidak perlu menyampingkan munculnya peristiwa supernatural. Pandangan ini diyakini oleh [[John P. Meier]] dan [[N. T. Wright]].<ref name=Eddy24/>
 
=== Tiga pilar teori ===
Ahli Perjanjian Baru Robert Price menulis bahwa teori mitos Yesus berdasarkan pada tiga pilar:<ref name=Price62>Price, Robert M. "Jesus at the Vanishing Point" in James K. Beilby & Paul Rhodes Eddy (eds.) ''The Historical Jesus: Five Views''. InterVarsity, 2009, hal. 55 untuk argumennya bahwa kemungkinan Yesus tidak pernah ada. Lihat hal. 62–64, 75 untuk tiga pilar.</ref>
* Tidak ada penyebutan Yesus sang pembuat [[Mukjizat Yesus Kristus|mukjizat]] dalam sumber sekularsekuler.
* Surat-surat tulisan [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] tidak menjadi bukti yang cukup mengenai keberadaan Yesus.
* Kisah Yesus berhubungan kuat dengan kepercayaan agama-agama Timur Tengah mengenai dewa yang wafat dan bangkit. Robert Price menulis bahwa pembela Kristen mencoba mengurangi hubungan ini.
Baris 92 ⟶ 90:
=== Abad ke-18 dan 19 ===
==== Penolakan keberadaan Yesus dalam sejarah (Volney dan Dupuis) ====
[[Berkas:Constantin François Volney 1.jpg|rightka|130px|thumbjmpl|alt=a sketch of a bust of Constantin-François Chassebœuf|Filsuf PerancisPrancis [[Constantin-François Chassebœuf]] berargumen bahwa figur Yesus berlandaskan pada tokoh sejarah yang tidak jelas dan mitologi matahari.]]
Keraguan mengenai Yesus muncul ketika pembelajaran kitab suci secara kritis berkembang pada [[abad pencerahan]] (Renaissance). Pelopor teori mitos Yesus adalah filsuf Perancis [[Charles François Dupuis]] (1742–1809) dan [[Constantin-François Chassebœuf]] (1757–1820).<ref name=Schweitzer355>Schweitzer, Albert. ''The Quest of the Historical Jesus''. Fortress, 2001; first published 1913, hal. 355ff.</ref>
[[Baron d'Holbach]] (1723-1789) - "Ecce Homo -The History of Jesus of Nazareth, a Critical Inquiry" (1769), pertama menggambarkan kehidupan Yesus sebagai tokoh sejarah belaka, diterbitkan secara anonim di Amsterdam, kemudian oleh George Houston diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan di Edinburgh, 1799, London, 1813, serta New York in 1827— untuk "''blasphemy''" ("penghujatan") itu Houston dipenjarakan dua tahun. Konsep ini diteruskan oleh para pelopor teori mitos Yesus yaitu filsuf Prancis [[Charles François Dupuis]] (1742–1809) dan [[Constantin-François Chassebœuf]] (1757–1820).<ref name=Schweitzer355>Schweitzer, Albert. ''The Quest of the Historical Jesus''. Fortress, 2001; first published 1913, hal. 355ff.</ref>
[[Berkas:Gros - First Consul Bonaparte (Detail).png|leftkiri|thumbjmpl|130px|[[Napoleon Bonaparte]] secara pribadi pernah mempertanyakan keberadaan Yesus.<ref name=Schweitzer355/>]]
 
Dupuis menolak keberadaan Yesus dalam sejarah, dan mendasarkannya pada tulisan sejarawan Romawi [[Tacitus]] (56–117) mengenai Kristus. Pada tahun 116, Tacitus menyebut Kristus yang telah dihukum oleh Pontius Pilatus tidak lebih dari gema kepercayaan Kristen yang tidak benar pada masa itu. Inilah kutipan surat Tacitus yang mencatat mengenai kebakaran di sebagian besar kota [[Roma]] selama 6 hari dalam bulan Juli 64 M, yang diduga oleh banyak orang Roma disulut oleh Kaisar [[Nero]] sendiri.<ref name="Catherine M. Murphy 2007. p 76">Catherine M. Murphy, ''The Historical Jesus For Dummies'', Publisher For Dummies, 2007. p 76.</ref>
<blockquote>
"''Akibatnya, untuk menyingkirkan laporan itu, Nero menimpakan kesalahan dan memberikan siksaan yang paling berat untuk suatu kelompok yang dibenci karena ketidaksalehan mereka (terhadap dewa-dewa Romawi), disebut "Kristen" oleh masyarakat. Kristus, orang yang menjadi asal dari nama itu, menderita hukuman ekstrimekstrem dalam pemerintahan Tiberius di tangan seorang procurator kita, Pontius Pilatus, dan takhayul yang sangat menyesatkan, seperti telah diteliti saat ini, menyebar lagi tidak hanya di Yudea, sumber pertama kejahatan ini, tetapi juga di Roma, di mana semua hal yang menjijikkan dan memalukan dari berbagai bagian dunia menemukan pusatnya dan menjadi populer. Karenanya, dilakukan penahanan kepada semua yang mengaku bersalah; kemudian, berdasarkan informasi mereka, orang-orang berjumlah banyak didakwa, bukan hanya untuk kejahatan membakar kota, tetapi pula untuk kebencian terhadap manusia. Segala bentuk pengejekan juga ditambahkan kepada kematian mereka. Ditutupi dengan kulit binatang, mereka dicabik-cabik oleh anjing-anjing dan binasa, atau dipakukan di kayu salib, atau dilemparkan ke dalam api dan dibakar, menjadi terang pada waktu malam, ketika hari sudah berakhir.''"<ref name=cb>Tacitus, ''Annals'' [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text.jsp?doc=Perseus:text:1999.02.0077:book=15:chapter=44 15.44], dari terjemahan Church dan Brodribb.</ref></blockquote>
Dalam ''Origine de tous les cultes'' (1795), Dupuis mengidentifikasi ritus pra-Kristen di [[Siria]] Raya, [[Mesir Kuno]], dan [[Kekaisaran Persia|Persia]], sebagai perwakilan kelahiran dewa dari seorang perawan pada [[titik balik musim dingin]], dan berargumen bahwa ritus-ritus tersebut berdasarkan pada kenaikan musim dingin rasi bintang [[Virgo]]. Ia meyakini bahwa peristiwa tahunan tersebut dialegorikan sebagai dewa-dewa matahari, seperti [[Sol Invictus]], yang menghabiskan masa kecil mereka dalam ketidakjelasan (ketinggian rendah matahari setelah titik balik), lalu wafat (musim dingin), dan bangkit kembali (musim semi). Dupuis juga menyatakan bahwa injil Yahudi dan Kristen dapat diinterpretasikan sebagai pola matahari: jatuhnya manusia dalam dosa pada [[Kitab Kejadian]] merupakan alegori dari kesulitan akibat musim dingin, dan [[kebangkitan Yesus]] mewakili meningkatnya kekuatan matahari dalam [[Aries]] pada [[ekuinoks]] musim semi.<ref name=Wells1969>Wells, G. A. [http://jstor.org/stable/2708429 "Stages of New Testament Criticism]," ''Journal of the History of Ideas'', volume 30, issue 2, 1969.</ref>
 
Volney, yang menulis sebelum Dupuis tetapi menggunakan beberapa naskah Dupuis, banyak mengikuti argumen Charles François Dupuis. Pada ''Les Ruines'', ia memiliki pemikiran yang berbeda, bahwa kisah kitab suci bukan sengaja dibuat sebagai alegori yang berlandaskan mitologi matahari, tetapi disusun secara organis ketika pernyataan alegoris sederhana seperti "perawan telah melahirkan" disalahartikan sebagai sejarah. Volney lebih lanjut berpisah dari Dupuis dengan memungkinkan bahwa ingatan tokoh historis mungkin telah berkontribusi terhadap ajaran [[Kristen]] ketika mereka terintegrasi dengan mitologi matahari.<ref name=Wells1969/> [[Napoleon I dari PerancisPrancis|Napoleon]], yang mengenai Volney, kemungkinan mendasarkan opininya dari karya Volney, ketika ia menyatakan secara pribadi pada Oktober 1808 bahwa keberadaan Yesus merupakan pertanyaan terbuka.<ref name=Schweitzer355/> Kritikus berargumen bahwa Volney dan Dupuis mendasarkan pandangan mereka pada data sejarah yang terbatas.<ref>Solmsen, Friedrich. [http://jstor.org/stable/2708550 "George A. Wells on Christmas in Early New Testament Criticism"], ''Journal of the History of Ideas'', volume 31, issue 2, 1970, hal. 277–279.</ref>
 
==== David Strauss: Mitos Yesus sebagai hasil khayalan ====
[[Berkas:David Friedrich Strauss 1.jpg|thumbjmpl|leftkiri|130px|alt=portrait|[[David Strauss]] berargumen bahwa hanya sedikit fakta yang dapat diketahui mengenai Yesus, dan sisanya merupakan mitos.<ref name="BeilbyEddy2009"/>]]
Teolog Jerman [[David Strauss]] (1808–1874) mengakibatkan kehebohan di Eropa karena tulisannya yang berjudul ''Das Leben Jesu'' (1835). Ia berargumen bahwa beberapa kisah mengenai Yesus merupakan mitos. David Strauss juga menyimpulkan bahwa masyarakat Kristen awal membuat materi berdasarkan kisah dan konsep [[Perjanjian Lama]]. Teolog [[Thomas L. Thompson]] menulis bahwa Strauss memandang pengembangan mitos bukan sebagai penipuan, tetapi merupakan hasil dari khayalan.<ref name=Thompson4>Thompson, Thomas L. "The Messiah myth: the Near Eastern roots of Jesus and David"], Basic Books, 2005, hal 4.</ref>
 
Baris 110 ⟶ 108:
 
==== Bruno Bauer: Yesus sebagai tokoh buatan ====
[[Berkas:Bruno Bauer.jpg|thumbjmpl|rightka|130px|alt=drawn portrait of Bruno Bauer|Pandangan [[Bruno Bauer]] dianggap tidak lazim sehingga ia kehilangan kariernya sebagai pengajar di Universitas Bonn tahun 1842.]]
Sejarawan Jerman [[Bruno Bauer]] (1809–1882) mengambil argumen Strauss dan membawanya ke titik yang lebih jauh. Ia berargumen bahwa Yesus merupakan tokoh buatan. Maka Bruno Bauer menjadi salah satu pendukung utama teori mitos Yesus.<ref name="BeilbyEddy2009"/>
 
Baris 118 ⟶ 116:
 
==== Mazhab Belanda radikal: Penolakan pernyataan mengenai Yesus dari surat-surat Paulus ====
Pada tahun 1870-an dan 1880-an, sekelompok ahli dari [[Universitas Amsterdam]], mengikuti Bauer dengan menolak keabsahan surat-surat Paulus, dan mengambil pandangan negatif terhadap nilai historis kitab suci. Pada kelompok yang dijuluki "mazhab Belanda radikal" ini, keberadaan Yesus ditolak oleh [[Allard Pierson]], pemimpin pergerakan, S. Hoekstra, dan Samuel Adrian Naber. Pada tahun 1881 A. D. Loman berargumen bahwa semua tulisan pada [[Perjanjian Baru]] berasal dari abad ke-2, dan meragukan bahwa Yesus adalah tokoh historis, tetapi selanjutnya mengatakan bahwa inti kitab suci memang asli.<ref name=Schweitzer356>Schweitzer, Albert. ''The Quest of the Historical Jesus''. Fortress, 2001; pertama kali diterbitkan tahun 1913, hal. 356–361, 527 n. 4.</ref> Pada tahun 1907, [[Gerardus Johannes Petrus Josephus Bolland|G. J. P. J. Bolland]] menyatakan bahwa Kristen telah berevolusi dari gnostisisme, dan Yesus adalah tokoh yang mewakili gagasan Gnostik mengenai Tuhan.<ref name="De Evangelische Jozua">Bolland, G. J. P. J. [http://www.radikalkritik.de/Bolland_jozua.pdf ''De Evangelische Jozua"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110717072335/http://www.radikalkritik.de/Bolland_jozua.pdf |date=2011-07-17 }}, 1907.</ref>
 
=== Abad ke-20 ===
Pada awal abad ke-20, beberapa penulis menulis argumen mereka mengenai keberadaan Yesus, dari segi ilmiah sampai fantasi. Pendukung teori ini mendasarkan pada karya teolog liberal, yang mencoba menampik nilai sumber Yesus di luar [[Perjanjian Baru]], dan membatasi perhatian mereka terhadap Markus dan hipotesis dokumen Q.<ref name=Schweitzer356/> Mereka juga menggunakan berkembangnya ''Religionsgeschichte''-sejarah agama-yang menemukan sumber gagasan Kristen pada kultus misteri Yunani dan Oriental, daripada di Palestina.<ref>Arvidsson, Stefan. ''Aryan Idols: Indo-European Mythology as Ideology and Science''. University of Chicago Press, 2006, hal. 116–117.</ref> [[Joseph Klausner]] menulis bahwa ahli kitab suci "mencoba sekuat mungkin untuk menemukan sesuatu yang bukan Yahudi pada Yesus sebagai tokoh sejarah; tetapi dalam sejarah sesungguhnya, mereka tidak menemukan apa-apa, karena sejarah ini telah dikurangi hingga nol. Maka tidak heran jika pada awal abad ini, bangkit pandangan abad ke-18 dan 19 bahwa Yesus tidak pernah ada."<ref>Klausner, Joseph. ''Jesus of Nazareth''. Bloch, 1989; pertama kali diterbitkan tahun 1925, hal. 105–106.</ref>
 
[[Berkas:Albert Schweitzer, Etching by Arthur William Heintzelman.jpg|jmpl|lurus|[[Albert Schweitzer]] (1875–1965) menulis ''The Quest of the Historical Jesus'' (1906) untuk pendapatnya bahwa "kehidupan Yesus" pada abad ke-19 dianggap sebagai cerminan konteks sejarah dan sosial masing-masing penulis Injil.]]
 
Pada awal abad ke-20, beberapa penulis menulis argumen mereka mengenai keberadaan Yesus, dari segi ilmiah sampai fantasi. Pendukung teori ini mendasarkan pada karya teolog liberal, yang mencoba menampik nilai sumber Yesus di luar [[Perjanjian Baru]], dan membatasi perhatian mereka terhadap Markus dan hipotesis dokumen Q.<ref name=Schweitzer356/> Mereka juga menggunakan berkembangnya ''Religionsgeschichte''-sejarah agama-yang menemukan sumber gagasan Kristen pada kultus misteri Yunani dan Oriental, daripada di Palestina.<ref>Arvidsson, Stefan. ''Aryan Idols: Indo-European Mythology as Ideology and Science''. University of Chicago Press, 2006, hal. 116–117.</ref> [[Joseph Klausner]] menulis bahwa ahli kitab suci "mencoba sekuat mungkin untuk menemukan sesuatu yang bukan Yahudi pada Yesus sebagai tokoh sejarah; tetapi dalam sejarah sesungguhnya, mereka tidak menemukan apa-apa, karena sejarah ini telah dikurangi hingga nol. Maka tidak heran jika pada awal abad ini, bangkit pandangan abad ke-18 dan 19 bahwa Yesus tidak pernah ada."<ref>Klausner, Joseph. ''Jesus of Nazareth''. Bloch, 1989; pertama kali diterbitkan tahun 1925, hal. 105–106.</ref>
==== J.M. Robertson: Yesus menurut kelompok Ebionit atau Nazarene ====
[[J. M. Robertson]] (1856–1933), seorang jurnalis Skotlandia, berargumen pada tahun 1900 bahwa kepercayaan Mesias yang wafat muncul sebelum periode [[Perjanjian Baru]] pada sekte yang dikenal sebagai [[Ebionite]] atau [[Nazarene (sekte)|Nazarene]], dan kelompok tersebut telah mengharapkan Mesias bernama Yesus. Dalam pandangannya, dasar tambahan tetapi kurang signifikan bagi kepercayaan Kristen awal mungkin merupakan tokoh [[Yeshu|Yesus ben Pandera]] yang dihukum mati. Tokoh ini dicatat pada [[Talmud]] sekitar abad ke-3 dan ke-4 M sebagai penyihir dan murid-muridnya memakai namanya untuk menyembuhkan orang.<ref>Robertson, J. M. ''A Short History of Christianity''. Watts, 1902, hal. 6–12, 14–15.</ref>
Baris 134:
 
==== Arthur Drews: Yesus dari kultus Gnostik Yahudi ====
[[Berkas:Arthur Drews.jpg|thumbjmpl|leftkiri|130px|alt=portrait|Menurut ''The New York Times'', debat umum Arthur Drews merupakan salah satu diskusi teologi paling luar biasa semenjak masa [[Martin Luther]].]]
[[Arthur Drews]] (1865–1935), seorang profesor filsafat di ''Technische Hochschule'', [[Karlsruhe]], Jerman, dalam bukunya ''Mitos Kristus'' (''Die Christusmythe'') yang diterbitkan pada tahun 1909, mempertahankan gagasan bahwa Kekristenan merupakan kultus [[Gnostik]] Yahudi yang menyebar dengan mengambil aspek-aspek dalam filsafat Yunani dan kisah hidup-mati-bangkit dewa-dewa lain. Drews menulis bahwa tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah tokoh mitos, dan tidak ada alasan untuk menganggap bahwa tokoh tersebut pernah ada.<ref>Weaver, Walter P. [http://books.google.com/books?id=1CZbuFBdAMUC&pg=PA300 ''The historical Jesus in the twentieth century, 1900-1950'']. Continuum International Publishing Group, 1999, hal. 300.
* Lihat pula Wood, Herbert George. ''Christianity and the Nature of History''. Cambridge University Press, 1934, hal. xxxii.
* Drews, Arthur. ''Die Christusmythe''. Eugen Diederichs, 1910, published in English as ''The Christ Myth'', Prometheus, 1910, hal. 410.</ref>
 
 
Karyanya cukup populer hingga teolog dan sejarawan penting menyebut argumennya dalam beberapa jurnal agama.<ref>Gerrish, Brian A. [http://www.jstor.org/pss/1202070 ''Jesus, Myth, and History: Troeltsch's Stand in the 'Christ-Myth' Debate"], ''The Journal of Religion'', volume 55, issue 1, 1975, hal 3–4.</ref> Sebagai tanggapan, Drews ikut serta dalam debat-debat umum. Debat yang paling terkenal berlangsung pada tahun 1910 pada tanggal 31 Januari dan 1 Februari di Taman Zoologi Berlin. Drews berhadapan dengan [[Hermann von Soden]] dari Universitas Berlin. Debat tersebut disaksikan oleh 2.000 orang, termasuk teolog-teolog penting.<ref name=DrewsNYT/> ''The New York Times'' menyebutnya sebagai salah satu diskusi teologi paling luar biasa semenjak masa [[Martin Luther]]. Koran-koran melaporkan bahwa argumennya sangat grafis hingga beberapa perempuan harus dibawa keluar dari balai karena berteriak histeris, sementara seorang perempuan duduk di kursi dan meminta Tuhan untuk membunuh Drews.<ref name=DrewsNYT>[http://query.nytimes.com/mem/archive-free/pdf?res=9900E7DA1539E433A25755C0A9649C946196D6CF "Jesus never lived, asserts Prof. Drews"], ''The New York Times'', 6 Februari 1910.</ref>
Baris 146 ⟶ 145:
 
==== Paul-Louis Couchoud: Yesus sebagai imajinasi Paulus ====
[[Paul-Louis Couchoud]] (1879–1959) adalah seorang dokter PerancisPrancis yang juga berprofesi sebagai penulis.<ref name=Weaver300>Weaver, Walter P. [http://books.google.com/books?id=1CZbuFBdAMUC&pg=PA300 ''The historical Jesus in the twentieth century, 1900-1950'']. Continuum International Publishing Group, 1999, hal. 300ff.</ref> Ia mengembangkan gagasan mitos Yesus dalam esai-esai dan buku-bukunya, contohnya ''Enigma of Jesus'' (1924), ''The Mystery of Jesus'' (1925), ''Jesus the God Made Man'' (1937), ''The Creation of Christ'' (1939), ''Story of Jesus'' (1944), dan ''The God Jesus'' (1951).<ref>Lihat, sebagai contoh, Couchoud, Paul Louis. [http://books.google.com/books?id=RZJiQgAACAAJ&dq=Paul-Louis+Couchoud&hl=en&ei=mbtUTPKgBcH_nQfC5JGiAw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=9&ved=0CEsQ6AEwCA ''Enigma of Jesus''], diterjemahkan oleh Winifred Stephens Whale, Watts & co., 1924.</ref> Teolog Walter P. Weaver menulis bahwa Couchoud menolak Talmud dan catatan Josephus, Suetonius, dan Tacitus sebagai bukti. Mengenai Perjanjian Baru, ia berargumen bahwa Paulus tidak ada hubungannya dengan Yesus, dan bahwa injil Markus merupakan sumber untuk injil Lukas dan Yohanes. Couchoud menyatakan bahwa injil Markus bukan tulisan sejarah, tetapi merupakan tafsiran terhadap kisah dan ingatan Kristen awal. Ia juga berargumen bahwa afirmasi Paulus akan ketuhanan Yesus bersama dengan [[Yahweh]] (Tuhan) merupakan bukti bahwa Yesus tak sungguh ada, karena tidak ada orang Yahudi yang akan melakukannya. Bagi Couchoud, Yesus hanyalah salah satu bagian dari imajinasi Paulus.<ref name=Weaver300/>
 
==== Penulis abad ke-20 lain ====
[[Berkas:Honourable Bertrand Russell.jpg|rightka|thumbjmpl|120px|alt=photograph|[[Bertrand Russell]] meragukan bahwa Yesus pernah ada.]]
[[Gerardus Johannes Petrus Josephus Bolland|G. J. P. J. Bolland]] (1854–1922) menyatakan pada tahun 1907 bahwa Kekristenan berkembang dari Gnostisisme, dan bahwa Yesus hanyalah tokoh simbolik yang melambangkan gagasan-gagasan Gnostik mengenai Tuhan.<ref>Bolland, G. J. P. J. [http://www.radikalkritik.de/Bolland_jozua.pdf ''name="De Evangelische Jozua"], 1907.</ref> [[G. R. S. Mead]] (1863–1933), anggota [[Theosophical Society]], menulis dalam karyanya ''Did Jesus Live 100 B.C.?'' (1903), bahwa Yesus adalah tokoh sejarah, tetapi [[Talmud]] menekankan bahwa Ia disalibkan sekitar tahun 100 SM, yang berarti bahwa Yesus versi Injil hanyalah gagasan mitos.<ref>Mead, G. R. S. [http://www.christianorigins.com/mead/ch8 ''The Talmum 100 Years B.C. Story of Jesus"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150923203044/http://www.christianorigins.com/mead/ch8 |date=2015-09-23 }}, "Did Jesus Live 100 B.C.?", 1903.</ref> <!-- Gak penting rasanya Harry Elmer Barnes pada tahun 1929 dalam tulisannya ''The Twilight of Christianity'' dan Tom Harpur in his 2006 "Pagan Christ: Is Blind Faith Killing Christianity?" have said Mead along with Bruno Bauer, Arthur Drews, and John M. Robertson as being among the "eminent scholars and critics who have contended that Jesus was not historical"<ref>(Harry Elmer Barnes, The Twilight of Christianity (1929) pg 390-391)" (Jackson, John G. (1985) Christianity Before Christ pg 185)</ref><ref>Harpur, Tom (2006) "Pagan Christ: Is Blind Faith Killing Christianity?" pg 163)</ref> Robert Price cites Mead as one of several examples of alternative traditions that place Jesus in a different time period than the Gospel account, and wrote that the "varying dates are the residue of various attempts to anchor an original mythic or legendary Jesus in more or less recent history."<ref>Price, Robert. "Jesus as the Vanishing Point" in James K. Beilby & Paul Rhodes Eddy (eds.) ''The Historical Jesus: Five Views''. InterVarsity, 2009,hal. 80–81.</ref>--> Filsuf Britania [[Bertrand Russell]] (1872–1970) menyatakan dalam ceramahnya pada tahun 1927, "[[Why I Am Not a Christian]]", yang disampaikan kepada National Secular Society di Balai Kota Battersea, London, bahwa secara historis keberadaan Yesus cukup meragukan, dan jika Ia memang ada, kita tidak tahu apa-apa mengenai-Nya. Kendati berkata seperti itu, Russell tidak mengembangkan gagasan ini lebih lanjut.<ref>Russell, Bertrand. [http://users.drew.edu/~jlenz/whynot.html "Why I am not a Christian"], lecture to the National Secular Society, Battersea Town Hall, 6 Maret 1927, diakses 2 Agustus 2010.</ref> <!-- Ahli [[Gulungan Laut Mati]] [[John M. Allegro]] (1923–1988) berargumen dalam ''The Sacred Mushroom and the Cross'' (1970) dan ''The Dead Sea Scrolls and the Christian Myth'' (1979) bahwa Kekristenan bermula sebagai kultus perdukunan yang berpusat pada pemakaian [[jamur halusinogenik]], dan bahwa perjanjian baru adalah catatan kultus rahasia.Mark Hall writes that Allegro suggested the scrolls all but proved that an historical Jesus never existed.<ref>Hall, Mark. "Foreword," in Allegro, John M. ''The Dead Sea Scrolls & the Christian Myth''. Prometheus 1992, pertama kali diterbitkan tahun 1979, hal. ix.</ref> Philip Jenkins mengkritik Allegro sebagai seorang ahli eksentrik yang bergantung pada teks yang writes that Allegro was an eccentric scholar who relied on texts that did not exist in quite the form he was citing them, and calls the ''Sacred Mushroom and the Cross'' "possibly the single most ludicrous book on Jesus scholarship by a qualified academic."<ref>Jenkins, Philip. [http://books.google.com/books?id=Wv6x5kTHGvsC&pg=PA180 "Hidden Gospels'']. Oxford University Press, 2002, hal. 180.</ref> Allegro was forced to resign his academic post.<ref>Vander, James C. and Flint, Peter. [http://books.google.com/books?id=SBMXnB4CRpUC&pg=PA325 ''Meaning of the Dead Sea Scrolls'']. Continuum International Publishing Group, 2005, hal. 325.</ref>-->
 
=== Abad ke-21 ===
Baris 156 ⟶ 155:
[[Graham Stanton]] menulis pada tahun 2002 bahwa argumen-argumen yang paling sempurna dan rumit dari para tokoh dikemukakan oleh G. A. Wells, pensiunan professor Jerman di Birkbeck College, London, dan penulis buku ''[[Did Jesus Exist?]]'' (1975), ''The Jesus Legend''(1996), ''The Jesus Myth'' (1999),'' Can We Trust the New Testament?'' (2004), dan ''Cutting Jesus Down to Size'' (2009).<ref>Stanton, Graham. The Gospels and Jesus. Oxford University Press, 2002; first published 1989, hal. 143.</ref> Teolog berkebangsaan Inggris Kenneth Grayston menyarankan para penganut Kristen untuk mengenali berbagai permasalahan yang diangkat oleh Wells, namun Alvar Ellegård mencatat bahwa masih ada sebagian besar pandangan-pandangan Wells yang tidak didiskusikan oleh para teolog.<ref name=Alvar>Ellegård, Alvar.[http://www.smh.com.au/news/national/facts-and-friction-of-easter/2008/03/21/1205602592557.html?page=fullpage "Theologians as historians"], ''Scandia'', 2008, hal. 171–172, 175ff.</ref>
 
Wells mendasarkan argumennya pada pandangan sejumlah ahli [[Perjanjian Baru]] yang mengatakan bahwa kitab-kitab yang ada merupakan sumber yang ditulis jauh setelah kematian Yesus oleh orang-orang yang tidak mengenalnya secara personal. Sebagai tambahan, Wells menulis, bahwa kalimat-kalimat yang termuat semata-mata termotivasi secara Kekristen dan teologi, juga mengenai orangtuaorang tua Yesus, tempat lahirnya, pengajarannya, percobaannya, atau penyalibannya.<ref>Martin, Michael. The Case Against Christianity. Temple University Press, 1993, hal. 38.</ref> Bagi Wells, sosok Yesus dari Kekristenan paling awal adalah murni sebuah mitos, yang berasal dari spekulasi-spekulasi mistis dimana tradisi Kebijaksanaan Yahudi menjadi sumbernya. Menurut pandangan ini, strata paling awal dari literatur Perjanjian Baru menghadirkan Yesus sebagai "tokoh berbasis supernatural yang samar-samar keberadaannya di bumi sebagai manusia pada suatu periode tidak pasti pada masa lalu".<ref name=Wells9>Wells, G. A. "A Reply to J. P. Holding's 'Shattering' of My Views on Jesus and an Examination of the Early Pagan and Jewish References to Jesus", ''The Secular Web'', 2000, diakses 3 Agustus 2010.</ref>
 
Dalam ''The Jesus Myth'', Wells mengemukakan bahwa dua narasi Yesus berfusi menjadi satu: Yesus mistis yang diceritakan Paul, dan sedikitnya keberadaan Yesus yang ajaran-ajarannya dipertahankan dalam [[sumber Q]], sumber umum bersifat hipotesis dari injil Matius dan Lukas.<ref>Wells, G. A. ''The Jesus Myth''. Open Court, 1999.</ref> Ahli alkitab Robert Van Voorst mengatakan bahwa dengan argumen ini Wells telah melakukan sesuatu yang kontroversial.<ref>Van Voorst, Robert E. "Nonexistence Hypothesis," in James Leslie Holden (ed.) ''Jesus in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia''. ABC-CLIO, 2003, hal. 660.</ref> Wells menulis bahwa dirinya termasuk dalam kategori kelompok yang menyangkal keberadaan Yesus, namun berita-berita tersebut sangat tidak dapat dipercaya sehingga kita hanya dapat mengetahui sedikit ataupun tidak sama sekali mengenai pribadinya.<ref>For a statement of his position, Wells refers readers to his article, "Jesus, Historicity of" in Tom Flynn's ''The New Encyclopedia of Unbelief''(2007). See Wells, G. A. ''CuttingJesus Down to Size''. Open Court, 2009, hal. 327–328.</ref> Ia menyangkal, contohnya, bahwa cerita mengenai [[eksekusi Yesus]] yang dilakukan Pilatus bukanlah sebuah peristiwa yang ada dalam sejarah.<ref>Wells, G.A. in Tom Flynn. ''The New Encyclopedia of Unbelief''. Prometheus Books, 2007, hal. 446ff.</ref> Ia menulis pada tahun 2000: "[J.D.G. Dunn] berkeberatan [pada tahun 1985] bahwa, dalam karya saya yang kemudian diterjemahkan, secara logis saya telah mengasumsikan bahwa selama 30 tahun dalam kitab Paulus telah terjadi evolusi "seperti sebuah kumpulan tradisi mengenai sebuah figur tidak-nyata seperti yang ada dalam sumber kitab-kitab Injil (''The Evidence for Jesus'', hal.29). Pandangan saya saat ini adalah: kumpulan ini tidak seluruhnya setelah-masa-rasul-Paulus (Q dalam bentuk paling awalnya mungkin dari sekitar abad ke-40 Masehi), dan tidak seluruhnya sersifat mistis. Poin yang penting, dalam pandangan saya, yakni apa yang asli dalam materi ini mengacu pada sebuah tokoh yang tidak diidentifikasikan dengan Kristus yang mati dan bangkit pada kerasulan awal."<ref name=Wells9/>
Baris 163 ⟶ 162:
[[Alvar Ellegård]] (1919-2008), seorang professor Bahasa Inggris di Universitas Gothenburg, mengembangkan gagasan Wells dan Couchound dalam bukunya ''Myten om Jesus'' (1992), mengargumenkan bahwa Yesus pada intinya adalah sebuah mitos dan fiksi dari injil, yang diciptakan untuk memberikan substansi pada cerita-cerita berlebihan dari Paulus dan para rasulnya, dimana Yesus hadir sebagai mesiah. Ia menentang bahwa poin dari surat-surat Paulus kepada [[Penyebaran Yahudi]] adalah untuk menunjukkan bahwa [[Hari Kiamat]] sudah dekat, cerita ke-mesias-an yang sangat umum dalam komunitas Yahudi pada masa itu. Lama kemudian setelah jelas bahwa Hari Kiamat tidak mendatangi mereka, para pengikut Paulus ingin mengetahui lebih jauh mengenai Yesus, dan karena hanya ada sedikit cerita yang dapat diberikan, injil-injil disatukan untuk melengkapi sbeuah gambaran, menggunakan bagian-bagian dari Perjanjian Lama yang telah lama diinterpretasikan oleh Yahudi sebagai petunjuk akan mesiah.<ref name=Alvar/>
 
Ellegård menuliskan bahwa posisinya berbeda dengan Drews dan Couchound. Seperti G.A. Wells, Ia percaya surat-surat Paulus menunjukkan bahwa Paulus dan para pengikutnya mempercayai cerita mengenai seseorang yang pernah ada. Ellegård mengembangkan argumen yang diajukan oleh [[André Dupont-Sommer]] dan John Allegro, dan mengidentifikasikan Yesus dalam cerita Paulus sebagai "Guru Kebajikan Essene" yang diungkapkan dalam [[Naskah Laut Mati]], namun ia berargumen bahwa ini bukan sosok Yesus dalam Injil. Bagi Ellegård, sosok yang dibayangkan Paulus adalah pendiri Essene, atau para-Essene, jemaat yang dituju Paulus, seseorang yang kemungkinan hidup pada abad ke-2 atau awal abad ke-1 SM, meskipun Ellegård mengakui tidak ada bukti tentang sesosok Yesus yang cocok dengan deskripsi ini, atau bukti bahwa Guru Kebajikan disalibkan. Ia menuduh para teolog modern telah gagal mengemban tanggungjawab mereka sebagai ahli. Ia berargumen bahwa posisi mereka dogmatis, seringkalisering kali disembunyikan "di bawah sampul bahasa yang mebingungkan,"<ref>Burton Mack mengutip satu bagian dari pakar Perjanjian Baru, Helmut Koester, sebagai contoh bahasa semacam itu: "Kebangkitan dan penampakan Yesus paling baik dijelaskan sebagai katalis yang menimbulkan reaksi yang menghasilkan aktivitas misionaris dan pendirian gereja-gereja, tetapi juga kristalisasi tradisi tentang Yesus dan pelayanannya. Namun yang terutama, kebangkitan mengganti kesedihan dan kedukaan...menjadi sukacita, kreativitas dan keyakinan iman. Meskipun kebangkitan tidak menunjukkan hal baru, tetap saja membuat sesuatu yang baru bagi orang-orang Kristen mula-mula." Mack menulis tanggapan bahwa bahasa semacam ini tidak bisa dipahami dan jika ahli sejarah tidak tahu bagaimana mengartikannya, tujuannya telah tercapai. Lihat Ellegård, hal. 171.</ref> bahwa mereka seringkalisering kali terkait dengan gereja-gereja Kristen, dan bahwa telah terjadi kegagalan komunikasi antara mereka dengan para ahli di bidang-bidang lain, yang mana membawa pada pengisoliran penelitian teologi dari debat ilmiah di lain tempat.<ref name=Alvar/>
 
==== Robert M. Price: Yesus sebagai karangan orang Kristen ====
[[Berkas:Robert M. Price 1.jpg|thumbjmpl|leftkiri|130px|alt=Robert Price |Ahli Perjanjian Baru [[Robert M. Price|Robert Price]] menyatakan bahwa kita tidak akan pernah tahu apakah Yesus sungguh ada atau tidak, kecuali jika buku harian atau tulang belulangnya ditemukan.<ref name=PriceJacoby/>]]
Ahli Perjanjian Baru dari Amerika [[Robert M. Price]] mempertanyakan historisitas Yesus dalam serangkai buku, termasuk ''Deconstructing Jesus'' (2000), ''The Incredible Shrinking Son of Man'' (2003), dan ''Jesus is Dead'' (2007), serta ''The Historical Jesus: Five Views'' (2009). Price merupakan anggota [[Jesus Seminar]], sebuah kelompok penulis dan ahli yang mempelajari historisitas Yesus, yang berargumen bahwa image Kristus dari Kristen merupakan bentuk teologikal yang kedalamnya jejak-jejak Yesus dari Nazaret telah dikarang.<ref>Van Biema, David; Ostling, Richard N.; and Towle, Lisa H. [http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,984367-1,00.html "The Gospel Truth?"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121105065012/http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,984367-1,00.html |date=2012-11-05 }}, ''Time magazine'', April 8, 1996</ref> Mantan Pastor Gereja Baptis, Price menulis bahwa ia awalnya adalah seorang pembela pada pertanyaan historis-Yesus tetapi menjadi tersadarkan dengan berbagai argumen. Tahun demi tahun, Ia menyadari semakin sulitnya menyingkapkan posisi yang mempertanyakan keberadaan Yesus sepenuhnya. Di luar ini, ia tetap mengambil bagian dalam [[Ekaristi]] setiap minggu, menganggap keyakinan Kristus sebagai yang lebih penting karena, menurutnya, mungkin tidak ada yang lainnya.<ref>Price, Robert M. "Jesus at the Vanishing Point" in James K. Beilby & Paul Rhodes Eddy (eds.) ''The Historical Jesus: Five Views''. InterVarsity, 2009, hal. 55–56.</ref>
 
Price percaya bahwa Kekristenan merupakan sebuah penggabungan mitologi yang disejarahkan terutama dari mitologi Mesir, Yahudi, dan Yunani.<ref>Price, Robert M. "Jesus at the Vanishing Point" in James K. Beilby & Paul Rhodes Eddy (eds.) ''The Historical Jesus: Five Views''. InterVarsity, 2009, hal. 55ff.
* Lihat juga Price, Robert M. [http://www.robertmprice.mindvendor.com/reviews/murdock_christ_egypt.htm "Book review of "Christ in Egypt: The Horus-Jesus Connection"], 2009, diakses 4 Agustus 2010.</ref> Ia menuliskan bahwa semua orang yang menyertai teori mitos Yesus mendasarkan argumen mereka pada tiga point kunci. Pertama, mereka bertanya mengapa tidak pernah disebutkan seorang Yesus pembuat-keajaiban dalam sumber-sumber sekularsekuler. Kedua, mereka berargumen bahwa surat-surat, yang ditulis sebelum injil, tidak memberi bukti nyata sejarah - apa yag dapat ditarik dari surat-surat tersebut, menurutnya, adalah bahwa Yesus Kristus, putra Tuhan, datang ke dunia untuk mati sebagai pengorbanan demi dosa manusia dan diangkat oleh Tuhan serta ditahtakan di surga. Rukun ketiga adalah bahwa naratif Yesus diparalelkan dalam mitos-mitos Timur Tengah tentang dewa-dewa yang matiu dan bangkit. Ia menyebutkan [[Baal]], [[Osiris]], [[Attis]], [[Adonis]], dan [[Dumuzi/ Tammuz]] sebagai contoh, yang kesemuanya, Ia menuliskan, berhasil masuk ke dalam periode Helenistik dan Romawi sehingga mempengaruhi Kekristenan awal. Ia menuliskan bahwa pendukung Kristen telah berusaha untuk meminimalisir ke-paralel-an ini.<ref name=Price62/> Ia berpendapat bahwa jika metodologi yang tepat diaplikasikan dengan konsistensi yang kejam, maka manusia akan berada dalam pemikiran agnostik sehubungan dengan historisitas Yesus.<ref name=PriceJacoby>Price, Robert M. ''The Incredible Shrinking Son of Man''. Prometheus, 2003, hal. 351.
* Lihat juga Jacoby, Douglas A. ''Compelling Evidence For God and the Bible: Finding Truth in an Age of Doubt''. Harvest House Publishers, 2010, hal. 97.
* Price menulis: "Apakah mungkin di bawah dan di balik tirai kaca-berwarna legenda Kristen berdiri sesosok pendiri kekristenan historis? Ya, mungkin, tetapi lebih mungkin ada daripada historis [[Musa]], dan hampir sama mungkinnya dengan historis Apollonius dari Tyana. Namun, menjadi tidak berdasar untuk berpikir demikian."</ref>
Baris 177 ⟶ 176:
[[Thomas L. Thompson]], pensiunan professor teologi di University of Copenhagen, berargumen dalam ''The Messiah Myth'' (2005) bahwa Yesus dalam injil tidak pernah ada, dan bahwa cerita-cerita yang ada merupakan kombinasi dari mitos wilayah Near East dan cerita mengenai raja dan ketuhanan. Ia berpendapat bahwa para pendengar yang hidup sezaman dengan injil pastilah mengerti, bahwa cerita-cerita tersebut bukan dimaksudkan sebagai sejarah.<ref>Thompson, Thomas L. "The Messiah myth: the Near Eastern roots of Jesus and David"], Basic Books, 2005, back cover.</ref>
 
[[Berkas:Richard dawkins lecture.jpg|rightka|thumbjmpl|130px|[[Richard Dawkins]] menulis dalam bukunya bahwa terdapat argumen kuat untuk menyangkal bahwa Yesus pernah ada.<ref name=Dawkins122/>]]
Penulis Kanada [[Earl Doherty]] dalam ''The Jesus Puzzle'' (2005) dan ''Jesus: Neither God Nor Man—The Case for a Mythical Jesus'' (2009) berpendapat bahwa Yesus sebenarnya dimaksudkan sebagai sebuah mitos yang berasal dari paham [[Platonisme Pertengahan]] dengan sebagian pengaruh [[mistis Yahudi]], dan keyakinan akan keberadaan Yesus muncul hanya di antara komunitas Kristen pada abad ke-2. Ia menuliskan bahwa tidak satupun pengikut sebelum tahun 180, kecuali [[Justin]] dan [[Aristides dari Athena]], yang memperhitungkan keberadaan Yesus dalam perjuangan Kekristenan mereka. Malahan para penulis Kristen awal menggambarkan sebuah gerakan Kekristenan yang didasarkan pada filosofi Plato dan Judaisme Helenistik, menyarankan pemujaan akan monoteistik dewa Yahudi dan apa yang disebutnya "Putera bertipe-logos". Doherty berpendapat bahwa [[Theophilus dari Antiokhia]] (c. 163–182), [[Athenagoras dari Athena]] (c. 133–190), [[Tatian orang Asiria]] (c. 120–180), dan [[Marcus Minucius Felix]] (penulisan sekitar tahun 150–270) tidak memberikan indikasi bahwa mereka meyakini sesosok figur historis disalibkan dan hidup kembali, dan nama Yesus tidak muncul dalam tulisan manapun.<ref>Doherty, Earl. "The Jesus Puzzle", ''Journal of Higher Criticism'',volume 4, issue 2, 1997.</ref>
 
[[Acharya S]] mempertahankan posisi dimana injil kanonik menampilkan kreasi akhir abad ke-2 menggunakan naskah-naskah Perjanjian Lama yang bersifat "ramalan" sebagai cetakbirunya, dikombinasikan dengan penambalan lain yang lebih tua, yakni konsep Pagan dan Yahudi, dan oleh karena itu Kekristenan diciptakan untuk bersaing dengan agama-agama lain yang populer pada masa itu.
 
Pada tahun 2000-an, sejumlah buku dan film berasosiasi dengan gerakan Ateisme Baru yang mempertanyakan eksistensi Yesus. Di antaranya termasuk buku ''[[The God Delusion]]'' (2006) karya [[Richard Dawkins]], professor [[Universitas Oxford]] di bidang pemahaman umum sains; ''[[God: The Failed Hypothesis]]'' (2007) karya fisikawan Amerika [[Victor Stenger]]; dan ''[[God Is Not Great]]'' (2007) karya penulis Inggris [[Christopher Hitchens]]. Dawkins, mengacu kepada G.A. Wells, menganggap injil sebagai versi pengulangan dari Kitab Ibrani, dan menuliskan bahwa kemungkinan Yesus pernah ada, namun terdapat argumen kuat untuk menyangkal hal tersebut, walaupun bukan yang didukung secara luas.<ref name=Dawkins122>Dawkins, Richard. ''The God Delusion''. Houghton Mifflin, 2006, hal. 122.</ref> Pendapat Strenger adalah bahwa penulisan injil dipinjam dari beberapa sekte Timur Tengah.<ref>See Stenger, Victor J. God: The Failed Hypothesis. Prometheus, 2007, hal. 190.</ref> Hitchens berpendapat bahwa hanya ada sedikit atau tidak sama sekali bukti kehidupan Yesus, berbeda dengan nabi [[Muhammad]].<ref>Hitchens, Christopher. G''od Is Not Great''. Twelve Books, 2007, hal. 127.</ref> Beberapa film yang mengacu pada hal ini adalah ''[[The God Who Wasn't There]]'' (2005), ''[[Zeitgeist (film)|Zeitgeist]]'' (2007), dan ''[[Religulous]]'' (2008).<ref>O'Dwyer, Davin. [http://www.irishtimes.com/newspaper/weekend/2007/0825/1187332519087.html "Zeitgeist: The Nonsense"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101121100703/http://www.irishtimes.com/newspaper/weekend/2007/0825/1187332519087.html |date=2010-11-21 }}, ''The Irish Times'', 25 Agustus 2007.
* Soukup, Elise [http://www.newsweek.com/2005/06/26/film-imaginary-friend.html "Imaginary Friend?"], ''Newsweek'', 26 Juni 2005.
* O'Neil, Tom. [O'Neil, Tom. "Expect 'Religulous' and Bill Maher to Raise Oscars Hell", The Los Angeles Times, 20 Agustus 2008. "Expect 'Religulous' and Bill Maher to Raise Oscars Hell"], ''The Los Angeles Times'', 20 Agustus 2008.</ref>
 
== Argumen-argumen sanggahan ==
Teori mitos Yesus tidak pernah diterima di kalangan ahli atau sejarawan Alkitab.<ref>van Voorst, Robert, Jesus Outside the New Testament [2000], halaman 6, 14, 16<name="ReferenceA"/ref><ref> name="Stanton, Graham, The Gospels and Jesus (2nd ed.), (Oxford: Oxford University Press, 2002) hal. xxiii<"/ref><ref> name="Marshall, I. Howard, I Believe in the Historical Jesus, Regent College Publishing, Vancouver (2004) hal. 15<"/ref><ref> name="Durant, Will, Caesar and Christ. New York, NY: Simon and Schuster, 1944, Chaper XXVI<"/ref><ref>Grant, Michael, Jesus: An Historian's Review of the Gospels [1977], halaman 199-200</ref><ref>Bultmann, Rudolph, Jesus and the Word, [New York: Scribner,] 1958, hal. Perkenalan</ref><ref>Lüdemann, Gerd, What Really Happened to Jesus? trans. John Bowden (Louisville, Kent.: Westminster John Knox Press, 1995), hal. 80.</ref><ref>Wright, N.T., "The Self-Revelation of God in Human History" from There Is A God by Antony Flew and Roy Abraham Varghese [2007]</ref><ref>Johnson, Luke Timothy, The Real Jesus (San Francisco: Harper San Francisco, 1996), hal. 123.</ref><ref>Evans, Craig A., [http://www.ts.mu.edu/content/54/54.1/54.1.1.pdf "Life-of-Jesus Research and the Eclipse of Mythology"] Theological Studies 54 (1993): 8, 18, 34.</ref><ref>Ehrman, Bart, Apocalyptic Prophet of the New Millennium, (published by Oxford University Press in 1999)</ref><ref>Vermes, Geza, Jesus the Jew, hal. 41.</ref> Beberapa argumen awal yang menentang teori ini meliputi pendekatan satir oleh [[Richard Whately]] dan [[Jean-Baptiste Pérès]] — berjudul "Keraguan Historis terhadap Napoleon Bonaparte" (1819) dan "Grand Erratum" (1827) — yang mempertanyakan keberadaan Napoleon, bahkan selama masa hidup sang kaisar.<ref>
Whately, Richard. [http://www.gutenberg.org/etext/18087 ''Historic Doubts Relative to Napoleon Buonaparte''], Warren F. Draper, 1874; pertama kali diterbitkan tahun 1819.
* Pérès, Jean-Baptiste. [http://books.google.com/books?id=LP4vAAAAMAAJ&dq=%22Grand%20Erratum%22%20%22Jean%20Baptiste%20P%C3%A9r%C3%A8s%22&pg=PA9#v=onepage&q=&f=false "Grand Erratum: The Non-Existence of Napoleon Proved"] in Henry Ridgely Evans. ''The Napoleon Myth''. Open Court, 1827.</ref>
 
Pada 1914, [[Frederick Cornwallis Conybeare|Fred C. Conybeare]] menerbitkan ''The Historical Christ''. Pada karya tersebut ia menentang J.M. Robertson, Arthur Drews, dan William Benjamin Smith.<ref>Conybeare, Frederick Cornwallis. ''The Historical Christ, or an Investigation of the Views of J. M. Robertson, A. Drews and W. B. Smith''. Publisher unknown, 1914.</ref> Jejaknya diikuti oleh ahli kitab suci PerancisPrancis Maurice Goguel, yang menulis ''Yesus dari Nazaret: Mitos atau Sejarah?'' pada tahun 1926. Goguel berpendapat bahwa bukti ''prima facie'' untuk Yesus historis berasal dari kesepakatan pada keberadaannya di antara orang-orang Kristen Ortodoks kuno, para [[Dosetisme|Dosetis]], dan para penentang Kekristenan. Goguel melanjutkan untuk menguji teologi surat-surat Paulus, surat-surat [[Perjanjian Baru]] lainnya, [[injil]]-injil, dan Kitab Wahyu, serta kepercayaan pada kebangkitan dan keilahian Yesus, berpendapat bahwa dalam setiap kasus, pandangan Kristen awal adalah paling baik dijelaskan dengan tradisi yang berasal dari sebuah Yesus historis belakangan ini.<ref>Goguel, Maurice. [http://www.christianorigins.com/goguel ''Jesus the Nazarene: Myth or History?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110717105017/http://www.christianorigins.com/goguel/ |date=2011-07-17 }}''. T. Fisher Unwin, 1926.</ref>
 
Edisi selanjutnya dari ''The Quest of the Historical Jesus'' karya [[Albert Schweitzer]] berisi bagian panjang tentang teori mitos Yesus, menyimpulkan "bahwa keberadaan Yesus adalah sangat mungkin, sedangkan kebalikannya adalah sangat tidak mungkin."<ref>Schweitzer, Albert. ''The Quest of the Historical Jesus''. Fortress, 2001; pertama kali diterbitkan tahun 1913, hal. 435–436.</ref> Sanggahan-sanggahan lebih lanjut dihasilkan sepanjang abad ke-20, termasuk ''Evidence for Jesus'' (1986) oleh R.T. France, Jesus Outside the New Testament (2000) oleh Robert Van Voorst, dan ''The Jesus Legend: A Case for the Historical Reliability of the Synoptic Jesus Tradition'' (2007), oleh Robert Van Voorst dengan dibantu Paul Eddy dan Greg Boyd.
 
Para pengarang apologetika seperti [[Josh McDowell]], yang menulis buku-buku terkenal "Evidence That Demands A Verdict"<ref>Josh McDowell, New Evidence That Demands A Verdict,Thomas Nelson; Rev Upd edition (November 23, 1999), ISBN-10: 07852421980-7852-4219-8</ref> dan "More Than A Carpenter",<ref>Josh McDowell, More Than A Carpenter, Living Books (April 1, 1987), ISBN-10: 08423455230-8423-4552-3</ref>, dan [[Lee Strobel]] yang menulis "The Case for Christ"<ref>Lee Strobel, The Case for Christ, September 1, 1998, Zondervan, ISBN 0-310-22605-8</ref> dan "The Case for the Real Jesus",<ref>Lee Strobel, The Case for the Real Jesus: A Journalist Investigates Current Attacks on the Identity of Christ September 10, 2007, Zondervan, ISBN 0-310-24210-X</ref>, tadinya adalah orang-orang yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk membuktikan bahwa Yesus hanya mitos, tetapi data yang mereka peroleh malah membuat mereka sangat yakin bahwa Yesus benar-benar ada seperti yang digambarkan dalam [[Alkitab]].
 
=== Beberapa pembuktian ===
Baris 201 ⟶ 200:
 
=== Surat-surat Paulus ===
[[Berkas:Rublev Paul.jpg|thumbjmpl|rightka|130px|Paulus, 1410 (Tretyakov Gallery, Moscow)]]
Penyusunan surat-surat [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] umumnya di antara tanggal 50 dan 64 M, Sekitar dua sampai tiga dekade setelah tanggal konvensional yang diberikan untuk kematian Yesus. Paulus tidak mengenal langsung historis-Yesus. Dia hanya mengaku telah mengenalnya, "''sama seperti anak yang lahir sebelum waktunya''"<ref>{{Alkitab|1 Korintus 15:8}}</ref> yakni ketika Yesus sudah [[Kebangkitan Yesus|'bangkit']], tapi berhubungan langsung dengan saksi-saksi mata dan murid-murid terdekat Yesus yang masih hidup.<ref>Johannes Weiss, ''Earliest Christianity: A History of the Period A.d.30-150,'' tr. Frederick C. Grant (1937) Harper Torchbooks, 1967 vol. 2, hal. 456</ref><ref>Paul Barnett, ''Jesus & the Rise of Early Christianity: A History of New Testament Times,'' InterVarsity Press, 2002 hal.183-184.</ref>
 
Banyak ahli Alkitab mengacu kepada surat-surat Paulus untuk mendukung argumen mereka terhadap Yesus berdasar sejarah.<ref>Sebagai contoh, Barnett, Paul. ''Jesus and the Logic of History''. InterVarsity, 2001, pp=57–58.</ref> Teolog James D. G. Dunn berpendapat bahwa Robert Price mengabaikan apa yang dianggap data primer oleh orang lain di bidangnya.<ref>Dunn, James D. G. "Response to Robert M. Price" in James K. Beilby & Paul Rhodes Eddy. ''The Historical Jesus: Five Views''. InterVarsity, 2009, hal. 96.</ref> Ahli Alkitab F. F. Bruce (1910-1990) menulis bahwa, menurut surat-surat Paulus, Yesus adalah
* se[[orang Israel]], keturunan [[Abraham]] ({{Alkitab|Galatia 3:16}}) dan Daud ({{Alkitab|Roma 1:3}});
* yang hidup di bawah hukum Yahudi ({{Alkitab|Galatia 4:4}});
* yang dikhianati, dan [[Perjamuan Terakhir|pada malam pengkhianatan menetapkan]] [[Perjamuan Kudus|peringatan perjamuan roti dan anggur]] ({{Alkitab|1 Korintus 11:23}} dan seterusnya);
* [[Penyaliban Yesus|yang menanggung hukuman penyaliban]] Romawi ({{Alkitab|1 Korintus 1:23; Galatia 3:1, 13, 6:14}}, dll), meskipun penguasa Yahudi, entah bagaimana terlibat dalam kematian-Nya ({{Alkitab|1 Tesalonika 2:15}});
* [[Penguburan Yesus|yang telah dikuburkan]], [[Kebangkitan Yesus|bangkit pada hari ketiga dan setelah itu terlihat hidup]], termasuk pada suatu kesempatan disaksikan oleh lebih dari 500 orang, yang sebagian besar masih hidup 25 tahun kemudian ({{Alkitab|1 Korintus 15:4}}ff)<ref name="Bruce">Bruce, F. F. ''Paul and Jesus'' SPCK, 1977, hal.19–20.</ref>
Surat-surat Paulus mengatakan bahwa Paulus mengenal dan bertemu dengan tokoh-tokoh penting dalam pelayanan Yesus, termasuk [[Simon Petrus|rasul Petrus]] dan [[Yohanes]], serta [[Yakobus yang Adil|Yakobus saudara Yesus]], yang juga disebutkan namanya dalam catatan [[Flavius Yosefus]]. Dalam surat-suratnya, Paulus pada kesempatan menyinggung dan mengutip ajaran Yesus, dan dalam [[1 Korintus 11]] mengisahkan tentang [[Perjamuan Malam]].<ref name="Bruce"/>
 
=== [[Flavius Yosefus]] ===
:''Informasi lebih lanjut: [[Testimonium Flavianum]] dan [[Tulisan Yosefus tentang Yesus]]''
[[Louis Feldman]] berpendapat bahwa tulisan-tulisan dari abad pertama sejarawan Yahudi [[Flavius Yosefus]] (37 - sekitar 100 M) mengandung dua referensi karakter Yesus. Salah satunya, kiasan Yosefus dalam ''The Antiquities of the Jews'' (sekitar 94 M) dengan kematian Yakobus, menggambarkan Yakobus sebagai "saudara Yesus, yang disebut Kristus", memberikan bukti independen dari komunitas Kristen awal.<ref>Feldman, Louis H. "Josephus" in David Noel Freedman (ed.) ''Anchor Bible Dictionary''. Doubleday, 1992, hal. 990–991.</ref> Referensi Yosefus yang lebih lengkap tentang Yesus, yang dikenal sebagai ''Testimonium Flavianum'', dianggap oleh sejumlah pakar mengandung interpolasi, namun diyakini oleh para pakar berisi komentar asli tentang Yesus.<ref>Quoted in Habermas, Gary R. and Licona, Michael R. ''The Case for the Resurrection of Jesus''. Kregel, 2004, hal. 268–269.</ref>
 
=== Prinsip permaluan ===
Filsuf Amerika [[Will Durant]] menerapkan [[kriteria permaluan]] pada pertanyaan mengenai keberadaan Yesus. Dia berpendapat bahwa jika injil adalah sepenuhnya imajiner, isu-isu tertentu tidak mungkin dimasukkan, seperti persaingan para rasul untuk tempat paling tinggi di dalam [[Kerajaan Allah]], pelarian mereka setelah penangkapan Yesus, penyangkalan [[Simon Petrus|Petrus]], kegagalan Yesus untukdalam melakukan mujizat di Nazaret, referensiacuan untukterhadap kemungkinan ketidakwarasannya, ketidakpastian awal untuk misinya, pengakuan tentang ketidaktahuan akan masa depan, saat-saat yang pahit, dan tangisan putus asa di atas kayu salib. Durant berpendapat bahwa sebuah narasi yang diciptakan secara saksama akan menyajikan Yesus lebih sesuai dengan harapan akan [[Mesias]].<ref>Durant, Will. ''Christ and Caesar''. Simon & Schuster, 1972, hal. 557.</ref>
 
=== Penolakan terhadap perbandingan mitologis ===
Beberapa ahli Alkitab menentang gagasan bahwa materi awal yang berhubungan dengan Yesus dapat dijelaskan sesuai referensi kesamaannya dengan mitologi pagan.<ref>Bromiley, Geoffrey W. (ed.) "Jesus Christ," ''The International Standard Bible Encyclopedia''. Eerdmans, 1982, hal. 1034;
* Lihat pula Dunn, James D. G. "Myth" in Joel B. Green, Scot McKnight, & I. Howard Marshall (ed.) ''Dictionary of Jesus and the Gospels''. InterVarsity, 1992, hal. 566.</ref> [[Paula Fredriksen]], misalnya, menulis bahwa tidak ada tempat-tempat yang berarti dari pekerjaan Yesus yang berada di luar dari latar belakang Yudaisme Palestina abad pertama.<ref>Fredriksen, Paula. ''From Jesus to Christ''. Yale University Press, 2000, hal. xxvi.</ref> Pengajaran Alkitab juga umumnya menolak konsep dari kemiripan dengan dewa yang mati dan bangkit kembali, keabsahan yang sering diandaikan oleh pembela teori mitos Yesus, seperti ahli [[Perjanjian Baru]] Robert Price. Tryggve Mettinger, mantan profesor Alkitab Ibrani di Universitas Lund, adalah salah satu akademisi yang mendukung konstruksi "dewa yang mati dan bangkit kembali", tetapi ia berpendapat bahwa Yesus tidak cocok dengan pola yang lebih luas.<ref>Smith, Mark S. ''The Ugaritic Baal Cycle''. Brill, 1994, hal. 70; and Mettinger, Tryggve N. D. ''The Riddle of Resurrection''. Almqvist & Wiksell, 2001, hal. 7, 221.
* For the argument that the Jesus myth theory rests in part on this idea, see Price, Robert M. "Jesus at the Vanishing Point" in James K. Beilby & Paul Rhodes Eddy (eds.) ''The Historical Jesus: Five Views''. InterVarsity, 2009, hal. 75.</ref>
 
[[Edwin Yamauchi]] berpendapat bahwa upaya yang lalu untuk menyamakan unsur biografi Yesus dengan tokoh-tokoh mitologis tidak cocok dengan perhitungan tanggal serta narasumber mereka.<ref>Yamauchi, Edwin M. [http://www.leaderu.com/everystudent/easter/articles/yama.html "Easter: Myth, Hallucination, or History?"], ''Christianity Today'', March 15 and 29, 1974.</ref> [[Edwyn R. Bevan]] dan Chris Forbes berpendapat bahwa para pendukung teori bahkan menciptakan unsur-unsur mitos pagan untuk mendukung pernyataan mereka terhadap paralelisme antara kehidupan Yesus dan kehidupan karakter mitologi pagan.<ref>Forbes, Chris. [http://www.publicchristianity.org/Videos/zeitgeist.html "Zeitgeist: Time to Discard the Christian Story?"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090914133803/http://www.publicchristianity.org/Videos/zeitgeist.html |date=2009-09-14 }}, Center for Public Christianity, 2009, 2:47 mins, accessed August 4, 2010.</ref> Sebagai contoh, David Ulansey menunjukkan bahwa kesetaraan yang diklaim antara kelahiran Yesus dari perawan dengan asal-muasal Mithras gagal karena Mithras dilahirkan dalam keadaan dewasa, sudah berpakaian sebagian, dan bersenjatakan sebuah batu,<ref>Ulansey, David. ''The Origins of the Mithraic Mysteries''. Oxford University Press, 1991, hal. 35.</ref> yang kemungkinan terjadi segera setelah pembuahannya.<ref>Burkert, Walter. ''Ancient Mystery Cults''. Harvard University Press, 1989, p 155 n. 40.</ref> [[S. G. F. Brandon]] dan lainnya berpendapat bahwa ide mengenai orang-orang Kristen mula-mula akan secara sadar menggabungkan mitos pagan ke dalam agama mereka adalah "secara intrinsik mustahil,"<ref>Brandon, S. G. F. "The Ritual Perpetuation of the Past", ''Numen'', volume 6, issue 1, 1959, hal. 128.</ref> yang dibuktikan dengan pertentangan keras yang dihadapi Paulus dari Kristen lainnya bahkan untuk mendapatkan konsensus kecil bagi orang-orang percaya non-Yahudi.<ref>Metzger, Bruce M. ''Historical and Literary Studies, Pagan, Jewish, and Christian''. Brill, 1968, hal. 7.</ref>
 
=== Injil dan sejarah ===
Para kritikus Alkitab mengindikasikan bahwa catatan tentang [[Yesus]] telah ditambah-tambahi melalui tradisi lisan turun-temurun dan tidak dituliskan hingga sepeninggal [[keduabelas rasul|para rasul]]. Maka dari itu para kritikus tersebut mempertanyakan keakuratan penggambaran sosok Yesus yang sesungguhnya.
 
Di pihak lain, para sejarawan Kristen memberikan bukti-bukti sejarah bahwa Yesus yang digambarkan di dalam Injil dan Alkitab yang ada sekarang ini layak untuk dipercayai. Ada dua pertanyaan yang dijawab, yaitu: Kapan dokumen asli Injil ditulis? Dan siapa yang menulisnya?
Baris 238 ⟶ 237:
* Fragmen Injil yang ditemukan dan dengan penanggalan-karbon diperkirakan berasal dari paling akhir tahun [[117]]
 
Arkeologis Alkitab William Albright menyimpulkan bahwa keseluruhan Perjanjian Baru ditulis "sangat mungkin antara tahun [[50]] M dan [[75]] M",<ref>William F. Albright, ''Towards a More Conservative View'', ''Christianity Today'', January 18, 1993, 3.</ref>, sementara tokoh skeptik John A. T. Robinson bahkan memberikan tanggal yang lebih awal daripada kaum konservatif, yaitu sekitar tahun [[40]] dan [[65]].<ref>John A. T. Robinson, ''Redating the New Testament'', dikutip dalam tulisan Norman L. Geisler dan Frank Turek, ''I Don't Have Enough Faith To Be An Atheist''; Wheaton, IL; Crossway, 2004, 243.</ref> Jika benar bahwa Perjanjian Baru ditulis pada pertengahan hingga akhir abad pertama, maka [[keduabelas rasul|para rasul]] yang pada saat itu masih hidup dapat membuktikan kebenarannya dan segala kesalahan sejarah akan segera tampak baik oleh para saksi mata maupun penentang orang Kristen.
 
Tulisan asli para rasul disimpan secara saksama oleh para pemimpin gereja, namun penyimpanan yang paling saksama pun tidak dapat bertahan terhadap pendudukan Romawi, perjalanan waktu selama 2000 tahun, dan proses disintegrasi. Saat ini tidak ada yang tersisa dari tulisan-tulisan asli tersebut. Sama halnya dengan dokumen asli lainnya dari masa itu dan sebelumnya, manuskrip asli Injil semuanya hilang, meskipun para ahli masih berharap suatu ketika kejadian [[Gulungan Laut Mati]] terulang kembali. Namun tidak hanya Alkitab yang bernasib demikian; tidak ada dokumen asli lainnya dari zaman kuno yang selamat hingga saat ini. Para sejarawan tidak terganggu dengan hal tersebut asalkan mereka memiliki salinan yang dapat dipercayai.
 
[[Naskah Alkitab#Distribusi naskah Perjanjian Baru bahasa Yunani menurut abad|Lebih dari 5000 manuskrip]] salinan dalam bahasa Yunani telah ditemukan, dan jika dihitung dalam bahasa-bahasa lain, jumlah tersebut menjadi 24000, semuanya berasal dari abad kedua hingga abad keempat. Selain itu selisih waktu tulisan asli dan salinan paling awal juga tidak begitu jauh. ''[[Codex Vaticanus]]'' dan ''[[Codex Sinaiticus]]'' merupakan dua salinan Alkitab yang hampir lengkap dari abad ketiga hingga abad keempat.
 
== Lihat pula ==
Baris 254 ⟶ 253:
* [[Yesus sebagai tokoh dalam sejarah]]
* [[Kronologi kehidupan Yesus]]
* [[Iason]]
 
== Referensi ==
=== Sitasi ===
{{Reflist|3}}
 
=== PustakaBibliografi ===
{{refbegin|2}}
* [[John M. Allegro|Allegro, John M.]] ''The Sacred Mushroom and the Cross''. Hodder & Stoughton, 1970.
Baris 268 ⟶ 269:
* [[Paul Barnett (bishop)|Barnett, Paul]]. ''Jesus and the Logic of History''. InterVarsity, 2001.
* Barnett, Paul. ''Messiah Jesus - the evidence of history''. InterVarsity, 2009.
* [[David V. Barrett|Barrett, David V.]] [httphttps://web.archive.org/web/20080706142806/http://www.quango.net/ekklesia/wcghistory/topsecret/barterhman.html ''The Gospel According to Bart"], ''Fortean Times'' issue 221, 2007.
* [[Richard Bauckham|Bauckham, Richard]]. ''Jesus and the Eyewitnesses''. Eerdmans, 2006.
* Beilby, James K. and Eddy, Paul Rhodes. "The Quest for the Historical Jesus," in James K. Beilby and Paul Rhodes Eddy (eds.). ''The Historical Jesus: Five Views''. Intervarsity, 2009.
Baris 276 ⟶ 277:
* Bevan, Edwyn R. ''Hellenism And Christianity''. G. Allen & Unwin, 1930.
* [[Craig Blomberg|Blomberg, Craig L.]] "Gospels (Historical Reliability)" in Joel B. Green, Scot McKnight, & I. Howard Marshall (eds.) ''Dictionary of Jesus and the Gospels''. InterVarsity, 1992.
* [[Gerardus Johannes Petrus Josephus Bolland|Bolland, G. J. P. J.]] [http://www.radikalkritik.de/Bolland_jozua.pdf ''De Evangelische Jozua"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110717072335/http://www.radikalkritik.de/Bolland_jozua.pdf |date=2011-07-17 }}, 1907.
* [[Günther Bornkamm|Bornkamm, Günther]]. ''Jesus of Nazareth''. Fortress, 1995, first published 1959.
* [[S. G. F. Brandon|Brandon, S. G. F.]] "The Ritual Perpetuation of the Past", ''Numen'', volume 6, issue 1, 1959.
Baris 286 ⟶ 287:
* [[Henry Cadbury|Cadbury, Henry J.]] ''The Eclipse of the Historical Jesus''. Pendle Hill, 1964.
* Case, Shirley Jackson. [http://www.jstor.org/pss/3155273 "The Historicity of Jesus: An Estimate of the Negative Argument"], ''The American Journal of Theology'', volume 15, issue 1, 1911.
* Centre for Public Christianity. [http://www.publicchristianity.com/_literature_41628/New_survey_finds_over_half_of_Australians_think_Jesus_rose_from_the_dead "New survey finds over half of Australians think Jesus rose from the dead"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110715131921/http://www.publicchristianity.com/_literature_41628/New_survey_finds_over_half_of_Australians_think_Jesus_rose_from_the_dead |date=2011-07-15 }}, 2009, accessed August 4, 2010.
* [[James H. Charlesworth|Charlesworth, James H.]] ''Jesus and Archaeology''. Erdmans, 2006.
* Communication Research. [http://campaigndirector.moodia.com/Client/Theos/Files/EasterHeadlines.pdf Theos: Easter Survey] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120306003453/http://campaigndirector.moodia.com/Client/Theos/Files/EasterHeadlines.pdf |date=2012-03-06 }}, February 2008, accessed August 3, 2010.
* [[Frederick Cornwallis Conybeare|Conybeare, Frederick Cornwallis]]. [http://www.archive.org/details/cu31924029311796 "The Historical Christ, or, An investigation of the views of Mr. J.M. Robertson, Dr. A. Drews, and Prof. W.B. Smith"], Watts & Co, 1914.
* Costa, Tony. [http://www.bookreviews.org/pdf/7049_7653.pdf "Review of ''Jesus is Dead''"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110612142201/http://www.bookreviews.org/pdf/7049_7653.pdf |date=2011-06-12 }}, ''Review of Biblical Literature'', 2009.
* [[Richard Dawkins|Dawkins, Richard]]. ''The God Delusion''. Houghton Mifflin, 2006.
* [[John Dickson (penulis)|Dickson, John]]. ''Jesus: A Short Life''. Lion Hudson, 2008.
Baris 310 ⟶ 311:
* [[Louis Feldman|Feldman, Louis H.]] "Josephus" in David Noel Freedman (ed.) ''Anchor Bible Dictionary''. Doubleday, 1992.
* Fiensy, David A. ''New Testament Introduction''. College Press, 1995.
* Forbes, Chris. [http://www.publicchristianity.org/Videos/zeitgeist.html "Zeitgeist: Time to Discard the Christian Story?"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090914133803/http://www.publicchristianity.org/Videos/zeitgeist.html |date=2009-09-14 }}, Center for Public Christianity, 2009, accessed August 4, 2010.
* [[Peter Taylor Forsyth|Forsyth, P. T.]] ''The Person and Place of Jesus Christ'' Wipf & Stock, 1996.
* [[James George Frazer|Frazer, James]]. ''The Golden Bough: A Study in Magic and Religion''. Macmillan, 1919.
Baris 317 ⟶ 318:
* [[Timothy Freke|Freke, Timothy]] and [[Peter Gandy (author)|Gandy, Peter]]. ''The Jesus Mysteries''. Thorsons, 1999.
* Gerrish, Brian A. [http://www.jstor.org/pss/1202070 ''Jesus, Myth, and History: Troeltsch's Stand in the 'Christ-Myth' Debate"], ''The Journal of Religion'', volume 55, issue 1, 1975.
* [[Maurice Goguel|Goguel, Maurice]]. [http://www.christianorigins.com/goguel ''Jesus the Nazarene: Myth or History?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110717105017/http://www.christianorigins.com/goguel/ |date=2011-07-17 }}''. T. Fisher Unwin, 1926.
* Goguel, Maurice. "Recent French Discussion of the Historical Existence of Jesus Christ," ''Harvard Theological Review'', volume 19, issue 2, 1926, pp.&nbsp;115–142.
* [[Michael Grant (author)|Grant, Michael]]. ''Jesus: An Historian's Review of the Gospels''. Scribner, 1995; pertama kali diterbitkan tahun 1977.
Baris 344 ⟶ 345:
* Miller, Lisa and Scelfo, Julie. [http://www.msnbc.msn.com/id/18629187/site/newsweek/print/0/displaymode/1098/ "Who Was Jesus? Pope Benedict's Answer"], ''Newsweek'', May 21, 2007.
* [[Douglas Moggach|Moggach, Douglas]]. ''The Philosophy and Politics of Bruno Bauer''. Cambridge University Press, 2003.
* [[Acharya S|Murdock, D. M. aka Acharya S]]. [http://www.truthbeknown.com/christ.htm ''The Christ Conspiracy: The Greatest Story Ever Sold''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120511221356/http://truthbeknown.com/christ.htm |date=2012-05-11 }}. Adventures Unlimited, 1999. ISBN 978-0-932813-74-9
* [[Acharya S|Murdock, D. M. aka Acharya S]]. [http://www.truthbeknown.com/sunsofgod.htm ''Suns of God: Krishna, Buddha and Christ Unveiled''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110516091203/http://www.truthbeknown.com/sunsofgod.htm |date=2011-05-16 }}. Adventures Unlimited Press, 2004. ISBN 978-1-931882-31-6
* [[Acharya S|Murdock, D. M. aka Acharya S]]. [http://stellarhousepublishing.com/whowasjesus.html ''Who Was Jesus?''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110516015121/http://stellarhousepublishing.com/whowasjesus.html |date=2011-05-16 }} Stellar House Publishing, 2007. ISBN 978-0-9799631-0-0
* [[Acharya S|Murdock, D. M. aka Acharya S]]. [http://www.stellarhousepublishing.com/christinegypt.html ''Christ in Egypt: The Horus-Jesus Connection''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090523082309/http://www.stellarhousepublishing.com/christinegypt.html |date=2009-05-23 }}. Stellar House Publishing, 2009. ISBN 978-0-9799631-1-7
* Nikiforov, Vladimir. "Russian Christianity" in Leslie Houlden (ed.) ''Jesus in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia''. ABC-CLIO, 2003.
* O'Dwyer, Davin. [http://www.irishtimes.com/newspaper/weekend/2007/0825/1187332519087.html "Zeitgeist: The Nonsense"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101121100703/http://www.irishtimes.com/newspaper/weekend/2007/0825/1187332519087.html |date=2010-11-21 }}, ''The Irish Times'', August 25, 2007.
* [[Tom O'Neil|O'Neil, Tom]]. [http://goldderby.latimes.com/awards_goldderby/2008/08/jesus-religulou.html "Expect 'Religulous' and Bill Maher to Raise Oscars Hell"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111103142327/http://goldderby.latimes.com/awards_goldderby/2008/08/jesus-religulou.html |date=2011-11-03 }}, ''The Los Angeles Times'', August 20, 2008.
* [[Jean-Baptiste Pérès|Pérès, Jean-Baptiste]]. [http://books.google.com/books?id=LP4vAAAAMAAJ&dq=%22Grand%20Erratum%22%20%22Jean%20Baptiste%20P%C3%A9r%C3%A8s%22&pg=PA9#v=onepage&q=&f=false "Grand Erratum: The Non-Existence of Napoleon Proved"] in Henry Ridgely Evans. ''The Napoleon Myth''. Open Court, 1827.
* Peris, Daniel. ''Storming the Heavens''. Cornell University Press, 1998.
Baris 357 ⟶ 358:
* Porter, Stanley E. and Bedard, Stephen J. ''Unmasking the Pagan Christ''. Clements, 2006.
* [[Mark Allan Powell|Powell, Mark Allan]]. ''Jesus as a Figure in History''. Westminster John Knox, 1998.
* [[Robert M. Price|Price, Robert M.]] [http://www.secularhumanism.org/index.php?section=library&page=price_20_1 "Of Myth and Men"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121208035523/http://www.secularhumanism.org/index.php?section=library&page=price_20_1 |date=2012-12-08 }}, ''Free Inquiry'' magazine, Volume 20, Number 1, accessed August 4, 2010.
* Price, Robert M. and Craig, William Lane. [http://www.bringyou.to/CraigPriceDebate.mp3 "The Craig-Price Debate: Did Jesus Rise From the Dead?"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110607052514/http://www.bringyou.to/CraigPriceDebate.mp3 |date=2011-06-07 }}, at Ohio State University, The Veritas Forum, 1999.
* Price, Robert M. ''Deconstructing Jesus''. Prometheus, 2000.
* Price, Robert M. ''The Incredible Shrinking Son of Man''. Prometheus, 2003.
* Price, Robert M. "Jesus at the Vanishing Point" in James K. Beilby & Paul Rhodes Eddy (eds.) ''The Historical Jesus: Five Views''. InterVarsity, 2009.
* Price, Robert M. [http://www.robertmprice.mindvendor.com/reviews/murdock_christ_egypt.ht "Book review of "Christ in Egypt: The Horus-Jesus Connection"]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, 2009, accessed August 4, 2010.
* Puskas, Charles B. and [[David Crump|Crump, David]]. ''An Introduction to the Gospels and Acts''. Eerdmans, 2008.
* Richards, George W. ''Beyond Fundamentalism and Modernism''. Scribner, 1934.
Baris 403 ⟶ 404:
{{refend}}
 
== Bacaan lanjutlanjutan ==
{{refbegin|2}}
;Buku
Baris 427 ⟶ 428:
;Debat
* Australian Broadcasting Company (2005–2006). [http://www.abc.net.au/religion/stories/s1517078.htm Jesus–History or Myth?], debate organized by ABC between David H. Lewis—drawing on the work of G.A. Wells—and [[Bill Loader|William Loader]], December 2005–May 2006, accessed June 18, 2010.
* Humphreys, Kenneth and [[J. P. Holding|Holding, J. P.]] [http://www.premierradio.org.uk/listen/ondemand.aspx?mediaid={6F8A97D2-2B10-475F-B0DD-3D0A13E7F98B} "Did Jesus Exist?"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110716074459/http://www.premierradio.org.uk/listen/ondemand.aspx?mediaid=%7B6F8A97D2-2B10-475F-B0DD-3D0A13E7F98B%7D |date=2011-07-16 }}, [[Premier Christian Radio]], a live radio debate, accessed June 18, 2010.
* [[Dan Barker|Barker, Dan]] and Forbes, Chris. [http://drop.io/oweuqhm "Jesus: Man or Messiah?"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100407063321/http://drop.io/oweuqhm |date=2010-04-07 }}, a moderated live debate, accessed June 18, 2010.
* [[Robert M. Price|Price, Robert M.]] dan [[Greg Boyd (teolog)|Boyd, Greg]]. [http://www.bringyou.to/BoydPriceDebate.mp3 "Jesus: Legend, Teacher, Critic, or Son of God?"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110607052550/http://www.bringyou.to/BoydPriceDebate.mp3 |date=2011-06-07 }}, a moderated live debate, accessed June 18, 2010.
 
;Pranala luar
* Barker, Dan. [http://www.ffrf.org/news/2006/debunkingJesus.php "Debunking the Historical Jesus"], Freedom from Religion Foundation, 30 Januari 2006, diakses 5 Agustus 2010.
* [[Richard Carrier|Carrier, Richard]]. [http://www.infidels.org/library/modern/richard_carrier/jesuspuzzle.shtml "Did Jesus Exist? Earl Doherty and the Argument to Ahistoricity"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090705071412/http://www.infidels.org/library/modern/richard_carrier/jesuspuzzle.shtml |date=2009-07-05 }}, infidels.org, diakses 5 Agustus 2010.
* [[Richard Carrier|Carrier, Richard]]. [http://www.infidels.org/library/modern/richard_carrier/kooks.html Kooks and Quacks of the Roman Empire: A Look into the World of the Gospels (1997)] diakses 21 Mei 2011
* [[Richard Carrier|Carrier, Richard]]. [http://www.infidels.org/library/modern/richard_carrier/NTcanon.html The Formation of the New Testament Canon (2000)] diakses 21 Mei 2011
Baris 439 ⟶ 440:
* [[William Lane Craig|Craig, William Lane]]. [http://www.leaderu.com/offices/billcraig/docs/rediscover2.html "The Evidence For Jesus"], leaderu.com. diakses 18 Juni 2010.
* [[Gary Habermas|Habermas, Gary]]. [http://www.garyhabermas.com/books/historicaljesus/historicaljesus.htm#ch5 ''The Historical Jesus"], garyhabermas.com, diakses 5 Agustus 2010.
* Holding, James Patrick. [http://www.tektonics.org/jesusexisthub.html "Did Jesus exist?"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110514050147/http://www.tektonics.org/jesusexisthub.html |date=2011-05-14 }}, tektonics.com, diakses 18 Juni 2010.
* Murphy, Derek. [http://www.holyblasphemy.net/2011/01/a-crash-course-on-the-literary-jesus-christ/historicaljesus "Crash Course on the Literary Jesus"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110405125108/http://www.holyblasphemy.net/2011/01/a-crash-course-on-the-literary-jesus-christ/historicaljesus |date=2011-04-05 }}, Holy Blasphemy, diakses 2 Maret 2011.
{{refend}}
 
== Pranala luar ==
* {{Cite web|url=http://www.argonauts-book.com/argonautica-and-bible.html|title=ARGONAUTICA AND BIBLE}} {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20231004135823/http://www.argonauts-book.com/argonautica-and-bible.html|date=2024-03-09}}
 
{{Yesus footer}}
 
[[Kategori:Yesus]]